Materi Teori Akuntansi
Materi Teori Akuntansi
PENDIDIKAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI
• Teori: ……seperangkat azas hipotesis, konseptual dan
pragmatis yang terjalin satu sama lain, yang
membentuk suatu kerangka acuan untuk suatu bidang
pengetahuan
• Teori Akuntansi: Suatu penalaran yang logis dalam
bentuk seperangkat azas atau prinsip yang merupakan:
1. Kerangka acuan umum untuk menilai praktek-praktek
akuntansi
2. Pedoman bagi pengembangan praktek-praktek dan
prosedur yang baru.
Tujuan utama dari teori akuntansi: mengadakan suatu
kerangka acuan untuk menilai dan mengembangkan
praktek-praktek akuntansi yang sehat.
BERBAGAI IMAGE YANG MENGGAMBARKAN
SIFAT-SIFAT AKUNTANSI (BELKAOUI, 1986)
3. RASIONALISME YANGBARU
INI SELANJUTNYA
DITINGKATKAN OLEH
ORGANISASI YANG
SISTEMATIK .
4. SISTEM AKUNTANSI
BERPASANGAN
MEMUNGKINKAN
PEMISAHAN KEPEMILIKAN
DAN MANAGEMEN
SEHINGGA MENDORONG
PERTUMBUHAN
PERUSAHAAN PATUNGAN
YANG BESAR .
RELEVANSI SEJARAH AKUNTASI
SEJARAH AKUNTANSI PENTING BAGI PENDIDIKAN ,KEBIJAKAN
,DAN PRAKTRIK AKUNTANSI , SEJARAH AKU NTANSI
MEMUNGKINKAN UNTUK MEMAHAMI KONDISI KITA SEKARANG
DAN UNTUK MERAMAL ATAU MENGENDALIKAN MASA DEPAN
KITA LEBIH BAIK .
SEJARAH AKUNTANSI ADALAH STUDY TENTANG EVOLUSI
PEMIKIRAN,PRAKTEK ,DAN INSTITUSI AKUNTANSI SEBAGAI
TANGGAPAN TERHADAP PERUBAHAN LINGKUN GAN DAN
KEBUTUHAN SOSIAL ,SEJARAH AKUNTANSI MEMBAHAS
PENGARUH EVOLUSI TERSEBUT TERHADAP LINGKUNGAN.
SEJARAH AKUNTANSI MERUPAKAN STUDI TENTANG WARISAN
AKUNTANSI DAN KONSTRIBUSINYA PADA PEDAGOGI
,KEBIJAKAN DAN PRESPEKTIF AKUNTANSI.
DALAM KAITANNYA DENGAN PERSPEKTIF KEBIJAKAN ,SEJARAH
AKU NTANSI DAPAT MENJADI SARANA PENILAIAN LEBIH BAIK
TERHADAP PRAKTEK YANG BERJALAN MELALUI
PERBANDINGAN DENGAN METODE MASA LALU.
KONKLUSI
EVOLUSI HISTORIS AKUNTANSI MEMBERI ARAH DAN
PENJELASAN BAGI SEBAGIAN BESAR PERISTIWA
PERISTIWA PENTING YANG MEMBENTUK SISTEM
PEMBUKUAN BERPASANGAN DAN PERKEMBANGAN
AKUNTANSI MODERN.SEJARAH AKUNTANSI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ORANG YANG TERTARIK
DENGAN BIDANG AKUNTANSI UNTULK MEMBUAT
PERTIMBANGAN YANG LEBIH LUAS DAN DENGAN DASAR
YANG LEBIH TERINFORMASI.
SEJARAH AKUNTANSI MEMUNGKINKAN KITA UNTUK
MENGHUBUNGKAN SESUATU YANG IPRAKTEKKAN DIMASA
LALU DENGAN APA YANG HARUS DIPRAKTEKKAN
SEKARANG KENYATAAN SEJARAH DENGAN KENYATAAN
POSITIF DAN NORMATIF .
STRUKTUR TEORI AKUNTANSI
Struktur Teori akuntansi merupakan elemen
yang saling terkait yang menjadi pedoman
pengembangan teori dan penyusunan
teknik-teknik akuntansi.
Elemen itu dapat digambarkan dalam
hirarkhi sebagai berikut:
Hirarkhi Elemen Struktur Akuntansi
Konsep Teoritis
Postulat Akt
Akt
Standar Akt
Tujuan Laporan Keuangan
Menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi
Postulat Akuntansi
1. Postulat Entity
2. Postulat Going Concern
3. Postulat Unit Moneter
4. Postulat Accounting period
Konsep Teoritis Akuntansi
1. The Proprietory Theory
2. The Entity Theory
3. The Fund Theory
4. The enterprise Theory
5. Residual Theory
6. Comander Theory
7. The Investor Theory
1. The proprietory Theory
• Konsep ini mengganggap bahwa entity sebagai agen,
perwakilan dari pengusaha atau pemilik, sehingga
proprietor/ pemilik merupakan pusat perhatian yang
akan dilayani oleh informasi akuntansi.
• Persamaan Akuntansinya:
First Level
Objectives
Second
Qualitative
Characteristic
Elemen Level
Third
Assumtion Principles Qonstrain
Level
• Tujuan Pelaporan Keuangan:
• Karakteistik Kualitatif:
Relevan
Reliability
Daya banding
Pertimbangan cost-benefit
Materialitas
Elemen Laporan Keuangan
• Asset
• Liabilities
• Equity
• Investment by Owners
• Distribution to Owners
• Comprehensive Income
• Revenue
• Expenses
• Gains
• Losses
Definisi dari masing-masing
elemen:
• Asset: manfaat ekonomi yang mungkin terjadi
dimasa mendatang yang diperoleh suatu entitas
tertentu sebagai akibat transaksi masa lalu.
• Liabilities: pengorbanan manfaat ekonomi yang
mungkin terjadi di masa mendatang yang
berasal dari kewajiban sekarang suatu entias
untuk mentransfer aktiva atau menyerahkan
jasa pada entitas lain dimasa mendatang
sebagai akibat transaksi masa lalu.
• Equity: Hak sisa (residual interest) atas aktiva
suatu entitas setelah dikurangi dengan hutang.
Investment by owners: Kenaikan aktiva suatu perusahaan
yang berasal dari transfer dari entitas lain ke perusahaan
tersebut atau sesuatu yang bernilai untuk memperoleh
atau meningkatkan hak kepemilikan dalam perusahaan
tersebut.
• Distribution by owners: Penurunan aktiva neto suatu
perusahaan yang berasal dari transfer suatu aktiva,
penyerahan jasa atau penambahan hutang oleh
perusahaan kepada pemilik.
• Comprehensive Income: perubahan ekuitas (aktiva neto)
suatu entitas selama satu periode yang berasal dari
transaksi atau peristiwa dan kondisi lainnya dari sumber
yang bukan berasal dari pemilik
• Revenue: aliran masuk atau kenaikan aktiva suatu
entitas atau penurunan hutang suatu entitas (kombinasi
keduanya) selama satu periode yang berasal dari
pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa atau
pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan
utama perusahaan secara terus menerus
• Expenses: aliran keluar atau pemakaian aktiva suatu
entitas, atau penambahan hutang suatu entitas (atau
kombinasi keduanya) selama satu periode yang berasal
dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa
atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan
kegiatan utama perusahaan secara terus menerus
• Gains: kenaikan ekuitas (aktiva neto) dari transaksi
insidental suatu entitas fdan berasal dari semua
transaksi atau peristiwa dan kondisi lainnya yang
mempengaruhi entitas dalam satu periode diluar
transaksi yang berasal dari pendapatan dan investasi
oleh pemilik
• Losses: penurunan ekuitas (aktiva neto) dari transaksi
insidental suatu entitas yang berasal dari semua
transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya yang
mempengaruhi entitas dalam satu periode diluar
transaksi yang berasal dari biaya dan distribusi pada
pemilik
Pengakuan dan Pengukuran
Pengakuan:
1. Definisi
2. Keterukuran
3. Relevan
4. Keandalan
Pengukuran:
1. Cost Historis:Jumlah kas atau setaranya yang
dikeluarkan untuk memperoleh aktiva sampai
siap untuk digunakan
2. Cost penggantian terkini (Current
Replacement Cost): jumlah kas atau
setaranya yang harus dibayar jika aktiva yang
sejenis diperoleh pada saat sekarang
3. Nilai Pasar Terkini (current market value): jumlah kas
atau setaranya yang diperoleh dengan menjual aktiva
kegiatan penjualan normal
4. Nilai Bersih yang dapat direalisasi (Net Realisable
value): jumlah kas atau setaranya yang diperoleh jika
aktiva diharapkan akan dijual setelah dikurangi
dengan biaya langsung (biaya produksi dan
penjualan).
5. Nilai sekarang aliran kas mendatang (present value of
future cash flow): nilai sekarang aliran kas masa
mendatang yang akan diperoleh seandainya aktiva
dijual pada masa yang akan datang
• Postulate: -Postulate Entity
- Postulate Going concern
- Postulate Unit Moneter
- Postulate accounting Period
Principles: The Cost Principle/ Historical Cost
1. The Revenue Principle
2. The Matching Principle
3. The Objectivity Principle
4. The Consistency Principle
5. The Disclosure Principle
6. The Conservatism Principle
7. The Materiality Principle
8. The Uniformity dan Comparability Principle
• Constrain:
1. Cost - Benefit
2. The Materiality Principle
3. Industry Practice
4. The Conservatism Principle
KONSEP AKTIVA
Aktiva: manfaat ekonomi yang mungkin terjadi
dimasa mendatang yang diperoleh atau
dikendalikan oleh suatu entitas tertentu
sebagai akibat transaksi atau peristiwa masa
lalu
Karakteristik Aktiva:
1. Memiliki manfaat ekonomi dimasa mendatang
2. Dikuasai oleh suatu unit usaha
3. Hasil dari transaksi masa lalu
Memiliki manfaat ekonomi
1. Dapat digunakan baik sendiri maupun
bersama-sama aktiva lain dalam produksi
barang dan jasa
2. Dapat dipertukarkan dengan aktiva lain
3. dapat digunakan untuk melunasi hutang
4. Dapat dibagikan kepada pemilik
perusahaan
Diperoleh dan dikuasai oleh unit
usaha
Sesuatu dapat dikatakan sebagai aktiva bila unit
usaha tertentudapat menggunakan manfaat
aktiva tersebut dan menguasainya sehingga
dapat mengendalikan akses pihak lain terhadap
aktiva tersebut
Sebagai Akibat Transaksi masa lalu: suatu
unit usaha dapat mengakui suatu aktiva apabila
telah terjadi transaksi atau peristiwa lain yang
menyebabkan suatu entitas memiliki hak atau
mengendalikan terhadap manfaat dari aktiva
tersebut
Konsep penilaian Aktiva
• Tujuan penilaian:
1. Sebagai salah satu langkah dalam pengukuran
laba
2. Sebagai salah satu langkah dalam proses
penyajian posisi keuangan
3. Memenuhi kebutuhan informasi yang ingin
dicapai dalam pelaporan keuangan
4. Memenuhi kebutuhan informasi khusus yang
memerlukan penilaian untuk kepentingan
manajemen
Dasar penilaian aktiva
• Nilai keluaran (output value): menunjukkan
aliran dana (kas) yang diperkirakan akan
diterima perusahaan dimasa mendatang sesuai
dengan harga pertukaran output/ produk yang
dihasilkan perusahaan
• Nilai Masukan (input value): menunjukkan
jumlah rupiah yang harus dikeluarkan
perusahaan untuk memperoleh aktiva (input)
yang akan digunakan dalam operasi
perusahaan
KONSEP HUTANG (LIABILITIES)
• Menurut FASB dalam SFAC No. 6
Hutang adalah pengorbanan manfaat
ekonomi masa mendatang yg mungkin
timbul karena kewajiban sekarang suatu
entitas untuk menyerahkan aktiva atau
memberikan jasa kepada entitas lain
dimasa mendatang sebagai akibat
transaksi masa lalu.
Hutang menurut IAI
• Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini
yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya
diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya
yang mengandung manfaat ekonomi
• Berdasarkan definisi tersebut, komponen hutang:
• 1. Adanya kewajiban sekarang
• 2. Hasil transaksi masa lalu
• Kewajiban dapat dikelompokkan menjadi:
• 1. Kewajiban pada kreditor
• 2. Kewajiban pada pemilik
Terjadinya hutang
• 1. Kewajiban legal/ kontrak (contractual Liabilities).
Kewajiban yang timbul karena adanya ketentuan formal
berupa peraturan hukum untuk membayar kas atau
menyerahkan barang (jasa) kepada entiras tertentu.
Contoh : hutang dagang.
• 2. Kewajiban Kontruktif (Contructive Liabilities), yaitu
kewajiban yang timbul karena sengaja diciptakan untuk
tujuan tertentu, meskipun secara formal tidak dilakukan
melalui perjanjian tertulis untuk membayar sejumlah
tertentu dimasa yang akan datang. Contoh: hutang
bonus
• 3. Kewajiban Equitabel. Yaitu kewajiban yang timbul
karena adanya kebijakan yang diambil oleh perusahaan
karena adanya moral/etika dan perlakuannya diterima
oleh praktik secara umum. Contoh hutang garansi
Pengakuan Hutang
• Secara UmumKriteria yang harus
dipenuhi:
1. Ada kemungkinan pengorbanan potensi
jasa/ manfaat ekonomi masa mendatang
akan dilakukan atau akan terjadi
2. Jumlah hutang dapat diukur cukup pasti
Pengakuan Hutang menurut Kam
(1990)
1. Didasarkan pada hukum
2. Pemakaian prinsip konservatisme
3. Substansi ekonomi suatu transaksi
4. Kemampuan mengukur nilai hutang
Pengukuran Hutang`
• Dasar pengukuran hutang adalah jumlah rupiah
sumber ekonomi yang harus dikorbankan
apabila pada saat pelaporan hutang dilunasi
• Dengan demikian dasar penilaian hutang yang
dgunakan adalah nilai sekarang pengeluaran
kas/ pengorbanan sumber ekonomi dimasa
mendatang untuk melunasi hutang tersebut
sampai tanggal jatuh tempo
Rumus pengukuran hutang:
• PV = F (1+ r)
PV = Nilai Sekarang hutang pada tanggal penilaian
F = Aliran Kas masa mendatang pada periode t dari
tanggalpenilaian.
r = tingkat bunga
Dasar penilaian tersebut sebenarnya berlaku untuk semua
hutang. Namun demikian atas dasar kepraktisan
biasanya hutang jangka pendek disajikan sebesar nilai
nominal yg dapat berupa jumlah kotor faktur pembelian
atau jumlah neto setelah potongan tunai
Penyelesaian hutang
1. Pembayaran Kas
2. Penyerahan Aktiva
3. Pemberian Jasa
4. Penggantian Kewajiban tersebut dengan
kewajiban yang lain.
5. Konversi kewajiban menjadi ekuitas
KONSEP EKUITAS
• Ekuitas adalah hak sisa terhadap aktiva suatu
entitas setelah dikurangihutang.
• Karakteristik ekuitas:
1. Ekuitas sama dengan aktiva neto
2. Ekuitas dapat bertambah atau berkurang karena
kenaikan atau penurunan aktiva neto baik yang
berasal dari sumber ukan pemilik (pendapatan
dan biaya) maupun investasi oleh pemilik atau
distribusi kepada pemilik
Teori Ekuitas
• Teori Ekuitas adalah teori yang
menjelaskan sudut pandang yang
digunakan dalam akuntansi berkaitan
dengan penyusunan dan penyajian
laporan keuangan.
1. Teori Proprietary. Teori ini memusatkan
perhatiannya pada pemilik. Dengan
demikian tujuan perusahaan adalah
menigkatkan kemakmuran pemilik
Teori ekuitas
2. Teori Entitas (kesatuan Usaha)
Dalam teori ini ada pemisahan antara
kepentingan pribadi pemilik dengan
kepentingan perusahaan. Dengan
demikian transaksi yang
dipertanggungjawabkan dan yang dicatat
adalah transaksi yang melibatkan
perusahaan
Teori Ekuitas
3. Teori Ekuitas Residual
4. Teori Enterprise
5. Teori Dana
6. Laporan Nilai Tambah (Value Added)
Sebagai pelengkap laporan keuangan.
KONSEP NILAI TAMBAH
Nilai Tambah adalah Perbedaan antara penghasilan kotor
yg diterima oleh suatu perusahaan dari hasil penjualan
produk dan jasa dengan jumlah uang yang dibayarkan
utk membeli bahan baku dan jasa lainnya yg disediakan
oleh pemasok dari luar perusahaan.
KONSEP NILAI TAMBAH
• Kesimpulan. Nilai Tambah pada dasarnya
adalah hasil penjualan dikurangi dengan biaya
bahan baku dan jasa pihak luar yang digunakan
dalam rangka menciptakan penghasilan
tersebut.
• Ilustrasi: A mempunyai perush. X . A membeli
bhn baku gandum Rp 10.000. A menggaji
pegawai B untuk mengolah bahn baku gandum
menjadi tepung terigu. Tepung dijual harga Rp.
25.000. B. Menerima gaji 5.000. laba bersih A
10.000, NT perush X 15.000. NT akan
didistribusikan kpd A dan B.
Metode Penentuan Nilai
Tambah
1. Metode Subtractive
NT = HP – BI
NT = Nilai Tambah
HP = Hasil Penjualan
BI = Beban Input (bhn baku atau jasa yg dibeli dari luar perush. Yg
dipakai utk menghasilkan penjualan tsb.)
2. Metode Additive
NT = BG + (LO- NP)
BG = beban Gaji dan Upah
LO = Laba Operasi (sblm Pajak, bunga dan pos-pos luar biasa)
NP = Beban Operasi dan Laba yg berasal dari kegiatan non
produksi
KONSEP PENDAPATAN
• Pendapatan adalah sesuatu yang dihasilkan
oleh potensi jasa (cost) yang dimiliki oleh
perusahaan.
• Paton dan Littleton, pendapatan dapat ditinjau
dari:
- Aspek fisik ( pendapatan merupakan hasil
akhir dari suatu aliran fisik dalam proses
menghasilkan laba)
- Aspek moneter (aliran masuk aktiva kedalam
perusahaan)
Pengertian Pendapatan
• APB, Statement no.4 Pendapatan adalah kenaikan kotor aktiva atau
penurunan kotor hutang yang diakui dan diukur sesuai dengan
prinsip akuntansi berterima umum yg berasal dari kegiatan
perusahaan berorientasi laba yg dapat mengubah ekuitas pemilik
• FASB dalam SFAC no 6 Pendapatan adalah aliran masuk atau
kenaikan aktiva suatu entitas atau penurunan hutang (atau
kombinasi keduanya) dari penyerahan atau produksi barang m
penyerahan jasa atau kegiatan lain yg merupakan kegiatan utama
yg berlangsung terus menerus dari entitas tersebut jasa
• IAI, Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yg
timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila
arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yg tidak berasal
dari kontribusi penanaman modal.
PENGUKURAN PENDAPATAN
• Pendapatan diukur dalam satuan nilai
tukar produk/jasa dalam suatu transaksi
yang bebas.
• Nilai tukar tersebut menunjukkan
ekuivalen kas atau nilai diskonto tunai dari
uang yg diterima atau akan diterima dari
transaksi penjualan.
Kriteria Pengakuan Pendapatan
1. Telah Terealisasi (realized) yaitu telah
terjadi transaksi pertukaran antara barang
yg dihasilkan perusahaan dengan kas
atau klaim untuk menerima kas.
2. Pendapatan telah terbentuk (earned),
yaitu bila kegiatan menghasilkan barang
dan jasa telah berjalan dan secara
substansial telah selesai
Saat Pengakuan Pendapatan
1. Pengakuan Pendapatan pada saat
Penjualan.
2. Pendapatan diakui selama Kegiatan
Produksi
3. Pendapatan diakui saat produksi selesai
4. Pengakuan Pendapatan Pada Saat kas
diterima
Konsep Biaya (Expenses)
• Karakteristik Biaya.
• Karakteristik biaya dapat dipahami dengan mengenali
batasan atau difinisi yang berkaitan dengan biaya
• Pengertian biaya secara umum: cost yang telah
dikorbankan dalam rangka menciptakan pendapatan.
• Menurut FASB, biaya adalah aliran keluar (outflow) atau
pemakaian aktiva atau timbulnya hutang (atau kombinasi
keduanya) selama satu periode yang berasal dari
penjualan atau produksi barang atau jasa atau
pelaksanaan kegiatan yang lain yang merupakan
kegiatan utama suatu entitas
Menurut IAI:
• Biaya : penurunan manfaat ekonomi selama
suatu periode akuntansi dalam bentuk arus
keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya
kewajiban yang mengakibatkan penurunan
ekuitas yang tidak menyangkut pembagian
kepada penanam modal.
Biaya dan Rugi (Losses)
• Biaya cost yang benar-benar dikorbankan untuk
menghasilkan pendapatan
• Losses: penggunaan aktiva atau pengurangan
cost aktiva yang tidak berkaitan dengan proses
memperoleh pendapatan.
• IAI tidak memisahkan biaya dengan rugi.
Dengan demikian semua potensi jasa baik
yang digunakan secara langsung atau
tidak langsung untuk memperoleh
pendapatan disebut biaya, secara spesifik
dinyatakan oleh IAI dalam paragraf 75
bahwa kerugian termasuk dalam
kelompok beban.
Pengukuran Biaya:
1. Cost Historis, yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya
untuk memperoleh aktiva. Pengukuran ini biasanya
digunakan untuk gedung, peralatan dsb.
2. Cost pengganti/ cost masukan terkini (Replacement
Cost/ Current Input Cost), yaitu jumlah rupiah harga
pertukaran yang harus dikorbankan sekarang oleh
suatu entitas untuk memperoleh aktiva yang sejenis
dalam kondisi yang sama. Contoh; penilaian untuk
persediaan
3. Setara kas (Cash Equivalent), yaitu jumlah rupiah kas
yang dapat direalisir dengan cara menjual setiap jenis
aktiva dipasar bebas dalam kondisi perusahaan
normal. Pos aktiva berujud biasanya menggunakan
dasar penilaian ini
Dalam praktek yang paling banyak digunakan adalah cost
historis.
Pengakuan Biaya
• Berdasarkan konsep penandingan (matching),
pengakuan biaya pada dasarnya sama dengan
pengakuan pendapatan. IAI dalam konsep penyusunan
dan penyajian laporan keuangan menyatakan:
• Beban diakui dalam laporan laba/ rugi kalau penurunan
manfaat ekonomi masa datang yang berkaitan dengan
penurunan aktiva atau kenaikan kewajiban telah terjadi
dan dapat diukur dengan pasti (paragraf 94).
Selanjutnya disebutkan bahwa beban diakui dalam
laporan laba rugi pada saat timbul kewajiban tanpa
adanya pengakuan aktiva, dapat timbulnya hutang
garansi produk
Konsep penandingan (Matching).
• Konsep penandingan adalah: konsep yang
dimaksudkan untuk mencari dasar hubungan
yang tepat dan rasional antara pendapatan dan
biaya. Pendapatan merupakan hasil yang dituju
perusahaan sedangkan cost yang dikeluarkan
untuk memperoleh pendapatan merupakan
upaya yang dilakukan perusahaan. Dengan
demikian pendapatan dibandingkan dengan
biaya yang diperkirakan telah menghasilkan
pendapatan tersebut, agar dihasilkan besarnya
laba yang tepat.
Dasar penandingan:
1. Hubungan sebab akibat (Association of
causes and effects). Penandingan ini
sering disebut penandingan langsung
(direct of product matching). Barang atau
jasa tertentu yang digunakan dalam
proses produksi pada akhirnya akan
membantu dalam proses menghasilkan
pendapatan selama periode tertentu.
Contoh biaya gaji dan upah, biaya komisi
penjualan, cost of goods sold.
2. Alokasi Sistematis dan rasional disebut juga dasar
penandingan periodik (period matching) atau
penandingan tidak langsung (indirect matching). Biaya
diakui dan dihubungkan dengan pendapatan pada
periode terjadinya. Cost yang terjadi dapat dialokasikan
beberapa periode, dan dapat juga langsung diakui dan
dibebankan sebagai biaya. Contoh depresiasi aktiva
tetap
3. Pembebanan segera (Immediate Recoqnition): cost
tersebut dibebankan sebagai biaya pada periode
terjadinya. Contoh: biaya adpertensi, biaya penelitian
dan pengembangan.
Konsep Laba (Income)
Karakteristik Laba
Karakteristik laba berkaitan dengan identifikasi sifat dari
laba sehingga memungkinkan untuk menganalisis
transaksi atau peristiwa yang dapat mempengaruhi laba
Pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi
sekarang adalah laba akuntansi yang merupakan selisih
antara pendapatan dengan biaya
IAI tidak mendefinisikan income dengan istilah laba, tetapi
dengan istilah penghasilan yang dinyatakan dalam
konsep dasar penyusunan dan penyajian laporan
keuangan (IAI,1994)
Penghasilan (Income) adalah kenaikan manfaat
ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam
bentuk pemasukan atau penambahan aktiva
atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan
kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
kontribusi penanam modal (paragraf 70)
Dalam paragraf 74 disebutkan bahwa definisi
penghasilan meliputi baik pendapatan (
revenue) maupun keuntungan (gains)
Adanya perbedaan dalam mendefinisikan laba
disebabkan karena luasnya penggunaan konsep
laba
Fisher dan Bedford menyatakan
tiga konsep laba Yaitu:
1. Psychic Income, yaitu menunjukkan konsumsi
barang/ jasa yang dapat memenuhi kepuasan
dan keinginan individu
2. Real Income, yaitu menunjukkan kenaikan
dalam kemakmuran ekonomi yang ditunjukkan
oleh kenaikan cost of living (biaya hidup)
3. Money Income, yaitu menunjukkan kenaikan
nilai moneter sumber-sumber ekonomi yang
digunakan untuk konsumsi sesuai dengan biaya
hidup
Menurut Fisher konsep real income adalah konsep
yang paling praktis bagi akuntan
Laba Akuntansi dan Laba Ekonomi
• Perbedaan laba akuntansi dan laba ekonomi disebabkan
oleh perbedaan konsep yang melandasinya.
• Ekonom mendefinisikan laba dari sudut pandang orang,
sekelompok orang atau masyarakat secara keseluruhan.
• Laba Ekonomi adalah tambahan kemakmuran yang
ditimbulkan oleh kegiatan ekonomi dengan perusahaan
sebagai wadah yang akan dinikmati oleh seluruh pihak
yang ada dalam unit kegiatan ekonomi tersebut.
• Laba akuntansi (accounting income) adalah perbedaan
antara pendapatan yang direalisasi dari transaksi yang
terjadi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan
dengan pendapatan tersebut.
Karakteristik laba akuntansi (menurut
Belkaoui (1993) ada lima, yaitu:
1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual
terutama dari penjualan barang/ jasa.
2. Laba akuntansi didasarkan pada postulat periodisasi
yang mengacu pada kinerja perusahaan selama satu
periode tertentu.
3. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip pendapatan
yang memerlukan pemahaman khusus tentang
definisi, pengukuran dan pengakuan pendapatan
4. Laba akuntansi memerlukan pengukuran tentang
biaya dalam bentuk cost historis.
5. Laba akuntansi menghendaki adanya penandingan
antara pendapatan dengan biaya yang relevan.
Keunggulan laba Akuntansi
menurut Belkaoui:
1. Laba akuntansi teruji dalam sejarah dimana pemakai
laporan keuangan masih mempercayai laba akuntansi
bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi
2. Laba akuntansi diukur dan dilaporkan secara obyektif
dan dapat diuji kebenarannya
3. Atas dasar prinsip realisasi dalam mengakui
pendapatan, laba akuntansi memenuhi kriteria
konservatisme. Artinya akuntansi tidak mengakui
perubahan nilai tetapi hanya mengakui untung yang
direalisasi (realized gains)
4. Laba akuntansi dipandang bermanfaat untuk tujuan
pengendalian dan pertanggungjawaban manajemen.
Kelemahan laba akuntansi menurut
Belkaoui:
1. Laba akuntansi gagal mengakui kenaikan nilai
aktiva yang belum direalisasi dalam satu
periode karena prinsip cost historis dan prinsip
realisasi.
2. Laba akuntansi yang didasarkan pada cost
historis mempersulit perbandingan laporan
keuangan karena adanya perbedaan metode
perhitungan cost dan metode alokasi.
3. Laba akuntansi yang didasarkan prinsip
realisasi, cost historis, dan konservatism dapat
menghasilkan data yang tidak konsisten.
Kelemahan Laba Akuntansi
menurut Hendrikson:
1. Laba akuntansi belum dirumuskan secara jelas.
2. Belum ada dasar pengukuran dan penyajian yang
secara teoritis mantap
3. Praktek akuntansi yang diterima umum memungkinkan
timbulnya ketidak konsistenan dalam pengukuran laba
periodik dari perusahaan yang berbeda atau antar
periode akuntansi yang sama.
4. Perubahan tingkat harga (daya beli uang) belum
tercermin dalam laba akuntansi yang dihitung atas
dasar nilai nominal uang.
5. Informasi lain mungkin terbukti lebih bermanfaat bagi
investor dan pemegang saham dalam pengambilan
keputusan investasi.
Tujuan pelaporan Laba:
1. Sebagai indikator efisiensi dalam penggunaan dana
yang tertanam dalam perusahaan
2. Sebagai pengukur prestasi manajemen
3. Sebagai penentuan besarnya pajak
4. Sebagai dasar kompensasi dan pembagian bonus
5. Sebagai alat pengendalian alokasi sumber daya
ekonomi suatu negara
6. Sebagai dasar untuk kenaikan kemakmuran
7. Sebagai dasar pembagian dividen
8. Sebagai alat motivasi manajemen dalam pengendalian
perusahaan
Pengukuran dan pengakuan Laba
Pengukuran besarnya laba sangat tergantung
pada besarnya pendapatan dan biaya. Karena
laba merupakan selisih antara pendapatan dan
biaya. Dengan demikian laba diakui sejalan
dengan pengakuan pendapatan dan biaya
Dalam konsep dasar penyusunan dan penyajian
laporan keuangan IAI, disebutkan: bahwa
penghasilan (income) akan diakui apabila
kenaikan manfaat ekonomi dimasa mendatang
yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau
penurunan kewajiban telah terjadi dan
jumlahnya dapat diukur dengan andal.
Tiga pendekatan dalam mengukur laba