Anda di halaman 1dari 14

CORPORATE GOVERNANCE

STRUKTUR
KEPEMILIKAN
4
I Kadek Rama Artikanaya
(1607531068)
Dewa Made Dwi Juni Antara
(1607531071)
K. Trianny Putri Mahadewi Lestariningrum T
(1607531133)
5. Masalah dalam Model
1. Organisasi dan Lingkungan
Manajerial
2. Struktur Kepemilikan
6. Struktur Kepemilikan di
Korporasi
Negara Maju
3. Governance: Pemisahan dan
7. Struktur Kepemelikan di Asia
Mekanisme Pengendalian
8. Struktur Kepemilikan di
4. Struktur Kepemilikan dan
Indonesia
Mekanisme Pengendalian
ORGANISASI DAN LINGKUNGAN

Lingkungan organisasi adalah semua elemen di dalam


maupun di luar organisasi yang dapat mempengaruhi
sebagian atau keseluruhan suatu organisasi. Terdapat dua
jenis klasifikasi lingkungan yakni lingkungan internal dan
lingkungan eksternal. Lingkungan internal yang
berpengaruh langsung dalam organisasi meliputi
karyawan/pegawai organisasi dalam, serta pimpinan
manajer. Lingkungan eksternal dibagi dua yaitu yang
berpengaruh langsung dan tidak langsung. Lingkungan
eksternal dapat berubah secara dinamis sering
perkembangan pemahaman yang terjadi.
STRUKTUR KEPEMILIKAN
KORPORASI

TERSEBAR

TERKONSENTRASI
GOVERNANCE: PEMISAHAN KEPEMILIKAN DAN
PENGENDALIAN

1. Pengandaian Logika Menggunakan


Initial Public Offering (IPO)

A. Saham utama (primer).


B. Saham sekunder.
GOVERNANCE: PEMISAHAN KEPEMILIKAN DAN
PENGENDALIAN

2. Pemisahan Antara Kepemilikan dan


Pengendalian
Goergen and Renneboog (2003) membandingkan perusahaan dari dua sistem tata kelola
perusahaan yang sangat berbeda, yaitu Jerman dan Inggris, dan melacak struktur kendali
perusahaan selama enam tahun setelah IPO.

Fokus mereka terletak pada perusahaan-perusahaan yang dikendalikan oleh keluarga


atau individu sebelum IPO. Mereka mengambil sampel orang-orang pemilik saham
terbesar di perusahaan yang memegang setidaknya 25% hak suara di Jerman kemudian
membandingkannya dengan perusahaan IPO Inggris dengan ukuran yang sama.
STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN
MEKANISME PENGENDALIAN

Walsh dan Seward (1990) :

menyatakan bahwa terdapat dua mekanisme untuk membantu


menyamakan perbedaan kepentingan antara pemegang saham dan manajer
dalam rangka penerapan GCG, yaitu mekanisme pengendalian internal
perusahaan dan mekanisme pengendalian eksternal berdasarkan pasar.
MASALAH DALAM MODEL MANAJERIAL

Dalam kasus perusahaan memiliki pemegang saham yang


manjemuk, masalah keagenan (agency problem) akan muncul bukan saja
antara pemilik modal dan pengelola, melainkan juga antara pemegang
saham mayoritas dan pemegang saham minoritas. Untuk memudahkan
pembahasan, kita bisa mengatakan ketegangan antara pemegang saham
dan pengelola perusahaan sebagai masalah keagenan tipe I, sedangkan
ketegangan antara pemegang saham mayoritas dan pemegang saham
minoritas sebagai masalah keagenan tipe II.
STRUKTUR KEPEMILIKAN
Di NEGARA MAJU

Di Negara industri maju pasar modal menjadi sumber utama pendanaan


operasi jangka menengah perusahaan. Sebagai contoh sekitar 70-80%
saham perusahaan-perusahaan besar di Amerika dimiliki pemegang saham
institusional. Investor orang perorangan menanamkan dananya melalui
investor institusional seperti dana pensiun, mutual funds atau perusahaam
reksadana. Maka dari itu, di negara-negara tersebut, para pemegang
saham mendesak perusahaan-perusahaan publik menerapkan prinsip-
prinsip good corporate governance secara konsekuen, termasuk
melakukan evaluasi kinerja Board of Directors secara periodik. Tujuan
menyarankan perusahaan menerapkan prinsip-prinsip good corporate
governance tersebut adalah untuk melindungi hak dan kepentingan dari
para pemegang saham.
STRUKTUR KEPEMILIKAN
Di ASIA

Pada umumnya, pemisahan antara kepemilikan dan kepengurusan


perusahaan di Asia tidak terlalu berkembang. Bisnis yang dijalankan lebih
bersifat kekeluargaan sehingga kelompok-kelompok usaha besar yang
berkembang selalu dikendalikan oleh anggota keluarga dari hubungan darah
atau hubungan perkawinan. Hal tersebut sangat terasa dalam sistem
Keiretsu di Jepang, Chebol di Korea, dan Konglomerasi di Indonesia.
STRUKTUR KEPEMILIKAN
Di INDONESIA
Struktur kepemilikan di Indonesia secara garis besar memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Saham mayoritas umumnya dipegang di tangan keluarga dan negara. Dalam kasus
perusahaan keluarga, pemisahan antara kontrol dan kepemilikan sebenarnya tidak terjadi
karena biasanya para pengelola perusahaan adalah anggota keluarga dari pemilik perusahaan.
2. Pemegang saham pengontrol memiliki hak suara yang melebihi kepemilikan karena sistem
kepemilikan yang bersifat pyramidal, atau karena mereka menempatkan para manajer dari
anggota keluarga di perusahaan-perusahaan yang dikontrolnya.
3. Kepemilikan bank secara signifikan tidak begitu lazim.
4. Terdapat hubungan antara struktur kepemilikan dengan pemilihan Dewan Pengawas.
SESI DISKUSI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai