Anda di halaman 1dari 21

PENGGUNAAN OBAT

SECARA RASIONAL

Dr. DEWI MURNI SARTIKA, Sp. PD


Fakultas Kedokteran
Universitas Prima Indonesia
Penggunaan Obat Rasional (WHO, 185)

Pengobatan disebut rasional bila pasien menerima


terapi yg tepat sesuai kebutuhan kliniknya, sesuai dgn
dosis yg dibutuhkannya, pada periode waktu yg
adekuat, dengan harga terjangkau untuk pasien dan
masyarakat.
Pasien menerima obat
sesuai dengan
kebutuhannya.

Persyaratan

Penggunaan Obat Untuk periode yg adekuat.

Rasional Menurut

WHO 185 Bila : Dengan harga yg paling


murah untuknya dan
masyarakat.
Secara praktis penggunaa obat dikatakan rasional
jika memenuhi kriteria :
Tepat diagnosis Waspada thd efek
samping
Sesuai indikasi
penyakit Penilaian kondisi pasien

Tepat pemilihan obat Tepat informasi

Tepat dlm melakukan


Tepat dosis upaya tindak lanjut

Tepat cara Obat yg efektif, aman,


pemberian mutu terjamin &
terjangkau.
Tepat interval waktu
pemberian Tepat penyerahan obat

Tepat lama Pasien patuh thd


pemberian perintah pengobatan
Tepat Diagnosis

Jika diagnosis tidak ditegakkan dgn benar maka


pemilihan obat terpaksa mengacu pada diagnosis yg
keliru, akibatnya obat yg diberikan tidak sesuai dgn
seharusnya.
Sesuai Indikasi Penyakit

Ketepatan indikasi berkaitan dgn penentuan perlu


tidaknya suatu obat diberikan pd suatu kasus tertentu
(Sastramihardja, 1997)
Tepat Pemilihan Obat

Keputusan untuk memberikan terapi diambil stlh


diagnosis ditegakkan dgn benar, sehingga obat yang
diberikan harus memiliki efek terapi sesuai diagnosis
penyakit.
Tepat Dosis

Prmberian dosis yg berlebihan akan sangat berisiko


menimbulkan efek samping, sebaliknya dosis yg
terlalu kecil tidak akan menjamin tercapainya kadar
terapi yg diharapkan.
Tepat Cara Pemberian

Cara pemberian obat harus mempertimbangkan


farmakokinetik obat, yaitu cara atau rute pemberian,
besar dosis, frekuensi & lama pemberian, sampai
pemilihan cara pemakaian yg paling mudah diikuti
pasien, aman & efektif untuk pasien. Misalnya
pemberian antibiotika tidak boleh dicapur dgn susu
karena dpt membentuk ikatan shg sulit diabsorpsi &
menurunkan efektifitas obat.
Tepat Interval Waktu Pemberian

Cara pemberian obat hendaknya dibuat sesederhana


mungkin & praktis agar mudah ditaati pasien. Makin
sering interval waktu pemberian obat sehari maka
semakin rendah tingkat kepatuhan pasien.
Tepat Lama Pemberian

Lama pemberian obat harus sesuai dgn penyakitnya


masing-masing, misalnya utk tuberkulosis diberikan
selama minimal 6 bulan; kloramfenikol paa demam
tifoid selam 10-14 hari; dll.
Waspada Terhadap Efek Samping
Efek samping yaitu efek yg tidak diinginkan yg timbul
pd pemberian obat dgn dosisi terapi, spt mual,
muntah, flushing, diare, dll.

Penilaian Kondisi Pasien


Ketepatan penilaian sangat diperlukan thd kontraindikasi,
pengaruh faktor penyakit penyerta dan riwayat alergi,
respon seseorang thd efek obat yg sangat beragam.
Misalnya pemberian aminoglikosida pd penderita gagal
ginjal.
RENAL DOSE ADJUSTMENT

Drugs GFR (ml/mnt) HD

20 s/d 50 10 s/d 20 < 10

Amoxicillin 250-2 mg/8 h 250-2 mg/8 h 250 mg/8 h 250 mg/8 h

Ciprofloxacin 250 - 750 mg/12 h 50-100% ND 50% ND oral 250 mg/12 h

iv 200 mg/12 h

Levofloxacin 250 mg/ 24 h 125 mg/ 24 h 125 mg/ 24-48 h 125 mg/ 24-48 h

Meropenem 500-2 mg/12 h 500 mg/12 h 500 mg/24 h 500 mg/24 h

The Renal Drug Handbook, 2009


Tepat Informasi
Menyangkut informasi cara penggunaan obat, efek
samping & cara penanggulangannya, serta pengaruh
kepatuhan thd hasil pengobatan. Informasi yg tepat &
benar sgt penting dlm menunjang keberhasilan terapi.

Tepat Dalam Melakukan Upaya Tindak Lanjut

Saat memberikan terapi harus sudah dipertimbangkan


upaya tindak lanjut yg diperlukan.
Obat Yang Efektif, Aman, Mutu Terjamin &
Terjangkau
Dalam pemilihan obat harus mempertimbangkan
efektivitas, keamanan, mutu, & harganya.

Tepat Penyerahan Obat


Obat yg diserahkan kepada pasien harus sesuai dgn resep
yg ditulis oleh dokter.

Pasien Patuh Terhadap Perintah Pengobatan

Kepatuhan pasien akan sangat menentukan keberhasilan


terapi dan peran serta pendamping akan sangat membantu .
Dampak Penggunaan Obat Yang Tidak Rasional

1. Dampak pd mutu pengobatan & pelayanan →


penderita ISPA non-pneumonia yg sering diberikan
antibiotika.
2. Dampak thd biaya pengobatan → pemberian obat
tanpa indikasi yg jelas atau pemberian obat yg
berlebihan.
3. Dampak thd kemungkinan efek samping & efek lain yg
tdk diharapkan → timbulnya resistensi kuman thd
antibiotik merupakan salah satu akibat pemberian
antibiotik yg berlebihan maupun pemberian yg bukan
indikasi.
4. Dampak thd mutu ketersediaan obat.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Penggunaan Obat Yang Tidak Rasional
1. Pengetahuan, ketrapilan & percaya diri yg kurang dr
dokter, promosi yg bias dr perusahaan farmasi,
tekanan permintaan pasien, dan waktu diagnosis yg
terbatas.
2. Ketidaktahuan & ketidakpatuhan pasien.
3. Kebijaksanaan obat & provider pelayanan
kesehatan.
4. Informasi & iklan obat, persaingan bisnis, &
memberikan terapi berdasarkan permintaan
pasien.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai