atau alami, sama seperti tubuh kita. Obat herbal murni diambil dari saripati tumbuhan atau hewan yang mempunyai manfaat untuk pengobatan, tanpa ada campuran bahan kimia buatan (sintetis). Artritis reumatoid (bahasa Inggris: Rheumatoid Arthritis, RA) merupakan penyakit autoimun (penyakit yang terjadi pada saat tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya sendiri) yang mengakibatkan peradangan dalam waktu lama pada sendi. Penyakit ini menyerang persendian, biasanya mengenai banyak sendi, yang ditandai dengan radang pada membran sinovial dan struktur-struktur sendi serta atrofi otot dan penipisan tulang. Umumnya penyakit ini menyerang pada sendi-sendi bagian jari, pergelangan tangan, bahu, lutut, dan kaki. Diperkirakan kasus Rheumatoid Arthritis diderita pada usia di atas 18 tahun dan berkisar 0,1% sampai dengan 0,3% dari jumlah penduduk Indonesia. Belimbing wuluh atau belimbing sayur ialah salah satu buah yang memiliki rasa asam. Nama Latin : Averrhoa bilimbi L. Nama Daerah : Belimbing wuluh Kandungan : Mengandung Flavonoid, Saponin, dan Triterpenoid. Cara penggunaan : Segenggam daun belimbing wuluh dan sedikit kapur sirih. Daun belimbing dicuci dan ditumbuk sampai halus. Kemudian ditambahkan kapur sirih. Lalu dioleskan pada bagian sendi linu selama 2-3 kaali sehari untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Nama Latin : Capsicum annum L. Nama Daerah : Ladang Kandungan : Mengandung Flavonoid, Saponin, dan Polifenol. Cara penggunaan : 10 g serbuk cabai merah diseduh dengan setengah gelas air panas dan diaduk sampai benar-benar tercampur. Seduhan didiamkan beberapa menit laalu dibalurkan pada bagian tubuh yang sakit. Dengan rasa pedas tersebut kandungan sejenis zat besi dan kalium mampu mengobati penderita rematik. Nama Latin : Capsicum annum L. Nama Daerah : Ladang Kandungan : Mengandung Flavonoid, Saponin, dan Polifenol. Cara penggunaan : 10 g serbuk cabai merah diseduh dengan setengah gelas air panas dan diaduk sampai benar-benar tercampur. Seduhan didiamkan beberapa menit laalu dibalurkan pada bagian tubuh yang sakit. Dengan rasa pedas tersebut kandungan sejenis zat besi dan kalium mampu mengobati penderita rematik. Nama Latin : Capsicum annum L. Nama Daerah : Ladang Kandungan : Mengandung Flavonoid, Saponin, dan Polifenol. Cara penggunaan : 10 g serbuk cabai merah diseduh dengan setengah gelas air panas dan diaduk sampai benar-benar tercampur. Seduhan didiamkan beberapa menit laalu dibalurkan pada bagian tubuh yang sakit. Dengan rasa pedas tersebut kandungan sejenis zat besi dan kalium mampu mengobati penderita rematik. Nama latin : Pluchea indica (L) Less. Nama Daerah : Beluntas (Sunda), luntas (Jawa Tengah), baluntas (Madura), lamutasa (Makassar). Kandungan Kimia : Daun beluntas mengandung alkaloid, minyak atsiri. Akarnya mengandung flavonoid dan tanin. Ciri-ciri Umum : Termasuk famili Compositae, merupakan tumbuhan semak atau semak, tingginya 2 meter. Percabangan banyak dan berbulu lembut. Jika diremas, daun berbau harum. Daun bertangkai pendek, letak berseling, bentuk bundar telur sungsang, pangkal membentuk pita, ujung bundar, pinggir bergerigi sampai bergigi, berkelenjar, panjang 2,5-9 cm, dan lebar 1-5,5. Khasiat : Daun beluntas berkhasiat untuk anti bau badan, peluruh keringat, scabies, dan anti-perdarahan. Akarnya berkhasiat sebagai penyejuk, anti nyeri rematik dan tulang, serta obat sakit pinggang. Bagian yg digunakan : Daun dan akar. Cara Penggunaan : 1. Daun beluntas segar segenggam tangan dewasa, cuci dan tumbuk halus untuk dibalurkan ke bagian yang sakit, 2. Cuci akar beluntas, lalu iris tipis-tipis, tambahkan 3 gelas air bersih, rebus sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring airnya dan segera diminum pagi dan sore hari, masing-masing ½ gelas. Nama latin : Plantago major L. Nama Daerah : Daun urat (otot-ototan, daun urat-uratan (Jawa), ekor angin, kuping, manjangan (Melayu), kiurat, ceuli uncal (Sunda), torongoat (Minahasa). Kandungan Kimia : Bijinya mengandung asam planterolik protein musilago, aucibun, asam suksinat, adenin akholin, cholin, katalpol, syringin, dan flavanone glycoside. Selain itu juga mengandung plantasan yang terdiri dari xylose, arabinose, asam galakturonat, dan rhamnose. Biji daun sendok juga mengandung asam lemak yang terdiri dari palmitat, stearat, arakhidat, oleat, lenoleat, dan linoleat. Secara spesifik herba daun sendok mengandung plantagin, aukubin, flavonoid (apigenin), asam ursolik, beta-sitostero;, n-hentriakontan, dan planta gluside yang terdiri dari metil D-galakturonat, D-galaktosa, L-arabinosa, dan L-rhamnosa. Selain itu juga mengandung tanin, kalium, vitamin B1, C, dan A. Ciri-ciri Umum : Tumbuhan terna tahunan dari famili Plantagineceaae. Tanaman yang tumbuh liar di hutang, ladang, ataupun padang rumput yang lembab ini memiliki tinggi 15-20 cm. Berdaun tunggal. Bentuk daun bulat telur dengan panjang 5-10 cm. Tepi daun tampak bergerigi dan tidak teratur. Permukaannya licin dan agak berbulu. Bunga majemuk, warna putih, tersusun dalam buliran Bagian yg digunakan : Seluruh bagian tanaman yang kering dapat digunakan sebagai bahan ramuan untuk mengobati rematik. Khasiat : Bijinya dapat mengingkatkan pengeluaran urea, asam urat, dan sodium klorida melalui urine. Digunakan untuk mengobati rematik gout dan menurunkan kadar asam urat darah. Kalium bersifat peluruh kencing yang dapat membuang kelebihan asam urat dan melarutkan endapan garam kalsium yang terdapat dalam ginjal dan kandung kencing. Aukubin dapat meningkatkan sekresi asam urat melalui ginjal, seb agai hepatoprotektor, dan antiseptik. Apigenin berkhasiat sebagai anti radang yang dapat mengurangi pembengkakan dan rasa sakit pada rematik gout akut. Cara Penggunaan : 1. Daun 5 lembar dilumatkan, gosokkan ke bagian yang sakit. 2. Masak akar dengan minyak kelapa, sehingga dihasilkan minyak untuk obat gosok salah urat. Nama latin : Justicia gandarusa Burm.f. Nama Daerah : Bi-besi (Aceh), gandarusa (Melayu), Handarusa (Jawa). Ghandharusa (Madura). Kandungan Kimia : Justicin, minyak atsiri, kalium oksalat, tanin, dan sejenis alkaloid yang sedikit mengandung racun. Ciri-ciri Umum : Termasuk tumbuhan semak dan masih banyak ditemukan liar. Percabangan banyak dari pangkal hungga ujung batang. Biasanya mencapai tinggi maksimum sekitar 2 meter. Caban-cabangnya ditumbuhi daun tunggal brbentuk lanset dengan letak daun saling berhadapan. Tepi daun rata, ujung daun gelap, setelah tua berubah menjadi cokelat mengilap. Bunga kecil, berwarna putih, dan tersusun dalam karangan. Khasiat : Gandarusa memiliki rasa pedas dan sedikit asam. Tanaman ini berkhasiat sebagai stimulan sirkulasi, antirematik, dan melancarkan aliran darah. Dalam pengobatan, gandarusa digunakan untuk mengobati terkilir, sakit pinggang, dan tulang patah. Bagian yg digunakan : Seluruh bagian tanaman gandarusa, baik dalam kondisi segar maupun kering, dapat digunakan untuk mengobati penyakit rematik. Cara Penggunaan : Rebus daun segar 30-60 gram atau daun kering 15-30 gram dengan 3 gelas air hingga menjadi 1 gelas, minum pagi dan sore masing-masing ½ gelas. Nama latin : Datura metel Nama Daerah : Kecubung wulung (Jawa) Kandungan Kimia : Alkaloida, saponin, flavonoida, dan polifenol. Ciri-ciri Umum : Termasuk famili Solanaceae. Merupakan tanaman perdu tahunan dengan tinggi sekitar 1,7 mter. Batangnya bulat, berkayu, keras, percabangan menggarpu, dan berwarna ungu kehijauan. Daunnya tipis, bulat telur, ujung dan pangkalnya meruncing, tepi rata, pertulangan menyirip, berwarna hijau. Bunga berbentuk terompet, panjang sekitar 18 cm. Kelopak bunga hijau keunguan. Khasiat : Tanaman ini berkhasiat untuk obat anti kejang, obat sesak napas, dan obat rematik. Bagian yg digunakan : Bunga dan daun. Cara Penggunaan : Bunga kecubung sebanyak 2 kuntum, daun kecubung 10 lembar, semuanya bahan segar, dan ½ sendok teh peres kapur sirih. Cuci bunga dan daun, lalu giling halus. Tambahkan kapur sirih sambil diaduk merata. Turapkan ramuan tersebut ke bagian sendi yang sakit lalu dibalut. Lepaskan setelah kering. Lakukan 2-3 kali sehari sampai sembuh. Nama latin : Moringa oleifera Lamk Nama Daerah : Murong (Aceh), kelor (melayu), mungai (Minangkabau) kilor (Lampung), kelor (Sunda), kelor (Jawa Tengah), marongghi (Madura). Kandungan Kimia : Biji kelor mengandung minyak ‘behen’. Akarnya mengandung minyak terbang. Beberapa sel mengandung myrosine. Ciri-ciri Umum : Termasuk famili Moringaceae. Pohon ini mencapai tinggi sekitar 8 m. Batangnya berkayu, bulat, bercabang, dan berbintik hitam. Anak daun bulat telu, tepi rata, ujung berlekuk, menyirip, berwrna hijau. Bunga berbentuk malai, letak di ketiak daun. Daun kelopak berwarna hijau, benang sari dan putik kecil, mahkota putih. Khasiat : Antirematik dan peluruh kencing (diuretik). Bagian yg digunakan : Daun segar. Cara Penggunaan : 1. Rebus akar kelor secukupnya, saring, dan minum airnya. 2. Tumbuk halus 2-3 gagang daun kelor dan ½ sendok makan kapur sirih, balurkan ke bagian yang sakit. Nama latin : Muraya paniculata (L) Jack. Nama Daerah : Kemuning (Melayu), kamoneng (Madura), kajeni, kemuning, kemoning (Bali), kamuning, kamuni, kayu gading (Manado), kamuning (Makassar), kamuni (Ambon). Kandungan Kimia : Minyak atsiri, damar, tanin, glikosida murayin, meransinhidrat, murangatin, dan muralongin. Ciri-ciri Umum : Termasuk famili Rutaceae. Semak atau pohon kecil dengan tinggi 3-7 m. Batangnya beralur dan tidak berduri. Daunnya majemuk, bersisip ganjil, bentuk jorong atau bundar telur sungsang, pangkal daun runcing. Ujung daun runcing atau agak bundar, pinggir daun rata atau beringgit, permukaan mengilap. Bunga tunggal atau dalam tandan semu. Kelopaknya agak terbelah. Mahkota bunga berwarna putih, bentuk bundar telur sungsang, dan agak jorong. Khasiat : Anti-tiroid, datang bulan tidak teratur, dan lemak berlebihan. Akar keringnya bersifat pemati rasa (anestesia), anti-radang, anti-rematik, penghilang bengkak, dan melancarkan aliran darah. Selain untuk nyeri, bisa digunakan untuk keseleo dan memar akibat terbentur. Bagian yg digunakan : Akar Cara Penggunaan : Akar kemuning kering sebanyak 15-30 gram, arak, dan air bersih masing-masing sebnayak 1 ½ gelas. Cuci bersih akar kemuning, lalu potong-potong seperlunya. Tambahkan arak dan air, rebus ssampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring airnya, lalu minum 2 kali sehari, masing-masing ½ gelas. Nama latin : Symphitum officinale L. Nama Daerah : Di beberapa daerah dikenal dengan nama kompri atau kompering. Kandungan Kimia : Alkaloid berupa pyrrolizidine, saponin, flafonoid, dan polifenol. Ciri-ciri Umum : Termasuk famili Boraginaceae. Membentuk rumpun dengan tinggi 20-50 cm. Batang semunya tidak berkayu. Daun tunggal berbentuk bulat telur dengan ujung dan pangkal runcing, tepi rata, permukaan kasar, perulangan menyirip, pelepah tumbuh berseling pada pangkal. Bunga majemuk berbentuk corong dengan warna putih kekuningan. Khasiat : Antiradang dan antirematik. Tanaman ini digunakan untuk mengobati rematik gout atau asam urat, memar, dan bengkak akibat tulang patah atau fraktur. Bagian yg digunakan : Semua bagian tanaman. Cara Penggunaan : Rebus 10 gram komfrey kering dengan 4 gelas air hingga menjadi setengahnya, lalu dinginkan dan saring. Minum 3 kali sehari sebanyak setengah gelas, selama 2 minggu. Nama latin : Manihot utilissima Nama Daerah : Ubi kayee (Aceh), kasapen (Sunda), tela pohong (Jawa), tela belada (Madura), lame kayu (Makassar), pangala (Papua). Kandungan Kimia : Di dalam umbi singkong memiliki kandungan seperti kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, kalori, fosfor, zat besi, vitamin B dan C, dan amilum. Selain itu, daunnya pun mengandung vitamin A, B1, dan C, kalsium, kalori, fosfor, protein, lemak hidrat, dan zat besi. Sementara kulit batangnya pun mengandung tannin, enzim peroksidase, glikosida, dan kalsium oksalat. Tempat tumbuh : Di pekarangan, tanggul, maupun sawah. Khasiat : Obat rematik, sakit kepala, demam, luka, diare, cacingan, disentri, rabun senja, beri-beri, dan bisa meningkatkan stamina tubuh. Bagian yg digunakan : Umbi, daun dan batang. Cara Penggunaan : 1. Pemakaian luar : lima lembar daun sinkong, 15 gram jahe merah, dan kapur sirih secukupnya, dihaluskan dan di tambah air secukupnya. Setelah diaduk, ramuan dioleskan pada bagian tubuh yang sakit. 2. Pemakaian dalam : 100 gram batang sinkong, satu batang sereh, dan 15 g jahe di rebus dengan 1.000 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring dan diminum airnya sebanyak 200cc. Lakukan dua kali sehari. THANK YOU