Anda di halaman 1dari 56

ANALISIS

KAWASAN WISATA

Arahan RTRW

Deskripsi Wilayah

Aksesibilitas

Atraksi

Ameniti

Analisis Masalah

Kesesuaian Lahan
KAJIAN RTRW
KOTA BITUNG
KAWASAN PARIWISATA

• ketentuan pokok tentang pengaturan, pembinaan dan pengembangan kegiatan kepariwisataan


mengacu kepada Undang-Undang Nomor 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan.
• kegiatan kepariwisataan diarahkan untuk memanfaatkan potensi keindahan alam, budaya dan sejarah
di kawasan pariwisata guna mendorong perkembangan pariwisata dengan memperhatikan kelestarian
nilai-nilai budaya, adat istiadat, mutu dan keindahan lingkungan alam dan kelestarian fungsi
lingkungan hidup.
• kegiatan kepariwisataan yang dikembangkan harus memiliki hubungan fungsional dengan kawasan
industri kecil dan industri rumah tangga serta membangkitkan kegiatan sektor jasa masyarakat.
• pemanfaatan lingkungan dan bangunan cagar budaya untuk kepentingan pariwisata, sosial,
pendidikan, ilmu pengetahuan, kebudayan dan agama harus memperhatikan kelestarian lingkungan
dan bangunan cagar budaya tersebut. Pemanfaatan tersebut harus memiliki izin dari Pemerintah
Daerah dan atau Kementerian yang menangani bidang Kebudayaan
• pengusahaan situs benda cagar budaya sebagai obyek wisata diharapkan dapat membantu memenuhi
kebutuhan dana bagi pemeliharaan dan upaya pelestarian benda cagar budaya yang bersangkutan.
• ketentuan tentang penguasaan, pemilikan, pengelolaan dan pemanfaatan benda-benda cagar budaya
diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya dan Peraturan
Pemerintah Nomor 10 tahun 1993 tentang Pelaksanaan UU Nomor 5/1992 tentang Benda Cagar
Budaya.
• pemanfaatan ruang di kawasan pariwisata harus diperuntukkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat, dengan tetap memelihara sumber daya tersebut sebagai cadangan pembangunan yang
berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah pelestarian fungsi lingkungan hidup.
• pada kawasan pariwisata, fasilitas fisik yang harus tersedia meliputi jaringan listrik, telepon, jaringan
jalan raya, tempat pembuangan sampah, drainase, dan saluran air kotor.
Kawasan Peruntukan Pariwisata
Karaktertistik Lokasi dan Kesesuaian Lahan
1) Memilliki struktur tanah yang stabil;
2) Memiliki kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak negatif
terhadap kelestarian lingkungan;
3) Merupakan lahan yang tidak terlalu subur dan bukan lahan pertanian yang produktif;
4) Memiliki aksesbilitas yang tinggi;
5) Tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur jalan raya regional;
6) Tersedia prasarana fisik yaitu listrik dan air bersih;
7) Terdiri dari lingkungan/bangunan/gedung bersejarah dan cagar budaya;
8) Memiliki nilai sejarah, ilmu pengetahuan dan budaya, serta keunikan tertentu;
9) Dilengkapi fasilitas pengolah limbah (padat dan cair).
Kriteria Teknis
• Pemanfaatan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, Taman Wisata Alam untuk kegiatan pariwisata alam
dilaksanakan sesuai dengan asas konservasi sumber daya hayati dan ekosistemnya;
• Pemanfaatan kawasan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam untuk sarana pariwisata
alam diselenggarakan dengan persyaratan sebagai berikut;
• Luas kawasan yang dimanfaaatkan untuk pembangunan sarana dan prasarana pariwisata alam maksimum 10%
dari luas zona pemanfaatan taman nasional hutan raya, dan blok pemanfaatan taman wisata alam yang
bersangkutan;
• Bentuk bangunan bergaya arsitektur setempat;
• Tidak mengubah bentangan alam yang ada;
• Tidak mengganggu pandangan visual.
• Pemanfaatan kawasan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam untuk kegiatan
pengusahaan pariwisata alam diberikan untuk jangka waktu paling lama 30 tahun sesuai denga jenis
kegiatannnya;
• Jenis-jenis usaha sarana pariwisata alam yang dapat dilakukan dalam kawasan Taman Nasional, Taman Hutan
Raya, dan Taman Wisata Alam meliputi kegiatan usaha:
akomodasi seperti pondok wisata, bumi perkemahan, karavan, dan penginapan;
makanan dan minuman;
sarana wiasata tirta
angkutan wisata;
cenderamata;
sarana wisata budaya.
• Dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya setempat, pemerintah daerah dapat menetapkan kawasan,
lingkungan dan atau bangunan cagar budaya sebagai kawasan pariwisata budaya. Penetapannnya
dilakukan apabila dalam suatu kawasan terdapat beberapa lingkungan cagar budaya yang mempunyai
keterkaitan keruangan, sejarah, dan arkeologi;
Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa

Karaktertistik Lokasi dan Kesesuaian Lahan Kriteria dan Batasan Teknis:


• Pembangunan hunian diijinkan hanya jika bangunan
• Tidak terletak pada kawasan lindung dan komersial telah berada pada persil atau merupakan bagian
kawasan bencana alam; Izin Mendirikan Bangunan (IMB);
• Lokasinya strategis dan mudah dicapai dari • Penggunaan hunian dan parkir hunian dilarang pada lantai
seluruh penjuru kota; dasar di bagian depan dari perpetakan, kecuali untuk zona-
• Dilengkapi dengan sarana antar lain zona tertentu;
tempat parkir umum, bank/ATM, pos • Perletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan
polisi, pos pemadam kebakaran, kantor prasarana pendukung disesuaikan dengan kelas konsumen
pos pembantu, tempat ibadah sarana yang akan dilayani;
penunjang kegiatan komersial serta • Jenis-jenis bangunan yang diperbolehkan antara lain:
kegiatan pengunjung;  bangunan usaha perdagangan (ritel dan grosir): toko,
• Terdiri dari perdagangan lokal, regional, warung, tempat perkulakan, pertokoan;
dan antar regional.  bangunan penginanpan: hotel, guest house, motel,
hostel, penginapan;
 bangunan penyimpanan: gedung tempat parkir, show
room, gudang;
 bangunan tempat pertemuan: aula, tempat konferensi;
 bangunan pariwisata (di ruang tertutup): bioskop, area
bermain.
Kawasan Taman Wisata Alam
Kegiatan yang dapat dilakukan dalam taman wisata alam adalah kegiatan untuk kepentingan penelitian,
ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya dan wisata alam tanpa mengurangi fungsi
pokok kawasan. Pengelolaan taman wisata alam dilaksanakan oleh Pemerintah. Di dalam taman wisata
alam dapat dibangun sarana kepariwisataan berdasarkan rencana pengelolaan. Untuk kegiatan
kepariwisataan dan rekreasi, Pemerintah dapat memberikan hak pengusahaan atas taman wisata alam
dengan mengikutsertakannya rakyat

Tabel
Penjelasan RTRW Kecamatan Lembeh Selatan
Kawasan Kecamatan Lembeh Selatan
Pap Kld Btl Pau Drb Psp Pan
Zona Pariwisata O O O O
Zona Pelabuhan O O O O
Zona Industri O O
Sumber : RTRW Kota Bitung
ARAHAN
WISATA PULAU LEMBEH
Strategi Pengembangan Kawasan Pariwisata

• Meningkatkan nilai manfaat keanekaragaman hayati melalui pengembangan kegiatan wisata alam
termasuk hutan alam dan, wisata pantai/bahari;
• Pemantapan penataan ruang kawasan pariwisata alam, pantai/bahari dan budaya; meningkatkan peran
dari badan pengelola kawasan wisata yang melibatkan stakeholder terkait;
• Melestarikan alam sekitar untuk menjaga keindahan obyek wisata dengan eksotisme lokasi sebagai daya
tarik wisata dan mengembangkan tradisi khas sebagai daya tarik wisata;
• Melakukan perlindungan terhadap obyek wisata hutan alam dan tidak melakukan pengrusakan terhadap
obyek wisata hutan alam seperti menebang pohon;
• Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan kegiatan wisata dengan menjaga kelestarian
obyek wisata, dan daya jual/saing;
• Meningkatkan pembangunan infrastruktur jalan dan infrastruktur lainnya di dalam menunjang obyek-
obyek wisata alam, wisata bahari dan wisata budaya;
• Merencanakan kawasan wisata sebagai bagian dari urban/regional desain untuk keserasian lingkungan
hidup;
• Meningkatkan daya tarik wisata melalui penetapan jalur wisata, kalender wisata, informasi dan promosi
wisata.
DAFTAR LOKASI WISATA
Tabel
Daftar Lokasi Wisata
No Nama Konten Alamat Latitude Longitude
Wisata Pantai
1 Pantai Kahona Kelurahan Pasir Panjang 1°23’55”N 125°11’0”E
Wisata Alam
2 Wisata Mangrove Kelurahan Paudean 1°25’15”N 125°11’0”E
Wisata Budaya
3 Patung Tuhan Yesus Kelurahan Dorbolaang 1°24’25”N 125°12’15”E
4 Monumen Trikora Kelurahan Batulubang 1°25’55” N 125°11’50”E
Wisata Pendidikan
5 Wisata Edukasi Kelurahan Pancuran 1°25’35”N 135°12’5”E
Sumber : Analisis Kelompok
AKSESIBILITAS
LOKASI WISATA
Untuk menuju tempat lokasi di kecamatan Lembeh Selatan bisa diakses
melalui 2 jalur, yakni jalur laut dan jalur darat.
AKSESIBILITAS JALUR LAUT

Kecamatan Lembeh Selatan


mempunyai 3 Pelabuhan, yakni
Pelabuhan Papusungan,
Pelabuhan Batulubang dan
Pelabuhan Paudean
Tabel
Analisis Aksesibilitas Jalur Laut
Dari Ke Jarak Waktu Tempuh Biaya
• Pelabuhan ± 1,5 km ±5-10 menit
Papusungan Rp. 5.000/orang
Pelabuhan • Pelabuhan ± 1,9 km ±5-15 menit Rp. 20.000/motor
Bitung Batulubang Rp. 180.000/ Perahu
• Pelabuhan ± 3,4 km ±10-20 menit
Paudean
Sumber : Analisis Kelompok
AKSESIBILITAS JALUR DARAT

Selain jalur laut, di Lembeh Selatan


juga mempunyai akses jalur darat
untuk pergi ke tempat/Kawasan
wisata. Yakni dengan menyewa ojek,
mobil, atau membawa motor sendiri
dengan melewati jalan kolektor primer
atau jalan lingkar pulau Lembeh
Tabel
Analisis Aksesibilitas Jalur Darat

Jarak ke Lokasi Wisata


FROM Batulubang Paudean Pasir Panjang Dorbolaang Pancuran
Pelabuhan Papusungan 1,5 km 3,8 km 6,7 km 10,7 km 17,3 km
Biaya Rp. 10.000/ojek Rp. 15.000/ojek Rp. 20.000/ojek Rp. 30.000/ojek Rp. 50.000/ojek
Waktu Tempuh ±6 menit ±15 menit ±30 menit ±40 menit ±60 menit
Pelabuhan Batulubang 20 meter 2,3 km 5,2 km 9,2 km 15,8 km
Biaya Rp. 5.000/ojek Rp. 10.000/ojek Rp. 15.000/ojek Rp. 25.000/ojek Rp. 45.000/ojek
Waktu Tempuh ±3 menit ±10 menit ±25 menit ±35 menit ±50 menit
Pelabuhan Paudean 3,8 km 20 meter 2,9 km 6,9 km 67,5 km
Biaya Rp. 10.000/ojek Rp. 5.000/ojek Rp. 10.000/ojek Rp. 15.000/ojek Rp. 40.000/ojek
Waktu Tempuh ±10 menit ±3 menit ±20 menit ±25 menit ±40 menit
Sumber : Analisis Kelompok
Tabel
Analisis Atraksi Jalur Darat

Jenis Lokasi Wisata


Atraksi Batulubang Paudean Pasir Panjang Dorbolaang Pancuran
Alami Terletak dipesisir Terdapat Terdapat Pemandangan Berada di pesisir
pantai, berhadapan mangrove, terletak mangrove, kondisi kelurahan pantai
dengan pelabuhan di pesisir pantai alam bagus, Dorbolaang hingga
Bitung berhadapan ke pesisir pantai
dengan lau bebas.
Buatan Membuat bangkai - Warung makan, Patung Tuhan Tempat membaca,
pesawat, lukisan di tempat duduk Yesus rumah pohon dan
dalam monument sarana belajar
trikora
Budaya Kecamatan Lembeh Selatan tidak ada atraksi budaya, dikarena masyarakat yang berada di kecamatan
Lembeh Selatan bukan masyarakat asli Pulau Lembeh.
Sumber : Analisis Kelompok
Tabel
Analisis Amenity Wisata
Jenis Sarana Ketersediaan Sarana
Batulubang Paudean Pasir Panjang Dorbolaang Pancuran
Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak
Transportasi √ √ √ √ √
Toilet √ √ √ √ √
Rumah Makan √ √ √ √ √
Area Parkir √ √ √ √ √
Kmr. Bilas √ √ √ √
Alat snorkling √ √ √
Penginapan √ √ √ √ √
Toko Souvenir √ √ √ √ √
ATM √ √ √ √ √
Pos Polisi √ √ √ √ √
Tempat Ibadah √ √ √ √ √
Pelampung √ √ √
Sumber : Analisis Kelompok
Tabel
Jenis Aktivitas Masyarakat di Kawasan Wisata
KAWASAN WISATA
N JENIS
Monumen Mangrove Pantai Kahona Patung Tuhan Wisata
o AKTIVITAS Trikora Paudean Yesus Pendidikan
1 Membaca Buku √
2 Berenang √ √
3 Bersantai √ √ √ √ √
4 Berfoto √ √ √ √ √
5 Bermain - √ √ - √
Sumber : Analisis Kelompok
Tabel
Analisis Masalah Wisata
No Masalah Solusi
1 Kurangnya atraksi buatan disetiap tempat Memaksimalkan atraksi buatan disetiap destinasi wisata
wisata dan mengganti beberapa atraksi buatan yang sudah rusak.
2 Tempat ibadah terlalu jauh Menyediakan tempat ibadah.
3 Kurangnya sarana wisata Memperbaiki atau mengganti sarana wisata yang sudah
rusak, seperti toilet, jembatan, menyediakan alat
snorkeling, diving, flying fox, ATM dan pos polisi agar lebih
menarik perhatian pengunjung.
4 Tidak terdapat pusat perbelanjaan dan Memberdayakan kreatifitas masyarakat dalam mengolah
souvenir hasil alam.
5 Tidak ada penginapan Menyediakan penginapan seperti home stay.
Sumber : Analisis Kelompok
Tabel
Ketersediaan Penunjang Pariwisata

N Indikator Monumen Wisata Pantai Patung Wisata


o Trikora Mangrove Kahona Tuhan Yesus Edukasi
Yes No Yes No Yes No Yes No Yes No
1 Makanan Khas √ √ √ √ √
2 Flora & Fauna √ √ √ √ √
3 Aktivitas Sosial Budaya √ √ √ √ √
4 Tenaga Listrik √ √ √ √ √
5 Air Bersih √ √ √ √ √
6 Jaringan Telekomunikasi √ √ √ √ √
7 Bandara, Pelabuhan & Terminal √ √ √ √ √
8 Hotel/Penginapan √ √ √ √ √
9 Restoran/Rumah Makan √ √ √ √ √
10 Sarana Kesehatan √ √ √ √ √
Sumber : Analisis Kelompok
Tabel
Tingkat Kelerengan dan Jenis Tanah
Kelurahan Tingkat Kelerengan Jenis Tanah
Batulubang Sedang (15-25%) Latosol
Paudean Sedang (15-25%) Latosol
Pasir Panjang Sedang (15-25%) Latosol
Dorbolaang Rendah (0-8%) Latosol
Pancuran Rendah (8-15%) Latosol
Sumber : Analisis kelompok

Tanah dengan jenis Latosol memiliki


ciri-ciri sebagai berikut :
• Tebal = 130 cm – >5 meter
• Warna tanah merah, cokelat
sampai kekuning-kuningan

Jenis tanah kel. Pancuran Jenis tanah kel. Dorbolaang


Tabel
Penggunaan Lahan Kecamatan Lembeh Selatan
N Penggunaan Lahan Luas Penggunaan Lahan (Ha/m2)
o Batulubang Paudean Pasir Panjang Dorbolaang Pancuran
1 Permukiman ±5 ±5 ±50 ±20 ±15
2 Persawahan - - - 0 -
3 Perkebunan ±265 ±265 ±117,3 ±250 ±265
4 Kuburan ±2 ±2 ±1 ±50 ±2
5 Pekarangan ±11 ±11 ±20 ±14 ±11
6 Taman - - - - -
7 Perkantoran ±0,5 ±0,5 ±140 0,5 ±0,5
8 Prasarana Umum ±1,5 ±1,5 - ±6 ±1,5
Sumber : Kantor Kelurahan Setiap Kecamatan, 2018
N MORFOLOGI
O NAMA KELURAHAN TIPE PANTAI TOPOGRAFI TUTUPAN LAHAN SEDIMENTASI EKOSISTEM

1 Kelurahan Batulubang Tipe pantai di Pantai di Pasir dan Terjadi proses Terumbu karang
kelurahan kelurahan sebagian sedimentasi. dalam kedaan
Batulubang Batulubang ada berbatu. baik.
adalah pantai dua macam
berawa payau yaitu,continenta
l shelf dengan
lereng yang
landai,
continental
slope dengan
lereng yang
lebih terjal. Dan
meiliki
Kemiringan
lereng 0-8%.
N MORFOLOGI
O NAMA KELURAHAN TIPE PANTAI TOPOGRAFI TUTUPAN LAHAN SEDIMENTASI EKOSISTEM

1 Kelurahan Paudean. Tipe pantai di Pantai di Berbatu. Tidak terjadi Terumbu karang
kelurahan kelurahan proses dengan kondisi
paudean adalah Paudean adalah sedimentasi. baik.
pantai bertebing continental
terjal. slope dengan
lereng yang
lebih terjal. Dan
meiliki
Kemiringan
lereng 0-8%.
N MORFOLOGI
O NAMA KELURAHAN TIPE PANTAI TOPOGRAFI TUTUPAN LAHAN SEDIMENTASI EKOSISTEM

1 Kelurahan Pasir Panjang. Tipe pantai di Pantai di Pasir. Terjadi proses Pohon
kelurahan Pasir kelurahan Pasir sedimentasi. mangrove dan
panjang adalah panjang adalah Terumbu karang
Pantai berawa ,continental dengan konidisi
payau. shelf dengan sangat baik.
lereng yang
landai,Dan
meiliki
Kemiringan
lereng 0-8%.
N MORFOLOGI
O NAMA KELURAHAN TIPE PANTAI TOPOGRAFI TUTUPAN LAHAN SEDIMENTASI EKOSISTEM

1 Kelurahan Dorbolaang. Tipe pantai di Pantai di Pasir dan Tidak Terjadi Terumbu karang
kelurahan kelurahan sebagian proses yang sangat
Dorbolaang Dorbolaang ada berbatu. sedimentasi. baik, karena
adalah pantai dua macam baru saja di
bergisik. yaitu,continenta laukan
l shelf dengan penanaman
lereng yang kembali
landai, khususnya di
continental kelurahan
slope dengan dorbolaang.
lereng yang
lebih terjal. Dan
meiliki
Kemiringan
lereng 0-8%.
N MORFOLOGI
O NAMA KELURAHAN TIPE PANTAI TOPOGRAFI TUTUPAN LAHAN SEDIMENTASI EKOSISTEM

1 Kelurahan Pancuran. Tipe pantai di Pantai di Pasir dan Tidak Terjadi Terumbu karang
kelurahan kelurahan sebagian proses dengan kondisi
Pancuran adalah Pancuran ada berbatu. sedimentasi. baik.
pantai bergisik. dua macam
yaitu,continenta
l shelf dengan
lereng yang
landai,
continental
slope dengan
lereng yang
lebih terjal. Dan
meiliki
Kemiringan
lereng 0-8%.
Analisis Wisata Mangrove
Tabel Analisis IFAS
Faktor IFAS Bobot Nilai Skor
Kekuatan
Keindahan alam hutan mangrove 0,15 4 0,6
Ketersediaan akses masuk 0,20 5 0,7
Warga ramah 0,15 4 0,10
Total Kekuatan 0,5 1,4
Kelemahan
Kebersihan lingkungan kurang 0,10 3 0,6
diperhatikan
Sarana belum memadai 0,10 3 0,9
Tidak ada petugas 0,15 4 0,10
Tidak ada penginapan 0,15 4 0,10
Total Kelemahan 0,5 1,7
Total Skor Pembobotan 1,00 3,1
Sumber : Analisis Kelompok, 2018
Analisis Wisata Mangrove
Tabel Analisis EFAS
Faktor EFAS Bobot Nilai Skor
Peluang
Ada dukungan dari pemerintah 0,20 4 0,10
Salah satu Kawasan wisata yang 0,10 2 0,7
popular di kecamatan Lembeh Selatan
Sedikit pesaing dari dalam daerah 0,10 2 0,5
Lokasi berdekatan dengan pantai 0,15 2 0,9
Total Peluang 0,55 2,2
Ancaman
Polusi dari limbah cair dan padat 0,10 2 0,7
Kondisi Infrastruktur 0,10 2 0,7
Kurangnya infestor 0,15 3 0,8
Kurangnya kesadaran masyarakat 0,15 3 0,9
Total Ancaman 0,5 3,1
Total Skor Pembobotan 1,05 5,3
Sumber : Analisis Kelompok, 2018
Analisis Wisata Mangrove Matriks SWOT

STRENGTH (S) WEAKNES (W)


• Keindahan alam • lingkungan kotor
• Ketersediaan akses masuk • Sarana belum memadai
• Keramahan warga • Tidak ada petugas
• Tidak ada penginapan
OPPORTUNITIES (O) Strategi SO Strategi WO
• Dukungan dari pemerintah • Melakukan kerja sama dengan • Menjaga kelestarian lingkungan
• Salah satu wisata yang popular pemerintah dan instansi pariwisata • Menyediakan sarana wisata yang masih
• Sedikit pesaing dari dalam daerah • Meningkatkan promosi untuk menarik kurang
• Lokasi dekat dengan pantai wisatawan • Menyediakan petugas wisata dan tour
• Meningkatkan kualitas objek wisata guide
• Menjaga kelestarian alam dan objek • Menyediakan penginapan/homestay
wisata
• Memanfaatkan lahan kosong untuk
membuat spot wisata baru
TREATS (T) Strategi ST Strategi WT
• Polusi limbah • Adanya pengelolaan limbah rumah • Mencari SDM yang berkualitas dari
• Kondisi infrastruktur tangga kalangan masyarakat.
• Kurangnya infestor • Menjalin kerjasama dengan investor luar • Memperbaiki dan menata kembali
• Kurangnya kesadaran masyarakat • Adanya penyuluhan kepada masyarakat infrastrukrur
dalam mengelolah Kawasan wisata • Membuat saluran pembuangan limbah
• Menyediakan tempat pembuangan
sampah agar sampah dapat diolah
kembali.
Sumber : Analisis Kelompok, 2018
Analisis Wisata Pantai
Matriks Kesesuaian Wisata Berenang
N Kategori
o Parameter Batu Lubang Pasir Panjang Pancuran
1 Material dasar perairan Karang berpasir Karang berpasir Karang berpasir
2 Tipe Pantai Berawa payau Berawa payau Bergisik
3 Lebar pantai (m)
4 Ketersediaan air tawar <0,5 km <1 km <1 km
Sumber : Dimodifikasi dari Yulianda, 2007

Matriks
Kebutuhan Area Wisatawan
No Jenis Kegiatan Wisatawan Unit Area Keterangan
1 Rekreasi Pantai 1 50 m2 1 org setiap 10 m Panjang x 5 m lebar pantai
2 Berenang 1 50 m2 1 org setiap 10 m Panjang x 5 m lebar pantai
3 Berperahu dan banana boat 1 500 m2 1 org setiap 50 m Panjang x 10 m lebar pantai
Sumber : Dimodifikasi dari Yulianda, 2007
Tabel
Analisis Kawasan Wisata Monumen Trikora (Batulubang)
Zona Perbukitan Zona Pesisir Pantai
Rendah Sedang Permukiman Kebun Campuran Bakau
Atraksi Atraksi buatan Atraksi alam Atraksi buatan Atraksi alam -
Ameniti Rumah Makan Cotage Homestay Sarana Edukasi -
Aksesibilitas Pengembangan Pengembangan Penambahan Penambahan Penambahan
sarana transportasi sarana transportasi sarana sarana sarana
transportasi transportasi transportasi
Sumber : Analisis Kelompok, 2018
Tabel Konsep Perencanaan
Kawasan Wisata Monumen Trikora (Batulubang)

Rencana Aktivitas
ATRAKSI Atraksi Alam :
[Zona Perbukitan, sedang] direncakan atraksi alam seperti berkemah.
[Zona Pesisir, Kebun campuran] direnakan atraksi alam seperti wisata taman/berkebun.
Atraksi Buatan
[Zona Perbukitan, rendah] direncakan atraksi alam seperti outbound.
[Zona Pesisir, Permukiman] direncanakan pemberdayaan masyarakat dalam mengolah
hasil alam di kecamatan Lembeh Selatan agar dapat dijual sebagai souvenir untuk para
pengunjung.
AMENITI [Zona Perbukitan rendah : Rumah makan] merencanakan zonasi titik rumah makan yang
berada di area sekitar kawasan wisata, jenis makanan yang berada di kawasan ini ialah
makanan berat (nasi, sayur dan lain-lain) maupun makanan ringan/snack (pisang goreng,
kopi, teh dan lain-lain)
[Zona Perbukitan sedang : Cotage] merencanakan penyediaan cotage dengan fasilitas
lengkap untuk kalangan ekonomi menengah keatas.
[Zona Pesisir, Permukiman : Homestay] merencanakan penyediaan homestay/rumah
tinggal dengan fasilitas yang memadai untuk kalangan ekonomi menengah dan menengah
kebawah.
Tabel Konsep Perencanaan
Kawasan Wisata Monumen Trikora (Batulubang)

Rencana Aktivitas
AMENITI [Zona Pesisir, Kebun campuran : Sarana edukasi] merencanakan penyediaan sarana
edukasi untuk mengajak pengunjung lebih mengenali flora yang berada di kecamatan
Lembeh Selatan.
AKSESIBILITAS [Zona Perbukitan] merencanakan pengembangan sarana transportasi seperti perahu, bus
wisata dan lain sebagainya
[Zona Pesisir] merencanakan penambahan sarana transportasi seperti bus pariwisata,
mobil, motor dan lain sebagainya.
PEMETAAN ZONASI ZONA PERBUKITAN

Outbound
• Kemiringan lereng dari rendah hingga
sedang dengan klasifikasi 8-25%
• Akses terjangkau.

Berkemah
• Kelerengan rendah dengan klasifikasi 0-
15%
• Akses terjangkau
• Tidak terlalu jauh dengan permukiman.

Rumah Makan
• Lokasi strategis
• Tingkat kelerengan sedang, kasifikasi 15-
25%

Cotage
• Kelerengan rendah-sedang dengan
klasifikasi 0-25%
• Kondisi alam yang alami dan view
langsung ke laut
PEMETAAN ZONASI ZONA PESISIR

Pemberdayaan Masyarakat
• Dekat dengan lokasi wisata
• Kawasan strategis, bisa diakses oleh
wisatawan
Homestay
• Berhadapan dengan pantai
• Lokasi strategis dan dekat dengan
kawasan wisata

Sarana Edukasi
• Terdapat kebunan campuran
masyarakat.
• Lokasi strategis dan bisa diakses
Tabel
Analisis Kawasan Wisata Pantai Kahona (Pasir Panjang)
Zona Perbukitan Zona Pesisir Pantai
Rendah Sedang Permukiman Kebun Sempadan Bakau
Campuran
Atraksi Atraksi alam Atraksi buatan Atraksi buatan Atraksi alam Atraksi alam -
Ameniti Restorant Cotage Homestay - Cafe dan -
kamar bilas
Aksesibilitas Pengembangan Pengembangan Penambahan Penambahan Penambahan Penambahan
sarana sarana sarana sarana sarana sarana
transportasi transportasi transportasi transportasi transportasi transportasi
Sumber : Analisis Kelompok, 2018
Tabel Konsep Perencanaan
Kawasan Wisata Pantai Kahona (Pasir Panjang)

Rencana Aktivitas
ATRAKSI ATRAKSI ALAMI
[Zona Perbukitan, rendah] merencanakan atraksi alam seperti flying fox.
[Zona Pesisir, Kebun Campuran] merencanakan pemberdayaan masyarakat dalam
mengolah kreativitas dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.
[Zona Pesisir, Sempadan Pantai] merencanakan atraksi alam seperti jetsky dan berenang
ATRAKSI BUATAN
[Zona Perbukitan, Sedang] merencanakan pengembangan atraksi buatan seperti taman.
[Zona Sempadan, Permukiman] merencanakan pemberdayaan masyarakat dalam
membuka lapangan usaha seperti menjual souvenir.
AMENITI [Zona Perbukitan, Rendah] Merencanakan penyediaan restoran yang menjual makanan
siap makan atau sudah dimasak berupa makanan berat dan makanan ringan bagi para
pengunjung maupun masyarakat lokal.
[Zona Perbukitan, Sedang] Merencanakan penyediaan cotage dengan fasilitas yang
memadai.
[Zona Sempadan, Permukiman] merencanakan penyediaan homestay di beberapa rumah
masyarakat atau disekitar permukiman masyarakat.
Tabel Konsep Perencanaan
Kawasan Wisata Pantai Kahona (Pasir Panjang)

Rencana Aktivitas
AMENITI [Zona Sempadan, Sempadan] merencanakan penyediaan cafe sebagai tempat bersantai
dan makan serta merencanakan penyediaan kamar bilas untuk pengungjung yang
berenang.
AKSESIBILITAS [Zona Perbukitan] merencanakan pengembangan sarana transportasi seperti perahu, bus
wisata dan lain sebagainya
[Zona Pesisir] merencanakan penambahan sarana transportasi seperti bus pariwisata,
mobil, motor dan lain sebagainya.
AKSESIBILITAS [Zona Perbukitan] merencanakan pengembangan sarana transportasi seperti perahu, bus
wisata dan lain sebagainya
[Zona Pesisir] merencanakan penambahan sarana transportasi seperti bus pariwisata,
mobil, motor dan lain sebagainya.
Sumber : Analisis Kelompok, 2018
PEMETAAN ZONASI ZONA PERBUKITAN

Taman
• Kemampuan lahan sedang
• Kelerengan rendah 0-15%
• Dekat dengan permukiman

Flying Fox
• Kelerengan rendah-sedang, klasifikasi 8-
25%.

Rumah Makan
• Dekat dengan permukiman dan kawasan wisata
• Mudah diakses

Cotage
• Kelerengan rendah-sedang,
klasifikasi 8-25%
PEMETAAN ZONASI ZONA PESISIR

Cafe

Kamar Bilas

Berenang

Jetsky

Pemberdayaan Masyarakat
Tabel
Analisis Kawasan Wisata Patung Tuhan Yesus (Dorbolaang)

Zona Perbukitan
Rendah Sedang Permukiman
Atraksi Atraksi buatan - Atraksi buatan
Ameniti Rumah makan Cafe Homestay
Aksesibilitas Pengembangan sarana Pengembangan sarana Penambahan Sarana
transportasi transportasi Transportasi

Sumber : Analisis Kelompok, 2018


Tabel Konsep Perencanaan
Kawasan Wisata Patung Tuhan Yesus (Dorbolaang)

Rencana Aktivitas
ATRAKSI [Zona perbukitan, Rendah] merancanakan atrakasi buatan yakni outbond.
[Zona perbukitan, Permukiman] merencanakan atraksi buatan yakni joging track
AMENITI [Zona perbukitan, Rendah] merencanakan pengembangan ameniti berupa rumah makan.
[Zona perbukitan, Sedang] merencanakan pengembangan ameniti berupa cafe.
[Zona perbukitan, Permukiman] merencanakan pengembangan ameniti berupa homestay.
AKSESIBILITAS Pengembangan dan penambahan sarana transportasi berupa mobil, sepeda dan bus
wisata

Sumber : Analisis Kelompok, 2018


PEMETAAN ZONASI ZONA PERBUKITAN

Homestay

Cafe

Outbond

Joging Track

Rumah Makan
Tabel
Analisis Kawasan Wisata Pendidikan (Pancuran)
Zona Perbukitan Zona Pesisir Pantai
Rendah Sedang Permukiman Kebun Campuran Sempadan
Atraksi Atraksi buatan Atraksi alam Atraksi buatan Atraksi alam -
Ameniti Rumah Makan Cotage Homestay Sarana Edukasi -
Aksesibilitas Pengembangan Pengembangan Penambahan Penambahan Penambahan
sarana transportasi sarana sarana sarana sarana
transportasi transportasi transportasi transportasi
Sumber : Analisis Kelompok, 2018
Tabel Konsep Perencanaan
Kawasan Wisata Pendidikan (Pancuran)
Rencana Aktivitas
ATRAKSI Atraksi Alam :
[Zona Perbukitan, sedang] direncakan atraksi alam seperti berkemah.
[Zona Pesisir, Kebun campuran] direnakan atraksi alam seperti wisata kebun.
Atraksi Buatan
[Zona Perbukitan, rendah] direncakan atraksi alam seperti outbound.
[Zona Pesisir, Permukiman] direncanakan pemberdayaan masyarakat dalam mengolah
hasil alam di kecamatan Lembeh Selatan agar dapat dijual sebagai souvenir untuk para
pengunjung.
AMENITI [Zona Perbukitan rendah : Rumah makan] merencanakan zonasi titik rumah makan yang
berada di area sekitar kawasan wisata, jenis makanan yang berada di kawasan ini ialah
makanan berat (nasi, sayur dan lain-lain) maupun makanan ringan/snack (pisang goreng,
kopi, teh dan lain-lain)
[Zona Perbukitan sedang : Cotage] merencanakan penyediaan cotage dengan fasilitas
lengkap untuk kalangan ekonomi menengah keatas.
[Zona Pesisir, Permukiman : Homestay] merencanakan penyediaan homestay/rumah
tinggal dengan fasilitas yang memadai untuk kalangan ekonomi menengah dan menengah
kebawah.
Tabel Konsep Perencanaan
Kawasan Wisata Pendidikan (Pancuran)
Rencana Aktivitas
AMENITI [Zona Pesisir, Kebun campuran :] merencanakan penyediaan sarana edukasi untuk
mengajak pengunjung lebih mengenali flora yang berada di kecamatan Lembeh Selatan.
AKSESIBILITAS [Zona Perbukitan] merencanakan pengembangan sarana transportasi seperti perahu, bus
wisata dan lain sebagainya
[Zona Pesisir] merencanakan penambahan sarana transportasi seperti bus pariwisata,
mobil, motor dan lain sebagainya.
Sumber : Analisis Kelompok, 2018
PEMETAAN ZONASI ZONA PERBUKITAN & Pesisir

Outbond
Rumah makan

Berkemah
Cotage
Sarana edukasi

Pemberdayaan Masyarakat
& Homestay

Rumah makan
Wisata Kebun & Sarana Edukasi
Tabel
Analisis Kawasan Wisata Mangrove (Paudean)
Zona Perbukitan Zona Pesisir Pantai
Rendah Sedang Permukiman Bakau
Atraksi Atraksi buatan Atraksi buatan - -
Ameniti Rumah Makan Cotage Jogging track -
Aksesibilitas Pengembangan sarana Pengembangan sarana Penambahan sarana Penambahan sarana
transportasi transportasi transportasi transportasi

Sumber : Analisis Kelompok, 2018


Tabel Konsep Perencanaan
Kawasan Wisata Mangrove (Paudean)

Rencana Aktivitas
ATRAKSI ATRAKSI BUATAN
[Zona Perbukitan-Rendah] merencanakan atraksi buatan berupa flying fox
[Zona Perbukitan – Sedang] merencanakan atraksi buatan berupa berkemah
AMENITI [Zona Perbukitan rendah : Rumah makan] merencanakan zonasi titik rumah makan yang
berada di area sekitar kawasan wisata, jenis makanan yang berada di kawasan ini ialah
makanan berat (nasi, sayur dan lain-lain) maupun makanan ringan/snack (pisang goreng,
kopi, teh dan lain-lain)
[Zona Perbukitan sedang : Cotage] merencanakan penyediaan cotage dengan fasilitas
lengkap untuk kalangan ekonomi menengah keatas.
[Zona Pesisir, Permukiman ] merencanakan pembuatan jogging track agar masyarakat bisa
merasakan sejuknya hutan mangrove dan keindahan pesisir pantai disaat pagi dan sore
hari dan merencanakan penyediaan homestay.
AKSESIBILITAS [Zona Perbukitan] merencanakan pengembangan sarana transportasi seperti perahu, bus
wisata dan lain sebagainya
[Zona Pesisir] merencanakan penambahan sarana transportasi seperti bus pariwisata,
mobil, motor dan lain sebagainya.
Sumber : Analisis Kelompok, 2018
PEMETAAN ZONASI

Cotage
Rumah makan

Rumah makan
Flying fox

Homestay & Joging Track

Berkemah

Anda mungkin juga menyukai