Anda di halaman 1dari 15

PENGERTIAN

UNSUR - UNSUR
TUJUAN
FUNGSI
TIPE
LANGKAH – LANGKAH
Anggaran adalah suatu rencana yang
disusun secara sistematis dalam
bentuk angka dan dinyatakan dalam
unit moneter yang meliputi semua
aktivitas perusahaan untuk jangka
waktu ( periode) tertentu di masa yang
akan datang.
1. Rencana
Rencana adalah penentuan tentang aktivitas atau kegiatan yang akan
dilakukan di waktu yang akan datang. Beberapa alasan diperlukannya rencana
oleh organisasi antara lain :
 Adanya ketidakpastian di masa yang akan datang
 Banyaknya alternatif di masa yang akan datang
 Rencana merupakan pedoman kerja perusahaan
 Rencana sebagai alat koordinasi dari seluruh bagian yang ada di
perusahaan
 Rencana sebagai alat pengawasan (control) terhadap pelaksanaan.
2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan atau pemerintah
3. Dinyatakan dalam unit moneter
Anggaran harus disusun dalam sebuah satuan yang seragam yaitu unit
moneter atau nilai uang.
4. Jangka waktu tertentu yang akan datang
• Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan
formal, sehingga dapat menghindari kerancuan dan memberikan arah
terhadap apa yang hendak dicapai manajemen.
• Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak
terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan.
• Menyediakan rencana mengenai kegiatan mengurangi ketidakpastian
dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok
dalam upaya mencapai suatu tujuan perusahaan.
• Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam
rangka memaksimalkan sebuah sumber daya.
• Menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan
kelompok, serta menyediakan sebuah informasi yang mendasari perlu-
tidaknya tindakan koreksi.
A. Fungi Perencanaan
Winardi memberikan pengertian mengenai perencanaan sebagai berikut:
"Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan
membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang
dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan yang
dianggap perlu untuk mencapai basil yang diinginkan".
Dari kutipan di atas disimpulkan bahwa sebelum perusahaan melakukan operasinya,
pimpinan dari perusahaan tersebut harus lebih dahulu merumuskan kegiatan-
kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa datang dan hasil yang akan dicapai dari
kegiatan-kegiatan tersebut, serta bagaimana melaksanakannya. Dengan adanya
rencana tersebut, maka aktifitas akan dapat terlaksana dengan baik.

B. Fungsi Pengawasan
Aspek pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi dengan yang
dianggarkan. Tujuan pengawasan bukanlah mencari kesalahan akan tetapi mencegah
dan nemperbaiki kesalahan.
C. Fungsi Koordinasi
Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan tindakan bekerja dari setiap individu
atau bagian dalam perusahaan untuk mencapai tujuan.

D. Anggaran Sebagai Pedoman Kerja


Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun sistematis dan dinyatakan
dalam unit moneter. Lazimnya penyusunan anggaran berdasarkan pengalaman masa
lalu dan taksir-taksiran pada masa yang akan datang, maka ini dapat menjadi
pedoman kerja bagi setiap bagian dalam perusahaan untuk menjalankan
kegiatannya.
Tujuan yang paling utama dari anggaran adalah untuk pengawasan luar, yaitu untuk
membatasi sumber-sumber daya keseluruhan yang tersedia untuk suatu instansi dan
untuk
mencegah pengeluaran-pengeluaran bagi hal-hal atau aktivitas-aktivitas yang tidak
dibenarkan oleh undang-undang.
1. Ceiling Budget
Tipe anggaran yang dipakai untuk tujuan-tujuan pengawasan dinamakan Ceiling Budget.
Anggaran jenis ini mengawasi suatu instansi secara langsung dengan cara menentukan
batas-batas pengeluaran melalui peraturan penggunaan/pemberian, atau secara tidak
langsung dengan cara membatasi penghasilan instansi pada sumber yang diketahui dan
jumlah yang terbatas.

2. A Line-Item Budget
Tipe ini menggolongkan pengeluaran-pengeluaran berdasarkan jenis, digunakan untuk
mengawasi jenis-jenis pengeluaran dan juga jumlah totalnya

3. Performance and Program Budgets


Tipe ini berguna untuk menspesifikasi aktivitas-aktivitas atau program-program
berdasarkan dana yang digunakan. Dengan cara memisahkan pengeluaran-pengeluaran
berdasarkan fungsi (seperti kesehatan atau keamanan public) atau berdasarkan jenis
pengeluaran (seperti kepegawaian dan peralatan) atau berdasarkan sumber penghasilan
seperti pajak kekayaan atau biaya-biaya pemakaian (user fees), para administrator dan
para anggota legislatif bisa mendapatkan laporan-laporan yang tepat mengenai transaksi-
transaksi keuangan, untuk mempertahankan baik efisiensi ke dalam maupun pengawasan
dari luar.
1. Penentuan pedoman anggaran
Sebelum penyusunan anggaran, terlebih dahulu manajemen melakukan dua hal
yaitu:
a. Menetapkan rencana perusahaan, seperti tujuan, kebaikan dan asumsi sebagai
dasar penyusunan anggaran.
b. Membentuk panitia penyusun anggaran
2. Persiapan anggaran
Bagian pemasaran bekerja sama dengan manajer umum dan manajer keuangan
untuk menyusun anggaran :
a. Anggaran Penjualan
b. Anggaran beban penjualan
c. Anggaran piutang usaha
Setelah itu manajer produksi bekerja sama dengan manajer keuangan dan umum
untuk menyusun :
a. Anggaran produksi
b. Anggaran biaya pabrik
c. Anggaran persediaan
d. Anggaran piutang usaha
Anggaran tersebut dibuat berdasarkan anggaran penjualan yang dibuat ole manajer pemasaran.
Manajer umum bekerja sama dengan manajer keuangan menyusun :
– Anggaran beban administrasi umum
Setelah itu manajer keuangan bekerja sama dengan manajer lainnya menyusun:
a. Anggaran laba rugi
b. Anggaran neraca
c. Anggaran kas

3. Penentuan anggaran
Pada tahap penentuan anggaran semua manajer beserta direksi mengadakan rapat kegiatan:
a. Perundingan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen anggaran
b. Koordinasi dan peneelaahan komponen anggaran
c. Pengesahaan dan pendistribusian

4. Pelaksanaan anggaran
Untuk kepentingan pengawasan setiap manajer membuat laporan realisasi aggaran setelah
dianalisis kemudian laporan realisasi anggaran disampaikan pada direksi.
Seluruh penerimaan negara/daerah harus disetor ke
Rekening Kas Umum Negara/Daerah dan tidak
diperkenankan digunakan secara langsung oleh satuan
kerja yang melakukan pemungutan (Azas Bruto). Oleh
karena itu, penerimaan wajib disetor ke Rekening Kas
Umum selambat-lambatnya pada hari berikutnya.
Dalam rangka mempercepat penerimaan pendapatan,
Bendahara Umum Negara/Daerah (BUN/BUD) dapat
membuka rekening penerimaan pada bank. Bank yang
bersangkutan wajib menyetorkan penerimaan
pendapatan setiap sore hari ke Rekening Kas Umum
Negara/Daerah.
1. Wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion);
Opini wajar tanpa pengecualian, menyatakan bahwa laporan
keuangan pemerintah disajikan wajar secara material sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
2. Wajar dengan pengecualian (qualified opinion)
Opini wajar dengan pengecualian, menyatakan bahwa laporan
keuangan pemerintah disajikan secara wajar dalam semua hal yang
material sesuai SAP, kecuali dampak hal-hal yang berhubungan
dengan yang dikecualikan.
3. Tidak Wajar (adverse opinion)
Opini tidak wajar, menyatakan bahwa laporan keuangan pemerintah
tidak disajikan secara wajar atas posisi keuangan sesuai dengan SAP.
4. Menolak Memberikan Pendapat atau Tidak Menyatakan Pendapat
(Disclaimer atau No Opinion)
• Pemerintah wajib mempertanggungjawabkan
pelaksanaan APBN/APBD, baik dalam bentuk laporan
keuangan (financial accountability) maupun laporan
kinerja (performance accountability). Laporan
keuangan disusunANGGARAN
PERTANGGUNGJAWABAN dan disajikan sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP), sedangkan Laporan
Kinerja disusun sesuai dengan Peraturan Pemerintah
yang mengatur tentang Laporan Kinerja instansi
pemerintah.
• Pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN/APBD
berupa laporan keuangan. Laporan keuangan yang
disampaikan ke DPR/DPRD adalah laporan keuangan
yang telah diperiksa oleh BPK.
Pelaksanaan anggaran merupakan bagian dari Siklus
anggaran yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan dan pertanggungjawaban. Siklus anggaran
dimulai dari tahap penyusunan dan penetapan APBN.
Pemerintah pusat menyampaikan pokok-pokok kebijakan
fiskal dan kerangka
PERTANGGUNGJAWABAN ekonomi makro tahun anggaran
ANGGARAN
berikutnya (misal tahun anggaran 2008) kepada DPR
selambat-lambatnya pertengahan bulan Mei tahun
berjalan (misal tahun 2007). Kemudian pemerintah pusat
dan DPR membahas kerangka ekonomi makro dan
pokok-pokok kebijakan fiskal yang diajukan oleh
pemerintah pusat dalam pembicaraan pendahuluan
rancangan APBN tahun anggaran berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai