Anda di halaman 1dari 26

Fungsi dan

pengertian
akuntansi biaya
DWI HARI LAKSANA, SE, MM

1. Konsep Akuntansi Biaya


2. Pengertian Cost (Harga Pokok) dan
Expense (Biaya)
3. Klasifikasi Biaya
4. Metode Pemisahan Biaya Semivariabel
5. Metode Pengumpulan & Penentuan
Harga Pokok Produk
Pengertian Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya adalah proses


pengidentifikasian, pencatatan,
penghitungan, peringkasan, pengevaluasian
dan pelaporan biaya pokok suatu produk
baik barang maupun jasa dengan metode dan
sistem tertentu sehingga pihak manajemen
perusahaan dapat mengambil keputusan
bisnis secara efektif dan efisien
Perbedaan Akuntansi Biaya dan Akuntansi Keuangan

Akuntansi Biaya : berguna untuk


menghitung biaya suatu produk yang
mengandung unsur bahan baku, upah
langsung dan overhead pabrik (biaya
fabrikase)

Akuntansi keuangan : mengarah pada


proses penyusunan laporan keuangan
yang akan diberikan pada pemilik
perusahaan
Tujuan Akuntansi Biaya
1. Penentuan Harga Pokok Produk
yang dihasilkan
2. Menyediakan informasi biaya untuk
kepentingan manajemen
3. Alat perencanaan bisnis berkaitan
dengan penghasilan dan biaya
4. Pengendalian biaya
5. Pengambilan keputusan manajemen
Fungsi Akuntansi Biaya
1. Melakukan perhitungan dan pelaporan biaya
(harga) pokok suatu produk
2. Merinci biaya (harga) pokok produk setiap unsur
3. Memberikan informasi dasar untuk membuat
perencanaan biaya dan beban
4. Memberikan data bagi proses penyusunan
anggaran
5. Memberikan informasi biaya bagi manajemen
guna dipakai di dalam pengendalian manajemen
KONSEP AKUNTANSI BIAYA

1. Harga perolehan/harga pokok (cost)


yaitu jumlah yang dikeluarkan dalam pemilikan barang
dan jasa yang diperlukan perusahaan, dalam bentuk :
a. Kas yang dibayarkan
b. Nilai aktiva/jasa yang diserahkan
c. Hutang yang timbul
d. Tambahan modal

Contoh :
• Pembelian bahan baku Rp. 200.000,-  HP Bahan Baku
• Bahan Baku dipakai Rp. 150.000,-  Biaya Bahan Baku
2. Biaya (Expense)
Yaitu harga perolehan yang digunakan untuk
memperoleh penghasilan (revenues).
3. Penghasilan (Revenues)
Yaitu jumlah yang diterima dari penjualan
barang dagangan jasa yang dilakukan
perusahaan dalam bentuk :
a. Kas diterima
b. Nilai aktiva, jasa yang diterima
c. Pengurangan hutang
d. Pengurangan modal
Contoh :
Penjualan produk jadi : 1.000 unit
Harga pokok/unit Rp. 100,-
Harga pokok penjualan Rp. 60.000,-
Penghasilan penjualanRp. 100.000

4. Rugi & Laba (Profit & Loss)


Yaitu hasil dari proses mempertemukan semua
penghasilan dan semua biaya dalam periode
akuntansi yang sama.

• Penghasilan > Biaya Laba


• Penghasilan < Biaya Rugi
Perbedaan Cost dan Expense

Cost (Harga Pokok)  Semua biaya yang telah


dikeluarkan dan dianggap masih akan memberi
manfaat (benefit) di masa yang akan datang 
dicatat dalam neraca

Expense (Biaya)  Semua biaya yang telah


dikeluarkan untuk menghasilkan prestasi dan
dianggap tidak akan memberikan manfaat (benefit)
di masa yang akan datang  dicatat dalam
perkiraan rugi laba
Klasifikasi Biaya
Dasar Penggolongan Contoh
1. Fungsi Pokok Kegiatan a. a.Fungsi Produksi a. Biaya bahan, Biaya TK,
Perusahaan b. b.Fungsi Pemasaran BOP
c. c. Fungsi Adm & Umum b. Bi.Penjualan,
d. d. Fungsi keuangan Bi.Pengiriman
c. Bi.Gaji, Bi.keamanan
d. Bi. Bunga
2. Periode Akt dimana Biaya a. Pengeluaran Modal a. Bi. Pembelian mesin
dibebankan b. Pengeluaran b. Bi. Gaji
Penghasilan
3.Tendensi perubahan thd a. Biaya Tetap a. Biaya Gaji,
aktivitas/kegiatan/voume b. Biaya Variabel bi.penyusutan
c. Biaya Semi Variabel b. Biaya Bahan, Bi.TKL
c. Biaya Listrik
4. Obyek/Pusat Biaya yg a. Biaya Langsung a. Biaya bahan, Bi TKL
Dibiayai b. Bi. Tidak Langsung b. BOP
5. Tujuan Pengendalian a. Biaya Terkendali a. Biaya gaji
b. Biaya tidak terkendali b. Biaya bahan baku
6.Tujuan Pengambilan a. Biaya Relevan a. a. Biaya bahan baku
Keputusan b. Biaya Tidak relevan
1. BERDASAR FUNGSI POKOK
KEGIATAN PERUSAHAAN
Fungsi Pokok

Produksi Pemasaran Adm. & Umum Keuangan

1.Bi. Bhn. * Bi. Penjualan * Gaji pimpinan


2. Bi TKL *Bi.Pengiriman * Humas * Bi. Bunga
3. BOP * Bi. Pembuatan * Bi. Keamanan
Faktur
2. BERDASAR PERIODE AKUNTANSI DIMANA
BIAYA DIBEBANKAN
1. Pengeluaran modal (Capital Expenditure)
` Pengeluaran yang akan memberikan manfaat pada beberapa periode AKT
atau pada periode AKT yang akan datang
• Pada saat terjadi pengeluaran  Dihitung sebagai harga perolehan.
• pada saat digunakan  Dihitung sebagai biaya.
Contoh :
• Pembelian mesin Rp. 100.000.000,- dapat dipakai 10 tahun
– Pada saat dibeli  dihitung sebagai harga perolehan
• Selama periode 10 tahun, setiap tahun (Pada periode yang merasakan
manfaatnya akan timbul biaya penyusutan (Rp. 10.000.000,- /th

2. Pengeluaran penghasilan (Revenues expenditures)


 Pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode AKT
dimana pengeluaran terjadi pada saat terjadi pengeluaran langsung
dihitung sebagai biaya contoh : Biaya gaji.
3. Berdasar tendensi perubahannya terhadap
aktivitas/kegiatan
1. Biaya tetap
– Biaya yang tidak berubah meskipun volume kegiatan berubah
– Tetap secara total, variabel dalam unit

2. Biaya variabel
– Biaya yang berubah-ubah, sesuai perubahan volume kegiatan
– Tetap dalam unit, variabel secara total

3. Biaya semi variabel


– Biaya yang berubah-ubah tetap perubahannya tidak
proporsional dgn Perub. Volume kegiatan
PERBEDAAN GRAFIK

C C

∆C

∆Q
Q Q
a. Biaya variabel b. Biaya tetap

Dapatkan anda
∆C membedakan
antara (a) dan (c) ?
∆Q
c. Biaya semi variabel Q
Tabel 1
Contoh Kasus Pemisahan Biaya Semi Variabel
Biaya Reparasi dan Jam Mesin
Bulan Pemeliharaan Mesin
1 Rp. 750.000 6.000
2 Rp. 715.000 5.500
3 Rp. 530.000 4.250
4 Rp. 600.000 4.000
5 Rp. 600.000 4.500
6 Rp. 875.000 7.000
7 Rp. 800.000 6.000
8 Rp. 1.000.000 8.000
9 Rp. 800.000 6.000
10 Rp. 750.000 6.000
11 Rp. 550.000 4.500
12 Rp. 600.000 4.500
METODE PEMISAHAN BIAYA SEMI VARIABLE

1. Metode Titik Terendah & Titik Tertinggi

Rp. 1.000.000 – Rp. 600.000


Biaya Variabel = ------------------------------------
8000 – 4000 jam mesin
= Rp. 100/jam mesin

Biaya Tetap (masukkan ke dalam satu persamaan)


600.000 = a + 100 x 4000
600.000 = a + 400.000
a = 200.000

Persamaan Garis : Y = 200.000 + 100X

Kelemahan : Hanya memperhatikan 2 pasang data saja, sehingga


tidak cukup mencerminkan perilaku biaya yang diamati.
2. Metode Kuadrat Terkecil / Regresi

Tabel 2
Contoh Kasus Metode Regresi

Biaya Reparasi Jam Mesin


Bulan (y) (x) xy x2
1 750 6.000 4.500.000 36.000.000
2 715 5.500 3.932.500 30.250.000
3 530 4.250 2.252.500 18.062.500
4 600 4.000 2.400.000 16.000.000
5 600 4.500 2.700.000 20.250.000
6 875 7.000 6.125.000 49.000.000
7 800 6.000 4.800.000 36.000.000
8 1.000 8.000 8.000.000 64.000.000
9 800 6.000 4.800.000 36.000.000
10 750 6.000 4.500.000 36.000.000
11 550 4.500 2.475.000 20.250.000
12 600 4.500 2.700.000 20.250.000
Rumus : n∑xy - ∑x∑y ∑y - b∑x
b = ------------------------- a = --------------------
n∑x2 – (∑x)2 n

Dengan memasukkan ke dalam rumus diperoleh :


b = 0.115  biaya variabel Rp. 115
a = 79.27  biaya tetap Rp. 79.270 / bulan

Persamaan Garisnya :
Y = 79.270 + 115 X
4. Berdasar obyek atau pusat biaya yang dibiayai

1. Biaya langsung (Direct cost)


 Biaya yang manfaatnya dapat diidentifikasi
pada obyek contoh : Biaya bahan baku dan BI.
TKL

2. Biaya tidak langsung (indirect cost)


 Biaya yang manfaatnya tidak dapat
diidentifikasi pada obyek atau pusat biaya
tertentu
Contoh : BOP tdk langsung
5. Berdasar Tujuan Pengendalian

1. Biaya terkendalikan (controllable cost)


 Biaya yang secara langsung cepat
dipengaruhi oleh seorang pimpinan tertentu
dalam jangka waktu tertentu

2. Biaya tidak terkendali (uncontrollable cost)


 Biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh
seorang pimpinan tertentu berdasar
wewenang dalam jangka waktu tertentu
6. Berdasar tujuan pengambilan keputusan

1. Biaya relevan
 Biaya yang akan mempengaruhi pengambilan
keputusan seehingga harus diperhitungkan
(sebagai alternatif pilihan)

2.Biaya tidak relevan


 Biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan
keputusan sehingga tidak perlu diperhitungkan
Sistem Akuntansi Biaya
Sistem HP Sistem HP ditentukan
Sesungguhnya dimuka
1. Sistem pembebanan sesuai dengan biaya sebesar HP yang
harga pokok pada yang sesungguhnya ditentukan dimuka
produk/pesanan yg dipakai sebelum suatu
dihasilkan produk/pesanan mulai
dikerjakan
2. Perhitungan HP Pada akhir periode Dilakukan diawal periode
setelah biaya sebelum pesanan
sesungguhnya dihitung. dikerjakan. Pd akhir
periode HP ditentukan
dimuka dibandingkan dg
biaya sesungguhnya utk
dianalisis penyimpangan
yg terjadi.
Metode Pengumpulan Harga
Pokok
1. METODE HARGA POKOK PESANAN
(JOB ORDER COST METHOD)
Yaitu metode pengumpulan harga pokok
produk dimana biaya dikumpulkan untuk
setiap pesanan secara terpisah & setiap
pesanan dipisahkan identitasnya

Contoh: percetakan, kontraktor bangunan,


catering
Metode Pengumpulan Harga
Pokok
2. METODE HARGA POKOK PROSES
(PROCESS COST METHOD)

Yaitu metode pengumpulan harga pokok dimana


biaya dikumlkan untuk setiap satuan waktu
tertentu, misalnya triwulan, semester, tahun

Contoh: PLN, PAM, pabrik gula, tekstil, semen


Karakteristik
Metode HP Pesanan Metode HP Proses
1. Dasar Kegiatan Pesanan Langganan Budget Produksi
Produksi
2. Bentuk Produksi Tergantung Pesanan Homogen & Standar
3. Tujuan Produksi Melayani Pesanan Persediaan yang akan
dijual
4. Biaya Produksi Setiap Pesanan Setiap Satuan Waktu
Dihitung
5. Kapan Biaya Produksi Pada saat suatu pesanan Pada akhir periode
Dihitung selesai
6. Menghitung Harga HP Pesanan TTT HP Pesanan TTT
Pokok =  =
 Produk Pesanan 
 Produk Periode
Ybs.
Contoh Perusahaan Percetakan, Kontraktor Semen, Kertas, PLN,
Tekstil
KUIS (waktu 10 menit)
1. Menurut perilakunya dalam hubungan dengan volume
kegiatan, biaya dapat dikelompokkan menjadi
beberapa golongan. Sebutkan dan berikan contoh
masing-masing
2. Dalam suatu perusahaan roti diketahui bahwa biaya
penyusutan oven merupakan elemen biaya tetap.
Biaya bahan baku telur merupakan biaya variabel, dan
biaya pemakaian listrik untuk memanggang
merupakan biaya semivariabel. Berikan contoh biaya
tetap, biaya variabel dan biaya semi variabel dalam
suatu perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai