Letak Sungsang
Letak Sungsang
LETAK SUNGSANG
Pemeriksaan dalam
Setelah ketuban pecah dapat lebih jelas adanya bokong yang
ditandai dengan adanya sacrum, kedua tuberositas iskii dan jika janin
telah turun dan memasuki rongga pelvis kemungkinan alat kelamin
janin dapat diraba.
• Pada presentasi bokong kaki sempurna, kedua kaki dapat diraba
di samping bokong
• Presentasi bokong tidak sempurna hanya teraba satu kaki
disamping bokong.
Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan ultrasonografik
presentasi janin, sikap, ukuran kepala, diameter biparietal, derajat fleksi
janin, adanya anomali janin, jumlah air ketuban, letak plasenta, adanya
kehamilan ganda atau jumlah kehamilan, malformasi jaringan lunak atau tulang
janin, abnormalitas uterus, serta berat janin dan usia gestasi. USG juga dapat
untuk mencari kemungkinan adanya lilitan tali pusat pada leher janin.
MRI
jenis pemeriksaan radiologis yang relatif tidak membahayakan untuk
janin maupun ibu.
Mekanisme Persalinan
• Mekanisme persalinan letak sungsang yang terbagi atas 3 tahap yaitu
persalinan bokong, persalinan bahu dan persalinan kepala dapat dilihat
dalam gambar berikut:
Skor 0 1 2 3
Station -3 -2 -1 +1,+2
Artinya: Keberhasilan 0% jika nilai <2 dan 100 % jika nilai >9.
B. Dalam persalinan
Persalinan pervaginam Sectio caesar
Presentasi “Frank Breech” Presentasi “footling”
Usia kehamilan ≥ 34 minggu Janin preterm (25-34 minggu)
TBJ 2000-3500 gram TBJ > 3500 gr atau < 1500 gr
Kepala fleksi Kepala janin defleksi atau hiperekstensi
Ukuran panggul adekuat (berdasarkan X-ray Panggul sempit atau ukuran dalam nilai “borderline “
pelvimetry)
Diameter transversa PAP 11,5 cm dan diameter
anteroposterior 10,5 ; Diameter tranversal panggul
tengah 10 cm, dan diameter anteroposterior 11,5 cm.
Tidak ada indikasi sectio caesar pada ibu atau anak Bagian terendah janin belum engage
Partus lama
Janin previable (usia kehamilan <25 minggu & < 700 Primi tua
gr) Infertilitas atau Riw. Obstetric buruk
Kelainan kongenital + Letak kaki pada kehamilan 25 minggu tanpa disertai
Proses persalian berlangsung normal mekipun sudah kelainan kongenital (mencegah prolaps tali pusat)
direncanakan section Caesar (persalian per vaginam Ketuban pecah dini
masih merupakan pilihan dibandingkan SC )
Persalinan pervaginam
Persalinan Spontan
• Tahapan:
• Tahap pertama : fase lambat, yaitu mulai melahirkan
bokong sampai pusat (scapula depan)
• Tahap kedua : fase cepat, yaitu mulai dari lahirnya pusat
sampai lahirnya mulut. Harus tercapai dalam waktu 8
menit.
• Tahap ketiga : fase lambat, yaitu mulai lahirnya mulut
sampai seluruh kepala lahir.
• Teknik:
1. Sebelum melakukan pimpinan persalinan, penolong harus memperhatikan
sekali lagi persiapan untuk ibu, janin, maupun penolong. Pada persiapan
kelahiran janin harus selalu disediakan cunam Piper.
2. Ibu tidur dalam posisi litotomi, sedang penolong berada di depan vulva.
Ketika timbul his ibu disuruh mengejan dan merangkul kedua pangkal
paha. Pada saat bokong mulai membuka vulva (crowning) disuntikkan 2-5
unit oksitosin intramuskuler.
3. Episiotomi dikerjakan saat bokong membuka vulva. Segera setelah bokong
lahir, bokong dicengkram secara Bracht, yaitu kedua ibu jari penolong
sejajar sumbu panjang paha, sedangkan jari-jari lain memegang panggul.
4. Pada setiap his, ibu disuruh mengejan. Pada waktu tali pusat lahir
dan tampak teregang, tali pusat dikendorkan. Kemudian penolong
melakukan hiperlordosis pada bagian janin guna mengikuti
gerakan rotasi anterior, yaitu punggung janin didekatkan ke
punggung ibu. Penolong hanya mengikuti gerakan ini tanpa
melakukan tarikan sehingga gerakan tersebut disesuaikan dengan
gaya berat badan janin. Bersamaan dengan dilakukannya
hiperlordosis, seorang asisten melakukan ekspresi Kristeller pada
fundus uteri sesuai dengan sumbu panggul. Dengan gerakan
hiperlordosis ini berturut-turut lahir pusar, perut, badan, lengan,
dagu, mulut, dan akhirnya kepala.
5. Janin yang baru lahir segera diletakan diperut ibu. Bersihkan jalan
nafas dan rawat tali pusat.
Prosedur Manual Aid
• Indikasi :
Dilakukan jika pada persalinan dengan cara Bracht mengalami kegagalan,
misalnya terjadi kemacetan saat melahirkan bahu atau kepala. Dan memang
dari awal sudah direncanakan untuk manual aid.
• Tahapan :
1. Tahap pertama : lahirnya bokong sampai pusar yang dilahirkan dengan
kekuatan dan tenaga ibu sendiri.
2. Tahap kedua : lahirnya bahu dan lengan yang memakai tenaga penolong.
Cara/teknik untuk melahirkan bahu dan lengan ialah secara :
a. Klasik (Deventer)
b. Mueller
c. Lovset
d. Bickenbach.
3. Tahap ketiga : lahirnya kepala, dapat dengan, cara
a. Mauriceau (Veit-Smellie)
b. Najouks
c. Wigand Martin-Winckel
d. Parague terbalik
e. Cunam piper
• Teknik :
• Tahap pertama persalinan secara Bracht sampai pusat lahir.
• Tahap kedua melahirkan bahu dan langan oleh penolong yang dapat dilak
ukan dengan teknik:
1. Cara klasik
Prinsip melahirkan bahu dan lengan s
ecara klasik ini melahirkan lengan bel
akang lebih dulu karena lengan belak
ang berada di ruang yang luas (sacru
m), kemudian melahirkan lengan dep
an yang berada di bawaah simpisis.
2.Cara Mueller
Prinsip melahirkan bahu dan
lengan secara Mueller ialah
melahirkan bahu dan lengan depan
lebih dulu dengan ekstraksi, baru
kemudian melahirkan bahu dan
lengan belakang.
3. Cara Lovset
Prinsip melahirkan persalinan
secara Lovset ialah memutar
badan janin dalam setengah
lingkaran bolak-balik sambil
dilakukan traksi curam ke
bawah sehingga bahu yang
sebelumnya berada di belakang
akhirnya lahir dibawah simpisis
dan lengan dapat dilahirkan.
4.Cara Bickhenbach
Prinsip melahirkan ini merupakan kombinasi antara cara
Mueller dengan cara klasik.
• Tahap ketiga : melahirkan kepala yang menyusul (after
coming head)
1. Cara Mauriceau (Veit-Smellie)
•Tangan penolong yang sesuai dengan muka janin dimasuk
kan ke dalam jalan lahir.
•Jari tengah dimasukkan ke dalam mulut dan jari telunjuk da
n jari keempat mencengkam fosa kanina, sedang jari lain
mencengkam leher.
•Badan anak diletakkan di atas lengan bawah penolong, se
olah-olah janin menunggang kuda. Jari telunjuk dan jari keti
ga penolong yang lain mencengkam leher janin dari arah p
unggung.
•Kedua tangan penolong menarik kepala janin curam ke ba
wah sambil seorang asisten melakukan ekspresi Kristeller.
•Tenaga tarikan terutama dilakukan oleh tangan penolong y
ang mencengkam leher janin dari arah punggung.
•Bila suboksiput tampak dibawah simfisis, kelapa dielevasi
ke atas dengan suboksiput sebagai hipomoklion sehingga
berturut-turut lahir dagu, mulut, hidung, mata, dahi, ubun-
ubun besar dan akhirnya lahirnya seluruh kepala janin.
2. Manuever Najouk’s
•Teknik ini dilakukan bila kepala masih ti
nggi, sehingga jari penolong tidak dapat
dimasukkan ke dalam mulut janin.
•Kedua tangan penolong mencengkam
leher janin dari arah depan dan belakang
.
•Kedua tangan penolong menarik bahu
curam ke bawah dan bersamaan dengan
itu seorang asisten mendorong kepala j
anin ke arah bawah.
•Cara ini tidak dianjurkan karena menim
bulkan trauma yang berat pada sumsum
tulang di daerah leher.
3. Manuever Prague Terbalik
•Cara ini dipakai bila oksiput dengan ubu
n- ubun kecil berada di belakang dekat
sakrum dan muka janin menghadap simf
isis.
•Satu tangan penolong mencengkam leh
er dari arah bawah dan punggung janin
diletakkan pada telapak tangan penolong
.
•Tangan penolong yang lain memegang
kedua pergelangan kaki. Kaki janin ditari
k ke atas bersamaan dengan tarikan pa
da bahu janin, sehingga perut janin me
ndekati perut ibu.
•Dengan laring sebagai hipomoklion,
kepala janin dapat dilahirkan.
4.Cara Cunam Piper
• Cara ini dianggap lebih baik karena
tarikan dilakukan pada kepala bukan leher.
• Seorang asisten memegang badan janin
pada kedua kaki dan kedua lengan janin
diletakan dipunggung janin.
• Kemudian badan janin dielevasi keatas
sehingga punggung janin mendekat ke
punggung ibu.
• Pemasangan cunan piper sama
prinsipnya dengan pemasangan pada letak
belakang kepala, hanya saja cunam
dimasukan dari arah sejajar dengan
pelipatan paha belakang.
• Setelah osksiput tampak dibawah
simpisis, cunam dielevasi ke atas dan
dengan suboksiput sebagai hipomoklion
berturut-turut lahir dagu, muka, dahi dan
akhirnya seluruh kepala lahir.
Prosedur Ekstraksi Sungsang