KELOMPOK VI
T U T O R : D R . D I A N Y N U R D I N , S P. K K , M . K E S
KELOMPOK VI
1. Misrah 15 777 041
2. Muhammad Fauzi Rusli 15 777 042
3. Ade Shafiira Putri 15 777 043
4. Putu Yogi Anggasta 15 777 044
5. Moh. Rifai H. Nunu 15 777 045
6. Transiska Lestari 15 777 047
7. Dyat Pracita Sari 15 777 048
8. Afriadi Ahmad 15 777 049
9. Yustiadi HT Kasuba 13 777 086
10. Ida Ayu Putri Herdayanti 14 777 045
SKENARIO
Seorang laki-laki, kulit sawo matang, umur 17 tahun datang ke puskesmas dengan
keluhan bercak-bercak berwarna putih pada kulit, berbentuk bulat atau lonjong,
diameter 1-3 cm. bercak putih tersebut muncul 1 bulan yang lalu di daerah
punggung.
KATA KUNCI
1. Laki-laki umur 17 tahun
4. Diameter 1-3cm
BERCAK PUTIH
PADA KULIT
Pitiriasis
Vesikolor Pitiriasis Alba
Diferensial
Diagnosis
Lokalisasi
Daerah yang tertutup pakaian dada, punggung, perut, lengan atas ( dapat
juga pada tempat lain leher atau wajah. Bentuk numuler dan folikuler
LANGKAH DIAGNOSIS
ANAMNESIS PEMERIKSAAN PENUNGJANG
Atopik : Varian ini juga dikenali sebagai extensive pityriosis alba yang ditandai
dengan rasa gatal pada daerah lesi dan sering didaptkan pada daerah antecuital,
popliteal dan bisa mengenai seluruh badan. Varian ini memberikan respon yang
baik dengan pengobatan kortikosterid.
DIAGNOSIS
Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis dan
pemeriksaan penunjang. Biasanya terjadi pada anak-anak yang berusia 3-16 tahun.
Pada pemeriksaan fisis didapatkan lesi berbentuk bulat, oval atau plakat tidak
teratur. Warna merah muda atau sesuai dengan warna kulit dengan skuama halus.
Setelah eritema menghilang, lesi yang dijumpai hanya depigmentasi dengan
skuama halus. Bercak biasanya multipel 4 sampai 20 dengan diameter antara ½ -
2 cm. Dengan distribusi lesi pada wajah yaitu paling banyak di sekitar mulut, dagu
dan pipi.
LANJUTAN
Pemeriksaan penunjang juga dibutuhkan dala menegakkan diagnosis pitiriasis alba,
seperti, pemeriksaan potassium hidroksida (KOH) tidak didapatkan hifa dan
spora yang merupakan indikasi dari penyakit akibat jamur.
Pada pemeriksaan histopatologis hanya dijumpai adanya akantosis ringan,
spongiosis dengan hiperkeratosis sedang dan parakeratosis setempat.
Pada pemeriksaan mikroskop elektron terlihat penurunan jumla serta
berkurangnya ukuran melanosom.
PENATALAKSANAAN PROGNOSIS
Tujuan penatalaksanaan yaitu Ptiriasis alba memiliki prognosis yang
mengeliminasi inflamasi dan infeksi, baik. Depigmentasi yang terjadi
mengambalikan barier stratum permanen dan biasanya sembuh
korneum dengan menggunakan spontan dalam beberapa bulan
emolient dan penggunaan bahan
sampai beberapa tahun. Durasi gejala
antipruritus untuk mengurangi
berbeda pada setiap individu.
kerusakan pada kulit dan mengontrol
faktor-faktor eksaserbasi. Pengobatan dapat mempersingkat
durasi lesi sampai beberapa minggu.
Dengan penggunaan hidrokortison
dan krim emolien dapat mengurangi
eritema, skuama dan gatal.
VITILIGO
DEFINISI EPIDEMIOLOGI
Vitiligo adalah penyakit akibat Prevalensi vitiligo diperkirakan
depigmentasi pada kulit, disebabkan kurang dari 1% dari jumlah penduduk
oleh faktor genetik dan non genetik diseluruh dunia.
yg berinteraksi dengan kehilangan Vitiligo dengan riwayat keturunan
atau ketahanan fungsi melanosit dan dapat terjadi hingga 6.25% - 38%.
merupakan peristiwa autoimun.
KLASIFIKASI PATOMEKANISME
1. Lokalisata : - fokalis, segmentalis Adanya aktivitas imunitas humoral
dan mukosa anti melanosit yg mampu membunuh
2. Generalisata : - akrofasial, melanosit secara in vitro maupun in
vulgaris dan mixed vivo.
3. Universalis : depigmentasi >80%
GEJALA KLINIS PENATALAKSANAAN
Adanya makula ataupun mukosa 1. Psoralen dan UVA
berwarna putih pada sisi yang 2. Narowwband UVB
terkena berdasarkan klasifikasinya
3. Kortikosteroid
masing-masing.
4. Trakolimus
5. Terapi depigmentasi
6. Terapi laser
TERIMA KASIH