Anda di halaman 1dari 15

REFARAT

IKTERUS NEONATORUM
NURUL ASFA SARIFUDDIN
(K1A1 13 98)

Pembimbing
dr. Hj.MUSYAWARAH, Sp.A

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI BAHTERAMAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2018
PENDAHULUAN
Ikterus Neonatorum merupakan salah satu fenomena klinis
yang paling sering ditemukan pada bayi baru lahir

Lebih dari 85% bayi lahir cukup bulan yang kembali dirawat
dalam minggu pertama kehidupan disebabkan oleh keadaan ini

Pada kebanyakan kasus ikterus neonatorum, Sebagian besar


tidak memiliki penyebab dasar (ikterus fisiologis) ,Sebagian
kecil memiliki penyebab seperti hemolisis, septikemi, penyakit
metabolik (ikterus non-fisiologis)
DEFINISI
Keadaan klinis pada bayi baru lahir yang
ditandai oleh pewarnaan kuning pada kulit dan
sklera akibat akumulasi bilirubin dalam serum.
Ikterus secara klinis akan mulai tampak pada
bayi baru lahir bila kadar bilirubin darah 5-7
mg/dL
EPIDEMIOLOGI

Di Amerika Serikat, dari 4 juta neonatus,sekitar 65%


menderita ikterus dalam minggu pertama kehidupannya

Di Malaysia, (1998), 75% bayi baru lahir menderita


ikterus dalam minggu pertama kehidupannya
RSCM Prevalensi Ikterus Neonatorum tahun 2003 sebesar 58%
(≥5mg/dl) & 29,3% (≥12 mg/dL)
Indonesia RS Dr. Kariadi Semarang (2012) ikterus neonatorum sebesar
13,7%,
RSUD Raden Mattaher, (Agustus 2012-Januari 2013) sebanyak
100 kasus
ETIOLOGI
IKTERUS •Peningkatan Produksi bilirubin
FISIOLOGIS •Peningkatan Sirkulasi Enterohepatik

IKTERUS
NEONATORUM

•Infeksi Bakteri berat


•Penyakit Hemolitik
IKTERUS •Penyakit Hati
PATOLOGIS •Hipotiroidisme Kongenital
•Ibu DM
•Trauma Lahir
FAKTOR RISIKO
Faktor risiko mayor Faktor risiko minor Faktor risiko kurang

1. kadar bilirubin serum terletak 1. Sebelum pulang kadar 1. Kadar bilirubin serum
pada daerah resiko tinggi. bilirubin serum total atau total atau bilirubin
2. Ikterus dalam 24 jam pertama bilirubin transkutaneus transkutaneus terletak
kehidupan. terletak pada daerah risiko pada daerah risiko
3. Inkompatibilats golongan darah sedang. rendah.
4. Umur kehamilan 35-36 mggu 2. Umur kehamilan 37-38 2. Umur kehamilan ≥ 41
5. Riwayat anak sebelumnya yang minggu. minggu.
mendapat fototerapi. 3. Sebelum pulang bayi 3. Bayi mendapat susu
6. Sefalhematom atau memar. tampak kuning. formula penuh
7. ASI eksklusif dengan cara 4. Riwayat anak sebelumnya 4. Bayi dipulangkan
perawatan tidak baik dan kuning. setelah 72 jam
kehilangan berat badan yang 5. Bayi makrosomia dari ibu
berlebihan. DM.
8. Ras Asia Timur. 6. Usia ibu ≥ 25 tahun.
7. Bayi laki-laki.
PATOFISIOLOGI
Globin Heme Oksigenase Biliverdin Reduktase

Penghancuran eritrosit oleh sel Bilirubin Tak Bilirubin Tak


Hemoglobin Heme Biliverdin
retikuloendotelial Terkonjugasi Terkonjugasi ↔ Albumin

Masuk ke
Hepar

Bilirubin tak terkonjugasi


dilepaskan dari albumin
Glukoronil Trasnferase
Bilirubin Tak terkonjugasi
Dikonjugasi menjadi
Di ekresikan bilirubin Terkonjugasi
lewat urin
Sebagian kecil Ekresi Melalui
masuk ginjal Bakteri Usus
Empedu

Diekskresi Dibawa ke
Sterkobilin Urobilinogen
Dalam Feses Usus
DIAGNOSIS
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK LABORATORIUM
• Riwayat kehamilan • Inspeksi warna kuning • Pemeriksaan Serum
dengan komplikasi pada kulit, konjungtiva Bilirubin (total dan direk)
(obat-obatan, ibu DM, dan mukosa serta warna • Darah lengkap dan
gawat janin, infeksi feses dan urin. hapusan darah
intranatal) • Pemeriksaan fisis • Golongan darah dan
• Riwayat persalinan difokuskan pada identifiksi ‘Coombs test’
dengan tindakan dari salah satu penyebab • Hitung retikulosit,
• Riwayat ikterus / terapi ikterus patologis. Kondisi skrining G6PD
sinar / transfusi tukar bayi pucat, peteki,
ekstravasasi darah, • Uji fungsi hati
pada bayi sebelumnya
memar kulit yang • urinalisis
• Riwayat inkompatibilitas
darah berlebihan,
hepatosplenomegali,
• Riwayat keluarga yang kehilangan berat badan,
menderita anemia dan bukti adanya
hemolitik. dehidrasi
PENILAIAN IKTERUS MENURUT KRAMER

Bagian tubuh Derajat

Kepala dan leher 1


Badan atas (diatas 2
umbilikus)

Perut bawah dan paha 3


(dibawah umbilikus )

Lengan dan ekstremitas 4


bawah

Telapak tangan dan kaki 5


TERAPI
1. Immunoglobulin intravena
2. Fenobarbital
3. Pencegahan hiperbilirubinemia dengan menggunakan
Farmakoterapi metalloproto porphyrin
4. tin-protoporphyrin (Sn-PP) & tin-mesoporphyrin (Sn-MP)
dapat menurunkan kadar bilirubin serum.
5. Pemberian inhibitor beta-glukoronidase

Fototherapi

Transfusi Tukar
Panduan fototerapi pada bayi usia kehamilan ≥35 minggu
Panduan transfusi tukar
Bilirubin
Ensefalopati
KOMPLIKASI

Kern Ikterus
PROGNOSIS
• Baik Jika ditangani Tepat.
• Ikterus Fisiologis biasanya akan menghilang
pada minggu 1-2 pasca kelahiran
• Meninggalkan sekuele (kern Ikterus) jika
tidak ditangani dengan baik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai