Surabaya, 26 Maret, D3, Ahli Madia Perekam Kes, IEU Jkt-1994, SKM – IEU Jakarta, 2003, S.Sos, JKT 2010,
S2 Adm.Publik-JKT 2012, Program Ph.D Malaysia, 2014
Pengalaman Kerja:
1, Kepala Unit Perinatologi RSAB Harapan Kita 1998-2003
2. Auditor Maternal Perinatal RSAB Harapan Kita 1998-2000
3. Kepala ICU/Peristi RSAB Harapan Kita 2003-2004
4. Penjab Klinik antung Anak 2004-2005
5. Auditor Mutu Internal RSAB Harapan Kita, 2005 - skr
6. Kepala Rekam Medis RSAB Harapan Kita 2003-skr
7. Ka. Pelayanan Medis 2011-2013
8. Kepala Instalasi Informasi Kesehatan, 2013-skrg
Pengalaman Organisasi:
1. Ketua Bidang Organisasi PORMIKI, 2006-2009
2. Ketua Umum DPP PORMIKI, 2009-2012
3. Ketua Umum DPP PORMIKI, 2012 – 2015
Pengalaman :
1. Staf Pengajar D3 Manajemen RS – FKUI, Jakarta,
2. Staf Pengajar D3 Manajemen RS STIKES Banten, BSD
3. Dosen Luar Biasa D3 – RMIK – FKM UI, dan dosen Tamu S1- MIK – FKM UI, Depok
Publikasi Makalah:
1. Pedoman MIK di Saryankes di Indonesia editor Gemala Hatta, 2008
2. 1 (satu) makalah – dalam PERSI AWARD
3. 1 (satu) makalah publikasi ifhro meeting 2009 di India
4. 4 (empat) makalah publikasi IFHRO Congress, 2007, Korea Selatan
5. 3 (tiga) makalah publikasi IFHRO/IFHIMA Congress, 2010, Milan, Italy
6. 1 (satu) makalah untu Global News IFHRO/IFHIMA – 2011
7. 2 (dua) makalah publikasi IFHRO/IFHIMA Congress, 2013, Montreal, Canada
8. 1 (satu) makalah publikasi IFHIMA Congress, 2014, San Diego, CA
Materi ICD 10
DPP PORMIKI
2
WHO ingin menggunakan data klasifikasi
penyakit untuk kebutuhan studi:
- statistis,
- demografis dan
- epidemiologis.
3
Diputuskan suatu perpaduan disain
Sistem Klasifikasi
yang memenuhi kebutuhan
rumah sakit dan pengumpulan statistis,
4
Fungsi dasar International Statistical
Classification
of Diseases and Related Health Problems (ICD) :
adalah
suatu klasifikasi
- penyakit,
- cedera dan
- sebab kematian
untuk tujuan statistis.
6
Coding: adalah proses pengklasifikasian
data & penentuan code (sandi)
nomor/alfabet/ alfanumerik untuk
mewakilinya.
Data di sini adalah sebutan
DIAGNOSE(S) pasien
yang
dinyatakan dokter terkait !
(ICD, WHO)
7
1. memudahkan pencatatan, pengumpulan dan
pengambilan kembali informasi sesuai diagnose
ataupun tindakan medis-operasi yang
diperlukan
( uniformitas sebutan istilah ( medical terms ))
9
Coding Diagnosis bukan proses yang
sederhana
karena harus melibatkan:
- dokter
- perawat
- coder dan petugas RM lain-
lain
- pengentry data diagnosis
- auditor hasil pengkodean dll.
10
RM RM
LENGKAP KODING/ LENGKAP
INDEKSIN FILING
G
KARTU KARTU
KENDALI KENDALI
DOKUMEN
REKAM 1.Angka Morbiditas
MEDIS
2.Angka Mortalitas
3.Angka sebab kematian
• DATA PENYAKIT
• DATA OPERASI 1. Audit kematian
• DATA SEBAB 2. Audit medis
KEMATIAN
• DATA DOKTER
Laporan
SENSUS Kinerja KEPUTUSAN
HARIAN
Penujang MANAJEMEN
medis
REKAP
1.Rasio persalinan
RL_01 normal/
total persalinan
2.Rasio persalinan dg
• Jenis pelayanan
HPP/total persalinan
1. Audit medik
• Jml pasien 2. Audit kematian
3.Neonatal death rate
• Jml pasien/
pemeriksaan
4.Perinatal death rate 3. Audit persalinan
5.Kematian persalinan 4. Evaluasi yang
• Jml pasien/
6.Rasio jml pasien per
kasus pelayanan
jenis pelayanan/total
penunjang medis
pasien
BAB
BLOK
SUB-KATEGORI (digits ke 4
di belakang titik), dan
kadang untuk nomor kode
tertentu ada tambahan
nomor sebagai digit ke-5
(dicacat pada kolom tersendiri).
15
Kode dasar katergori terdiri dari 3 digit, 1 Alfabet
dan 2 nomor Contoh [112-118]:
17
Peraturan/konvensi arti tanda-tanda baca:
: (titik-titik, colon),
18
Penjelasan
Susunan umum indeks
Konvensi-konvensi yang berlaku pada indeks
19
PENGKODEAN SECARA UMUM
21
5. Kontrol kode yang dipilih dengan yang tertera di
Volume 1.
Perhatikan:
(1) penjelasan pada Note: … di bawah Bab atau di
bawah kategori, subkategori yang umumnya
mengatur batasan pemanfaatan kode yang terkait;
(2) includes dan excludes yang ada di bawah Bab,
Kategori atau Subkategori yang membatasi jenis
yang termasuk dan atau tidak termasuk ke
kategori/subkategori terkait
(3) adanya kalimat dalam kurung [ ] atau ( ),
jalankan perintah yang tersebut di dalam kurung,
yang umumnya akan lebih merinci informasi yang
akan dihasilkan.
22
6. Apabila semuanya sudah cocok dan tidak
melanggar aturan yang ditetapkan Pilih
kode
tersebut sebagai kode diganoses atau masalah
terkait kesehatan tersebut sebagai masukan ke
sistem perekaman dan informasi yang dikem-
bangkan.
23
8. Kode data diagnoses: Kebidanan, metode
persalinan (methode of delivery) dan nifas
(puerpurium) serta bayi neonatal/perinatal,
sebab luar cedera, neoplasma, memerlukan
desain format perekaman code khusus.
24
Ini berlaku bagi beberapa diagnose tertentu.
Ada code diagnose yang berjumlah 2 code yang
pertama dengan code disertai tanda ! (dagger)
yang kedua dengan tanda * asterisk.
Code ber-dagger ! adalah penyakit penyebabnya.
Code ber-asterisk * adalah menjelaskan manifestasi
pada organ tubuh dari penyakit penyebabnya.
25
Contoh:
TB meningitis No: A17.0! G01*
NIDDM cataract No: E11.3! H28.0*
Anemia pada kanker hati No: C22.0! D63.0*
Dementia pada penyakit
Alzheimer yang “early onset” No: G30.0!
F00.0*
Cardiopathy pada gout tophi j
jantung No: M10.0! I43.8*
Meconium ilues (bayi) No: E84.1! P75*
Radang pelvis GO, wanita No: A54.2! N74.3*
Prostatitis GO No: A54.2! N51.0*
26
Kurung [ ] untuk sinonim, kata lain atau frasa
penjelasan (Hal. 121. A30 & hal. 252 D55.0 &
hal.260 D68.8)
Kurung ( ) untuk menampung kata suplementary,
akan tanpa/tidak mempengaruhi nomor code yang
telah
ditetapkan (lihat halaman di bawah Bab-2)
Kurung } digunakan seperti pada biasanya (untuk
memberi tanda menggabungkan) (lihat 113 pada
A15).
Kode bertanda – setelah desimal . (E11.-) harus diisi
dengan angka yang ditemukan di Volume 1
27
Kata diikuti oleh tanda baca titik-titik (:) (colon)
menandakan istilah sebutan diagnose belum
lengkap, harus ditambah dengan satu atau kata
modifier lain agar sesuai dengan apa yang
dimaksud pada code yang tersedia.
(lihat hal. 569 K36, appendicitis: )
28
NEC (Not Elsewhere Classified) = tidak
terklasifikasi di bab-bab lain
(Hal. 131, A51.4 ! H58.8* dan 167, B57.0 !
I98.1*)
29
CHAPTER I
BAB A – B
PENYAKIT INFEKSI DAN
PARASITK TERTENTU
30
KEKHUSUSAN BAB 1
Certain Infectious and Parasitic Diseases
(Penyakit Infeksi dan Parasitik Tertentu)
(A00 – B99)
36
CHAPTER II
BAB C – D
NEOPLASMA
37
Kekhususan Bab Neoplasms
39
Kekhususan Bab II (lanjutan -2)
41
Kekhususan Bab II (lanjutan -4)
42
Kekhususan Bab II (lanjutan – 5)
Notes:
1, Primary, ill-defined, secondary and unspecified sites
of malignant neoplasms
(Primer, dinyatakan sebagai tumor ganas, sekunder
dan site keganasan tidak dirinci).
Kategori C76 - C80 termasuk neoplasm malignant,
yang tidak jelas site asalnya kanker terkait, atau kanker
dinyatakan sebagai:
“disseminated” = tersebar,
“scattered” = tercecer,
“spread” = menjalar/MENYEBAR tanpa dijelaskan site
primernya.
Ini semua dinyatakan sebagai: site primernya tidak
diketahui.
43
Kekhususan Bab II (lanjutan – 6)
Contoh: Note: 2
Catecholamine-producing malignant phaechroma-
cytoma of adrenal gland C74 dengan kode tam-
bahan E27.5
Basophil adenoma of pituitary gland with Cushing’s
syndrome D35.2 E24.0 44
Kekhususan Bab II (lanjutan-7)
3. Morfologi
45
Kekhususan Bab II (lanjutan-8)
48
Kekhususan Bab II (lanjutan -11)
Contoh:
Carcinoma of oesophagus and stomach mempunyai
code khusus C16.0 (cardia), sedangkan Carcinoma
permukaan ujung dan ventral (tengah) lidah harus
diberi code C02.8
51
Kekhususan Bab II (lanjutan -13)
52
Kekhususan Indeks Alfabetik ICD-10 Vol, 3, NEOPLAMS
Contoh: Tumor paru (Hal. 548) Tumor -> Neoplasm (Hal.385, lung ….)
_____________________________________
Malignancy Uncertain
________________ or unknown
Primary Secondary Insitu Benign behaviour
________________________________________
Neoplasm, neoplastic … C80 C80 D09.9 D36.9 D48.9
- lung C34.9 C78.0 D02.2 D14.3 D38.1
- low.lobe C34.3 C78.0 D02.0 D14.3 D38.1
- - hilus C34.0 C78.0 D02.0 D14.3 D38.1
Di atas nampak jelas bahwa nomor code hanya bisa ditentukan
apabila diketahui sifat tumornya, ganas? Primer? Sekunder? Dsb.
Kata generik “Cancer” sering disalahgunakan bagi sebutan carcinoma.
Sesuai asal sel, ada dua jenis cancer: Carcinoma dan Sarcoma.
53
Kekhususan Indeks Alfabet Vol. 3 (lanjutan 1)
Note:
1. Daftar urut alfabetik disusun berdasarkan sebutan
istilah anatomik organ tubuh.
Tersedia 5 lajur code yang mungkin dipilih sesuai
primer, sekunder, ganas tidak ganas dsb dari
neoplasm terkait.
Biasanya dari sebutan neoplasmnya bisa diketahui
sifat neoplasm
terkait. Contoh: malignant melanoma kulit
carcinoma in situ cervix uteri
benign fibroadenoma payu dara
54
Kekhususan Indeks Alfabet Vol. 3 (lanjutan 2)
Contoh:
Mesonephroma – see Neoplasm, malignant,
Bowen’s disease – see Neoplasm, skin, in
situ.
55
Kekhususan Indeks Alfabetik Vol. 3 (lanjutan 3)
56
Kekhususan Indeks Alfabetik Vol. 3 (lanjutan 4)
57
Kekhususan Indeks Alfabtik … (lanjutan -5)
Note:
Istilah “cancer” bila dimodifikasi oleh suatu kata
keterangan adjective atau frasa adjective yang
menunjukkan tipe morfologisnya, harus diberi code
sama seperti code “carcinoma” yang berkata-
keterangan terkait.
58
Kekhususan Code M----/--
Morphology of neoplasms
59
Kekhususan Code M----/-- (Lanjutan)
/0 Benign
/1 Uncertain whether benign or malignant
Boderline malignancy dan Low malignant
potential
/2 Carcinoma in situ
Intraepithelial. Non-infiltrating. Noninvasive
/3 Malignant, primary site
/6 Malignant, metastatic site. Malignant secondary
site
/9 Malignant, uncertain whether primary or
metastatic site
60
Morphology of neoplasms (lanjutan-1)
61
Contoh Soal-Soal
62
Contoh Soal-soal (lanjutan)
1 2 M:
9. Fibromyoma uteri No: M:
64
BAB 3
Diseases of Blood & Blood-forming Organs & Certain
Disorders Involving the Immune Mechanism
(D50-D89)
• Excludes:
- gangguan autoimune sistemik NOS (M35.9)
- kondisi tertentu yang berasal mula sejak periode perinatal
(P00-P96)
- komplikasi dari kehamilan, persalinan dan masa nifas (O00-O99)
- malformasi kongenital, deformasi, abnormalitas kromosomal
(Q00-Q99)
- gangguan endokrin, nutrisional, dan metabolik (E00-E90)
- HIV diseases (B20-B24)
- cedera, keracunan & konsekuensi tertentu dari akibat penyebab
dari luar (external causes) (S00-T98)
- neoplasms (C00-D48)
- gejala, tanda, hasil temuan klinis, lab. abnormal NEC (R00-R99) 65
Kekhususan Bab III
• Bab dibagi dalam Blok:
D50-D53 Anemia nutrisional
D55-D59 Anemia hemolitik
D60-D64 Anemia aplastik & anemia-2 lain
D65-D69 Defek pembekuan darah, purpura & kondisi
perdarahan lain-2
D70-D77 Penyakit darah dan gangguan organ pembentuk
darah lain-2
D80-D89 Gangguan tertentu yang melibatkan mekanisme
imune
• Kategori-2 berastesisk:
D63* Anemia pada penyakit kronik yang terklasifikasi di tempat lain
D77* Gangguan darah dan organ pembentuk darah lain-2 pada
penyakit terklasifikasi di tempat lain.
66
SOAL-SOAL LATIHAN
BAB E
PENYAKIT ENDOKRINE,
NUTRISI DAN
METABOLISME
68
BAB 4
EDNDOCRINE, NUTRITIONAL AND METABOLIC
DISEASES (E00-E90)
• Excludes:
Komplikasi kehamilan, persalinan dan masa nifas
(O00-O99)
Simtoma, tanda-2 dan temuan klinik, laboratoris
yang abnormal yang tidak terklasifikasi di
tempat lain (R00-R99)
Gangguan endokrin dan metabolism yang transitory
(sepintas) khusus terkait fetus dan bayi baru
lahir (P70-74).
70
KEKHUSUSAN BAB IV
72
Subdivisi karakter ke 4 untuk melengkapi E10-E14
.0 DM dengan koma
.1 DM dengan keto-acidosis
.2 ! DM dengan komplikasi renal
.3 ! DM dengan komplikasi ophthalmic (mata)
.4 ! DM dengan komplikasi neurologik
.5 DM dengan komplikasi sirkulasi tepi
.6 DM dengan komplikai lain (yang tidak termasuk ke
subkategori .5)
.7 DM dengan komplikasi ganda (multiple)
.8 DM dengan komplikasi yang tidak dirinci jenis
komplikasinya.
.9 DM tanpa komplikasi
76
CHAPTER V
BAB F
GANGGUAN MENTAL
DAN PRILAKU
77
KEKHUSUSAN BAB 5
Mental and behavioural disorders (F00-F99)
Includes: gangguan perkembangan psikologikal
Excludes: simtoma, tanda-2 dan temuan klinik dan laboratori yang
abnormal NEC (R00-R99)
78
Kekhususan Bab V, Blok: …(lanjutan-1)
BAB V ini adalah satu Bab yang masing-masing blok dan kategori-
nya didefinisikan dengan kalimat-2 yang cukup panjang.
Indonesia memiliki PPDGJI dan S-PPDGJI yang merupakan
terjemahan BaB V ini dalam bahasa Indonesia.
79
CONTOH SOAL-SOAL BAB V
80
CHAPTER VI
BAB G
PENYAKIT SISTEM
SARAF
81
BAB 6
Diseases of the Nervous System (G00-G99)
Excludes:
certain conditions originating in the perinatal period (P00-P96)
certain infectious & parasitic diseases (A00-B99)
complications of pregnancy, childbirth & the puerperium (O00-O99)
congenital malformations, deformations & chromosomal
abnormalities (Q00-O99)
endocrine, nutritional & metabolic diseases (E00-E90)
injury, poisoning & certain other consequences of external causes
(S00-T98)
neoplasm (C00-D48)
symptoms, signs & abnormal clinical & laboratory findings, NEC
(R00-R99)
82
KEKHUSUSAN BAB 6
85
BA B 7
DISEASES OF THE EYE ADNEXA (H00-H59)
• Excludes:
Kondisi tertentu bermula pada periode perinatal (P00-
P96)
Penyakit infeksi dan parasitik tertentu (A00-B99)
komplikasi kehamilan, persalinan-kelahiran dan
masa nifas (O00-O99)
Malformasi kongenital, deformasi dan abnormalitas
kromosomal (Q00-Q99)
Penyakit endokrin, nutirional dan metabolik (E00-E90)
Cedera, keracunan dan konsekuensi lain tertentu
akibat sebab-2 luar (S00-S98)
Neoplasms (C00-D48)
Simtoma, tanda-tanda dan temuan klinis dan laboratoris,
NEC (R00-R99) 86
KEKHUSUSAN BAB VII
• Bab terbagi uan dalam blok-2:
H00-H06 Gangguan kelopak, sistem lakrimal dan orbit mata
H10-H13 Gangguan konjungtiva
H15-H22 Gangguan sklera, kornea, iris dan ciliary body
H25-H28 Gangguan lensa mata
H30-H36 Gangguan lapisan choroid dan retina
H40-H42 Glaucoma
H43-H45 Gangguan vitreous body dan bola mata
H46-H48 Gangguan saraf opticus dan visual pathways
H49-H52 Gangguan otot okular, gerak binokuler, akomodasi
dan refraksi
H53-H54 Gangguan Visus dan kebutaan
H55-H59 Gangguan lain mata dan adneksa
Code ber*: H03*, H06*, H13*, H19*, H22*, H28*, H32*, H36*, H42*,
H45*, H48*, H58*
87
Jawaban Soal-Soal Latihan Mandiri
88
Latihan
• cataract immature No. H26.9
• Conjutiva Acute No. H10.3
• Hordeolum (In dan Ext) No. H00.0
• Keratitis No. 16.9
• Ptegiruim No. 11.0
• Miopia No. H44.2
• Presbiopia No. 524
• Hypermitropia No. H52.0
• Minta surat ket.buta warna (Administrasi) No. Z02.9
• Buta Warna No. 53.5
• Chalazion No. H00.1
• Konjungtiva Hemmorage No. 11.3
• Rabun Senja No. H356.6
89
CHAPTER VIII
BAB H
PENYAKIT TELINGA DAN
MASTOID
90
BAB 8
Diseases of the Ear and Mastoid
[Hal. 459- 470]
92
SOAL-SOAL LATIHAN MANDIRI
1. Congek telinga kanan No:
2. Radang jamur aspergillosis di telinga luar No:
3. OM pada pharyngitis influenza No:
4. OMP No:
5. Mastoiditis kronik dengan fistula No:
6. Genderang telinga pecah akibat terpukul No:
saat pertandingan tinju profesional No:
7. Tuli akibat ledakan bom di Bali No:
8. Pendengaran menurun akibat lansia No:
9. Suara bising mendengung di telinga No:
10. Bisu-Tuli No:
11. Otitis externa pada impetigo No:
12. Tuli konduktif telinga kanan, telinga kiri No:
tidak terganggu 93
Latihan
• OMA (otitis Media Acut) No.H66.9
• Serumen No. H61.2
• OMSK (Otitis Media Supprative Crinic) Tungkik No. H66.3
• Epistaksis No. R04.0
• Mastoiditis (Akut dan suakut) No. H70.0
• Semut masuk kedalam telinga No. T16
• Cutton bud ketingalan di dalam telinga no. T16
• Ada kacang di dalam hidung no. T17
• Otitits external no. H60.9
• Bisul di telinga (external) no. H60.0
• Penurunan fungsi pendengaran No. H91.9
• Titinus no. H93.
• Microtia no. Q17.2
• Atresia liang telinga no. Q16.1
94
CHAPTER IX
BAB I
PENYAKIT SISTEM
KARDIOVASKULER
95
SRUKTUR & KEKHUSUSAN BAB 9
(DISEASES OF CARDI0OVASCULAR SYSTEM)
(I00-I99)
Excludes:
certain condition originating in the perinatal period
(P00-P96) (kondisi tertentu yang timbul pada period
perinatal)
97
Exckudes (Lanjutan-2)
98
Bab IX terbagi dalam blok-blok:
101
CVD – CVA, Stroke dan Gangguan Sirkulasi Limfe
104
SOAL-SOAL LATIHAN (Lanjutan-1)
105
SOAL-SOAL LATIHAN (Lanjutan-3)
106
Latihan
• Rhinitis Alergi No. J30.4
• PPOK No. J44.9
• Bronchitis pada anak usia 7 thn No. J20.9 ( J40 dewasa)
• Peumonia No. J18.9
• Camon Cold No. J00
• TB (BTA-) No. A16.0
• Asma/anak No. D45.9
• Batuk No. R05
• Batuk menahun No. A37.9
• Sinusitis No. J01.9
• Faringnitis No.J02.9
• TB (MDR) No. A16.7
• Polip No. J33.9
• Influenza No. J11
• Tonsilitis No. J03.9
• Peumothorax No. J93.9
• Larinitis No. J04.0
• Kemasukan benda asing (jarum) di tenggorokan No. T17.4 Y19
107
CHAPTER X
BAB J
PENYAKIT SISTEM
RESPIRATORI
108
STRUKTUR & KEKHUSUSAN BAB 10
DISEASES OF THE RESPIRATORY SYSTEM
PENYAKIT SISTEM PERNAPASAN)
(J00-J99*)
Note: apabila gangguan kondisi pernapasan
melibatkan lebih dari satu site dan tidak diindeks
secara khusus, maka diklasifikasi ke gangguan
pernapasan bagian bawah
Contoh:
traheobronchitis bronchitis (J40)
109
EXCLUDES:
Pada bab ini nampak tidak ada blok yang memiliki jumlah
anggota group yang sama.
J00-J06 Infeksi akut saluran pernapasan atas (ISPA akut)
J10-J18 Influenza dan pneumonia
J20-J22 Infeksi-infeksi lain saluran pernapasan bawah
J30-J39 Penyakit-penyakit lain saluran pernapasan atas
J40-J47 Penyakit-penyakit kronis saluran pernapasan
bawah
J60-J70 Penyakit-penyakit paru akibat agen luar
J80-J84 Penyakit-penyakit lain paru yang utama
menyerang jaringan interstitium
J85-J86 Kondisi-kondisi pernanahan dan nekrotik dari
saluran pernapasan bawah
J90-J94 Penyakit-penyakit lain pleura
J95-J99 Penyakit-penyakit lain sistem respiratori 111
Kode Bertanda baca dagger & Asterisk
BAB K
PENYAKIT SISTEM
DIGESTIF
114
KEKHUSUSAN BAB 11
DIESASES OF THE DIGESTIVE SYSTEM
(PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN)
(K00 – K93)
116
LATIHAN SOAL-SOAL
117
LATIHAN SOAL-SOAL (Lanjutan)
BAB L
PENYAKIT KULIT
DAN JARINGAN DI
BAWAH KULIT
119
KEKHUSUSAN BAB 12
Diseases of the skin and subcutaneous tissue
(L00-L99)
120
JAWABAN SOAL-SOAL LATIHAN MANDIRI
1. Gatal-2 pada kulit kepala karena alergi terhadap No: L23.2 atau obat
cat rambut No: L23.4?
121
JAWABAN SOAL-SOAL LATIHAN MANDIRI
6. Gatal-gatal pada muka sehabis makan udang No: L27.2
Dermatitis Perhatikan rincian tentang dermatitis.
122
CHAPTER XIII
BAB M
PENYAKIT
MUSKULOSKELETAL
DAN JARINGAN IKAT
123
KEKHUSUSAN BAB 13 (M00-M99)
125
Site of musculoskeletal involvement (Lanjutan)
BAB N
PENYAKIT SISTEM
GENITOURINARIA
128
CHAPTER 14 (N00-N99)
Diseases Of The Genitourinary System
Penyakit Sistem Kemih-Kelamin.
• Excludes: … Perhatikan keterangan di hal. 679
• Bab terbagi dalam 11 blok
N00-N08 Penyakit Glomeruler
N10-N16 Penyakit tubulo-interstisil
N17-N19 Renal failure (Gagal Ginjal)
N20-N23 Urolithiasis (Batu sistem kemih)
N25-N29 Gangguan ginjal (Kidney) & ureter (saluran yang
keluar dari ginjal ke vesica urinaria)
N40-N51 Penyakit organ kelamin pria
N60-N64 Gangguan payu dara
N70-N77 Penyakit radang organ pelvic wanita
N80-N98 Gangguan non-radang saluran kelamin wanita
N99 Gangguan lain-lain sistem genito-urinaria
Ada 9 code ber-*: N08* N16* N22* N29* N33* N37* N51* N74* N77*.129
Jawaban Soal-Soal Latihan Mandiri
BAB O
KEHAMILAN,
PERSALINAN
& MASA NIFAS
132
BAB 15 (O00-O99)
KEHAMILAN, KELAHIRAN & MASA NIFAS
Perhatikan:
137
SOAL LATIHAN MANDIRI
1. Partus seksio No:
Kembar dempet terhubung di abdomen No:
Berat badan kedua bayi di atas 2.250 kg. No:
Cengeng sulit menete ASI No:
2. Persalinan macet No:
Myoma uteri No:
Lahir Vakum No:
Bayi cephalohematom No:
3. Partus spontan, cukup bulan, bayi sehat No:
No: No:
4. Persalinan induksi gagal dengan suntikan oxytocin No:
Uterin inertia, akhirnya diseksio dengan hysterectomy No:
Bayi Hydrosefalus toksoplasmosis No:
5. Solutio placentae, Seksio, bayi premature BB 490g No:
138
CHAPTER XVI
BAB P
KONDISI-KONDISI TERTENTU
YANG BERASAL PADA PERIODE
PERINATAL
139
BAB 16 (P00-P96)
CERTAIN CONDITIONS ORIGINATING IN THE
PERINATAL PERIOD
Includes: kondisi yang bermula pada period perinatal walau
selanjutnya berakhir dengan kematian bayi atau
morbidita140s.
Excludes: Congenital malformation, deformation &
chromosomal abnormalities (Q00-Q99)
Endocrine, nutritional and metabolic diseases (E00-
E99)
Injury, poisoning and certain other consequences of
external causes (S00-T98)
Neoplasms (C00-D48)
Tetanus neonatorium (A33)
Terklasifikasi dalam Blok:
P00-P04 P05-P08 P10-P15
P20-P29 P35-P39 P50-P61
P70-P74 P75-P78 P80-P83
P90-P96
Ada satu kode ber-* P75* Meconium ileus 140
SOAL-2 LATIHAN MANDIRI
1. Intrauterine anoxia No:
2. Hyaline membrane disease No:
3. Congenital pneumonia No:
4. Sleep apnoe (newborn) No:
5. Congenital sepsis, streptococcal B No:
6. Hypovitamine K of newborn No:
7. Dehydration, newborn No:
8. Conculsion, newborn No:
9. Coma, age 3 days No:
9. Nontraumatic intraventricular
haemorrhage, grade 2, newborn No:
11. Fraktur clavicula akibat cedera lahir No:
12. Afgar score 3 No:
13. Aspirasi air ketuban (meconeum) No:
14. Bayi lahir, detak jantung disritmia No:
141
CHAPTER XVII
BAB Q
MALFORMASI, DEFORMASI
DAN ABNORMALITAS
ROMOSOMAL
142
BAB 17 (Q00-Q99)
CONGENITAL MALFORMATIONS, DEFORMATIONS,
& CHROMOSOMAL ABNORMALITIES
145
SOAL-SOAL LATIHAN MANDIRI
BAB R
SIMTOMA, TANDA-2 & TEMUAN
KLINIS & LABORATORI
ABNORMAL, YANG TIDAK
TERKLASIFIKASI DI TEMPAT/BAB
LAIN
147
BAB 18 (R00-R99)
Symptoms, Signs & Abnormal Clinical
& Laboratory Finding, NEC
149
BAB XVIII: Blok ( - cont. - )
150
SOAL-SOAL BAB XVIII
• Blok R00-R09
1. Bising jantung
2. Tekanan darah rendah = non-specific
blood pressure reading
3. Batuk = Cough Excludes: …
4. Asfiksia = asphyxia R09.9 Excludes: …
• Blok R10-R19
5. Sakit perut berat = acute abdomen
6. Pembengkakan masa di perut = intra- abdominal lump
(mass)
7. Bau mulut = halithosis
151
CHAPTER XIX
BAB S-T
CEDERA, KERACUNAN &
KONSEKUENSI TERTENTU
AKIBAT SEBAB LUAR
152
LEAD-TERMS
(KATA PANDUAN UNTUK MENCARI
NOMOR KODE DI VOLUME 3)
• Apabila istilah diagnosis terdiri dari satu kata, gunakanlah kata
tersebut untuk mencari nomor ke indeks alfabetis Volume 3.
• Apabila istilah diagnosis lebih dari satu kata, pilih satu kata
untuk dijadikan “lead-term”.
153
Lead-Term (Lanjutan-1)
156
CONTOH “LEAD TERMS”
SEKSI 1 (Lanjutan-1)
158
CONTOH “LEAD TERMS”
SEKSI 2 (Lanjutan-1)
3. Gigitan Bite
Causa kebakaran Burn
159
CONTOH “LEAD TERMS”
SEKSI 2 (Lanjutan-2)
4. Terjebak Caught
Tercekik Choked
Runtuh Collaps
Tabrakan Collision
Terjepit,tergencet Crushed
Terpotong Cut, cutting
Komplikasi tindakan medis Complication
160
CONTOH “LEAD TERMS”
SEKSI 2 (Lanjutan-3)
7. Gagal failure
Benda asing (masuk tubuh) foreign body, object or
material)
Kebakaran hutan forrest fire
Kausa fraktur fracture
Membeku freezing, frostbite, frozen
162
CONTOH “LEAD TERMS”
SEKSI 2 (Lanjutan-5)
13. Kurang lack of
Legal legal
Angkat barang berat lifting
Petir lightning
Kehilangan kontrol loss of control
Berbaring di depan kereta api lying before train
Nyasar di laut loss at sea.
Terpleset slipping
Kelaparan starvation
Tersengat sting
Tercekik strangulation
Membentur striking against
Diserang (pukul) struck by
Sufokasi suffocation
Bunuh diri suicide
Tersengat matahari sunstroke
Tertelan swallowed, swallowing
Tertusuk (benda tajam) stab, stabbing
Terinjak stepped, on
Menginjak stepping on
Tersengat sinar matahari sun stroke
Tertelan swallowed, swallowing
Tertutup rapat oleh shut in (accidental)
165
CONTOH “LEAD TERMS”
SEKSI 2 (Lanjutan-8)
168
Bab XIX (Lanjutan-2)
169
Bab XIX (Lanjutan-13
Note: This category is to be used as the primary code only when the
site of the burn …
Rincian dinyatakan dalam 10 % - 79% of body surface.
171
LATIHAN PENYELESAIAN SOAL-SOAL
1. Luka bakar telapak tangan kanan derajat ke 2 No;
2. Fraktur leher femur, terbuka No:
3. Fraktur humerus distal No:
4. Masuk biji kacang ke dalam rongga hidung No:
5. Emboli udara akibat trauma pembuluh darah No:
6. Urticaria akibat reaksi alergi terhadap krim kulit No:
7. Keracunan makanan jamur (mushooms) No:
8. Keracunan sehabis makan kerang No:
9. Keracunan tetrasiklin No:
10. Cedera gencet pada tumit No:
11. Luka tembak pada abdomen dan hati No:
12. Luka tusuk pisau pada telapak tangan No:
13. Cedera saraf sciatic (ischiadica) No:
14. Cedera arteria femoralis kanan No:
172
CHAPTER XX
BAB V, W, X & Y
SEBAB-SEBAB LUAR
MORBIDITAS DAN
MORTALITAS
173
BAB 20
EXTERNAL CAUSES OF MORBIDITY & MORTALITY
(V01 – Y98)
• Bab ini meliput klasifikasi dari kejadian (event) lingkungan dan
keadaan sekitarnya sebagai kausa suatu cedera, keracunan
dan efek yang merugikan, pertentangan atau permusuhan,
ketidakcocokan, atau berlawanan,
• Code pada Bab XX diaplikasikan untuk melengkapi code pada
Bab-bab lain, terutama Bab XIX.
• Causes of death ditabulasi berdasakan Bab XIX dan Bab XX,
apabila hanya mengunakan satu code sebab kematian maka
hanya code Bab XX yang digunakan.
• Kondisi lain-2 yang bisa disebut timbul karena sebab luar
terklasifikasi pada Bab I – XVIII
Untuk ini code Bab XX digunakan sebagai informasi tambahan
(Additional information), hanya untuk analisis kondisi multiple.
174
Bab ini terbagi dalam Blok:
V01-X59 Accidents
V01-V99 Transport accidents
V01-V09 Pedestrian injured in transport accident
V10-V19 Pedal cyclist injured in transport accident
V20-V29 Motorcycle rider injured in transport accident
V30-V39 Occupant of three-wheeled motor vehicle injured in
transport accident
V40-V49 Car occupant injured in transport accident
V50-V59 Occupant of pick-up truck or van injured in transport
accident
V60-V59 Occupant of heavy transport vehicle injured in
transport accident
V70-V79 Bus occupant inured in transport accident
V80-V89 Other land transport accidents
V90-V94 Water transport accidents
V95-V97 Air and space transport accident
V98-V99 Other and unspecified transport accidents.
175
W00-X59 Other external causes of accidental injury
W00-W19 Falls
W20-W49 Exposure to inanimate mechanical forces
W50-W64 Exposure to animate mechanical forces
W65-W74 Accidental drowning & submersion
W75-W84 Other accidental threats and breathing
W85-W99 Exposure to electric current, radiation and extreme
ambient air temperature and pressure
X00-X09 Exposure to smoke, fire & flames
X10-X19 Contact with heat & hot substances
X20-X29 Contact with venomous animals & plants
X30-X39 Exposure to forces of nature
X40-X49 Accidental poisoning by & exposure to noxious
substances
X50-X57 Overexertion, travel and privation
X58-X59 Accidental exposure to other and unspecified factors.
176
Lanjutan-1
177
Lanjutan-2
II TRANSPORT ACCIDENTS
1. CC (Commotio Cerebri) akibat kepala (pengemudi)
terbentur aspal saat jatuh dari motor yang
tertabrak bus di jalan raya Kebon Jeruk No:
2. Colles’ fracture humeri akibat jatuh saat akan
menaik ke atas/dalam bus No:
181
Soa-soal (Lanjutan-2)
182
Soal-Soal … (Lanjtan-4)
BAB Z
FAKTOR-FAKTOR YANG
BERPENGARUH KEPADA
STATUS KESEHATAN DAN
KONTAK DENGAN
PELAYANAN KESEHATAN
184
KEKHUSUSAN BAB 21
Factors Influencing Health Status and
Contact With Health Services (Z00-Z99)
186
Bab XXI (lanjutan -1)
187
Soal-soal Latihan Mandiri
1. Vaksinasi DPT No: Z 27.1 99.39
2. Pemeriksaan kesehatan untuk menjadi pegawai No: Z 02.1
3. Hasil Mantoux test No: R76.1
4. Observasi keracunan obat analgetica No: Z04.9
5. Test doping steroid positif No: R78.6
6. Pelayanan chemotherapy, post colonostomy Ca colon No: Z51.1 99.25
7. Screening khusus HIV No: Z11.4
8. Kontak dengan pasien SARS No: Z20.8
9. Imunisasi terhadap sakit anjing gila No: Z24.2 99.44
10. Hamil anak pertama No: Z34.0
11. USG untuk gangguan retardasi pertumbuhan janin No: Z36.4
12. Donor Ginjal No: Z52.4
13. Korban terorisme No: Z65.4
14. Konsultasi gizi No: Z71.3
15. Riwayat terapi radiasi No: Z92.3
188
Latihan ICD 9 - CM
• Membersihkan luka No. 93.57
• Menjahit luka Kulit & otot No. 86.59 (83.65 otot )
• Angkat jahitan No. 97.89
• Pasang cateter No. 59.8
• Pasang infus No. 99.2
• Pemeriksaan KB dan Pasang IUD No. Z30.1 69.7
• Konseling KB dan angkat IUD No. Z30.5 97.71
• Nebulizer (terapy) No. 93.94
• Pasang Gibs No. 93.53
• Insisi bisul No. 86.04
• Extirpasi kutil pada kaki No. 86.3
• Episiotomi No. 73.6
• Circumsisi No. 64.0
• Pasang Implant KB No. ????
• Refraksi mata No. 90.29
• Tindik telinga No. 18.01
• Rawat luka repair skin No. 86.59
• Ganti Verban No. 86.28
• 189
Pemberian Oksigen No. 93.96
• Skin test Antibiotik No. 86.02
CHAPTER 22
BAB U
Codes for special
purposes
(U00-U99)
190
Provisional assigment of new diseases of
uncertain etiology
U00 – U49
192
U80 Agent resistant to penicillin and
related antibiotics
193
U81 Agent resistant to vancomycin and
related antibiotics
194
Terima kasih
Semoga bermanfaat
195