Anda di halaman 1dari 22

Asma Bronkiale

BY
WIWIK WIDI ASTUTI
NIM : 16040011
DEFINISI
Penyakit yang ditandai adanya respon berlebihan dari trakhea dan bronkus
terhadap berbagai macam rangsangan yang mengakibatkan penyempitan
saluran pernafasan yang tersebar luas di seluruh paru dan yang derajatnya
dapat berubah secara spontan setelah pengobatan
Asma Bronkial adalah penyakit pernafasan obstruktif yang ditandai oleh spame
akut otot polos bronkiolus. Hal ini menyebabkan obsktrusi aliran udara dan
penurunan ventilasi alveolus.
Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten, reversibel dimana
trakea dan bronchi berspon dalam secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu.
Asma adalah obstruksi jalan nafas yang bersifat reversibel, terjadi ketika
bronkus mengalami inflamasi/peradangan dan hiperresponsif.
Patologis
Penyakit Asma (Asthma) adalah
suatu penyakit kronik (menahun)
yang menyerang saluran
pernafasan (bronchiale) pada paru
dimana terdapat peradangan
(inflamasi) dinding rongga
bronchiale sehingga
mengakibatkan penyempitan
saluran nafas yang akhirnya
seseorang mengalami sesak nafas.

3
The Respiratory System
. Skema Terjadinya Asma Bronkiale
Hereditary Predisposition

Specific Extrinsik Respiratory Infection

Allergen
Responsive

Bronchi

Specific Respiratory Physical- Respiratory Emotional,


Allergen Infection Chemical Strain Stress

Irritant (exertion)
ASTHMA
Asthma Triggers:
• Viral/Bacterial infections
• Chemical irritants: industrial, household
•Air pollution: CO, ozone
•Tobacco smoke
•Dust mite/cockroach allergens
•Animal dander, urine
•Exercise, cold air, emotion, stress

Inflammation

Airway Hyper-responsiveness Airflow Obstruction

Asthma Symptoms
Epidemiologi
Determinan :
◦ Host :
◦ Riwayat alergi
◦ Faktor Keturunan :
◦ Ayah ibu alergi : 75% anak alergi
◦ Ayah atau ibu alergi : 50% anak alergi
Epidemiologi
Determinan :
◦ Agen :
◦ Alergen inhalasi :

◦ Tungau debu rumah


◦ Tepung sari
◦ Bulu binatang
◦ Air liur
◦ Kecoa
◦ jamur
Epidemiologi
Determinan :
◦ Agen :
◦ Alergen ingestan :
◦ Bahan makanan
◦ Obat-obatan
◦ Alergen kontaktan :
◦ Salep
◦ Logam (perhiasan, dll)
PENYEBAB
Faktor Ekstrinsik (asma imunologik / asma alergi)
Reaksi antigen-antibodi
Inhalasi alergen (debu, serbuk-serbuk, bulu-bulu
binatang
Faktor Intrinsik (asma non imunologi / asma
non alergi)
Infeksi : parainfluenza virus, pneumonia, mycoplasmal
Fisik : cuaca dingin, perubahan temperatur
Iritan : kimia
Polusi udara : CO, asap rokok, parfum
Emosional : takut, cemas dan tegang
Aktivitas yang berlebihan juga dapat menjadi faktor pencetus.
TANDA DAN GEJALA
Stadium dini
 Faktor hipersekresi yang lebih menonjol
◦ Batuk dengan dahak bisa dengan maupun tanpa pilek
◦ Rochi basah halus pada serangan kedua atau ketiga, sifatnya hilang timbul
◦ Whezing belum ada
◦ Belum ada kelainan bentuk thorak
◦ Ada peningkatan eosinofil darah dan IG E
◦ BGA belum patologis

 Faktor spasme bronchiolus dan edema yang lebih


dominan
o Timbul sesak napas dengan atau tanpa sputum
o Whezing
o Ronchi basah bila terdapat hipersekresi
o Penurunan tekanan parsial O2
Stadium Lanjut
◦ Batuk, ronchi
◦ Sesak nafas berat dan dada seolah –olah tertekan
◦ Dahak lengket dan sulit untuk dikeluarkan
◦ Suara nafas melemah bahkan tak terdengar (silent Chest)
◦ Thorak seperti barel chest
◦ Tampak tarikan otot sternokleidomastoideus
◦ Sianosis
◦ BGA Pa O2 kurang dari 80%
◦ Ro paru terdapat peningkatan gambaran bronchovaskuler
kanan dan kiri
◦ Hipokapnea dan alkalosis bahkan asidosis respiratorik
Patofisiologi
Penyempitan saluran nafas, terjadi ok :
1. Kontraksi otot polos bronkus
2. Edema mukosa bronkus
3. Akumulasi dahak yang kental
Airway Inflammation and Smooth Muscle
Reactivity
Pathology of Asthma

Merck Pharmaceuticals
KLASIFIKASI
Asma allergen/asma ekstrinsik
Asma non allergen/intrinsik
Klasifikasi
Asma ekstrinsik
◦ Allergen p.u. diketahui
◦ Test kulit positif
◦ IgE meningkat pada 60% penderita
◦ Onset biasanya pada anak-anak dan dewasa muda
◦ Asma intermitten
◦ Derajat asma bervariasi
◦ Riwayat alergi keluarga positif
Klasifikasi
Asma intrinsik
◦ Allergen tidak diketahui
◦ Test kulit negatif
◦ IgE normal atau rendah
◦ Onset biasanya pada orang tua
◦ Asma terus menerus
◦ Asma pada umumnya berat
◦ Jarang ada riwayat alergi pada keluarga
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN SPUTUM
PEMERIKSAAN DARAH
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
FAAL PARU
SCANNING PARU
Komplikasi
◦ Pneumotoraks
◦ Pneumodiastinum dan erofirema subkutis
◦ Atelektasis
◦ Gagal nafas
◦ Bronkitis
◦ Fraktur iga
Fisioterapi
bertujuan :
menghilangkan bronkospasme
membantu relaksasi & meningkatkan pengaturan pernafasan
membantu / menghilangkan / mengeluarkan dahak
mengatur gerakan pernafasan
Pengobatan Asma
Pengobatan Asma dapat dilakukan dengan
◦ Menghindari rangsangan
◦ Mengurangi / meniadakan akibat rangsangan
◦ Pengobatan serangan sesak
◦ Pencegahan serangan sesak dengan obat
Menghindari Rangsangan
Hal-hal yang dapat mengakibatkan seseorang sesak, antara lain :
◦ Keradangan / infeksi jalan nafas
◦ Rangsangan bahan yang berakibat alergik
◦ Rangsangan bahan non alergik
◦ Stress / kelelahan psikis – fisik

Anda mungkin juga menyukai