1. SIFAT ALIR
2. KOMPAKTIBILITAS DAN KOMPRESIBILITAS
3. UKURAN DAN DISTRIBUSI UKURAN GRANUL
4. LUAS PERMUKAAN PARTIKEL
5. DAYAS ERAP
6. KERAPUHAN GRANUL
7. SUSUT PENGERINGAN DAN KADAR AIR
SIFAT ALIR
KESERAGAMAN BOBOT
KESERAGAMAN KANDUNGAN
ZAT AKTIF
Menurut Pilpel terdapat 5 macam gaya
Dalam mempelajari sifat alir serbuk, permukaan :
perlu diketahui gaya – gaya yang
Gaya friksi
bekerja pada permukaan partikel,
yang dapat mempengaruhi sifat alir Tegangan permukaan
serbuk
Gaya mekanis
Gaya elektrostatis
Gaya kohesi atau van der Waals
Sifat - sifat dasar serbuk yang berpengaruh pada sifat alir ialah :
a) ukuran partikel
b) distribusi ukuran partikel
c) bentuk partikel
d) keadaan tekstur permukaan partikel
e) sisa energi permukaan
f) luas permukaan
g) densitas
h) kandungan lembab
UKURAN PARTIKEL
Serbuk yang terdiri atas partikel halus umumnya memiliki sifat alir
yang lebih buruk dibandingkan dengan serbuk dengan ukuran.
BENTUK PARTIKEL
Partikel yang berbentuk bulat (sferis) umumnya memiliki sifat alir yang
lebih baik dibanding partikel dengan bentuk tidak beraturan.
KEADAAN TEKSTUR
PERMUKAAN PARTIKEL
UNTUK SOLID YANG TIDAK LARUT DALAM CAIRAN DAN LEBIH BERAT DARI CAIRAN,
PIKNOMETER BIASANYA DAPAT DIGUNAKAN UNTUK PENGUKURAN
densitas granul
ε dalam granul = 1 - densitas nyata
Porositas intercelah dihitung dari bobot jenis ruah dan bobot jenis granul yang
telah diketahui dan dinyatakan dengan persamaan :
ρb
ε antarcelah = 1 -
ρg
Kelembaban granul setelah proses granulasi basah perlu diperiksa karena jika kelembaban granul terlalu
tinggi akan menggangu aliran granul ke dalam lubang cetakan
Kelembaban yang berlebihan akan mempengaruhi kualitas produk akhir
Secara teknik, kelembaban granul menyebabkan granul lekat pada cetakan dan punch
Kelembaban granul yang ideal adalah 3 – 5%
% tap (indeks pemampatan)
Indeks pemampatan ditentukan dengan cara : mengukur
perubahan volume sejumlah berat tertentu serbuk yang
dimasukkan dengan hati-hati ke dalam gelas ukur 100 ml
Perubahan volume sesudah dilakukan pengetapan
dinyatakan dalam (%)
𝑉0 − 𝑉𝑡
% tap =
𝑉0
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑚𝑝𝑎𝑡 −𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑟𝑢𝑎ℎ
Indeks Carr =
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑚𝑝𝑎𝑡
Nisbah Hausner
Metode Hausner dinyatakan dengan membagi bobot jenis ketuk dengan
bobot jenis ruah, disebut rasio hausner
Terdapat 2 macam cara pengukuran sifat alir serbuk/granul :
A. Pengukuran langsung, meliputi pengukuran kecepatan alir dengan metoda
corong
Serbuk dikatakan memiliki sifat alir yang baik jika 100 g serbuk yang akan diuji
mempunyai waktu alir ≤ 10 detik.
Pengujian ini sangat bergantung pada alat yang kita gunakan, sebaiknya kita
menggunakan peralatan standar
Besar kecilnya lubang corong akan sangat mempengaruhi waktu alir