Anda di halaman 1dari 21

PAP SMEAR

BLOK 23
SKILL LAB
DEFINISI

 Pap Smear adalah pemeriksaan usapan pada leher


rahim untuk mengetahui adanya perubahan sel-sel
yang abnormal yang diperiksa dibawah mikroskop.
TUJUAN PAP SMEAR

1. Menemukan sel abnormal atau sel yang dapat


berkembang menjadi kanker termasuk infeksi HPV
2. Untuk mendeteksi adanya pra-kanker, ini sangat
penting ditemukan sebelum seseorang menderita
kanker
3. Mendeteksi kelainan – kelainan yang terjadi pada
sel-sel leher rahim
4. Mendeteksi adanya kelainan praganas atau
keganasan servik uteri
SASARAN PAP SMEAR

 wanita
 menikah
 sudah pernah melakukan hubungan seksual
 American Cancer Society menganjurkan:
1. Pap test setahun sekali wanita umur 40-60 tahun dan
wanita di bawah 20 tahun yang seksual aktif.
2. Sesudah 2x pap test (-) dengan interval 3 tahun dengan
catatan bahwa wanita resiko tinggi harus lebih sering
menjalankan pap test

 The British Medical Association Family Health Encyclopedia


1. wanita harus melakukan Pap Smear dalam 6 bulan setelah
melakukan hubungan seksual,
2. Pap Smear kedua 6-12 bulan setelah Pap Smear pertama
dan hasil diberikan adalah normal pada selang waktu 3
tahunan selama masa hidupnya.
SYARAT PENGAMBILAN SEDIAAN

 Waktu pengambilan minimal 2 minggu setelah


menstruasi dimulai dan sebelum menstruasi
berikutnya.
 Hubungan intim tidak boleh dilakukan dalam 24
jam sebelum pengambilan bahan pemeriksaan.
 Pembilasan vagina dengan macam-macam cairan
kimia tidak boleh dikerjakan dalam 24 jam
sebelumnya.
 Hindari pemakaian obat-obatan yang dimasukkan ke
dalam vagina 48 jam sebelum pemeriksaan.
Syarat pengambilan sediaan

 Apabila pasien mengalami gejala perdarahan diluar


masa haid dan dicurigai penyebabnya kanker leher
rahim, sediaan pap smear harus dibuat saat itu
walaupun ada perdarahan
 pasien yang sudah menopause, pap smear dapat
dilakukan kapan saja
TEKNIK PENGAMBILAN SEDIAAN

Alat-alat yang diperlukan untuk pengambilan pap test


yaitu :
1. Formulir konsultasi sitologi.
2. Spatula ayre yang dimodifikasi dan cytobrush.
3. Kaca benda yang pada satu sisinya telah diberikan
tanda/label.
4. Spekulum cocor bebek (gravels) kering.
5. Tabung berisikan larutan fiksasi alcohol 95 %.
Alat Pengambilan Contoh
Cara pengambilan sediaan

1. Sebelum memulai prosedur, pastikan bahwa sudah


melakukan informed consent, label wadah specimen
diisi, pastikan bahwa preparat diberi label yang
menulis tanggal dan nama serta nomor identitas
wanita.
2. Gunakan sarung tangan.
3. Insersi spekulum dengan ukuran tepat, visualisasi
serviks, fiksasi speculum untuk memperoleh pajanan
yang diperoleh. Pastikan secara cermat membuang
setiap materi yang menghalangi visualisasi serviks/
mengganggu studi sitologi.
Lanjutan Cara pengambilan sediaan

4. Salah satu dari 4 metode pengumpulan spesimen berikut


untuk apusan pap dapat digunakan :
(1) Tempatkan bagian panjang ujung spatula kayu yang
ujungnya sedikit runcing/ pengerik plastic mengenai dan
masuk ke dalam mulut eksterna serviks dan tekan. Ambil
spesimen kanalis servikalis dengan memutar spatula satu
lingkaran penuh
(2) Ujung kapas aplikator berujung kapas dilembabkan
dengan normal saline, insersi aplikator tersebut ke dalam
saluran serviks 2 cm dan putar 360 derajat.
(3) Insersi alat gosok sepanjang 1-2 cm ke dalam saluran
serviks dan putar 90-180 derajat
(4) Gunakan kombinasi metode untuk metode
memasukkan spatula.
Lanjutan Cara pengambilan sediaan

5. Sebarkan sel-sel pada preparat yang sudah diberi


label.
6. Segera semprot preparat dengan bahan fiksasi/
masukkan bahan tersebut didalam tabung berisi
larutan fiksasi.
7. dapat dimasukkan dalam amplop/pembungkus
yang dapat menjamin kaca sediaan tidak pecah
KLASIFIKASI PAP SMEAR

Menurut Papanicolau:
1. Kelas I : Hanya ditemukan sel-sel normal.
2. Kelas II : Ditemukan beberapa sel atipik, akan
tetapi tidak ada bukti keganasan.
3. Kelas III : Gambaran sitologi mengesankan tetapi
tidak konklusif keganasan.
4. Kelas IV : Gambaran sitologi yang mencurigakan
keganasan.
5. Kelas V : Gambaran sitologi yang menunjukkan
keganasan.
Interpretasi hasil pap test menurut Papanicolaou

1. Kelas I : Identik dengan normal smear pemeriksaan


ulang 1 tahun lagi.
2. Kelas II : Menunjukkan adanya infeksi ringan non
spesifik, kadang disertai:
(1) Kuman atau virus tertentu.
(2) Sel dengan kariotik ringanPemeriksaan ulang 1
tahun lagi, pengobatan yang sesuai dengan kausalnya,
Bila ada erosi atau radang bernanah pemeriksaan
ulang 1 bulan setelah pengobatan.
3. Kelas III : Ditemukannya sel diagnostik sedang dengan
keradangan berat. Periksa ulang 1 bulan sesudah
pengobatan
Interpretasi hasil pap test menurut Papanicolaou

4. Kelas IV : Ditemukannya sel-sel yang mencurigakan


ganas dalam hal demikian dapat ditempuh 3 jalan,
yaitu:
(1) Dilakukan biopsi.
(2) Dilakukan pap test ulang segera, dengan
skreping lebih dalam diambil 3 sediaan
(3) Rujuk untuk biopsi konfirmasi.
5. Kelas V : Ditemukannya sel-sel ganas. Dalam hal ini
seperti ditempuh 3 jalan seperti pada hasil kelas IV
untuk konfirmasi.
FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA
HASIL PAP SMEAR

1. Konseling pra pengambilan sediaan yang kurang


tepat
2. Cara pengambilan sediaan
3. Petugas kesehatan
4. Sarana prasarana dan tenaga ahli laboratorium
5. Faktor karakteristik pasien
FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA
HASIL PAP SMEAR

5. Faktor karakteristik pasien:


 Umur Perubahan sel-sel abnormal pada mulut
rahim paling sering ditemukan pada usia 35-55
tahun dan memiliki risiko 2-3 kali lipat untuk
menderita kanker mulut rahim (serviks)
 Paritas
 Sosial ekonomi
 Usia wanita saat menikahUsia menikah <21 tahun
mempunyai risiko lebih besar mengalami perubahan
sel-sel mulut rahim

Anda mungkin juga menyukai