Anda di halaman 1dari 11

Pertemuan 9

Interoperabilitas
Evolusi Pemanfaatan Komputer
• Fase pertama: single user, single tasking
– Komputasi dijalankan secara terbatas di satu mesin
oleh satu pemakai yang hanya mengeksekusi satu
aplikasi pada satu saat tertentu
– Biasanya pemakai juga bekerja secara fisis pada
komputer tersebut
– Contoh: PC computing dengan sistem operasi DOS
Evolusi Pemanfaatan Komputer
• Fase kedua: single user, multi tasking
– Seorang pemakai dapat menjalankan lebih dari satu
aplikasi sekaligus pada sebuah komputer
– Contoh: PC (terminal) dengan sistem operasi modern
(Windows, Mac, Linux, dsb)
Evolusi Pemanfaatan Komputer
• Fase ketiga: multi user, multi tasking
– Sebuah server melayani lebih dari satu pemakai yang
menjalankan lebih dari satu aplikasi
– Harus didukung oleh sistem operasi yang memiliki
kapabilitas MU-MT
– Biasanya juga didukung oleh jaringan komputer
Distributed Computing
• Jaringan komputer membuka kesempatan untuk skenario MU-
MT, sekaligus bekerja tanpa dibatasi oleh faktor lokasi 
komputasi menjadi decoupled dari lokasi
• Distributed computing dicirikan oleh aplikasi berbasis jaringan
– model client/server !
• Aplikasi DC pada umumnya tidak monolitik, tetapi terdiri dari
komponen-komponen yang tersebar
Perkembangan Kebutuhan
Komputasi
• Perkembangan kebutuhan manusia dalam
bekerja dengan komputer
– Resource sharing: dapat menggunakan resource komputasi yang
tersedia di komputer lain
– Ketidaktergantungan akan lokasi: dapat bekerja di manapun ia
berada (secara implisit juga berarti kebutuhan akan mobilitas)
– Tuntutan untuk melakukan integrasi informasi/aplikasi: tidak
ada batasan konseptual dalam bekerja dengan beragam
komponen aplikasi
Interoperabilitas
• … muncul kebutuhan akan kemampuan untuk
bekerja sama antar komponen sistem dalam
mencapai tujuan  interoperabilitas !

bagaimana
mereka bisa
saling
bekerjasama ?
Interoperabilitas
• Isu interoperabilitas muncul karena faktor
heterogenitas: ada perbedaan-perbedaan
antar komponen yang saling bekerjasama 
ada persoalan-persoalan yang muncul akibat
perbedaan-perbedaan tsb.
• Kebutuhan interoperabilitas muncul dalam
kerangka implementasi fungsionalitas
tertentu: ada fungsi yang hanya bisa terwujud
dari kerjasama dua komponen sistem
Level Interoperabilitas
• Level hardware: bagaimana perbedaan karakteristik (fisis,
elektronis) komponen-komponen hardware dijembatani dalam
rangka mewujudkan suatu fungsi/tujuan tertentu
– Contoh: interaksi antara CPU – RAM – disk  interoperabilitas
diwujudkan dengan cache dan buffer
• Level network: bagaimana perbedaan hardware+SO bisa
dijembatani, sehingga dua komputer yang berbeda bisa saling
berkomunikasi
– Pendekatan: protokol, standarisasi
• Level software: bagaimana menjembatani perbedaan format
data dan bahasa pemrograman
– Interoperabilitas data
– Interoperabilitas komunikasi aktif (function/procedure calls)
Skenario Aplikasi Interoperabilitas:
Smart Home
Mempelajari Interoperabilitas
• Mempelajari interoperabilitas memerlukan
pendekatan bersifat cross-discipline
– Organisasi komputer (pemahaman tentang cara
kerja hardware)
– Sistem komputer terdistribusi
• Komunikasi data dan jaringan komputer
• Teknologi Web
• Middleware
– Rekayasa perangkat lunak
• Arsitektur software
• Pemrograman

Anda mungkin juga menyukai