Anda di halaman 1dari 19

Gastroesophageal Reflux Desease

pada Bayi

F2
Aba Madonna Sallao (102014013)
Skenario 7
Seorang ibu membawa bayinya usia 4 bulan

dengan keluhan kalau bayinya sehabis minum

susu sering keluar kembali melalui mulut,

kurang lebih 1-2 sendok makan dan ini terjadi

setiap kali bayi tsb menyusu sejak 2 minggu

yang lalu
Rumusan Masalah
• Bayi usia 4 bulan sehabis minum susu
keluar kembali sejak 2 minggu yang
lalu.
Sasaran Pembelajaran
Anamnesis
• Autoanamnesis & alloanamnesis

• 7 komponen:
– Identifikasi data  Bayi 4 bulan
– KU  Sehabis minum susu sering keluar kembali
melalui mulut, kurang lebih 1-2 sendok makan
– RPS
– RPD
– Riwayat keluarga
– Riwayat pribadi & sosial
Pemeriksaan Fisik
• Penampilan pasien:
– Keadaan sakit : Sakit ringan
– Tingkat kesadaran : Kompos mentis
– Demam (-)
– Muntah (-)
– TTV : Normal
– ASI
Pemeriksaan Penunjang
• Endoskopi SCBA
Diagnosis Banding
DD Penyebab Gejala
Merupakan kelainan bawaan yang
penyebabnya belum diketahui secara
jelas. Namun kerusakan pada
Stenosis duodenum terjadi karena suplay
Muntah, kekurangan BB.
pylorus darah yang rendah pada masa
kehamilan sehingga duodenum
mengalami penyempitan dan
obstruksi

Penyebab kelainan ini belum jelas. Muntah pertama sangat banyak,


perut menggembung, tidak
Atresia Kelainan ini biasanya baru
kencing setelah disusui,
duodenum diketahui setelah bayi berumur 2- hilangnya bising usus setelah
3 minggu. beberapa kali buang air besar.
Diagnosis Kerja
GASTROESOPHAGEAL REFLUX DESEASE (GERD)
Gastroesophageal Reflux Desease
(GERD)
• GERD merupakan
keadaan patologis
dimana naiknya isi
lambung ke esofagus
melebihi jumlah
normal.
Etiologi
Umur dapat mempengaruhi terjadinya GERD,
karena seiring dengan pertambahan umur maka
produksi saliva, yang dapat membantu
penetralan pH pada esofagus berkurang sehingga
tingkat keparahan GERD dapat meningkat.
Esofagus dan gaster dipisahkan oleh suatu zona
tekanan tinggi (high pressure zone)yang
dihasilkan oleh kontraksi Lower esophageal
sphincter.
Epidemiologi
• Prevalensi GERD di asia, termasuk
Indonesia, relative rendah di banding
negara maju. Di Amerika hampir 7%
populasi mempunyai keluhan heartburn,
dan 20-40% diantaranya di perkirakan
menderita GERD.
Patogenesis
Gerd terjadi karena ketidakseimbangan faktor
ofensif dan defensif dari bahan reflukstat.
a. Faktor defensif : LES, bersihan asam dari
lumen, ketahanan epitel esofagus.
b. Faktor ofensif : asam lambung, dilatasi
lambung, obstruksi gastric outlet.
Manifestasi Klinik
Terdapat 2 manifestasi utama yaitu heartburn
dan regugitasi. Jika terdapat salah satu
diantara kedua gejala tersebut sudah bisa
didiagnosis GERD. Selain itu terdapat gejala
lain seperti, disfagia, nyeri epigastrium,
mual dan rasa pahit, odinofagia.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
• Penghambat Pompa Proton (Proton pump
inhibitor/PPI) : Omeprazol 2x20mg,
Lansoprasol 2x30mg, Pantoprazol 2x40mg,
Esomeprasol 2x40mg.
• Obat-obatan prokinetik : Metoklopramid
3x10 mg, Domperidon 3x10-20 mg,
Cisapride 3x1 mg.
• Antasid sehari 4x1 sendok makan
• Antagonis Reseptor H2 (Simetidin 2x800
mg atau 4x400 mg, Ranitidin 4x150mg,
Famotidin 2x20 mg, Nizatidin 2x150mg).
Prognosis
• Prognosis sangat baik pada sebagian besar
pasien, namun kekambuhan sering terjadi dan
membutuhkan terapi pemeliharaan jangka
panjang atau prosedur bedah.
Kesimpulan
Setelah melakukan anamnesis, pemeriksaan
fisik serta di lakukan nya pemeriksaan
penunjang, diagnosa yang di dapat bahwa
bayi perempuan yang berusia 4 bulan sering
mengeluarkan sehabis minum susu
mengalami Gastroesophageal Reflux
Desease (GERD)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai