Anda di halaman 1dari 38

PRINSIP AUDIT, PROSEDUR AUDIT, RISIKO AUDIT,

BERKAS PERMANEN DAN KERTA KERJA AUDIT


KELOMPOK 1

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
KELOMPOK 1
SYANIA VIHIRA NANDA
1 1607532006

ELMA KARDIYANTI
2 1607532028

IDA AYU PRABADEWI


3 1607532047

SANIA PUSPA DARMA YANTI


4 1607532049

ARYA JAKA CAKRA SUKERTA


5 1607532068
PRINSIP AUDIT
PRINSIP AUDIT

INTEGRITAS ADIL PROFESIONAL

KERAHASIAAN INDEPENDEN PENDEKATAN


BERBASIS
BUKTI
PROSEDUR AUDIT
Prosedur audit adalah metode atau teknik yang digunakan oleh
para auditor untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bahan buk
ti yang mencukupi dan kompeten. Pilihan auditor tentang prosed
ur audit dipengaruhi oleh faktor dari mana data diperoleh, dikirim
kan, diproses, dipelihara, atau disimpan secara elektronik. Peng
olahan komputer juga mempengaruhi pemilihan prosedur audit.
Pemilihan prosedur yang akan digunakan untuk menyelesaikan
suatu tujuan audit tertentu terjadi dalam tahap perencanaan audi
t. Efektivitas prosedur dalam memenuhi tujuan audit spesifik dan
biaya pelaksanaan prosedur tersebut harus dipertimbangkan dal
am pemilihan prosedur yang akan digunakan.
PROSEDUR AUDIT

Prosedur Permintaan
Inspeksi Konfirmasi Perhitungan
Analitis Keterangan

Pemeriksaan Teknik Audit


Pelaksanaan
Penelusuran Bukti Pengamatan Berbantuan
Ulang
Pendukung Komputer
PERSIAPAN
AWAL AUDIT
PENERIMAAN PENUGASAN DAN PERENCANAAN AUDIT
TAHAPAN KEGIATAN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN
A. Penerimaan Penugasan Audit
Langkah-langkah dalam Penerimaan Penugasan Audit

1. Mengevaluasi integritas manajemen

Komunikasi
dengan Auditor
Pendahulu

Mereview Pengalaman
Masa Lalu dengan Klien
Mengajukan
Pertanyaan pada
Pihak Ketiga
2. Mengidentifikasi keadaan-keadaan khusus dan resiko tidak biasa

Mengidentifikasi
Pemakai Laporan
Keuangan Auditan
Mengevaluasi
Auditabilitas Perusahaan
Memperkirakan Klien
Adanya Persoalan
Hukum dan
Stabilitas
Keuangan Klien
3. Menetapkan Kompetensi untuk Melakukan Audit

Penetapan Tim Audit


Tujuan elemen pengendalian Mempertimbangkan Kebutuhan
mutu ini adalah untuk melihat Konsultasi dan Penggunaan Spesialis
bahwa tingkat keahlian teknis Auditor perlu mempertimbangkan
dan pengalaman tim audit kemungkinan penggunaan konsultasi dan
akan dapat memenuhi spesialis untuk membantu tim audit
keburuhan untuk menangani dalam melaksanakan audit. Elemen
penugasan secara profesional. pengendalian mutu yang berkaitan
Dalam menetapkan anggota dengan konsultasi menyatakan bahwa
tim, perlu dipertimbangkan kantor akuntan publik harus memiliki
pula sifat dan luasnya kebijakan dan prosedur untuk
supervisi yang harus memperoleh jaminan memadai
dipersiapkan.
4. Mengevaluasi indepedensi
Selain diatur dalam standar auditing, independensi
dalam penugasan audit juga diwajibkan oleh Kode
Etik IAI, disamping merupakan salah satu elemen
dari elemen-elemen pengendalian mutu. Salah
satu prosedur yang ditempuh adalah mengirim
surat edaran kepada semua staf profesional KAP
yang bersangkutan dengan menyebut nama calon
klien, untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya
hubungan keuangan atau bisnis dengan calon
klien tersebut. Bila disimpulkan syarat
independensi tidak dipenuhi, maka penugasan
harus ditolak atau calon klien harus memberi
informasi apabila audit tetap dilaksanakan, maka
auditor akan memberikan pendapat “menolak
memberi pendapat”.
5. Menentukan kemampuan untuk bekerja dengan cermat dan seksama

Standar auditing ketiga menyatakan bahwa


“Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya,
auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya
dengan cermat dan seksama”.

01 Saat Penunjukan 02 Penjadwalan audit

Penaksiran Kebutuhan
03 Waktu 04 Personal Klien
6. Menyiapkan surat penugasan

1 2 3 4 5
Menyebutkan
Menyebutkan dengan Menyebutkan Menyebutkan Menjelaskan
bahwa walaupun
jelas nama perusahaan tujuan audit. bahwa audit akan tenteng sifat dan
audit telah
atau satuan organisasi dilakukan lingkup audit dan
dirancang dan
dan laporan keuangan berdasarkan tanggung jawab
dilaksanakan
yang akan diperiksa. standar auditor.
dengan baik.
professional.
6. Menyiapkan surat penugasan

6 7 8 9

Mengingatkan manaje Menyebutkan Menjelaskan Meminta klien untuk mnegaskan kesepakatan


men. bahwa manajemen mengenai dasar nya atas berbagai hal yang tercantum dalam
akan diminta untuk perhitungan surat penugasan dengan menandatangani
mmberikan honorarium audit surat penugasan tersebut dan mengirimkan
representasi tertulis dan cara penagih kembali salinannya kepada auditor.
kepada auditor. an honorarium.
C. Pelaksanaan Pengujian Audit

Tahap ini sering disebut sebagai pelaksanaan pekerjaan lapangan.


Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan bukti audit efektivitas
struktur pengendalian intern klien dan kewajaran laporan keuangan
nya. Pengujian ini dilakukan antara tiga sampai empat bulan
sebelum akhir tahun buku klien.

Pelaporan Temuan
D Merupakan tahap terakhir dari suatu audit.
B. Perencanaan Audit

Mengajukan Pertanyaan Kepada


Komite Audit

Melakukan Peninjauan Ke Tempat


Operasi Klien

Mereview Data Industri dan Bisnis Klien

Mereview Kertas Kerja


Tahun Lalu Mendapatkan Pemahaman
tentang Bisnis dan Bidang
Usaha Klien
Mempertimbangkan Dampak dari Pernyataan
Akuntansi dan Auditing Tertentu yang relevan

Menentukan Adanya Hubungan Istimewa

Mengajukan Pertanyaan
Kepada Manajemen
PERSIAPAN AWAL
SEBELUM
PENANDATANGANAN
PENUGASAN AUDIT
(Buku 1, Hal. 2-3)
BERKAS
PERMANEN
APA ITU BERKAS PERMANEN?
BERKAS PERMANEN

CARA
ISI BERKAS KEGUNAAN MANFAAT
MENYUSUN
Mencatat data data
Informasi pemeriksaan, daftar Ada 12 langkah Pemeriksaan dapat
Penting asset tetap, statistic penyusunan dilakukan secara
Menganai Klien keuangan yang efektif
penting
RESIKO AUDIT
Risiko Audit
risiko yang terjadi dalam hal auditor t
anpa didasari tidak memodifikasikan
pendapatan sebagaimana mestinya
atas suatu laporan keuangan yang m
engandung salah saji material.

Auditor harus merencanakan auditny


a sedemikian rupa sehingga risiko au
dit dapat dibatasi pada tingkat yang r
endah, yang menurut pertimbangan p
rofesionalnya, memadai untuk menya
takan pendapat terhadap laporan keu
angan.
Komponen-Komponen Model Risiko Audit

RISIKO BAWAAN (INHERENT-IR)


kerentanan suatu saldo akun/golongan tran
saksi terhadap suatu salah saji yang materi
al, dengan asumsi bahwa tidak terdapat ke
bijakan dan prosedur Sistem Pengendalian
RISIKO PENGENDALIAN
(CONTROL RISK- CR) 1 Internal (SPI) yang terkait.

risiko bahwa suatu salah saji materi RISIKO DETEKSI (DEKTECTION


al yang dapat terjadi dalam suatu a
sersi tidak dapat dicegah/dideteksi
secara tepat waktu oleh struktur pe
2 3 RISK- DR)

risiko karena bahan bukti yang dikump


ngendalian internal perusahaan.. ulkan dalam segmen gagal menemuka
n salah saji yang melewati jumlah yang
dapat ditotoleransi, kalau salah saji se
macam itu timbul.
Formula Model Resiko
Audit
AR = IR x CR x DR

atau
Risiko deteksi sepenuhnya ad
DR = AR / (IR x CR) Risiko inheren dan risiko peng alah dependen dari ketiga risik
endalian didasarkan pada dug o yang lain, dan karenanya ha
Keterangan : aan auditor atau prediksi tenta nya dapat ditentukan setelah a
AR = Risiko Audit ng kondisi klien. uditor menetapkan ketiga risik
IR = Risiko Inheren o lainnya.
CR = Risiko Pengendalian
DR = Risiko Deteksi
Kertas Kerja Audit
Tahun Lalu
KERTAS KERJA AUDIT TAHUN
LALU
ISI KERTAS KERJA AUDIT TAHUN LALU:
• Laporan keuangan klien dan opini audit dari auditor
sebelumnya
• Kontrak Audit
• Rencan Pemeriksaan Tahun Buku untuk tahun
sebelumnya

Permanent file

PENGARSIPAN

Current file
Kertas Kerja Audit
Tahun Berjalan
PERSIAPAN PEMBUATAN KERTAS
KERJA
Rapi, jelas, ringkas dan komentar yang disampaikan harus bersifat
umum tetapi yang dapat diterima.

Memanfaatkan laporan dan daftar schedule perusahaan

Dibuat dan disesuaikan dengan standar formulir yang tersedia

Menyediakan tempat yang cukup dalam kertas kerja

Semua schedule/ daftar-daftar dan kertas kerja harus dapat dikaitkan


satu sama lain
Filling

Semua kertas kerja audit harus di-file berurutan sesuai dengan indeks
yang diberikan. Setiap file kertas kerja harus dapat diidentifikasikan, dan p
ada halaman pertama tertera:
• Index File-file reference
• Nama Perusahaan
• Subjek yang diaudit
• Tempat
• Tanggal kunjungan hingga selesai
• Tanggal laporan
• Nomor file (jika ada lebih dari satu file)
Pengawasan Dan Pengamanan

Kertas Kerja dijaga oleh


semua staff

Jika Kertas Kerja hilang


harus lapor ke Coprporate
Controller

File harus dikembalikan


setelah selesai
REVIEW PROCEDURE

Semua kertas kerja harus di-review:


• Diparaf/diberi tanda pada setiap kertas kerja oleh staf yang diberi tanggung
jawab penugasan (staf/Person in Charge).
• Secara berkala di-review oleh Corporate Controller.
• Kesimpulan yang diperoleh atas hasil audit harus diungkapkan, sedangkan
file kertas kerja umumnya berisikan bukti-bukti yang menyatakan bahwa
pekerjaan audit telah selesai dan telah di-review oleh staf yang bertanggung
jawab, serta semua masalah telah diungkapkan.
STANDARD KODE AUDIT

• Ditempatkan pada angka yang


tepat
• Menggunakan pulpen merah
• Disertai penjelasan dokumen
Menjernihkan Temuan Pemeriksaan dan
Laporan Perkembangan
Temuan pemeriksaan harus didiskusikan dengan karyawan
yang bersangkutan dan juga atasan langsung pada
perusahaan yang sedang diaudit.

Untuk pemeriksaan yang membutuhkan waktu cukup


panjang, laporan perkembangan pemeriksaan harus dibuat
sehingga President Director/President Commissary bisa
mengetahui perkembangan proses audit yang berlangsung
(exceptions noted, recommendation).
SIKLUS YANG MENDAPAT PERHATIAN
AUDIT
Siklus Penjualan dan Penagihan Piutang
Usaha
Siklus Persediaan, Penggudangan, dan
Pembayaran Utang Usaha

Kas dan Setara Kas


Siklus Perolehan dan Pembayaran Beban Di
bayar Di Muka
Siklus Perolehan dan Pembayaran
Akuntansi

Pendapatan dan Beban


THANK YOU
DISCUSSION SECTION

Anda mungkin juga menyukai