Anda di halaman 1dari 24

MODEL KONSEP TEORI

KEPERAWATAN MENURUT
BETTY NEUMAN

PADA KASUS
“DIARE PADA ANAK”.

Disusun Oleh : Ermawati Uki


BIOGRAFI
 Dilahirkan th 1924 ---- Ohio, Amerika.
 Th 1947 selesai menempuh pendidikan kep. dgn
penghargaan (doubel Honors) pd peoples Hospital
School Of Nursing di General Hospital
 1957 --- gelar sarjana Kesehatan Masyarakat &
Psikologi.
 1966 --- gelar Master dlm bidang kesehatan Jiwa
dan konsultasi Masyarakat dari University of
California, Los Angeles (UCLA).
 1985 --- gelar Doktor dalam bidang Psikologi
Klinis di Pacific Western University
PENGHARGAAN
 Dosen keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin
konseling model Whole Person Approach di UCLA
 Beliau mengajar pada program pendidikan
keperawatan berkelanjutan di UCLA
 kepala fakultas dari program dimana ia lulus dan
memulai kontribusinya sebagai guru, dosen, penulis
dan konsultan dalam berbagai disiplin ilmu kesehatan.
 pemimpin konseling model Whole Person Approach
serta beliau telah membuat sebuah sistem model
keperawatan di UCLA (the neuman system model
trustees group)
Konsep dari berbagai teori .......
Bertalanty Menghasilkan pengetahuan yg pandangan filosofinya
serta keahlian keperawatan klinis yang dimilikinya
terutama dalam bidang keperawatan jiwa.
Gestalt Mendeskripsikan homeostatis sebagai suatu proses
ketika suatu organisme dpat mempertahakan
keseimbangannya terkait dengan kondisi
kesehatannya.
Chardin dan Seluruh pola mempengaruhi sebagian kesadaran,
marx yang diambil dari kesehatan hidup.
Selye Stress merupakan respon yang tidak spesifik dari
tubuh terhadap suatu kebutuhan yang muncul pada
saat tertentu.
Paradigma/ asumsi .......
Manusia -Memandang mns sbg wholistik/ mns yg seutuhnya
-Klien bisa seorang individu, keluarga, kelompok,
masyarakat
-Sistem klien terdiri dari hub yang dinamis antara fisiologi,
psikologi, sosial budaya, tumbuh kembang faktor spiritual.
Kesehatan - suatu rentang dari keadaan sejahtera optimal
- Bebas dari gangguan kesehatan
- Keseimbangan yg dinamis dr keberhasilan menghindari
stressor
Lingkunga Faktor internal dan eksternal yang mengelilingi sistem klien
n dan memberikan pengaruh terhadap sistem tersebut.
Stressor (interpersonal dan ekstrapersonal)
Keperawat - Individu sebagai satu kesatuan
an - dipandang sebagai suatu “profesi yang memperhatikan
semua unsur yang mempengaruhi respon individu terhadap
stres
Konsep utama Betty Neuman
1. Wholistik, ------- UTUH
2. Sistem terbuka terdiri dari; Fungsi, input dan output,
umpan balik, negentropy, stabilitas
3. Lingkungan
4. Sistem klien terdiri dari; struktur dasar, garis resistensi,
garis pertahanan normal, garis pertahanan fleksibel
5. Kesehatan ( rentang sehat-sakit)
6. Sterssor
7 Tingkatan reaksi
8. Pencegahan sebagai intervensi (primer, sekunder, tersier)
9. Pemulihan (rekontruksi)
kasus
seorang anak S berusia 10 tahun masuk RS dengan
keluhan buang air besar encer lebih dari 7 kali
dirumah dan muntah 1 kali. Klien mengatakan nafsu
makan tidak ada, klien juga mengatakakan perutnya
terasa sakit, sakit seperti melilit, nyeri yang dirasakan
hilang timbul, skala nyeri 6. Sejak 3 hari sebelum klien
dibawa ke RS orang tua klien mengatakan awal
keluhan klien dirasakan karena klien terlalu banyak
makan mangga dan orang tua klien hanya memberikan
obat-batan yang dibeli di apotik namun tidak ada
perubahan.
Lanjut kasus.....
orang tua klien mengatakan tidak mengetahui dengan pasti
tentang penyakit yang di derita anaknya. Ibu klien merasa
khwatir dengan penyakit anaknya. Ibu selalu berdoa agar anakya
cepat sembuh, ekspresi wajah orang tua klien cemas. An. S Rajin
dalam beribadah dan biasa bermain dengan teman-teman
sekolahnya dan teman-teman disekitar lingkungan tempat
tinggalnya. Orang tua kooperatif terhadap akan semua tindakan
yang dilakukan. Karena kuatir akan kondisi anaknya orang tua
klien memutuskan untuk ke RS melakukan pemeriksaan. An. S
dibawa ke RS untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk
mendapatkan perawatan yaitu Kolaborasi dalam Obat-obatan
antara lain : pemasangan infus, pemberian antibiotic, analgesik
yang diperlukan untuk nyeri, antiemetic yang diperlukan untuk
mual/muntah. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital:
Nadi: 120x/mnt, Suhu: 37oc, RR: 20x/mnt.
Pengkajian
1. Garis Pertahanan Fleksibel
 An. S buang air besar encer lebih dari 7 kali dirumah dan
muntah 1 kali.
 An S nafsu makan tidak ada.

 Sejak tiga hari klien telah banyak makan mangga.

2. Garis Pertahanan Normal


 Orang tua klien mengatakan tidak mengetahui penyakit
yang diderita anaknya.
 Ibu klien merasa khawatir dengan penyakit anaknya.

 ibu klien selalu berdoa agar anaknya cepat sembuh

 ekspresi wajah orang tua klien cemas.


Lanjut pengkajian
3. Garis Resistensi
 Orang tua kooperatif terhadap akan semua tindakan

yang dilakukan.
 Orang tua klien memutuskan untuk ke RS melakukan

pemeriksaan.
Diagnosa Keperawatan
 Diare b/d proses infeksi
 Nyeri b/d hiperperistaltik usus
 Kurang pengetahuan b/d kurang terpajan informasi
tentang penyakit
 Kecemasan b/d kurang dari pembelajaran tentang
penyakit.
Intervensi
1. Primary Prevention
 Lakukan penyuluhan kesehatan kepada
masyarakat tentang penyakit diare yang
mencakup : pengertian, etiologi, tanda dan
gejala, penangan keperawatan dan
medis, komplikasi serta pencegahan
penyakit diare.
 Meningkatkan daya tahan tubuh dengan
cara meningkatkan status gizi pada anak.
2. Secondary Prevention
 Temukan dan berikan perawatan dan
pengobatan bagi An. S yang mengalami
diare
 Demonstrasikan cara mencuci tangan sebelum
dan sesudah makan.
 Menganjurkan kepada orang tua klien
menggunakan air bersih dan dimasak untuk
minum.
Intervensi lanjut.....

3. TersierPrevention
 Membawa An. S ke RS untuk dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut untuk mendapatkan
perawatan yaitu Kolaborasi dalam Obat-
obatan antara lain : pemasangan infus,
pemberian antibiotic, analgesik yang
diperlukan untuk nyeri, antiemetic yang
diperlukan untuk mual/muntah.
Impelementasi
1. Pencegahan Primer
 Menyusun SAP dan Leaflet, dam memberikan

penyuluhan kepada masyarakat, tentang penyakit


diare yang meliputi : pengertian, penyebab, tanda
dan gejala, penangan keperawtan dan medis,
komplikasi serta pencegahan penyakit diare.
 Meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara

meningkatkan status gizi pada anak.


2. Pencegahan Sekunder
 Menemukan dan memberikan perawatan dan
pengobatan bagi An. S yang mengalami diar
 Mendemonstrasikan cara mencuci tangan sebelum
dan sesudah makan.
 Menganjurkan kepada orang tua klien menggunakan
air bersih dan dimasak untuk minum.
3. Pencegahan Tersier
 Melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendapatkan
perawatan yaitu Kolaborasi dalam Obat-obatan antara lain :
pemasangan infus, pemberian antibiotic, analgesik yang
diperlukan untuk nyeri, antiemetic yang diperlukan untuk
mual/muntah.
Evaluasi
 Dalam memberikan penkes/edukasi keluarga An. S
antusias sampai penyuluhan selesai memahami materi
yang disampaikan dengan bisa menjawab beberapa
pertanyaan yang diajukan.
 Dapat mendemonstrasikan cara mencuci tangan
 Bersedia memelihara kebersihan lingkungan.

Discharge Planning
 Ajarkan orang tua mengenai perawatan anak, pemberian makanan
dan minuman (misal oralit)
 Ajarkan mengenai tanda-tanda dehidrasi, mata cekung, turgor kulit
tidak elastis, membran mukosa kerimg.
 Jelaskan obat-obatan yang diberikan, efek samping dan
kegunaannya.
Kekuatan
 Kekuatan model ini terletak pada adanya pencegahan,
pendidikan kesehatan. Kasus diare bisa dicegah dari
berbagai faktor diantaranya mencuci tangan sebelum
dan sesudah makan, jangan makan sembarang
makanan, menggunakan air bersih dan dimasak untuk
minum.
 Model Neuman ini fleksibel sehingga dapat bekerja
sama dengan tim kesehatan dalam memberikan
pelayanan kesehatan. Dalam menangani kasus An. S
ditangani berbagai TIM medis dan para ahli.
Lanjut kekuatan ......
 Model ini banyak membahas kasus mengenai stress pada
seseorang
 Neuman mengemukakan bahwa lingkungan sebagai
kekuatan eksternal dan internal yang berada disekitar
klien. Dimana lingkungan diciptakan untuk menjaga
homeostasis.
 Pada kasus ini kekuatan ada pada orang tua klien Orang
tua kooperatif terhadap akan semua tindakan yang
dilakukan, ibu selalu berdoa agar anakya cepat sembuh.
 Model neuman membahas dari berbagai aspek fisiologis,
psikologis, sosialcultural, perkemembangan dan spiritual
seperti pada kasus An. S
Lanjut kekuatan ......
 Model keperawatan neuman lebih menggali aspek
fisiologis, psikologis, sosial kultural dan spiritual, dan
perkembangan sudah tergambar pada kasus an. S

 Memprioritaskan diagnosa Keperawatan.


Menggunakan Model sistem Neuman"perawat akan ber
fokus pada perawatan holistik dan perubahan hidup
yang berkelanjutan, bukan penyakit.
Kelemahan
 Intervensi keperawatan berfokus pada upaya
pencegahan (primer, sekunder, tersier), yang harus
melibatkan orang banyak, penangananya
multidimensional dan membutuhkan biaya yang
banyak. Pada kasus An. S harus melibatkan keluarga
dalam mendukung masalah yang dihadapi oleh An. S
Lanjut kelemahan .....
 Model Neuman berawal dari sintesis berbagai disiplin
ilmu, selain mengkaji seluruh aspek masalah fisiologis,
psikologis, sosialcultural dan spiritual pada An. S
 Teori Neuman menganggap manusia lebih
mengandalkan kemampuan belajar, sedangkan
manusia juga sebagai sistem adaptif memiliki
mekanisme koping, atau dengan kata lain manusia
dipandang hanya sebagai elemen dalam pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai