Anda di halaman 1dari 36

AKDR

Dr. H. Firmansyah Basir, SpOG(K)


Jenis-Jenis AKDR Medikasi
Copper-releasing: Progestin-releasing:
– Copper T 380A – Progestasert7
– Nova T7 – LevoNova7 (LNG-20)
– Multiload 375 – Mirena7

2
AKDR Tembaga: Cara Kerja

Mengganggu proses
reproduktif sebelum
Mengganggu sel telur mencapai
kemampuan sperma kavum uteri
untuk melewati
kavum uteri
Merubah
Mempertebal garis/jalur
mukus servik endometrial

3
AKDR: Keuntungan Kontraseptif

• Efektivitasnya tinggi (0,6-0,81 kehamilan per 100 wanita selama


tahun pertama penggunaan Tembaga T 380A)
• Segera efektif
• Metode jangka-panjang (perlindungan sampai 10 tahun dengan
menggunakan Tembaga T 380A)
• Tidak mengganggu hubungan seksual
• Kesuburan kembali dengan cepat setelah dilepas
• Tidak mempengaruhi kegiatan menyusui/pemberian ASI

1 Trussell et al 1998.
4
AKDR: Keuntungan Kontraseptif lanjutan

• Efek sampingnya sedikit


• Setelah kunjungan tindak lanjut, klien perlu kembali ke klinik
hanya jika ada masalah
• Dapat disediakan oleh petugas bukan dokter yang terlatih
• Tidak mahal (Tembaga T 380A)

5
AKDR: Keuntungan Non Kontraseptif

• Mengurangi kram akibat menstruasi (hanya pelepas


progestin)
• Mengurangi perdarahan menstruasi (hanya pelepas
progestin)
• Mengurangi kehamilan ektopik (kecuali Progestasert7)

6
Siapa yang Dapat Menggunakan AKDR

Wanita di usia reproduktif atau paritas yang:


– Menginginkan kontrasepsi dengan tingkat efektifitas
yang tinggi, dan jangka panjang
– Memberikan ASI
– Berada dalam masa postpartum dan tidak memberikan
ASI
– Berada dalam masa pasca aborsi
– Mempunyai resiko rendah terhadap PMS
– Tidak dapat mengingat untuk minum sebutir pil setiap
hari
– Lebih menyukai untuk tidak menggunakan metode
hormonal atau yang memang tidak boleh
menggunakannya
– Yang benar-benar membutuhkan alat kontrasepsi
darurat
7
AKDR: Siapa yang Tidak Boleh
Menggunakannya
(WHO Kelas 4)
AKDR tidak boleh digunakan jika wanita :
– Hamil (diketahui atau dicurigai)
– Mengalami perdarahan vaginal yang tidak dapat dijelaskan
sampai kasusnya ditetapkan dan masalah serius ditangani
– Mengidap PID sudah lama atau baru
– Mengeluarkan nanah yang sifatnya akut (seperti nanah)
– Mengalami distorsi kavum uteri
– Mengidap penyakit trophoblast yang berbahaya
– Mengidap TB pelvik
– Mengidap kanker saluran genital
– Mengidap infeksi saluran genital yang aktif (misalnya:
vaginitis, servisitis)
AKDR: Kondisi yang
Menghendaki Langkah
Pencegahan (WHO Kelas 3)
AKDR tidak direkomendasikan kecuali jika metode lain
tidak ada atau tidak dapat diterima jika wanita mempunyai
:
– Penyakit trophoblast yang tidak berbahaya
– Lebih dari satu pasangan seks
– Pasangan yang mempunyai lebih dari satu
pasangan seksual

Sumber:
9 WHO 1996.
Waktu Pemasangan AKDR

• Kapanpun selama siklus menstruasi, bila diyakini klien tidak


hamil
• Hari ke-1 hingga ke-7 selama siklus menstruasi
• Masa postpartum (segera setelah melahirkan, selama 48
jam pertama postpartum atau setelah 4 sampai 6 minggu;
setelah 6 bulan menggunakan LAM)
• Masa pascaaborsi (segera atau selama 7 hari pertama)
pastikan tidak ada infeksi pelvik

10
AKDR: Efek Samping Umum
AKDR dengan tembaga :
– Perdarahan menstruasi yang lebih banyak
– Perdarahan vaginal yang tidak teratur atau hebat
– Kram akibat menstruasi
– Menambah kram atau sakit akibat menstruasi
AKDR dengan progestin:
– Amenorrhea atau perdarahan menstruasi/ bercak yang
ringan

11
Konseling Pra-Pemasangan &
Seleksi Klien
• Lakukan seleksi klien (anamnesis) secara
cermat untuk memastikan tidak ada
masalah kesehatan untuk menggunakan
AKDR
• Jelaskan bahwa perlu dilakukan
pemeriksaan fisik dan panggul dan
jelaskan apa yang akan dilakukan dan
persilahkan klien untuk mengajukan
pertanyaan
Pemeriksaan Panggul
• Pastikan klien sudah mengosongkan
kandung kemihnya dan mencuci area
genitalia dengan menggunakan sabun dan
air
• Cuci tangan dengan air bersih mengalir
dan sabun, keringkan dengan kain bersih
Pemeriksaan Panggul (lanj)
• Bantu klien untuk naik ke meja
pemeriksaan
• Palpasi daerah perut dan periksa apakah
ada nyeri, benjolan atau kelainan lainnya
di daerah supra pubik
Pemeriksaan Panggul (lanj)
• Atur arah sumber cahaya untuk melihat
serviks
• Pakai sarung tangan DTT
• Atur penempatan peralatan dan bahan-
bahan yang akan digunakan dalam wadah
steril atau DTT
Pemeriksaan Panggul (lanj)
• Lakukan inspeksi pada genitalia eksterna
• Palpasi kelenjar Skene dan Bartholin,
amati adanya nyeri atau duh (discharge)
vagina
Pemeriksaan Panggul (lanj)
• Masukkan spekulum vagina
• Lakukan pemeriksaan inspekulo :
– Periksa adanya lesi atau keputihan pada
vagina
– Inspeksi serviks
• Keluarkan spekulum dengan hati-hati
dan letakkan kembali pada tempat
semula dengan tidak menyentuh
peralatan lain yang belum digunakan
Pemeriksaan Panggul (lanj)
• Lakukan pemeriksaan bimanual :
– Pastikan erakan serviks bebas
– Tentukan besar dan posisi uterus
– Pastikan tidak ada kehamilan
– Pastikan tidak ada infeksi atau tumor pada
adneksa
Pemeriksaan Panggul (lanj)
• Lakukan pemeriksaan rektovaginal (bila
ada indikasi)
– Kesulitan menemukan besar uterus retroversi
– Adanya tumor pada Kavum Douglasi
• Celupkan dan bersihkan sarung tangan
dalam larutan klorin 0,5%, kemudian buka
secara terbalik dan rendam dalam klorin
Tindakan pra pemasangan
• Jelaskan proses pemasangan AKDR dan
apa yang akan klien rasakan pada saat
proses pemasangan dan setelah
pemasangan dan persilahkan klien untuk
mengajukan pertanyaan
Tindakan pra pemasangan
• Masukkan lengan AKDR Cu T380A di
dalam kemasan sterilnya :
– Buka sebagian plastik penutupnya dan lipat
ke belakang
– Masukkan pendorong ke dalam tabung
inserter tanpa menyentuh benda tidak steril
– Letakkan kemasan pada tempat yang datar
– Selipkan karton pengukur di bawah lengan
AKDR
– Pegang kedua ujung lengan AKDR dan
dorong tabung inserter sampai ke pangkal
lengan sehingga lengan akan melipat
• Setelah lengan melipat sampai menyentuh
tabung inserter, tarik tabung inserter dari
bawah lipatan lengan
• Angkat sedikit tabung inserter, dorong dan
putar untuk memaukkan lengan AKDR
yang sudah terlipat tersebut ke dalam
tabung inserter
– Pegang kedua ujung lengan AKDR dan
dorong tabung inserter sampai ke pangkal
lengan sehingga lengan akan melipat
– Setelah lengan melipat sampai menyentuh
tabung inserter, tarik tabung inserter dari
bawah lipatan lengan
– Angkat sedikit tabung inserter, dorong dan
putar untuk memaukkan lengan AKDR yang
sudah terlipat tersebut ke dalam tabung
inserter
Prosedur Pemasangan AKDR
• Pakai sarung tangan DTT yang baru
• Pasang spekulum vagina untuk melihat
serviks
• Usap vagina dan serviks dengan larutan
antiseptik 2 sampai 3 kali
• Jepit serviks dengan tenakulum secara
hati-hati (takik pertama)
Prosedur Pemasangan AKDR (Lanj)

• Masukkan sonde uterus dengan teknik


“tidak menyentuh” (no touch technique)
yaitu secara hati-hati memasukkan sonde
kedalam kavum uteri dengan sekali masuk
tanpa menyentuh dinding vagina ataupun
bibir spekulum
• Tentukan posisi dan kedalaman kavum
uteri dan keluarkan sonde
Prosedur Pemasangan AKDR (Lanj)

• Ukur kedalaman kavum uteri pada tabung


inserter yang masih berada di dalam
kemasan sterilnya dengan menggeser
leher biru pada tabung inserter, kemudian
buka seluruh plastik penutup kemasan
• Angkat tabung AKDR dari kemasannya
tanpa menyentuh permukaan yang tidak
steril, hati-hati jangan sampai
pendorongnya terdorong
Prosedur Pemasangan AKDR (Lanj)

• Pegang tabung AKDR dengan leher biru


dalam posisi horizontal (sejajar lengan
AKDR). Sementara melakukan tarikan
hati-hati pada tenakulum, masukkan
tabung inserter ke dalam uterus sampai
leher biru menyentuh serviks atau sampai
terasa adanya tahanan
• Pegang serta tahan tenakulum dan
pendorong dengan satu tangan
Prosedur Pemasangan AKDR (Lanj)

• Lepaskan lengan AKDR dengan


menggunakan teknik withdrawal yaitu
menarik keluar tabung inserter sampai
pangkal pendorong dengan tetap
menahan pendorong
• Keluarkan pendorong, kemudian tabung
inserter didorong kembali ke serviks
sampai leher biru menyentuh serviks atau
terasa adanya tahanan
Prosedur Pemasangan AKDR (Lanj)

• Keluarkan sebagian dari tabung inserter


dan gunting benang AKDR kurang lebih 3-
4cm
• Keluarkan seluruh tabung inserter, buang
ke tempat sampah terkontaminasi
• Lepaskan tenakulum dengan hati-hati,
rendam dalam larutan klorin 0,5%
Prosedur Pemasangan AKDR (Lanj)

• Periksa serviks dan bila ada perdarahan


dari tempat bekas jepitan tenakulum,
tekan dengan kassa selama 30-60 detik
• Keluarkan spekulum dengan hati-hati,
rendam dalam larutan klorin 0,5%
Tindakan Pasca Pemasangan
• Rendam seluruh peralatan yang sudah
dipakai dalam larutan klorin 0,5% selama
10 menit untuk dekontaminasi
• Buang bahan-bahan yang sudah tidak
dipakai lagi (kassa, sarung tangan,sekali
pakai) ke tempat yang sudah disediakan
Tindakan Pasca Pemasangan (Lanj)

• Celupkan kedua tangan yang masih


memakai sarung tangan ke dalam larutan
klorin 0,5%, bersihkan cemaran pada
sarung tangan, buka secara terbalik dan
rendam dalam klorin 0,5%
• Cuci tangan dengan air sabun
• Pastikan klien tidak mengalami kram
hebat dan amati selama 15 menit sebelum
memperbolehkan klien pulang
Konseling Pasca Pemasangan

• Ajarkan klien bagaimana cara memeriksa


sendiri benang AKDR dan kapan harus
dilakukan
• Jelaskan pada klien apa yang harus
dilakukan bila mengalami efek samping
• Beritahu kapan klien harus datang kembali
ke klinik untuk kontrol
Konseling Pasca Pemasangan (Lanj)
• Ingatkan kembali masa pemakaian AKDR
Cu T380A adalah 10 tahun
• Yakinkan klien bahwa ia dapat datang ke
klinik setiap saat bila memerlukan
konsultasi, pemeriksaan medik atau bila
menginginkan AKDR tersebut dicabut
• Minta klien untuk mengulangi kembali
penjelasan yang telah diberikan
• Lengkapi rekam medik dan kartu AKDR
untuk klien

Anda mungkin juga menyukai