Anda di halaman 1dari 68

INDIKATOR KINERJA

TARGET KEGIATAN PEMBINAAN GIZI

Disampaikan pada Pertemuan e PPGBM, Kota Tasikmalaya, 11 April 2018


INDIKATOR KINERJA DAN TARGET
KEGIATAN PEMBINAAN GIZI TAHUN 2015-
Indikator Status Gizi Target (%) 2019
No
dan Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019
1 Persentase balita underweight 17
2 Persentase balita stunting 28
3 Persentase balita wasting 9
4 Persentase ibu hamil anemia 28
Persentase bayi dengan berat badan lahir rendah (berat badan < 2500
5 10 10 9 9 8
gram)
50
6 Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif 39 42 44 47

50
7 Persentase bayi usia 6 bulan mendapat ASI Eksklusif 39 42 44 47

Persentase ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD)


8 82 85 90 95 98
minimal 90 tablet selama masa Kehamilan
Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapat
9 13 50 65 80 95
makanan tambahan
10 Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan 70 75 80 85 90
INDIKATOR KINERJA DAN TARGET
KEGIATAN PEMBINAAN GIZI TAHUN 2015-
2019
Target (%)
Indikator Status Gizi
No
dan Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019
11 Persentase remaja puteri mendapat TTD 10 15 20 25 30

12 Persentase bayi yang baru lahir mendapat IMD 38 41 44 47 50


13 Persentase balita yang ditimbang berat badannya 75 76 77 78 80
14 Persentase balita mempunyai buku KIA/KMS 50 57 65 72 80

15 Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya 71 72 73 74 76


Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua kali berturut-
16 3 3 3 4 4
turut (2T)
17 Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A 80 82 84 87 90

18 Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A 82 85 90 95 98

19 Persentase rumah tangga mengonsumsi garam beriodium 80 82 84 86 90

20 Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100 100 100 100 100
Definisi Operasional
Indikator Status Gizi dan
Kinerja
1. Prevalensi Balita
Definisi
Underweight Sumber
Latar belakang Ukuran Indikator
Operasional data/informasi
Underweight merupakan Balita adalah anak Underweight dinilai Register
masalah gizi yang bersifat yang berumur di bawah bukan masalah penimbangan,
umum dapat disebabkan 5 tahun (0-59 bulan 29 kesehatan masyarakat survey Pemantauan
karena masalah kronis hari). apabila prevalensi Status Gizi (PSG)
ataupun akut, sehingga dibawah <10%
perlu konfirmasi lebih Underweight adalah
lanjut. kategori status gizi Prevalensi balita
berdasarkan indeks Underweight = jumlah
Masalah underweight yang Berat Badan menurut balita yang underweight
terjadi lama akan Umur (BB/U) dengan Z- dibagi jumlah balita yang
mengakibatkan ganguan score kurang dari -2 SD ada x 100%
pertumbuhan pada anak.
Prevalensi balita
Indikator ini sebagai underweight adalah
indikator outcome yang balita dengan kategori
berujuan untuk status gizi underweight
mengevaluasi dampak dari terhadap seluruh balita
upaya kinerja gizi yang x 100%
telah dilakukan.
1. Prevalensi Balita
Underweight
Data yang
Frekuensi Alat dan
dikumpulka Mekanisme pelaporan
n Laporan Bahan
Berat badan, Setiap tahun Register, timbangan • Penimbangan dilakukan pada seluruh sasaran
umur, jenis berat badan balita di wilayah kerja puskesmas baik di
kelamin posyandu maupun di PAUD

• Laporan hasil penimbangan dicatat dan


dientry oleh puskesmas untuk selanjutnya
ditentukan kategori status gizinya.

• Menghitung persentase jumlah balita


underweight

• Apabila penimbangan tidak dapat dilakukan


pada seluruh sasaran maka indikator ini
dapat diperoleh melalui survey.
LATIHAN : INDIKATOR 1
PUSKESMAS : …
Jumlah Balita Ditimbang
N Nama Jumlah Balita Jumlah
o desa Yg ada (S) Under weight
Jumlah D % D/S % Underweight
(Kurang + Sangat
Kurang)
1
2
3
4
Puskesma
s
Sumber :
Data Bulan Penimbangan Balita (Agustus 2017)
2. Prevalensi Balita Stunting
Sumber
Ukuran
Latar belakang Definisi Operasional data/
Indikator informasi
• Stunting merupakan • Balita adalah anak yang berumur di Stunting dinilai Register
masalah gizi yang bersifat bawah 5 tahun (0-59 bulan 29 hari). bukan masalah penimbangan,
kronis yang disebabkan oleh • Baduta adalah anak yang berumur di kesehatan survey
banyak faktor baik dari bawah 2 tahun (0-23 bulan 29 hari)
masyarakat apabila Pemantauan
masalah kesehatan maupun • Stunting adalah kategori status gizi
berdasarkan indeks Tinggi Badan prevalensi dibawah Status Gizi
di luar kesehatan dan
berlangsung lama. menurut Umur (TB/U) dengan Z-score <20% (PSG)
kurang dari -2 SD
• Stunting berdampak pada Prevalensi balita
gangguan kognitif dan risiko • Prevalensi balita stunting adalah Stunting = jumlah
menderita penyakit proporsi balita dengan kategori status balita yang Stunting
degenerative pada usia gizi stunting terhadap seluruh balita di dibagi jumlah balita
dewasa. suatu wilayah pada periode tertentu x yang ada x 100%
100%
• Indikator ini sebagai • Prevalensi baduta stunting adalah Prevalensi baduta
indikator outcome yang proporsi baduta dengan kategori Stunting = jumlah
bertujuan untuk status gizi stunting terhadap seluruh baduta yang Stunting
mengevaluasi dampak dari baduta x 100% dibagi jumlah balita
upaya kinerja gizi yang yang ada x 100%
telah dilakukan.
2. Prevalensi Balita Stunting

Data yang
Frekuensi Alat dan
dikumpulka Mekanisme pelaporan
n Laporan Bahan
Tinggi badan, Setiap tahun Register, alat ukur • Pengukuran dilakukan pada seluruh sasaran
umur, jenis panjang/tinggi balita di wilayah kerja puskesmas baik di
kelamin badan posyandu maupun di PAUD
(microtoise,
length board • Laporan hasil pengukuran dicatat dan dientry
oleh puskesmas untuk selanjutnya ditentukan
kategori status gizinya.

• Menghitung persentase jumlah balita stunting

• Apabila pengukuran tidak dapat dilakukan


pada seluruh sasaran maka indikator ini
dapat diperoleh melalui survey.
LATIHAN INDIKATOR 2
PUSKESMAS : …
Jumlah Balita yang diukur PB atau TB
n Nama Jumlah Balita Jumlah Jumlah
o desa Yg ada (S) diukur PB % Stunting (Pendek % Stunting
atau TB +Sangat pendek)
1
2
3
4
Puskesma
s

Sumber :
Data Bulan Penimbangan Balita (Agustus 2017)
3. Prevalensi Balita Wasting
Sumber
Ukuran
Latar belakang Definisi Operasional data/
Indikator informasi
• Balita adalah anak yang berumur Wasting dinilai Register
 Wasting merupakan di bawah 5 tahun (0-59 bulan 29 bukan masalah penimbangan,
masalah gizi yang hari). kesehatan survey
bersifat akut yang masyarakat apabila Pemantauan
terutama disebabkan • Wasting adalah kategori status prevalensi dibawah Status Gizi
oleh asupan yang kurang gizi berdasarkan indeks Berat <5% (PSG)
atau penyakit infeksi. Badan menurut Tinggi Badan
wasting berdampak pada (BB/TB) dengan Z-score kurang Prevalensi balita
gangguan pertumbuhan dari -2 SD SWasting = jumlah
balita yang wasting
pada anak.
dibagi jumlah balita
• Prevalensi balita wasting yang ada x 100%
 Indikator ini sebagai adalah balita dengan kategori
indikator outcome yang status gizi wasting terhadap
bertujuan untuk seluruh balita x 100%
mengevaluasi dampak
dari upaya kinerja gizi
yang telah dilakukan.
3. Prevalensi Balita Wasting

Data yang
Frekuensi Alat dan
dikumpulka Mekanisme pelaporan
n Laporan Bahan
Berat Badan, Setiap tahun Register,  Penimbangan dan pengukuran dilakukan
Tinggi Badan, timbangan berat pada seluruh sasaran balita di wilayah kerja
umur, jenis badan (dacin, puskesmas baik di posyandu maupun di PAUD
kelamin timbangan digital,
baby scale), alat  Laporan hasil penimbangan dan pengukuran
ukur dicatat dan dientry oleh puskesmas untuk
panjang/tinggi selanjutnya ditentukan kategori status
badan gizinya.
(microtoise,
length board)  Menghitung persentase jumlah balita wasting

 Apabila penimbangan dan pengukuran tidak


dapat dilakukan pada seluruh sasaran maka
indikator ini dapat diperoleh melalui survey.
LATIHAN INDIKATOR 3

PUSKESMAS : …
Jumlah Balita ukur PB atau TB
n Nama Jumlah Balita Jumlah
o desa Yg ada (S) Jumlah yg % Wasting
% Wasting (Kurus +
diukur (Kurus)
Sangat Kurus)
1
2
3
4
Puskesma
s

Sumber :
Data Bulan Penimbangan Balita (Agustus 2017)
4. Persentase Ibu hamil
Anemia
Sumber data/
Latar belakang Definisi Operasional Ukuran Indikator
informasi
• Anemia pada ibu hamil menjadi Ibu hamil anemia adalah Masalah anemia Laporan
salah satu penyebab tejadi BBLR ibu hamil dengan kadar Hb dinilai bukan Monitoring
dan pendarahan pada saat <11,0 g/dl masalah kesehatan Puskesmas: LB
persalinan yang berujung pada masyarakat apabila 3 Gizi (SP2TP),
kematian ibu. Persentase ibu hamil prevalensi ibu Kohort ibu
• Ibu hamil anemia di dunia masih
anemia adalah proporsi ibu hamil anemia
cukup tinggi yaitu 38% dan hamil anemia terhadap dibawah <5%
umumnya terjadi karena defisiensi jumlah ibu hamil yang
zat besi. diperiksa x 100%. Persentase ibu
hamil anemia =
• Anemia adalah suatu kondisi tubuh jumlah bumil Hb <
dimana jumlah dan ukuran sel darah 11 gr% terhadap
merah atau kadar Hemoglobin (Hb)
jumlah bumil yang
lebih rendah dari normal, yang akan
mengakibatkan terganggunya diperiksa x 100%
distribusi oksigen oleh darah
keseluruh tubuh.

• Anemia sebagai indikator rendahnya


kualitas kesehatan dan gizi
4. Persestase Ibu Hamil
Anemia
Data yang
Frekuensi Alat dan
dikumpulka Mekanisme pelaporan
n Laporan Bahan
Jumlah ibu Sebulan sekali Alat tes Hb, • Melakukan pengukuran Hb dan mencatat
hamil, jumlah formulir monitoring hasil pengukuran kedalam register/kohort ibu
ibu hamil dan evaluasi
yang • Mengkategorikan status anemia (Anemia /
diperiksa, Normal)
jumlah ibu
hamil anemia • Menjumlahkan ibu hamil dengan status
anemia dan seluruh ibu hamil yang diperiksa.

• Menghitung persentase ibu hamil anemia


TUGAS INDIKATOR 4
PUSKESMAS : …
Jumlah Bumil K1/ yang diperiksa
n Nama Jumlah Bumil
o desa yang ada Jumlah Jumlah bumil Hb
% %
bumil K1 < 11mg%
1
2
3
4
Puskesma
s

Sumber :
Laporan bulanan tahun 2018
5. Persentase Bayi dengan Berat Badan
Lahir Rendah (Berat Badan < 2500
gram)
Sumber
Ukuran
Latar belakang Definisi Operasional data/
Indikator informasi
• Bayi Berat Lahir Rendah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Masalah BBLR Kohort bayi,
(BBLR) merupakan salah adalah bayi baru lahir dengan berat dinilai rendah LB3 KIA, PSG
satu factor determinan badan kurang dari 2500 gram. apabila prevalensi
terjadinya masalah Persentase BBLR adalah proporsi BBLR dibawah
stunting. Anak umur 12 – BBLR terhadap jumlah bayi baru target
23 bulan dengan berat lahir hidup yang ditimbang x 100%.
lahir rendah berisiko Persentase bayi
BBLR adalah jumlah
1,74 kali menjadi bayi BBLR terhadap
stunting dibandingkan jumlah bayi lahir
yang lahir dengan berat hidup dan ditimbang
badan normal. BBLR x 100%.
sangat berkaitan dengan
kejadian kesakitan dan
kematian pada janin dan
neonatal. Indikator ini
sebagai indikator
outcome dari kondisi gizi
ibu selama kehamilan.
5. Persentase Bayi dengan Berat Badan
Lahir Rendah (Berat Badan < 2500
gram)

Frekuensi Alat dan


Mekanisme pelaporan
Laporan Bahan
Setahun sekali Formulir monitoring • Menimbang berat badan bayi baru lahir dan
Persentase dan evaluasi mencatatnya kedalam registrasi/kohort bayi
tahunan • Mengkategorikan status berat badan bayi
menggunakan (BBLR / Normal)
penjumlahan • Menjumlahkan bayi dengan status BBLR dan
bulan Januari seluruh bayi yang lahir dan ditimbang.
sampai Desember • Menghitung persentase BBLR
(kumulatif)
LATIHAN INDIKATOR 5
JUMLAH BAYI BBLR
DI PUSKESMAS : …
Jumlah Bayi lahir
n Nama Jumlah
Jumlah Bayi Jumlah bayi lahir
o desa bayi lahir % %
BB < 2500 gram
hidup
1
2
3
4
Puskesma
s

Sumber :
Laporan bulanan tahun 2018
6. PERSENTASE BAYI USIA KURANG DARI 6
BULAN MENDAPAT ASI EKSKLUSIF
Sumber data/
Latar belakang Definisi Operasional Ukuran Indikator
informasi
Indikator ini bertujuan Bayi usia kurang dari 6 bulan Kinerja dinilai baik jika Buku KIA/KMS
untuk mengetahui adalah seluruh bayi umur 0 persentase bayi kurang Balita, kohort
penurunan persentase bulan 1 hari sampai 5 bulan 29 dari 6 bulan yang bayi, Register
ASI Eksklusif berdasarkan hari
mendapat ASI eksklusif Posyandu, Form
kelompok umur sehingga Bayi mendapat ASI Eksklusif
dapat merencanakan kurang dari 6 bulan adalah sesuai target. ASI Eksklusif,
edukasi gizi pada saat bayi kurang dari 6 bulan yang Pencatatan dan
yang tepat bagi ibu diberi ASI saja tanpa makanan Persentase bayi <6 bulan pelaporan
menyusui. atau cairan lain kecuali obat, mendapat ASI eksklusif = RS/klinik/prakte
vitamin dan mineral berdasarkan jumlah bayi < 6 bulan
k swasta
recall 24 jam. masih mendapat
Persentase bayi kurang dari
6 bulan mendapat ASI
Eksklusif adalah proporsi bayi
kurang dari 6 bulan yang masih
mendapat ASI Eksklusif terhadap
jumlah seluruh bayi kurang dari
6 bulan yang di recall x 100%.
6. PERSENTASE BAYI USIA KURANG DARI 6
BULAN MENDAPAT ASI EKSKLUSIF
Data yang
Alat dan
dikumpulka Frekuensi Laporan Mekanisme pelaporan
n Bahan
Setiap enam bulan Buku KIA/KMS Mencatat hasil recall ASI Eksklusif
(Februari dan Agustus). balita, register ke dalam KMS setiap bulan
Cakupan tahunan bayi, formulir Mencatat KMS masing-masing
menggunakan pelaporan balita umur kurang dari 6 bulan
penjumlahan bulan kedalam register posyandu setiap
februari dan agustus. bulan Februari dan Agustus
Merekap jumlah bayi dan kategori
pemberian ASI (ASI Eksklusif /
Tidak ASI Ekskusif) berdasarkan
kelompok umur 0 sampai 5 bulan .
Menghitung persentase bayi
kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Eksklusif
• CATATAN:
• Data pemberian ASI Eksklusif dicatat dari KMS seluruh bayi usia 0 bulan 1 hari
sampai 5 bulan 29 hari pada Formulir Pencatatan Pemberian ASI Eksklusif
pada Bayi kurang dari 6 bulan sebagaimana contoh pada Lampiran 10-13
sesuai simbol berikut:
• √ = bayi masih diberi ASI saja
• X = bayi sudah diberi makanan/minuman lain selain ASI kecuali obat, vitamin
dan mineral
• A = bayi tidak datang penimbangan Pencatatan pada Buku KIA/KMS dilakukan
setiap bulan
•  
TUGAS
• Berapa presentase bayi < 6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif di
puskesmas menurut desa pada tahun 2017.
7. PERSENTASE BAYI USIA 6 BULAN MENDAPAT ASI
EKSKLUSIF

Sumber data/
Latar belakang Definisi Operasional Ukuran Indikator
informasi
Indikator ini bertujuan Bayi umur 6 bulan adalah Kinerja dinilai baik jika Buku KIA/KMS
untuk mengetahui seluruh bayi yang mencapai persentase bayi umur Balita, kohort
penurunan persentase umur 5 bulan 29 hari 6 bulan yang bayi, Register
ASI Eksklusif berdasarkan
Bayi mendapat ASI mendapat ASI eksklusif Posyandu, Form
kelompok umur sehingga
dapat merencanakan Eksklusif 6 bulan adalah sesuai target. ASI Eksklusif,
edukasi gizi pada saat bayi sampai umur 6 bulan Pencatatan dan
yang tepat bagi ibu yang diberi ASI saja tanpa Persentase bayi pelaporan
menyusui. makanan atau cairan lain mencapai umur 6 bulan RS/klinik/prakte
mendapat ASI eksklusif =
kecuali obat, vitamin dan k swasta
jumlah bayi yang
mineral sejak lahir mencapai umur 5 bulan
Persentase bayi umur 6 29 hari mendapat ASI
bulan mendapat ASI Eksklusif terhadap jumlah
Eksklusif adalah proporsi bayi mencapai
bayi mencapai umur 5 bulan
29 hari mendapat ASI
Eksklusif 6 bulan terhadap
jumlah seluruh bayi
mencapai umur 5 bulan 29
7. PERSENTASE BAYI USIA 6 BULAN MENDAPAT ASI
EKSKLUSIF

Data yang
Alat dan
dikumpulka Frekuensi Laporan Mekanisme pelaporan
n Bahan
Setiap bulan Buku KIA/KMS • Mencatat hasil recall ASI
balita, register Eksklusif ke dalam KMS setiap
Cakupan tahunan bayi, formulir bulan
menggunakan pelaporan • Mencatat KMS masing-masing
penjumlahan bulan   balita kedalam register
Januari sampai posyandu
Desember (kumulatif). • Merekap jumlah bayi yang
mencapai umur 6 bulan 0 hari
atau lebih dengan kategori
pemberian ASI (ASI Eksklusif /
Tidak ASI Ekskusif)
• Menghitung persentase bayi
umur 6 bulan mendapat ASI
Eksklusif
 
TUGAS
• Berapa presentase bayi 6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif di
puskesmas menurut desa pada tahun 2017.
8. PERSENTASE IBU HAMIL MENDAPAT TABLET TAMBAH
DARAH (TTD)

Sumber data/
Latar belakang Definisi Operasional Ukuran Indikator
informasi
Pemberian Tablet TTD adalah tablet yang Kinerja dinilai baik jika Laporan
Tambah Darah (TTD) sekurangnya mengandung persentase ibu selama Monitoring
merupakan satu zat besi setara dengan 60 hamil mendapat 90 Puskesmas
intervensi untuk mg besi elemental dan 0,4 TTD sesuai target. (Kohort Ibu),
mencegah terjadinya mg asam folat yang Buku KIA, kartu
anemia pada ibu disediakan oleh pemerintah Persentase bumil dapat ibu
selama proses maupun diperoleh sendiri. 90 TTD = jumlah ibu
hamil usia kehamilan
kehamilan. Sebaiknya Ibu hamil mendapat 90
akhir trimester III yang
ibu hamil mulai TTD adalah proporsi ibu mendapat minimal 90 TTD
mengonsumsi TTD hamil usia kehamilan akhir terhadap jumlah ibu hamil
sejak konsepsi sampai trimester III yang selama usia kehamilan akhir
akhir trimester III. kehamilan mendapat trimester III x 100%
Indikator ini sebagai minimal 90 TTD terhadap
evaluasi kinerja jumlah sasaran ibu hamil
apakah TTD sudah usia kehamilan akhir
diberikan kepada trimester III x 100%.
seluruh sasaran
8. PERSENTASE IBU HAMIL MENDAPAT TABLET TAMBAH
DARAH (TTD)

Data yang
Alat dan
dikumpulka Frekuensi Laporan Mekanisme pelaporan
n Bahan
Setiap bulan For,ulir 1. Mencatat jumlah TTD yang
monitoring diberikan kepada ibu setiap
bulanan ibu kali melakukan kunjungan
selama hamil pemeriksaan kehamilan
dan jumlah TTD kedalam kohort
yg diterima dan 2. Merekap jumlah ibu hamil
formulir dengan usia kehamilan
laporan akhir trimester III
3. Merekap jumlah ibu hamil
dengan usia kehamilan
akhir trimester III yang
sudah mendapatkan TTD
minimal 90 tablet
4. Menghitung persentase ibu
hamil yang mendapat TTD
minimal 90 tablet
TUGAS
• Berapa presentase bumil yang mendapat TTD 90 di puskesmas menurut
desa pada bulan Januari tahun 2018.
9. PERSENTASE IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS (KEK)
YANG MENDAPAT MAKANAN TAMBAHAN

Sumber data/
Latar belakang Definisi Operasional Ukuran Indikator
informasi
Ibu hamil KEK adalah Ibu hamil Kinerja dinilai baik jika Laporan
dengan Lingkar Lengan Atas presentase Ibu hamil Monitoring
(LiLA) < 23,5 cm KEK mendapat Puskesmas: LB
Makanan Tambahan adalah makanan tambahan 3 Ibu, SP2TP
makanan yang dikonsumsi sesuai target. (Kohort Ibu)
sebagai tambahan asupan zat gizi
diluar makanan utama dalam Persentase % ibu hamil
bentuk makanan tambahan KEK mendapat makanan
tambahan = jumlah ibu
pabrikan atau makanan tambahan
hamil KEK yang mendapat
bahan pangan lokal. makanan tambahan
Persentase Ibu hamil KEK terdapat jumlah sasaran
mendapat makanan tambahan ibu hamil KEK yang ada x
adalah proporsi ibu hamil KEK 100%
yang mendapatkan makanan
tambahan terhadap jumlah ibu
hamil KEK yang ada x 100%.
9. PERSENTASE IBU HAMIL KEK YANG MENDAPAT
MAKANAN TAMBAHAN

Data yang
Frekuensi
dikumpulka Alat dan Bahan Mekanisme pelaporan
n Laporan
Setiap bulan Pedoman pemberian 1. Melakukan pemeriksaan LiLA
makanan tambahan ibu hamil dan mencatat hasil
pada ibu hamil KEK, pengukuran kedalam kohort ibu
formulir pencatatan 2. Merekap jumlah ibu hamil yang
pemberian makanan diperiksa LiLA dan menentukan
tambahan Ibu hamil kategori LiLA (KEK / Normal)
KEK, pita LiLA, 3. Merekap pemberian PMT pada
timbangan berat ibu hamil dengan kategori KEK
badan 4. Menghitung persentase ibu
hamil KEK yang medapat PMT
 
TUGAS
• Berapa presentase bumil KEK yang mendapat makanan tambahan di
puskesmas menurut desa pada tahun 2017.
10. PERSENTASE BALITA KURUS YANG MENDAPAT
MAKANAN TAMBAHAN

Latar Sumber data/


Definisi Operasional Ukuran Indikator
belakang informasi
Balita kurus adalah anak usia 6 bulan Kinerja dinilai baik jika Laporan bulanan
0 hari sampai dengan 59 bulan 29 hari presentase balita kurus puskesmas
dengan status gizi kurus (BB/PB atau yang mendapat
BB/TB = - 3 SD sampai dengan < - 2 makanan tambahan
SD) sesuai target.
Makanan Tambahan adalah makanan
yang dikonsumsi sebagai tambahan Persentase balita kurus
asupan zat gizi diluar makanan utama mendapat makanan
tambahan = jumlah balita
dalam bentuk makanan tambahan
kurus yang mendapat
pabrikan atau makanan tambahan makanan tambahan
bahan pangan lokal. terhadap jumlah balita
Persentase balita kurus mendapat kurus 6-59 bulan x 100%
makanan tambahan adalah proporsi
balita kurus yang mendapat makanan
tambahan terhadap jumlah balita kurus
x 100%.
10. PERSENTASE BALITA YANG MENDAPAT MAKANAN
TAMBAHAN

Data yang
Frekuensi
dikumpulka Alat dan Bahan Mekanisme pelaporan
n Laporan
Setiap bulan Formulir register 1. Melakukan pemantauan
balita, alat ukur pertumbuhan dan mencatat
panjang/ tinggi hasil pengukuran kedalam
badan, timbangan register
berat badan. 2. Menentukan kategori status gizi
berdasarkan indeks BB/TB
(sangat kurus / Kurus / Normal /
Gemuk)
3. Menghitung jumlah balita kurus
4. Merekap pemberian makanan
tambahan pada balita kurus
5. Menghitung persentase balita
kurus yang mendapat makanan
tambahan
TUGAS
• Berapa presentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan di
puskesmas menurut desa pada tahun 2017.
11. PERSENTASE REMAJA PUTERI MENDAPAT TTD
Sumber
Latar belakang Definisi Operasional Ukuran Indikator data/
informasi
Prev anemia di Indonesia pada Remaja Putri adalah remaja putri Kinerja dinilai baik Laporan
perempuan usia15 tahun keatas yang berusia 12 -18 tahun yang jika presentase Monitoring
sebesar 22,7%. Remaja yang bersekolah di SMP/SMA atau remaja puteri Puskesmas:
menderita anemia akan mengalami sederajat mendapat TTD dan
LB3 SP2TP,
gangguan kehamilan jika tidak segera TTD adalah tablet yang mengkonsumsi TTD
ditangani. Pemberian TTD pada remaja sekurangnya mengandung zat besi sesuai target. laporan UKS
puteri usia 12 – 18 tahun sebagai setara dengan 60 mg besi
upaya pencegahan anemia sejak dini. elemental dan 0,4 mg asam folat Persentase rematri
Pemberian TTD remateri yang diikuti yang disediakan oleh pemerintah mendapat TTD =
dengan KIE gizi dan kesehatan maupun diperoleh secara mandiri jumlah reamtri
diharapkan akan memperbaiki Remaja putri mendapat TTD mendapat TTD
masalah-masalah pada periode adalah jumlah remaja putri yang terhadap jumlah
berikutnya. Perlu dilakukan monitoring mendapat TTD secara rutin setiap seluruh remaja
pemberian TTD bagi remaja putri, minggu 1 tablet. puteri x 100%
untuk mengetahui pemenuhan Persentase remaja putri
kebutuhan TTD pada remaja putri  mendapat TTD adalah proporsi
diasumsikan seluruh remaja putri remaja putri yang mendapat TTD
wajib sekolah secara rutin setiap minggu
terhadap jumlah remateri yang ada
x 100%.
11. PERSENTASE REMATRI MENDAPAT TTD

Frekuen
Data yang
si Alat dan Bahan Mekanisme pelaporan
dikumpulkan
Laporan
Setiap 1. Formulir 1. Siswa mencatat TTD yang didapat disekolah maupun
triwulan monitoring dan diperoleh secara mandiri melalui kartu suplementasi
evaluasi remaja putri
2. TTD (program 2. Merekap jumlah TTD yang didapat (tanda V) dan jumlah
atau mandiri) minggu yang dilalui siswi sejak bersekolah ditempat
tersebut atau memasuki usia 12 tahun berdasarkan
formulir pemantauan program TTD rematri disekolah
3. Menentukan kategori jumlah tablet yang diterima
terhadap jumlah minggu yang dilalui (Sesuai / Tidak
Sesuai) dikatakan sesuai apabila jumlah TTD yang
didapat ≥ jumlah minggu yang dilalui. Penentuan
kategori ini dilakukan setiap 3 bulan
4. Laporan tahunan dihitung dengan melihat kesesuaian
jumlah TTD yang didapat terhadap jumlah minggu yang
dilalui selama periode 1 tahun.
5. Menghitung persentase rematri mendapat TTD sesuai
terhadap remaja putri yang ada/terdaftar disekolah
tersebut.
CONTOH ISIAN KARTU SUPLEMENTASI REMAJA PUTRI
PEMBERIAN TTD PADA REMAJA PUTRI TRIWULAN I

Bulan Januari Februari Maret


Minggu I II III IV V I II III IV V I II III IV
V
Ke
Aila √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √
Nina √ √ √ X √ √ √ √ √ - √ √ √ √
Evi √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √
Caca √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ X √
Febri √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √
Ica - - - - - √ √ √ √ - √ √ √ √
FORMULIR REKAP ISIAN KARTU SUPLEMENTASI REMAJA
PUTRI

Nama TW 1 TW 2 – TW 4 Tahun 2018


Rematri TW 3
Jumlah Jumlah Kategori Jumlah Jumlah Kategori Jumlah Jumlah Kategori
minggu Tablet minggu Tablet minggu Tablet
Aila 13 13 Sesuai
Nina 13 12 Tidak
sesuai
Evi 13 13 Sesuai
Caca 13 12 Tidak
sesuai
Febri 13 13 Sesuai
Ica 8 8 Sesuai
FORMULIR REKAP REMAJA PUTRI MENDAPAT
TTD

Nama TW 1 TW 2 – TW 4 Tahun 2018


Sekolah TW 3
Jumlah Rematri % Jumlah Rematri % Jumlah Rematri %
Rematri dapat Rematri dapat Rematri dapat
TTD TTD TTD
sesuai sesuai sesuai
TUGAS
• Berapa presentase rematri yang mendapat TTD di puskesmas menurut
desa pada triwulan III tahun 2017.
12. PERSENTASE BAYI BARU LAHIR MENDAPAT IMD
Sumber
Latar belakang Definisi Operasional Ukuran Indikator data/
informasi
1. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah Kinerja dinilai baik Buku KIA,
proses menyusu dimulai secepatnya jika persentase Kohort Bayi,
segera setelah lahir. IMD dilakukan bayi baru lahir Laporan
dengan cara kontak kulit ke kulit antara yang mendapat IMD RS,
bayi dengan ibunya segera setelah lahir IMD sesuai Puskesmas
dan berlangsung minimal 1 (satu) jam dengan target rawat inap
Bidan
Persentase jumlah Praktik
2. Persentase bayi baru lahir yang bayi baru lahir yang Mandiri
mendapat IMD adalah proporsi bayi baru mendapat IMD =
lahir hidup yang mendapat IMD terhadap jumlah bayi baru
lahir hidup yang
jumlah bayi baru lahir hidup x 100%. mendapat IMD
terhadap jumlah
seluruh bayi baru
lahir hidup x 100%
12. PERSENTASE BAYI BARU LAHIR MENDAPAT IMD

Frekuen
Data yang
si Alat dan Bahan Mekanisme pelaporan
dikumpulkan
Laporan
Setiap 1. Selimut dan 1. Mencatat seluruh bayi baru lahir dan menentukan
bulan topi bayi kategori IMD (IMD / Tidak IMD) ke dalam kohort
2. Kohort ibu, bayi
formulir
pelaporan IMD
2. Merekap jumlah bayi baru lahir dan kategori IMD

3. Menghitung persentase bayi baru lahir hidup


melakukan IMD terhadap jumlah bayi baru lahir
hidup yang ada.
LATIHAN..
• Berapa presentase bayi baru lahir yang mendapat IMD di puskesmas
mnurut desa pada bulan Januari 2018
13. PERSENTASE BALITA YANG DITIMBANG BERAT BADANNYA
Sumber
Latar belakang Definisi Operasional Ukuran Indikator data/
informasi
Balita yang ditimbang 1. Balita adalah anak yang berumur di Kinerja Sistem
berat badannya bawah 5 tahun (0-59 bulan 29 hari) penimbangan Informasi
menggambarkan tingkat baduta dan balita Posyandu
keberlangsungan 2. S Balita adalah jumlah seluruh yang ditimbang (SIP),
pemantauan sasaran (S) balita yang ada di suatu berat badannya register
pertumbuhan sebagai wilayah. dinilai baik bila penimbanga
bentuk partisipasi persentase D/S n, Buku KIA/
masyarakat sekaligus 3. D Balita adalah jumlah balita yang setiap bulannya Kartu
menilai kinerja petugas ditimbang (D) di suatu wilayah. sesuai target Menuju
kesehatan dalam Sehat (KMS)
mengedukasi 4. Persentase D/S adalah proporsi Persentase D/S balita,
masyarakat untuk balita yang ditimbang terhadap balita Balita = Jumlah laporan
balita Ditimbang di
melakukan pemantauan yang ada x 100%. Puskesmas
suatu wilayah
pertumbuhan terhadap jumlah ke Dinkes
balita yang ada x Kabupaten/
100% Kota
13. PERSENTASE BALITA DITIMBANG BERAT BADANNYA

Frekuen
Data yang
si Alat dan Bahan Mekanisme pelaporan
dikumpulkan
Laporan
Setiap 1. Timbangan 1. Mencatat seluruh sasaran balita yang ada di satu
bulan berat badan, wilayah
2. Buku KIA/KMS 2. Mencatat hasil penimbangan kedalam KMS atau
balita, register
3. Formulir SIP 3. Hasil penimbangan anak di Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) atau tempat penimbangan lainnya
dicatat di Posyandu asal atau Posyandu dimana
PAUD berada.
4. Merekap jumlah balita yang melakukan
penimbangan
5. Menghitung persentase balita yang melakukan
penimbangan terhadap jumlah balita yang ada.
LATIHAN
• Berapa presentase D/S balita di puskesmas menurut desa pada bulan
Januari 2018
14. PERSENTASE BALITA MEMPUNYAI BUKU KIA/ KMS
Sumber
Latar belakang Definisi Operasional Ukuran Indikator data/
informasi
KMS atau buku KIA Balita adalah anak yang berumur di bawah 5 Kinerja dinilai baik Laporan
digunakan sebagai tahun (0-59 bulan 29 hari) jika persentase kabupaten
media untuk Buku KIA adalah buku yang berisi catatan balita mempunyai dan kota
merekam kesehatan ibu (hamil, bersalin dan nifas) dan Buku KIA/ KMS
pemantauan anak (bayi baru lahir, bayi dan anak balita) sesuai dengan
pertumbuhan serta berbagai informasi cara memelihara dan target
anak. Sebaiknya merawat kesehatan ibu dan anak.
seluruh balita Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu Persentase balita
mempunyai KMS yang memuat kurva pertumbuhan normal anak mempunyai buku
agar dapat terus berdasarkan indeks antropometri berat badan KIA/ KMS = jumlah
diikuti menurut umur yang dibedakan berdasarkan balita yang
pertumbuhannya. jenis kelamin. KMS digunakan untuk mencatat mempunyai buku
berat badan, memantau pertumbuhan balita KIA/ KMS terhadap
setiap bulan dan sebagai media penyuluhan jumlah balita yang
gizi dan kesehatan. ada x 100%
Persentase balita mempunyai Buku
KIA/KMS adalah proporsi balita mempunyai
Buku KIA/ KMS terhadap jumlah balita yang
ada x 100%
14. PERSENTASE BALITA MEMPUNYAI BUKU KIA / KMS

Frekuen
Data yang
si Alat dan Bahan Mekanisme pelaporan
dikumpulkan
Laporan
Setiap Formulir 1. Mencatat seluruh sasaran balita yang ada di satu
bulan monitoring dan wilayah
evaluasi 2. Mencatat balita yag tidak mempunyai KMS/buku
KIA
3. Merekap jumlah balita yang memiliki KMS/buku KIA
4. Menghitung persentase balita yang mempunyai
KMS/buku KIA terhadap jumlah balita yang ada.
TUGAS
• Berapa presentase Balita mempunyai buku KIA/ KMS di puskesmas
menurut desa pada bulan Januari 2018
15. PERSENTASE DITIMBANG YANG NAIK BERAT BADANNYA (N)
Sumber
Latar
Definisi Operasional Ukuran Indikator data/
belakang
informasi
Balita adalah anak yang berumur di bawah 5 tahun Kinerja dinilai baik Laporan
(0-59 bulan 29 hari) jika persentase balita Kab/ Kota
Balita ditimbang (D) adalah anak umur 0-59 bulan ditimbang yang naik
29 hari yang ditimbang. berat badannya
Berat badan naik (N) adalah hasil penimbangan sesuai dengan target
berat badan dengan grafik berat badan mengikuti
garis pertumbuhan atau kenaikan berat badan sama Persentase balita
dengan kenaikan berat badan minimum atau lebih. ditimbang yang Naik
Kenaikan berat badan ditentukan dengan berat badannya =
membandingan hasil penimbangan bulan ini dengan jumlah balita
maksimal 2 bulan lalu. ditimbang yg naik
Balita tidak ditimbang 2 bulan lalu atau lebih berat badannya
(O) adalah balita yang tidak ditimbang selama terhadap jumlah
minimal 2 bulan seluruh balita yang
Balita baru (B) adalah balita yang baru datang ke ditimbang dikurangi
posyandu dan belum terdaftar sebelumnya. (balita tidak
Persentase balita ditimbang yang naik berat ditimbang minimal 2
badannya adalah proporsi balita yang naik berat bulan + balita baru) x
berat badannya terhadap jumlah balita yang 100%
15. PERSENTASE BALITA DITIMBANG YANG NAIK BERAT
BADANNYA (N)
Frekuen
Data yang
si Alat dan Bahan Mekanisme pelaporan
dikumpulkan
Laporan
Setiap Formulir 1. Mencatat seluruh sasaran balita yang ditimbang
bulan monitoring dan 2. Mencatat balita yang naik berat badannya
evaluasi dibandingkan dengan penimbangan maksimal 2
bulan lalu
3. Mencatat jumlah balita baru dan balita yang tidak
ditimbang minimal 2 bulan lalu
4. Menghitung jumlah balita yang ditimbang bulan ini
dikurangi balita baru dan balita yang tidak
ditimbang minimal 2 bulan lalu
5. Menghitung persentase balita yang naik berat
badannya.
TUGAS
• Berapa presentase Balita Ditimbang yang NAIK berat badannya di
puskesmas menurut desa pada bulan Januari 2018
16. PERSENTASE DITIMBANG YANG TIDAK NAIK BERAT BADANNYA
DUA KALI BERTURUT TURUT (2X)
Sumber
Definisi Operasional Ukuran Indikator data/
informasi
1. Balita adalah anak yang berumur di bawah 5 tahun (0-59 bulan 29 Kinerja dinilai baik Laporan Kab /
hari) jika persentase balita Kota
2. Balita ditimbang (D) adalah anak umur 0-59 bulan 29 hari yang ditimbang yang tidak
ditimbang di seluruh Posyandu yang melapor di suatu wilayah pada naik berat badannya
periode tertentu. dua kali berturut-
3. Balita tidak ditimbang 2 bulan lalu atau lebih (O) adalah balita turut sesuai dengan
yang tidak ditimbang selama minimal 2 bulan target.
4. Balita baru (B) adalah balita yang baru datang ke posyandu dan
belum terdaftar sebelumnya. Persentase
5. Tidak naik berat badannya (T) adalah hasil penimbangan berat Ditimbang yang tidak
badan dengan grafik berat badan mendatar atau menurun memotong Naik Berat Badannya
garis pertumbuhan dibawahnya atau kenaikan berat badan kurang 2x berturut turut =
dari kenaikan berat badan minimum. jumlah balita 2T di
6. Balita 2T adalah balita tidak naik berat badannya dua kali berturut- suatu wilayah pada
turut. periode tertentu
7. Persentase balita 2T adalah proporsi balita 2T terhadap jumlah terhadap jumlah
balita yang ditimbang dikurangi balita tidak ditimbang minimal 2 seluruh balita yang
bulan lalu dan balita baru x 100%. ditimbang dikurangi
( balita tidak
ditimbang minimal 2
bulan yg lalu + balita
16. PERSENTASE DITIMBANG YANG TIDAK NAIK BERAT
BADANNYA DUA KALI BERTURUT TURUT (2X)
Frekuen
Data yang
si Alat dan Bahan Mekanisme pelaporan
dikumpulkan
Laporan
Setiap Laporan Monitoring Lihat contoh
bulan dan evaluasi
CONTOH FORMULIR REKAPITULASI
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA

Januari Februari Maret April


tangg
Nama
No al KMS umur Naik/ umur Naik/ Vit A umur Naik/ umur Naik/
Bayi
lahir (bula Berat tinggi Tidak (bula Berat tinggi Tidak (bula Berat tinggi Tidak (bula Berat tinggi Tidak
n) Naik n) Naik n) Naik n) Naik
1 caca ada 10 N 11 TN Ya 12 2T 13 N

2 febri ada 24 N 25 N Ya 26 N 27 TD

3 dian tdk 19 TN 20 N Ya 21 N 22 N
ada
4 rani ada 18 N 19 N Ya 20 N 21 N

5 veronica tdk 45 N 46 N Ya 47 N 48 N
ada
6 lia ada 36 N 37 TN Ya 38 N 39 TN

7 albert ada 5 N 6 TD Tdk 7 TD 8 O

8 bowo ada 7 N 8 N Ya 9 TD 10 TN

9 adam ada 15 B Ya 16 TN 17 N

10 raka tdk 4 B 5 N
ada
D' (D-
Bulan S K D N O B 2T D/S K/S N/D' 2T/D'
(O+B)
Januari 8 6 8 7 0 0 8 0 100.0 75.0 87.5 0.0
Februari 9 7 8 5 0 1 7 0 88.9 77.8 71.4 0.0
Maret 10 7 8 5 0 1 7 1 80.0 70.0 71.4 14.3
April 10 7 9 6 1 0 8 1 90.0 70.0 75.0 12.5
TUGAS
• Berapa presentase Balita Ditimbang yang tidak NAIK berturut tururt 2x
berat badannya di puskesmas menurut desa pada bulan Januari 2018
17. PERSENTASE BALITA 6-59 BULAN MENDAPAT KAPSUL VIT A

Sumber
Definisi Operasional Ukuran Indikator data/
informasi
1. Bayi umur 6-11 bulan adalah bayi umur 6-11 bulan yang ada Kinerja dinilai baikLaporan
di suatu wilayah kabupaten/kota jika persentase pemberian
balita 6-59 bulan kapsul
2. Balita umur 12-59 bulan adalah balita umur 12-59 bulan yang mendapat Vitamin Vitamin A
ada di suatu wilayah kabupaten/kota A sesuai target untuk balita
pada bulan
3. Balita 6-59 bulan adalah balita umur 6-59 bulan yang ada di % balita 6-59 Februari dan
suatu wilayah kabupaten/kota bulan mendapat Agustus,
vitamin A = jumlah serta laporan
4. Kapsul vitamin A adalah kapsul yang mengandung vitamin A bayi 6-11 bulan+ LB3 SP2TP
dosis tinggi, yaitu 100.000 Satuan Internasional (SI) untuk jumlah balita 12-59
bayi umur 6-11 bulan dan 200.000 SI untuk anak balita 12-59 bulan yg mendapat
bulan vit A terhadap
jumlah balita 6-59
5. Persentase balita mendapat kapsul vitamin A adalah proporsi bulan x 100%
bayi 6-11 bulan ditambah proporsi balita 12-59 bulan yang
mendapat 1 (satu) kapsul vitamin A pada periode 6 (enam)
bulan terhadap jumlah seluruh balita 6-59 bulan x 100%.
17. PERSENTASE BALITA 6-59 BULAN MENDAPAT KAPSUL VIT
A
Frekuen
Data yang
si Alat dan Bahan Mekanisme pelaporan
dikumpulkan
Laporan
- Setiap 6 Formulir -
bulan pencatatan
(bulan pendistribusian
Februari kapsul Vitamin A
dan dan formulir
Agustus) laporan yang
sudah ada.
LATIHAN INDIKATOR 17
BALITA 6-59 BULAN MENDAPAT KAPSUL VITAMIN
A DI PUSKESMAS : …
18. PERSENTASE IBU NIFAS MENDAPAT KAPSUL VIT A
Sumber
Definisi Operasional Ukuran Indikator data/
informasi
Ibu nifas adalah ibu baru melahirkan sampai hari ke-42. Kinerja dinilai baik Laporan
Ibu nifas mendapat kapsul Vitamin A adalah ibu nifas jika persentase ibu monitoring
mendapat 2 kapsul vitamin A, satu kapsul diberikan segera nifas mendapat puskesas :
setelah melahirkan dan kapsul kedua diberikan minimal 24 jam Vitamin A sesuai LB3 ibu/ gizi/
setelah pemberian pertama. target SP2TP

Kapsul Vitamin A untuk ibu nifas adalah kapsul yang % ibu nifas
mengandung vitamin A dosis 200.000 Satuan Internasional (SI). mendapat vitamin
A = jumlah bufas
Persentase ibu nifas mendapat mendapat kapsul vitamin yg mendapat vit A
A adalah proporsi ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A terhadap jumlah
terhadap jumlah ibu nifas yang ada x 100%. seluruh bufas yang
Jika sampai 24 jam setelah melahirkan ibu nifas tidak ada
mendapatkan vitamin A maka kapsul vitamin A dapat diberikan
pada kunjungan nifas (KN1 sampai KN3).
18. PERSENTASE BUFAS MENDAPAT KAPSUL VIT A
Frekuen
Data yang
si Alat dan Bahan Mekanisme pelaporan
dikumpulkan
Laporan
Jumlah ibu Setiap Formulir -
nifas yang ada bulan pencatatan
di wilayah pendistribusian
tertentu, kapsul Vitamin A
jumlah ibu dan formulir
nifas yang laporan yang
mendapat sudah ada.
kapsul vitamin
A
19. PERSENTASE RUMAH TANGGA KONSUMSI GARAM YODIUM

Sumber
Definisi Operasional Ukuran Indikator data/
informasi
Garam konsumsi beriodium adalah produk bahan makanan Kinerja dinilai baik Hasil
yang komponen utamanya Natrium Klorida (NaCl) dengan jika persentase pemantauan
penambahan Kalium Iodat (KIO3). rumah tangga konsumsi
mengonsumsi garam
Alat Tes Cepat Garam Beriodium (larutan uji garam garam yodium yodium
beriodium) adalah larutan yang digunakan untuk menguji sesuai target
kandungan Iodium dalam garam secara kualitatif yang dapat
membedakan ada/tidaknya Iodium dalam garam melalui % rumah tangga
perubahan warna menjadi ungu. mengonsumsi
garam yodium =
Rumah tangga yang mengonsumsi garam beriodium jumlah rumah
adalah seluruh anggota rumah tangga yang mengonsumsi garam tangga
beriodium. mengonsumsi
garam beriodium
Persentase rumah tangga yang mengonsumsi garam terhadap jumlah
beriodium adalah proporsi rumah tangga yang mengonsumsi rumah tangga yg
garam beriodium terhadap jumlah seluruh rumah tangga yang diperiksa
diperiksa x 100%.
19. PERSENTASE RUMAH TANGGA MENGONSUMSI GARAM
IODIUM
Frekuen
Unit
si Alat dan Bahan Metode
Pengataman
Laporan
Rumah tangga Setiap SNI 3556 : 2010 Pemeriksaan garam dengan menggunakan alat tes
tahun 1x tentang garam cepat garam beriodium yang dilakukan di rumah
(bisa konsumsi tangga.
beriodium
feb atau
agustus) Buku pedoman
pelaksanaan
Unit pemantauan
Analisis : garam beriodium
Kab/ di tingkat
Kota masyarakat
(direktorat gizi
masyarakat 2010),
larutan uji garam
beriodium, formulir
survei dan format
pealporan
20. PERSENTASE KASUS BALITA GIZI BURUK MENDAPAT
PERAWATAN
Sumber
Latar belakang Definisi Operasional Ukuran Indikator data/
informasi
Gizi buruk secara langsung 1. Balita adalah anak yang berumur di Kinerja penanganan Sistem
disebabkan karena kekurangan bawah 5 tahun (0-59 bulan 29 hari). kasus balita gizi Pencatatan
asupan dan adanya penyakit 2. Kasus balita gizi buruk adalah buruk dinilai baik dan
infeksi. Gizi buruk yang balita dengan tanda klinis gizi buruk bila persentase jika Pelaporan
berlangsung lama akan dan atau indeks Berat Badan seluruh balita gizi Puskesmas,
menyebabkan gangguan menurut Panjang Badan (BB/PB) buruk ditemukan Kab/ kota dan
pertumbuhan dan perkembangan atau Berat Badan menurut Tinggi mendapat RS
anak. Berdasarkan Permenkes Badan (BB/TB) dengan nilai Z-score perawatan
Nomor 347/Menkes/IV/2008 <-3 SD.
semakin aktif surveilans gizi, 3. Kasus balita gizi buruk yang Persentase kasus
maka dapat semakin banyak mendapat perawatan adalah balita gizi buruk
kasus yang ditemukan dan balita gizi buruk yang dirawat inap mendapat
dirujuk, karena setiap gizi buruk maupun rawat jalan di fasilitas perawatan = jumllah
yang ditemukan harus segera pelayanan kesehatan dan kasus balita gizi
mendapat perawatan. Indikator ini masyarakat sesuai dengan buruk mendapat
untuk melihat kinerja akses tatalaksana gizi buruk. perawatan di suatu
pelayanan kesehatan. 4. Persentase kasus balita gizi wilayah terhadap
buruk yang mendapat jumlah kasus balita
perawatan adalah proporsi kasus gizi buruk yg
balita gizi buruk yang mendapat ditemukan di suatu
perawatan terhadap jumlah kasus wilayah x 100%
20. PERSENTASE KASUS BALITA GIZI BURUK MENDAPAT
PERAWATAN

Data yang Frekuensi


Alat dan Bahan Mekanisme pelaporan
dikumpulkan Laporan
Jumlah kasus balita Setiap bulan Timbangan berat badan 1. Mencatat kasus gizi buruk yang
gizi buruk yang baru Alat ukur panjang badan dan ditemukan baik di puskesmas,
ditemukan pada bulan tinggi badan posyandu maupun laporan
ini Frekuensi Tabel indeks BB/PB atau BB/TB masyarakat kemudian dilakukan
Jumlah kasus balita Pengamatan : sesuai jenis kelamin konfirmasi oleh puskesmas
gizi buruk baru Setiap saat berdasarkan Standar 2. Kemudian segera ditangani
ditemukan yang termasuk Antropometri Penilaian Status dengan jenis perawatan yang
dirawat bulan ini baik hasil Gizi Anak (Kepmenkes Nomor sesuai atau dirujuk
rawat jalan dan rawat investigasi 1995/MENKES/SK/XII/2010 3. Mencatat kasus balita yang
inap KLB gizi buruk tanggal 30 Desember 2010 ditangani/dirawat tersebut
Jumlah kasus balita tentang Standar Antropometri 4. Menghitung persentase kasus
gizi buruk baru Penilaian Status Gizi Anak) balita gizi buruk yang mendapat
ditemukan yang Bagan Tatalaksana Gizi Buruk perawatan terhadap kasus gizi
membaik atau sembuh (Buku I) buruk yang ditemukan.
Jumlah kasus balita Petunjuk Teknis Tatalaksana
gizi buruk baru Anak Gizi Buruk (Buku II)
ditemukan yang Pedoman Pelayanan Anak Gizi
meninggal Buruk
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai