Anda di halaman 1dari 40

LARUTAN

KELOMPOK BIOLOGI
Yulfi M (0032)
LARUTAN

Larutan merupakan sebutan/istilah yang


lazim digunakan untuk menyatakan suatu bentuk
campuran zat yang homogen. Di alam,
kebanyakan reaksi berlangsung dalam larutan air
(pelarutnya air)

* homogen menunjukkan tidak ada kecenderungan zat-zat dalam larutan


terkonsentrasi pada bagian-bagian tertentu, melainkan menyebar secara
merata di seluruh campuran.
CONTOH

• Larutan dari campuran alkohol dan air. Sifat fisika


dan kimia setiap zat tidak berubah
• Larutan dari campuran gula pasir dan air. Sifat
fisika gula berubah dari kristalin menjadi molekuler,
tetapi sifat-sifat kimianya tidak berubah
• Larutan dari campuran NaCl dan air. Sifat-sifat
fisika NaCl berubah dari kristalin menjadi ion-
ionnya, tetapi sifat kimia NaCl tidak berubah
Ada dua komponen yang berhubungan dengan
larutan:

1. Pelarut (memiliki struktur yang tidak berubah)


Contoh : Air

2. Terlarut (strukturnya dapat berubah)


Contoh : Gula, NaCl
LARUTAN ELEKTROLIT & NON-ELEKTROLIT

Contoh uji coba terhadap:


a) Larutan non-elektrolit
b) Larutan elektrolit lemah
c) Larutan elektrolit
Larutan Elektrolit
Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan
memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau
timbulnya gelmbung gas dalam larutan

 HCl(aq) + H2O(l) → H3O+(aq) + Cl-(aq)


 Dalam keadaan murni, asam merupakan senyawa kovalen tetapi jika dilarutkan
didalam air akan terurai menjadi ion-ion

 NaCl-(s) + H2O(l) → Na+(aq) + Cl-(aq)


 Semua garam merupakan merupakan senyawa ionic. Jika garam dilarutkan
didalam air, ion-ion garam akan melepaskan diri dari kisi-kisi Kristal yang
selanjutnya terhidrasi di dalam pelarut air
Larutan elektrolit kuat

Larutan elektrolit kuat, yakni larutan yang


semua molekulnya terurai mejadi ion-ion
(terionisasi sempurna)

Yang tergolong elektrolit kuat adalah :

1) Asam kuat, antara lain: HCl, HClO3, HClO4, H2SO4,


HNO3 dan lain-lain.
2) Basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah,
antara lain : NaOH, KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2 dan
lain-lain.
3) Garam-garam yang mempunyai kelarutan tinggi, antara lain
: NaCl, KCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain.
Ciri-ciri larutan elektrolit kuat

1. Nyala lampu terang

2. Menghasilkan banyak ion

3. Molekul netral pada larutan hanya sedikit/tidak ada sama


sekali

4. Penghantar listrik yang baik

5. Gelembung gas banyak

6. α = 1 atau terionisasi dengan sempurna


Larutan elektrolit lemah

Hal ini disebabkan karena


ionisasi tidak sempurna sehingga hanya
sedikit ion-ion yang dapat
menghantarkan arus listrik

Yang tergolong elektrolit lemah adalah:


1. Asam lemah, antara lain: CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S
2. Basa lemah, antara lain: NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain.
3. Garam-garam yang sukar larut, antara lain: AgCl, CaCrO4, PbI2
Ciri-ciri larutan elektrolit lemah

1. Nyala lampu redup

2. Menghasilkan sedikit ion

3. Molekul netral dalam larutan banyak

4. Terionisasi hanya sebagian kecil

5. Penghantar listrik yang buruk

6. Gelembung gas sedikit

7. 0 < α < 1 atau terionisasi sebagian


Larutan Non-Elektrolit
Larutan non elektrolit adalah larutan
yang tidak dapat menghantarkan arus listrik,
sebabnya karena larutan tidak dapat
menghasilkan ion-ion

 Larutan urea, Larutan sukrosa, Larutan


glukosa, Larutan alkohol, Etanol

* Larutan non elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat non elektrolit.
Sedangkan zat non elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air tidak
terurai dalam bentuk ion-ionnya, tetapi terurai dalam bentuk molekuler.
Ciri-Ciri Larutan Non Elektrolit

1. Tidak dapat terionisasi (tidak menghasilkan ion)

2. Tidak dapat menghantarkan arus listrik atau isolator

3. Tetapan atau derajat ionisasi (a) a = 0

4. Jika diuji, Larutan Non Elektrolit, tidak menyala dan tidak


muncul gelembung gas.
Cara Larutan Elektrolit
Menghantarkan Arus listrik

Larutan elektrolit kuat (NaCl) terion sempurna menjadi ion Na+ dan Cl-
sehingga dapat menghidupkan lampu dengan terang karena jumlah ion
yang banyak
Daya hantar listrik pada larutan elektrolit kuat, lemah dan non
elektrolit merupakan kekuatan elektrolit yang dinyatakan dengan
derajat ionisasi (α).

Berdasarkan persamaan diatas dan kegiatan sebelumnya :


- Jika α = 1, maka zat terionisasi sempurna dan merupakan
latutan elektrolit kuat.
- Jika 0< α <1, maka zat terionisasi sebagian dan merupakan
larutan elektrolit lemah.
- Jika α = 0, maka zat tidak terionisasi dan merupakan larutan
non elektrolit
Contoh soal
• Pada awal reaksi terdapat 0,5 mol NaCl, setelah bereaksi ternyata
NaCl yang terionisasi sebanyak 0,5 mol. Maka besarnya derajat
ionisasi untuk NaCl adalah:
• Reaksi ionisasi = NaCl  Na+ + Cl-

* Derajat ionisasi NaCl adalah 1 dengan demikian NaCl merupakan elektrolit kuat
Contoh soal
• Pada awal reaksi terdapat 0,3 mol HCOOH, setelah bereaksi
ternyata HCOOH yang terionisasi sebanyak 0,5 mol. Maka besarnya
derajat ionisasi HCOOH adalah:
• Reaksi ionisasi = HCOOH  H+ + HCOO-

* Derajat ionisasi HCOOH adalah 0,5 dengan demikian HCOOH merupakan


elektrolit lemah
Tabel pengujian larutan elektrolit dan non elektrolit

Nyala Lampu Gelembung Gas


Larutan
Ada Tidak ada Ada Tidak Ada
Larutan Ureautan – √ – √
Larutan Anomia – √ √ –
Laruran HCL √ – √ –
Larutan Cuka – √ √ –
Air aki √ – √ –
Larutan alcohol – √ – √
Air laut √ – √ –
Larutan H2S – √ √ –
Air Kapur √ – √ –
Larutan Glukosa – √ – √
LARUTAN ASAM BASA

Teori Asam Basa Arrhenius (1884)


 Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air melepaskan ion H+
 HCl (dapat terurai menjadi ion H+dan Cl− di dalam air)
 Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air melepaskan ion OH−
 NaOH (senyawa ionik yang terdisosiasi menjadi ion Na+ dan OH− ketika
dilarutkan dalam air)

* Konsep asam dan basa Arrhenius ini terbatas pada kondisi air sebagai
pelarut.
Teori Asam Basa Bronsted–Lowry (1923)
Reaksi asam–basa melibatkan transfer proton (ion H+) dari satu zat ke zat
lainnya. Proses transfer proton ini selalu melibatkan asam sebagai
pemberi/donor proton dan basa sebagai penerima/akseptor proton

HCl(aq) + H2O(l) → Cl−(aq) + H3O+(aq)


HCl berubah menjadi ion Cl− setelah memberikan proton (H+) kepada H2O. H2O menerima
proton dengan menggunakan sepasang elektron bebas pada atom O untuk berikatan dengan
H+ sehingga terbentuk ion hidronium (H3O+).

NH3(aq) + H2O(l) ⇌ NH4+(aq) + OH−(aq)


NH3 menerima proton (H+) dari H2O dengan menggunakan sepasang elektron bebas pada
atom N untuk berikatan dengan H+ sehingga terbentuk ion ammonium (NH4+). H2O berubah
menjadi ion OH− setelah memberikan proton (H+) kepada NH3.
Kelebihan definisi oleh Bronsted–Lowry dibanding
definisi oleh Arrhenius

• Bronsted–Lowry menjelaskan reaksi-reaksi asam–basa dalam


fase gas, padat, cair, larutan dengan pelarut selain air, ataupun
campuran heterogen
gas NH3 (basa) + gas HCl (asam)  NH4Cl

• Beberapa zat dapat bertindak sebagai asam, namun juga dapat


sebagai basa => H2O, HCO3−, dan H2PO4− (amfiprotik)
Teori Asam Basa Lewis (1923)

• Asam adalah akseptor pasangan elektron


• Basa adalah donor pasangan elektron

* Berdasarkan definisi Lewis, asam yang berperan sebagai spesi penerima


pasangan elektron tidak hanya H+. Senyawa yang memiliki orbital kosong
pada kulit valensi seperti BF3 juga dapat berperan sebagai asam.
BF3 dan NH3

Reaksi antara BF3dan NH3 merupakan reaksi asam–basa, di


mana BF3 sebagai asam Lewis dan NH3sebagai basa Lewis.
NH3 memberikan pasangan elektron kepada BF3 sehingga
membentuk ikatan kovalen koordinasi antara keduanya.
Kelebihan definisi asam basa Lewis

Menjelaskan reaksi-reaksi asam–basa lain dalam fase


padat, gas, dan medium pelarut selain air yang tidak
melibatkan transfer proton.

Misalnya:
Reaksi-reaksi antara oksida asam (misalnya CO2 dan SO2)
dengan oksida basa (misalnya MgO dan CaO), reaksi-reaksi
pembentukan ion kompleks seperti [Fe(CN)6]3−, [Al(H2O)6]3+, dan
[Cu(NH3)4]2+, dan sebagian reaksi dalam kimia organik.
Perbedaan Teori Asam Basa Lewis dengan Bronsted Lowry adalah Teori
Asam dan Basa Menurut Gilbert Newton Lewis lebih luas dan lengkap
jika sepanjang yang dibahas didalamnya ialah Senyawa tanpa Proton, namun jika
Reaksi Asam Basa yang melibatkan reaksi di Larutan dalam Air maka Teori
Bronsted Lowrylah yang lebih mudah digunakan
Larutan ASAM
 Senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7
 Atau dapat diartikan zat yang dapat memberi proton
(ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau
dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu
basa

Contoh : Cuka (asam asetat)


Jeruk (asam sitrat)
Anggur (asam tartrat)
Apel (asam malat)
Vitamin C (asam askorbat)
Obat tetes mata (asam borat)
Sifat Larutan Asam

a. Memiliki rasa masam (Namun jangan


mencicipinya)
b. Dapat mengubah lakmus biru menjadi merah
c. Dapat menghantarkan arus listrik (asam kuat)
d. Jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion
hidrogen (H+)
e. Bersifat korosif terhadap logam
f. Dapat menetralkan basa
Jenis larutan asam
 Asam kuat : Jika hampir seluruh ion H+ dilepaskan pada
saat dilarutkan maka disebut asam kuat
 asam klorida (HCl), asam sulfat (H2SO4), asam sulfit (H2SO3),
asam bromida (HBr), asam nitrat (HNO3) dan asam nitrit (HNO2)

 Asam basa : Jika ion H+ yang dilepaskan hanya sebagian


kecil saja maka disebut asam lemah
 asam karbonat (H2CO3), asam asetat (CH3COOH), asam sulfida
(H2S), asam sianida (HCN) dan asam fosfat (H3PO4)
Tetapan ionisasi asam
Contoh : jika asam lemah HA dilarutkan dalam air, larutan tersebut
akan terionisasi membentuk ion-ion H+ dan A– , tetapi pada waktu
bersamaan ion-ion tersebut bereaksi kembali membentuk molekul
HA sehingga tercapai keadaan kesetimbangan.

Karena H+ dan A- dianggap sama sehingga [H+] = [A-]


Larutan BASA
 Senyawa kimia yang menyerap ion hidronium ketika
dilarutkan dalam air. Basa memiliki pH lebih besar dari 7
 Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion
hidroksil (OH–) dan ion positif logam (tapi tidak selalu)
 Dapat menghantarkan arus listrik

Contoh :
• Obat maag mengandung magnesium hidroksida (Mg(OH)2) dan
aluminium hidroksida (Al(OH)3)
• Sabun mandi mengandung natrium hidroksida (NaOH)
• Sabun mandi bayi mengandung kalium hidroksida(KOH)
• Deodorant mengandung aluminium hidroksida (Al(OH)3)
• Pembersih lantai mengandung ammonium hidroksida (NH4OH)
Sifat larutan basa

a. Terasa licin jika terkena kulit (tidak untuk dicoba


di kulit, berbahaya)
b. Dapat mengubah lakmus merah menjadi biru
c. Dapat menghantarkan arus listrik (basa kuat)
d. Apabila dilarutkan dalam air akan melepaskan
ion hidroksil (OH–)
e. Dapat menetralkan asam
Jenis larutan basa

• Jika saat basa dilarutkan dan hampir seluruh ion


(OH–) maka disebut basa kuat
 natrium hidroksida (NaOH), kalsium hidroksida (KOH), barium
hidroksida(Ba(OH)2)

• Jika hanya sebagian kecil OH- yang dilepaskan


maka basa itu disebut basa lemah
ammonium hidroksida (NH4(OH) dan aluminium hidroksida
(Al(OH)3)
Contoh kesetimbangan basa lemah BOH

Tetapan kesetimbangan basa lemah atau tetapan ionisasi


basa dilambangkan dengan Kb

Besarnya tetapan ionisasinya sebagai berikut;


Penentuan pH Asam dan Basa

Kekuatan asam-basa dapat dinyatakan dalam bentuk


angka yang dikenal dengan istilah pH (power of hydrogen),
yang diusulkan oleh S.P.L Sorenson (Denmark), untuk
menuliskan konsentrasi H+ dalam larutan yang sangat kecil.
Hubungan pH dan H+ serta pOH dan OH-
Apabila konsentrasi H+ dan OH- telah diketahui maka
pH/pOH suatu larutan asam dan basa dapat dihitung
menggunakan rumus sebagai beriku:

pH = -log [H+]

pOH = -log [OH-]

* Dalam perhitungan, nilai konsentrasi H+ dan konsentrasi OH- bergantung pada


kuat dan lemahnya jenis asam-basa yang akan dihitung
Indikator larutan asam-basa

Larutan Perubahan Warna


Lakmus merah Lakmus biru Kesimpula
Air sumur Tidak berubah Tidak berubah Netral
HCl Tidak berubah Merah Asam
Air jeruk Tidak berubah Merah Asam
NaOH Biru Tidak berubah Basa
Glukosa Tidak berubah Tidak berubah Netral
Air kapur Biru Tidak berubah Basa
Indikator alami

Indikator alami Perubahan warna dalam larutan

Asam Basa Netral

Ekstrak bunga Merah Hijau Ungu


sepatu merah
Ekstrak kulit Cokelat kemarahan Biru kehitaman Ungu
manggis
Ekstrak kol merah Merah muda Hijau Ungu

Ekstrak kunyit Kuning tua Jingga/orange Kuning terang


Indikator larutan
pH meter…

http//:google_image.com/pH-meter
Indikator Universal
 Indikator universal merupakan indikator yang tediri atas bebagai
macam indikator dengan warna yang berbeda untuk setiap nilai pH
antara 1 – 14

http//:google_image.com/pHindikator-universal
Kesimpulan
1) Larutan merupakan sebutan/istilah yang lazim digunakan
untuk menyatakan suatu bentuk campuran zat yang
homogen.
2) Larutan eletrolit adalah larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik sedangkan larutan eletrolit
adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik.
3) Larutan asam adalah larutan yang dapat memberi proton
(ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), dan larutan
Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion
hidronium ketika dilarutkan dalam air.
4) Ada beberapa indicator asam basa seperti kertas
lakmus,indicator alami, pH universal , larutan indikator

Anda mungkin juga menyukai