Anda di halaman 1dari 39

Berdasarkan CPOB Tahun 2012

PENDAHULUAN
 CPOB meliputi semua proses produksi, mulai dari
bahan awal, tempat, dan alat sampai pelatihan dan
kebersihan dari pekerja. Prosedur tertulis dari tiap
proses produksi adalah komponen penting yang dapat
mempengaruhi kualitas akhir dari produk.
 Pada prinsipnya produksi hendaklah dilaksanakan
dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dan
memenuhi ketentuan CPOB yang menjamin senantiasa
menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan
mutu serta memenuhi ketentuan izin pembuatan dan
izin edar (registrasi).
PENIMBANGAN PENGAWASAN
KEGIATAN
DAN SELAMA
PENGEMASAN
PENGOLAHAN PROSES

BAHAN &
KARANTINA DAN
PRODUK YANG
PENYERAHAN
DITOLAK,
PRODUK JADI
DIPULIHKAN DAN
DIKEMBALIKAN

PENYIMPANAN BAHAN
AWAL, BAHAN
CATATAN
PENGEMAS, PRODUK PENGIRIMAN DAN
PENGENDALIAN
ANTARA, PRODUK PENGANGKUTAN
PENGIRIMAN
RUAHAN DAN PRODUK
OBAT
JADI
• PRODUKSI : seluruh kegiatan dalam pembuatan obat, mulai dari penerimaan bahan.
Dilanjutkan dengan pengolahan, pengemasan dan pengemasan ulang , penandaan dan
penandaan ulang sampai menghasilkan produk jadi.
• BAHAN AWAL : semua bahan baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat yang
berubah maupun tidak berubah yang digunakan dalam pengolahan obat walaupun tidak
semua bahan tersebut masih terdapat didalam produk ruahan.
• PRODUK RUAHAN : bahan yang telah selesai diolah dan tinggal memerlukan kegiatan
pengemasan untuk menjadi produk jadi.
• PRODUK JADI : Produk obat yang telah melalui seluruh tahap proses pembuatan
• PRODUK ANTARA : Tiap bahan atau campuran bahan yang masih memerlukan satu atau
lebih tahap pengolahan lanjutan untuk menjadi produk ruahan.
• NO BETS : penandaan yang terdiri dari angka atau huruf atau gabungan keduanya, yang
merupakan tanda pengenal suatu bets, yang memungkinkan penelusuran kembali
riwayat lengkap pembuatan bets tersebut, termasuk seluruh tahap produksi,
pengawasan, dan distribusi.
• PENANDAAN : Tindakan yang melibatkan penyeleksian label yang benar dengan informasi
yang dibutuhkan, disusul dengan pemeriksaan kesiapan jalur pengemasan dan aplikasi
dari label tersebut.
• PENGAWASAN MUTU : semua upaya pengawasan yang dilakukan selama pembuatan
produk dan dirancang untuk menjamin agar produk senantiasa memenuhi spesifikasi ,
identitas, kekuatan, kemurnian dan karakteristik lain yang telah ditetapkan.
• Untuk tiap penimbangan atau pengukuran hendaklah
PENIMBANGAN dilakukan pembuktian kebenaran identitas dan jumlah
bahan yang ditimbang atau diukur oleh dua orang personil
yang independen, dan pembuktian tersebut dicatat.
• Ruang timbang dan penyerahan hendaklah dijaga
kebersihannya. Bahan awal steril yang akan dipakai untuk
produk steril hendaklah ditimbang dan diserahkan di area
steril

• Semua bahan yang dipakai di dalam pengolahan


hendaklah diperiksa sebelum dipakai.
• Kondisi lingkungan di area pengolahan hendaklah
dipantau dan dikendalikan agar selalu berada pada
tingkat yang dipersyaratkan untuk kegiatan
pengolahan.
PENGOLAHAN • Semua peralatan yang dipakai dalam pengolahan
hendaklah diperiksa sebelum digunakan. Peralatan
hendaklah dinyatakan bersih secara tertulis sebelum
digunakan.
• Semua kegiatan pengolahan hendaklah
dilaksanakan mengikuti prosedur yang tertulis. Tiap
penyimpangan hendaklah dipertanggungjawabkan
dan dilaporkan.
PENGAMBILAN
SAMPLE

• Hal yang harus dilakukan dalam produksi adalah pengujian selama proses
produksi . Yaitu dengan pengambilan sample dan dilakukan uji laboratorium
. Hal ini dilakukan dari penerimaan bahan baku, produksi produk ruahan
sampai produk jadi.

• Setiap pengawasan ini akan dicantumkan pada lot dan digabungkan menjadi
no batch.
BAHAN DAN PRODUK
KERING

• Untuk mengatasi masalah pengendalian debu dan pencemaran silang yang terjadi
pada saat penanganan bahan dan produk kering, perhatian khusus hendaklah
diberikan pada desain, pemeliharaan serta penggunaan sarana dan peralatan.
Apabila layak hendaklah dipakai system pembuatan tertutup atau metode lain
yang sesuai. Sistem penghisap udara yang efektif hendaklah dipasang dengan
letak lubang pembuangan sedemikian rupa untuk menghindarkan pencemaran
dari produk atau proses lain. Sistem penyaringan udara yang efektif atau sistem
lain yang sesuai hendaklah dipasang untuk menyaring debu. Pemakaian alat
penghisap debu pada pembuatan tablet dan kapsul sangat dianjurkan.

• Perhatian khusus hendaklah diberikan untuk melindungi produk terhadap


pencemaran serpihan logam atau gelas. Pemakaian peralatan gelas sedapat
mungkin dihindarkan
PENCAMPURAN DAN GRANULASI
• Parameter operasional yang kritis (misalnya waktu, kecepatan dan suhu) untuk tiap
proses pencampuran, pengadukan dan pengeringan hendaklah tercantum dalam
dokumen produksi induk, dan dipantau selama proses berlangsung serta dicatat
dalam catatan bets.

• Kantong filter yang dipasang pada mesin pengering fluid bed tidak boleh dipakai
untuk produk yang berbeda tanpa pencucian lebih dahulu. Untuk produk yang berisiko
tinggi atau yang dapat menimbulkan sensitisasi hendaklah digunakan kantong filter
khusus bagi masing-masing produk. Udara yang masuk ke dalam alat pengering ini
hendaklah disaring. Hendaklah dilakukan tindakan pengamanan untuk mencegah
pencemaran silang oleh debu yang keluar dari alat pengering tersebut.

• Pembuatan dan penggunaan larutan atau suspensi hendaklah dilaksanakan


sedemikian rupa sehingga risiko pencemaran atau pertumbuhan mikroba dapat
diperkecil.
• Mesin pencetak tablet hendaklah dilengkapi
dengan fasilitas pengendali debu yang efektif
dan ditempatka sedemikian rupa untuk
menghindari campur baur antar produk.
• Hendaklah selalu tersedia alat timbang yang
PENCETAK akurat dan telah dikalibrasi untuk pemantauan

TABLET
bobot tablet selama-proses.
• Tablet yang diambil dari ruang pencetak tablet
untuk keperluan pengujian atau keperluan lain
tidak boleh dikembalikan lagi ke dalam bets
yang bersangkutan.
• Tablet yang ditolak atau yang disingkirkan
hendaklah ditempatkan dalam wadah yang
ditandai dengan jelas mengenai status dan
jumlahnya dicatat pada catatan pengolahan
bets.
• Produk cairan, krim dan salep hendaklah diproduksi
sedemikian rupa agar terlindung dari pencemaran
mikroba dan pencemaran lain.
• Tangki, wadah, pipa dan pompa yang digunakan
hendaklah didesain dan dipasang sedemikian rupa
CAIRAN, KRIM sehingga memudahkan pembersihan dan bila perlu
DAN SALEP disanitasi.
• Penggunaan peralatan dari kaca sedapat mungkin
(NON-STERIL) dihindarkan. Baja tahan karat bermutu tinggi
merupakan bahan pilihan untuk bagian peralatan
yang bersentuhan dengan produk.
• Pemeliharaan sistem air hendaklah diperhatikan
untuk menghindari perkembangbiakan mikroba.
• Perhatian hendaklah diberikan untuk
mempertahankan homogenitas campuran, suspensi
dan produk lain selama pengisian. Proses
pencampuran dan pengisian hendaklah divalidasi.
Perhatian khusus hendaklah diberikan pada awal
pengisian, sesudah penghentian dan pada akhir
proses pengisian untuk memastikan produk selalu
dalam keadaan homogen.
PENCEGAHAN
PENCEMARAN SILANG

• Pencemaran bahan awal atau produk oleh bahan atau produk lain harus
dihindarkan. Risiko pencemaran silang ini dapat timbul akibat tidak
terkendalinya debu, gas, uap, percikan atau organisme dari bahan atau
produk yang sedang diproses, dari sisa yang tertinggal pada alat dan
pakaian kerja operator.
• Tingkat risiko pencemaran ini tergantung dari jenis pencemar dan produk
yang tercemar. Di antara pencemar yang paling berbahaya adalah bahan
yang dapat menimbulkan sensitisasi kuat, preparat biologis yang
mengandung mikroba hidup, hormon tertentu, bahan sitotoksik, dan bahan
lain berpotensi tinggi.
• Produk yang paling terpengaruh oleh pencemaran adalah sediaan
parenteral, sediaan yang diberikan dalam dosis besar dan/atau sediaan yang
diberikan dalam jangka waktu yang panjang.
PRA-KODIFIKASI BAHAN
PENGEMAS

KESIAPAN JALUR
KEGIATAN
PENGEMASAN

PRAKTIK PENGEMASAN

PENYELESAIAN
KEGIATAN
PENGEMASAN
Mencetak nomor bets ,
tanggal kadaluarsa dan
informasi lain sesuai
perintah pengemasan.
proses prakodefikasi ini
hendaklah dilakukan di
area yang terpisah dari
kegiatan pengemasan
lain nya
• Penomoran Bets

Nomor batch adalah kombinasi pembeda apa saja dari 1. Salep = 37


huruf angka ataupun symbol dimana dari nomor 2. Elixir = 34
tersebut secara lengkap dari pabrik, proses 3. Gargle = 40
pembuatan, pengemasan, penyimpanan, dan distribusi 4. Suspense = 33
produk obat dapat ditentukan: 5. Sirup kering = 39
I. Produk buatan 6. Emulsi = 71
a. Digit satu menunjukkan bahan produksi yang di 7. Suppositoria =53
modifikasi untuk 1990=0,: 1991=1, :1992=2 dst 8. Tablet = 10
b. Digit dua dan tiga menunjukkan kode produk 9. Tablet salut = 17
misalnya 01 untuk teofilin tablet, 02 untuk 10. Kapsul = 04
paracetamol tablet. >Nomor registrasi untuk kosmetik
c. Digit empat, lima dan enam menunjukkan urutan CD : Kosmetik dalam negeri
produksi misalnya 001, 002, 003, ………..999 CL : Kosmetik luar negeri
II. Produk jadi Tersiri dari 10 digit, uraian sebagai berikut:
Mencantumkan dari 2-6 dari nomor batch ruahan Digit 1 dan 2 : jenis katagori
ditambahkan didepannya dengan: Digit 3dan 4 : jenis sub katagori
Digit 1 menunjukkan tahun pengemasan misalnya Digit 5 dan 6 : angka terakhir tahun dibalik
tahun 1990 =A Digit 7,8,9,10 : nomor urut (badan pom, 2004’
Digit 2 dan 3 menunjukkan kode produk jadi catalog kartu, kosmetik, alat kesehatan dan
misalnya A 1215042 PKRT, unit pelayanan konsumen bada pengawas
> Nomor registrasi untuk setiap sediaan pada kotak obat dan makannan, jakarta)
12 ,13 ,yaitu

NO.BATCH DAN
EXPIRE DATE
KESIAPAN
JALUR

Hendaklah dilakukan sebelum melakukan proses pengemasan ,


pemeriksaan kesiapan jalur harus dengan prosedur tertulis yang
telah ditetapkan yaitu memastikan bahwa semua bahan dalam
produk yang dikemas dari kegiatan pengemasan sudah tidak
ada, memeriksa kebersihan jalur dan area sekitar serta
memastikan kebersihan peralatan . pemeriksaan selama
pengemasan berlangsung dilakukan secara visual dan hendaklah
dilakukan pemeriksaan secara independen oleh bagian
pengawsan mutu
PRAKTIK
PENGEMASAN

Untuk memperkecil risiko dalam kesalahan pengemasan dapat dilakukan


dengan cara :
 menggunakan label dalam gulungan
 pemberian penandaan bets pada jalur pengemasan label
 menggunakan alat pemindai dan penghitung label elektronis, label dan
bahan cetak lain di desain sedemikian rupa
>> wadah yg dipakai hendaklah diberi label yang menunjukkan identitas
jumlah nama bets dan status produk tersebut

>> produk yang dikemas akhir tapi belum di beri label hendaklah di pisahkan
dan di beri penandaan

>> area pengemasan hendaklah dipisahkan untuk produk tertentu seperti


obat yang berdosis rendah dan berpotensi tinggi atau produk toksik dan
bahan yang dapat menimbulkan sensitisasi area pengemas hendaklah
dilakukan pembersihan secara berkala, udara bertekanan tidak boleh
digunakan untuk membersihkan peralatan di area pengemasan karna dapat
terjadi pencemaran silang

PENYELESAIAN
KEGIATAN
PENGEMASAN

>> hendaklah kemasan terakhir diperiksa dengan


cermat untuk memastikan bahwa kemasan produk
telah sesuai dengan prosedur pengemasan induk

>> setelah proses rekonsiliasi pengemasan


bahan dan produk yang dinyatakan memenuhi
syarat tanpa dikembalikan ke gudang ,
sedangkan kelebihan bahan pengemasan dan
produk ruahan yang akan disingkirkan diawasi
oleh supervisor agar hanya bahan dan produk
yang di nyatakan memenuhi syarat saja yang
dikembalikan ke gudang dimanfaatkan
kembali.

>> produk jadi ditempatkan d area karantina


produk jadi sambil menunggu pelulusan dari
kepala bagian pemastian mutu.
PENGAWASAN SELAMA PROSES

>> Untuk memastikan keseragaman bets dan keutuhan obat ,


prosedur tertulis yang menjelaskan pengambilan sampel
,pengujian yg harus dilakukan selama proses dari tiap bets
produk hendaklah dilaksanakan sesuai dengan metode yang
telah disetujui oleh kepala bagian pemastian mutu dan hasil
nya di catat .

Disamping itu pengawasan selama proses hendaklah mencakup


:
semua paramenter produk, volume atau jumlah isi produk
hendaklah diperiksa pada saat awal dan slama proses
pengolahan atau pengemasan
kemasan akhir hendaklah diperiksa selama proses
pengemasan dengan selang waktu yang teratur ini untuk
memastikan kesesuaian nya dengan spesifikasi nya dan
memastikan semua komponen yang telah ditetapkan
prosedur pengemasan induk
BAHAN DAN PRODUK YANG
DITOLAK , DIPULIHKAN
DAN DIKEMBALIKAN

>> bahan dan produk yang >> pengolahan ulang produk >> produk yang dikembalikan
ditolak hendaklah diberi yang ditolak hendaklah dari perdearan dan telah
penandaan yang jelas dan merupakan suatu lepas dari pengawasan
disimpan terpisah di area kekecualian . hal ini hanya industri pembuat hendaklah
terlarang . bahan atau diperbolehkan jika mutu di musnahkan . produk
produk tsb hendaklh produk akhir nya tidak tersebut dapat dijual lagi, di
dikembalikan kepada terpengaruh , bila beri label kembali atau
pemasoknya atau bila di spesifikasi nya dipenuhi dan dipulihkan ke bets berikut
anggap perlu diolah ulang prosesnya dikerjakan hanya bila tanpa ragu mutu
atau di musnahkan . sesuai dengan prosedur nya masih memuaskan
langkah apapun yg di ambil yang telah ditetapkan dan setelah dilakukan evaluasi
hendaklah lebih dulu di disetujui setelah dilakukan secara kritis oleh kepala
setujui oleh kepala bagian evaluasi terhadap risiko bagian manajemen mutu
manajemen mutu dan di yang mungkin timbul . sesuai prosedur tertulis
catat catatan pengolahan ulang
hendaklah disimpan
KARANTINA DAN PENYERAHAN PRODUK JADI

>> pada produk jadi ini merupakan tahap akhir pengendalian sebelum penyerahan ke
gudang dan siap untuk di ditribusikan

>> selama menunggu pelulusan dari bagian manajemen mutu seluruh bets / lot yang sudah
dikemas hendaklah ditahan dalam status karantina
>> produk jadi yang memerlukan kondisi penyimpanan kusus hendaklah di beri penandaan
jelas yang menyatakan kondisi penyimpanan yang diperlukan

>> pelulusan akhir produk hendaklah didahului dengan penyelesaian yg memuaskan dari
paling tidak hal sbg brkut :

 Produk memenuhi persyaratan mutu dalam semua spesifikasi pengolahan dan


pengemasan
 Sampel pertinggal dari kemasan yg dipasarkan dalam jumlah yg mencukupi untuk
pengujian di masa mendatang
 Pengemasan dan penandaan memenuhi semua persyaratan sesuai hasil pemeriksaan
oleh kepala bagian pengawasan mutu
 Rekonsiliasi bahan pengemas cetak dapat diterima
 Produk jadi yg dIterima di area karantina sesuai dengan jumlah yg tertera pda
dokumen penyeerahan barang
 Setelah pelulusan suatu bets atau lot oleh bgian manajemen mutu hendaklah di
pindahkan dari area karantina ke gudang produk jadi
CATATAN PENGENDALIAN
PENGIRIMAN OBAT
PENYIMPANAN BAHAN AWAL ,
BAHAN PENGEMAS, PRODUK
ANTARA , PRODUK RUAHAN DAN
PRODUK JADI

>> penempatan bahan dan produk hendaklah


>> penyimpanan di luar gedung di
disimpan rapi dan teratur , ini untuk mncegah
perbolehkanuntuk bahan yg dikemas dalam
risiko campur baur atau pencemaran dam
wadah yg kedap (contoh : drum logam) &
mempemudah saat pemeriksaan dan
mutunya tidak terpengaruh oleh suhu atau
pemeliharaan
kondisi lain

>> bahan dan produk sebaik nya tidak diletakkan


>> tiap bets , bahan awal , bahan pengemas,
langsung di lantai dan di beri jarak yg cukup
produk antara , produk ruahan dan produk jadi
dengan sekeliliing nya.
yg disimpan di area gudang hendaklah
mempunyai kartu stok
>> semua catatan pemantauan hendaklah
disimpan untuk jangka waktu paling tidak sama
dengan umur bahan atau produk yg
bersangkutan bserta tahun , sesuai dengan
peraturan pemerintah
Penyimpanan Bahan Awal dan
Bahan Pengemas
>> Pemisahan secara fisik atau cara lain
yang tervalidasi hendaklah disediakan
untuk
Penyimpanan atau produk yang ditolak,
kadaluarsa, ditarik dari peredaran atau
obat atau bahan kembalikan
>> bahan cetak hendaklah disimpan di
area penyimpanan terlarang dan
penyerahan dibawah pengawasan yang
ketat
>> stok tertua bahan awal dan bahan
pengemas dan yang mempunyai tanggal
kadaluarsa paling dekat hendaklah
digunakan terlebih dahulu (prinsip FIFO
dan FEFO)
PENGIRIMAN
DAN
PENGANGKUTAN

>> bahan dan obat hedaklah diangkut dengan cara semikian rupa
sehinggar tidak merusak keutuhan nya dan kondisi penyimpanan nya
terjaga

>> bila perlu, di anjurkan penggunaan alat untuk memantau kondisi misal
nya suhu, selama, pengangkutan , hasil pemantauan kemudian dicatat
untuk pengkajian

>> pengiriman dan pengangkutan bahan atau obat hendaklah dilaksanakan


hanya setalah ada order pengiriman

>> catatan pengiriman hendaklah disimpan yang menyatakan minimal :


- Tanggal pengiriman
- Nama dan alamat pelanggan
- Uraian tentang produk misalnya : nama, bentuk dan kekuatan sediaan
(bila perlu) nomor bets dan jumlah dan
- Kondisi pengangkutan dan penyimpanan
1. Apa perbedaan batch dan lot ?

Jawaban :
☻ Nomor batch adalah kombinasi pembeda apa saja dari huruf
angka ataupun symbol dimana dari nomor tersebut secara
lengkap dari pabrik, proses pembuatan, pengemasan,
penyimpanan, dan distribusi produk obat.
☻ Lot adalah bagian tertentu dari suatu batch/bets yang
memiliki sifat dan mutu yang seragam dalam batas yang
ditetapkan.

Jadi, dalam no batch terdiri dari lot-lot dan menjadi satu


2. Apa fungsi No Batch ?

Jawaban :
♥ Sebagai identitas suatu produk
♥ Untuk mempermudah jika terjadi permasalahan diluar
♥ Untuk dapat mempermudah mengecek dan menyamakan
dengan produk tertinggal.
3. Apa penyebab terjadinya pencemaran silang ?
Jawaban :
♫ Dapat timbul akibat tidak terkendalinya debu, gas, uap,
percikan/organisme dari bahan/ produk yang sedang
diproses
♫ Sisa bahan yang tertinggal pada alat
♫ Alat yang kurang bersih
♫ Pakaian kerja operator
♫ Keadaan ruangan produksi yang kurang bersih
4. Apa perbedaan FIFO dan FEFO ?
Jawaban :
♣ FIFO → First In First Out
♣ FEFO → First Expire First Out

♣ Jadi, sebelum produk dipasarkan maka FEFO / Produk yang


mendekati expire maka akan terlebih dahulu dikeluarkan
untuk dipasarkan. Sedangkan untuk FIFO/ Produk yang baru
selesai diproduksi akan disimpan di dalam karantina dan
akan dipasarkan jika usia produk mendekati expire.
5. Apa yang harus dicantumkan dalam pelabelan ?
Jawaban :
♠ No batch
♠ Batas usia produk (Expire Date)
♠ Cara penggunaan produk
♠ Cara penyimpanan obat
♠ Komposisi produk
♠ Peraturan obat berdasarkan UU.
6. Apa maksud dari Pengawasan Selama Proses (IPC) ?

Jawaban :
Proses pengawasan produk yang dilakukan setiap tahap
produksi akan dilakukan pengecekan seperti , pengambilan
sampe (uji lab) jika lolos maka akan dilanjutkan sampai menjadi
produk jadi.
7. Apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan saat
penerimaan bahan baku datang ?
Jawaban :
Mencatat keterangan :
☺ Nomor bets bahan baku,
☺ Expire date bahan baku,
☺ Tanggal penerimaan / penyerahan
☺ Pengamilan sample
☺ Uji sample (spesifikasi produk berdasarkan standard contoh
di FI)
☺ Tanggal pelolosan bahan
☺ Kemudian bahan yang lolos dikarantina diruangan khusus.
8. Apa yang harus dilakukan jika terjadi permasalahan atau
kasus pada produk ? Dan apakah produk tersebut dapat
dipasarkan kembali ?
Jawaban :
Jika terjadi keluhan dari luar seperti kerusakan produk atau
kemasan produk. Maka produk akan dikembalikan ke industry
dan dilaporkan kepada kepala Manajemen mutu untuk
meminta persetujuan bahwa produk tersebut dapat diolah
kembali / dimusnahkan.
Jika produk tersebut telah diuji dan disamakan dengan produk
tinggal dan terjadi permasalahan segera melapor kepada
kepala Manajemen Mutu untuk meminta persetujuan.
Jika mendapatkan persetujuan maka produk akan diperbaiki
dan akan tercantum di belakang no batch (P/ pengulangan)
dan tidak ada perubahan no batch.
9. Apa perbedaan ruang steril dan Non-steril ?
Jawaban :
• Steril :
1. Ruangan bertekanan tinggi dari ruangan luar
2. Pada ruangan diberi penyedot / penghisap debu
3. Pegawai memakai pakaian khusus seperti baju tertutup
yang bebas dari mikroba dan bakteri.
• Non-steril :
1. Mesin disimpan sedemikian rupa agar mencegah
pencemaran silang/ kontaminasi.

Anda mungkin juga menyukai