• Stress
Setress/gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan
asma, selain itu juga bisa memperberat serangan asma yang
sudah ada.
• Lingkungan kerja
Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika
melakukan aktifitas jasmani atau olah raga yang berat. Lari
cepat paling mudah menimbulkan serangan asma. Serangan
asma karena aktifitas biasanya terjadi segera setelah selesai
aktifitas tersebut.
Manifestasi Klinis
• Serangan tiba-tiba yang diawali dengan batuk-
batuk dan sesak nafas
• Wheezing
• Ekspirasi lebih panjang
• Kontraksi otot-otot bantu pernapasan
• Hypoksemia dan sianosis
• Keletihan
Klasifikasi
• Ekstrinsik (alergik)
Ditandai dengan reaksi alergik yng disebabkan oleh faktor-faktor pencetus
yang spesifik, seperti debu, serbuk bunga,bulu binatang, obat-obatan
(antibiotic dan aspirin) dan spora jamur
• Asma gabungan
Bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari
bentuk alergik dan non-alergik. Berdasarkan keparahan penyakitnya:
Asma intermiten
Asma ringan
Asma sedang (moderate)
Asma parah
Komplikasi
• Atelectasis
Atelectasis adalah istilah yang berarti pengembangan paru yang tidak
sempurna dan tersedia untuk menyiratkan arti bahwa alveolus pada bagian
paru yang terserang tidak mengandung udara dan kolaps.
• Hipoksemia
Hipoksia adalah suatu kondisi di mana jaringan tubuh Anda kekurangan
oksigen. Kondisi ini disebabkan oleh hipoksemia, yaitu tingkat oksigen
dalam darah Anda lebih rendah dari tingkat normal.
• Pneumotoraks
Pneumotoraks didefinisikan sebagai adanya udara atau gas di dalamrongga
pleura. Pada keadaan normal, rongga pleura tidak terisi udara maupungas
sehingga paru bebas mengembang di rongga dada
• Emfisema
Emfisema adalah kondisi di mana kantung udara di paru-paru Anda secara
bertahap hancur, membuat napas Anda lebih pendek. Emfisema adalah salah
satu dari beberapa penyakit yang secara kolektif dikenal sebagai penyakit
paru obstruktif kronis (PPOK). Merokok adalah penyebab utama emfisema.
Diagnosis
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas yang berhubungan dengan meningkatnya
mukus berlebihan yang sangat lengket.
2. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan hipoksia.
3. Gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan penurunan perfusi alveoli
paru.
4. Gangguan perfusi perifer yang berhubungan dengan hipoksia.
5. Gangguan ADL yang berhubungan dengan kelemahan fisik, umum, keletihan.
6. Cemas yang berhubungan dengan adanya kelelahan fisik yang menyebabkan
kecemasan.
7. Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan informasi yang tidak adekuat
mengenai proses penyakit dan proses penyembuhan.
8. Gangguan ventilasi spontan yang berhubungan dengan ventilasi tidak adekuat.
9. Gangguan rasa nyaman yang berhubungan dengan penyempitan lumen/obstruksi
lumen.
10. Ansietas yang berhubungan dengan krisis situasional.