Anda di halaman 1dari 16

EMBOLI CAIRAN

KETUBAN

0leh

Dr. FERDINAL FERRY, SpOG(K)

1
DEFINISI

Sindroma akut, ditandai


dyspnea dan hipotensi,
diikuti renjatan, edema
paru-paru dan henti jantung
scr cepat pd wanita dlm
proses persalinan atau
2 segera stlh melahirkan sbg
• Emboli cairan ketuban:
– Komplikasi gawat darurat kehamilan dan
persalinan
– Kondisi paling berbahaya dan paling tidak
tertangani di bidang obstetri
– Kejadiannya tidak dapat diduga atau dicegah
– Tidak ada metode pemeriksaan standar yang
dapat memastikan diagnosisnya

3
EPIDEMIOLOGI
• Insidens  1 dalam 8.000 – 1 dalam 80.000
kehamilan
• Angka Kematian:

– Seluruh pasien meninggal 5 jam setelah


kolaps kardiovaskuler

– 50% pasien meninggal dalam satu jam


pertama setelah gejala timbul
4
• Faktor Risiko:
– Usia ibu yang lanjut
– Multiparitas
– Persalinan yang amat sulit
– Stimulasi dan manipulasi uterus
– Janin yang besar
– Kematian intrauterin
– Solutio plasenta
5
ETIOLOGI
• Cairan amnion dapat memasuki sirkulasi
maternal karena:
– Membran ruptur
– Perbedaan tekanan sehingga cairan amnion dari
uterus  sirkulasi vena maternal

• Lokasi tempat masuknya cairan ketuban:


– Perlekatan plasenta
– Luka kecil di uterus bawah dan endoserviks

6
PATOFISIOLOGI
• Perubahan Hemodinamika

• Teori lama:
Perubahan hemodinamika hipertensi pulmoner akut
berat pada emboli cairan ketuban disebabkan
penyumbatan kritis pembuluh-pembuluh darah
paru-paru oleh bahan-bahan fetus  asfiksia
akut, cor pulmonale dan kematian mendadak atau
kerusakan neurologis berat
7
MANIFESTASI KLINIS
• Kriteria klinis sindroma emboli cairan
ketuban:
– Hipotensi akut atau henti jantung
– Hipoksia akut (Dyspnea, sianosis, henti napas)
– Koagulopati (koagulasi intravaskuler, fibrinolisis,
perdarahan hebat)
– Gejala timbul saat dilatasi serviks, persalinan,
persalinan SC, atau 30 menit post partum
– Tidak ada kondisi klinis atau penjelasan lain terhadap
gejala dan tanda tersebut
8
DIAGNOSIS

• Tidak ada pemeriksaan lab atau klinis yg


dpt memastikan/menyingkirkan diagnosis

• Diagnosis dibuat atas dasar ciri-ciri klinis

9
DIAGNOSIS BANDING
• Gawat pernafasan
– Embolisme paru-paru (trombus, udara, cairan, lemak)
– Edema pulmoner
– Komplikasi-komplikasi anestesi
– Aspirasi
• Gejala-gejala hipotensi dan renjatan
– Renjatan septik
– Renjatan hemoragis
– Reaksi anafilaktik
– Infark miokard
– Aritmia kordis

10
• Kelainan-kelainan perdarahan
– Koagulasi intravaskuler diseminata
– Solutio plasenta
– Ruptura uteri
– Atonia uteri
• Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan kelainan
neurologis dan epilepsi
– Eklampsia
– Epilepsi
– Stroke serebrovaskuler
– Hipoglikemia

11
Penatalaksanaan
emboli cairan ketuban

Terapi Tujuan Tindakan


Simtomatik Tergantung kegawatan
Suportif Pengendalian •Pemberian Oksigen
oksigenasi •Intubasi
•Ventilasi
•Diuretik

12
Terapi Tujuan Tindakan
Suportif Support •Protokol resusitasi Cardiopulmoner
Sirkulasi •Persalinan
•Pengendalian volume cairan
•Pemberian terapi ionotropik
•Penurunan afterload

13
Terapi Tujuan Tindakan
Suportif Koreksi Pemberian:
Koagulopati •Fresh frozen plasma
•Packed red blood cell
•Trombosit
•Cryoprecipitate

14
Terapi Tindakan
Terapi •Kortikosteroid dosis tinggi
Tambahan •Epinefrin
•Bypass kardiopulmoner
•Pemberian nitrit oksida
•Pemberian prostasiklin per inhalasi

15
16

Anda mungkin juga menyukai