oleh
dr. M. Kaban, Sp. PK
Definisi:
Na= Narkotika
P = Psikotropika
NAPZA
ZA = Zat Adiktif Lainnya
Golongan I:
Hanyadapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak
digunakan dalam terapi, serta mempunyai
potensi sangat tinggi mengakibatkan
ketergantungan.
Contoh : Heroin, Kokain, Ganja
Heroin
KOKAIN
ganja
Golongan II:
Berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan
terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau
untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi tinggi mengakibatkan
ketergantungan.
Contoh:
Morfin
Petidin.
Golongan III:
Berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam
terapi dan/atau tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan.
Contoh : Codein
PSIKOTROPIKA
Golongan I :
Hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi,
serta mempunyai potensi amat kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Contoh : Ekstasi
Golongan II:
Berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan
dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Contoh : Amphetamine
Golongan III:
3. Golongan Halusinogen:
- Menimbulkan efek halusinasi
- Mengubah perasaan, pikiran, seringkali
menciptakan daya pandang berbeda
- Contoh : Kanabis (ganja)
PENYALAHGUNAAN dan
KETERGANTUNGAN
Penyalahgunaan adalah:
Penggunaan salah satu atau beberapa jenis NAPZA
secara berkala atau teratur di luar indikasi medis,
sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fisik,
psikis, dan gangguan fungsi sosial
• Ketergantungan adalah:
• Keadaan dimana telah terjadi ketergantungan
fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan
jumlah NAPZA yang makin bertambah (toleransi),
apabila pemakaiannya dikurangi atau
diberhentikan akan timbul gejala putus obat
(withdrawal symtomp)
PENYALAHGUNAAN NAPZA : OPIADA
a. Opiada Alamiah Heroin Murni -> bubuk
(Opiat) : Morfin, putih
Opium, Codein
Bila tidak murni->
b. Opiada
putih keabuan
Semisintetik :
Heroin, putaw, Dari getah opium
hidromorfin poppy, diolah menjadi
c. Opiada Sintetik : putaw = > 10 kali
Metadon morfin
Kristal
putih, sedikit pahit,
mudah larut di air.
Nama lain: koka, coke, happy
dust, chalie, srepet, snow
Digunakan dengan cara
mengisap serbuk melalui hidung
atau dibakar bersama dengan
tembakau
Efek : perasaan segar,
kehilangan nafsu makan,
menambah rasa PD,
menghilangkan rasa sakit dan
lelah
PENYALAHGUNAAN NAPZA : KANABIS
Golongan halusinogen
Nama lain : acid, trips, tabs, kertas
Bentuk : kotak, kapsul, tablet
Diletakkan di atas lidah, seperti makan permen.
Reaksi setelah 30-60 menit, menghilang setelah 8-12 jam
Efek : halusinasi tempat, warna, dan waktu. Timbul obsesi
indah atau menyeramkan. Pemakaian jangka panjang
menyebabkan paranoid.
PENYALAHGUNAAN NAPZA : SEDATIF-
HIPNOTIK (BENZODIAZEPIN)
1. Faktor Individual:
Ciri-ciri yang beresiko besar a.l. :
Cenderung memberontak, gangguan jiwa lain
(depresi, cemas), kurang PD, Mudah kecewa, agresif,
destruktif, murung, pemalu, pendiam, bosan, jenuh,
mencoba yang sedang mode, dll.
2.Faktor Lingkungan
a. Lingkungan Keluarga (komunikasi ortu-anak kurang baik,
ortu bercerai, ortu otoriter, dll)
b. Lingkungan Sekolah (sekolah kurang disiplin, dekat
tempat hiburan, dll)
c. Lingkungan Teman Sebaya (berteman dengan pengguna,
tekanan/ancaman dari teman)
d. Lingkungan Masyarakat/Sosial ( lemahnya penegak
hukum, situasi sosial-politik-ekonomi yang kurang
mendukung)
GEJALA KLINIS PENYALAHGUNAAN
NAPZA
1.Perubahan fisik
Saat menggunakan : Jalan sempoyongan, bicara
pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk,
agresif, dll
2. Perubahan sikap dan perilaku
Prestasi menurun, tidak mengerjakan tugas,
membolos, malas, pola tidur berubah, sering
mengurung diri, dll
PENGARUH PENYALAHGUNAAN NAPZA
Di sekolah:
1. Upaya terhadap siswa
2. Upaya mencegah peredaran NAPZA di sekolah
3. Pembinaan lingkungan sekolah
• Di lingkungan masyarakat:
1. Menyelesaikan masalah bersama
2. Penyuluhan hukum dan penyalahgunaan
NAPZA
3. Melibatkan semua unsur untuk mencegah dan
menanggulangi penyalahgunaan NAPZA
KESIMPULAN