Anda di halaman 1dari 18

HIPERTENSI DALAM

KEHAMILAN
Disusun oleh:
Indah mustika sari
Muhamad kurniawan
Indra saputra
Miftha aini
Mia savilla

Pembimbing:
dr. Jenius Lumban Tobing, M.Ked (OG),
Sp.OG
Mentor:
Dr.Nutrisia Latjindung
LATAR BELAKANG
Negara Berkembang : 1,8-18% Di Indonesia :
Negara Maju : 1,3-6% 128.273/tahun

12% kematian
5-15% neonatal, 18%
penyulit maternal/tahun
kehamilan

PREEKLAMSIA
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
FAKTOR RISIKO
FAKTOR RISIKO

Resiko Tinggi Resiko Sedang


• Riwayat PE • Nulipara
• Kehamilan multiple • Obesitas (IMT > 30
• Hipertensi kronis kg/m2)
• DM tipe 1 atau 2 • Riwayat PE pada ibu atau
• Penyakit ginjal saudara perempuan
• Penyakit autoimun • Usia ≥ 35 tahun
• Riwayat khusus pasien
(interval kehamilan > 10
tahun)
KLASIFIKASI

Preeklampsia-Eklampsia

Hipertensi kronik

Hipertensi kronik dengan Superimposed PE

Hipertensi Gestasional
Hipertensi Kronis Superimposed Preeklamsia
• Hipertensi kronis adalah hipetensi • Proteinuria onset baru pada wanita dengan
hipertensi kurang dari 20 minggu
yang terjadi pada usia kehamian
sebelum 20 minggu • Jika hipertensi dan proteinuria timbul < 20
minggu
• atau pada wanita yang sudah • Proteinuria meningkat tiba – tiba jika
mengkonsumsi obat antihipertensi hipertensi dan proteinuria timbul < 20
sebelumnya. minggu
• Hipertensi meningkat tiba – tiba pada wanita
dengan riwayat hipertensi terkontrol
• Trombositopenia ( trombosit < 100.000
/mm3)
• Peningkatan SGOT dan SGPT
Teori Hipertensi Dalam Kehamilan
• Invasi arteri
uterina • Maladaptasi
trofoblastik yang maternal.
abnormal • HLA-G
Plasentasi Imunologis

Kardio
Defisiensi Vaskular
• Defisiensi Kalsium Gizi Genetik-
meningkatkan resiko • Hilangnya daya
preeklamsi-eklamsi inflamasi daya refrakter
te
PREEKLAMSIA

•Hipertensi timbul
pada kehamilan >20
DEFINISI minggu
•Disertai Proteinuria
KRITERIA MINIMAL PREEKLAMSIA

Sistolik/Diastolik ≥ 140/90
mmhg

Proteinuria ≥ 300mg/24
jam atau ≥ 1+ dipstik

Edema
Jika protein urin (-), dapat diikuti salah satu dibawah ini:

TROMBOSITOPENIA

GANGGUAN GINAL

Gangguan liver

Edema Paru

GEJALA NEUROLOGIS

GANGGUAN PERTUMBUHAN JANIN


KRITERIA PREEKLAMSIA
BERAT

Sistolik/Diastolik ≥160/110 mmHg

Proteinuria ≥ 300mg/24 jam atau


≥ 1+ dipstik
disertai adanya gejala
kerusakan organ target
Manajemen Ekspektatif Preeklampsia tanpa gejala Berat
Manajemen Ekspektatif Preeklamsia Berat
Magnesium Sulfat

•Direkomendasikan sebagai terapi lini


pertama preeklamsia / eklamsia
•Direkomendasikan sebagai profilaksis
terhadap eklamsia pada Pasien
preeklamsia berat
•Merupakan pilihan utama pada Pasien
preeklamsia berat dibandingkan
diazepam atau fenitoin untuk mencegah
terjadinya kejang atau kejang berulang
• Loadingdose : 4 g MgSO4 40% dalam 10 cc :
selama 10-15 menit

• Maintenance dose : 6 gr MgSO4 40% dalam


500 cc Ringer Laktat selama 6 jam : (28
tts/menit)

• Syarat Pemberian MgSO4 : antidotum, Refleks


patella (+) kuat, RR > 16 x/I dan tidak ada
tanda-tanda distress pernapasan
ANTIHIPERTENSI
Anti Hipertensi Lini Pertama
Nifedipin : 10-20 mg per oral, diulangi
setelah 30 menit, maksimum 120 mg dalam
24 jam
Komplikasi
 Eklamsia

 Solusio plasenta
 Perdarahan serebrovaskular
 HELLP syndrome
 Kematian

Anda mungkin juga menyukai