Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Strangulata
Inkarserata
Klasifikasi
• Hernia diklasifikasikan menurut berbagai dasar:
– Klasifikasi hernia berdasarkan terjadinya:
• Hernia kongenital, merupakan hernia bawaan yang
terjadi pada saat bayi berada dalam kandungan dan
menetap sampai bayi lahir.
6
Gambaran Types of Hernias
NYHUS Classification System
Etiologi
• Kongenital, prosesus vaginalis yang terbuka
• Tekanan intra abdomen meningkat : batuk, mengejan,
mengangkat beban berat, hipertrofi prostat, konstipasi
• Kelemahan otot dinding perut karena usia
Anatomi Regio Inguinalis
• Kanalis inguinalis :
– Kraniolateral : annulus inguinalis internus
– Medial bawah : annulus inguinalis eksternus
– superior : aponeurosis m. oblikus eksternus.
– Inferior : ligamentum inguinale
Trigonum Hasselbach
• Trigonum Hasselbach, daerah yang dibatasi oleh :
Inferior : Ligamentum inguinale
Lateral : Vasa epigastrika inferior
Medial : Tepi lateral M rectus abdominis
Dasar : Fascia transversalis M Transversus
• Dasar segitiga Hasselbach dibentuk oleh fascia
transversa yang diperkuat oleh serat aponeurosis
m. transversus abdominis yang kadang-kadang
tidak sempurna sehingga daerah ini potensial
untuk menjadi lemah.
Trigonum Hasselbach
Hernia Inguinalis
1. Hernia inguinalis lateralis (indirek)
– keluar dari rongga peritonem melalui annulus
inguinalis internus
– Dikenal sebagai indirek karena keluar melalui dua
pintu dan saluran, yaitu annulus dan kanalis inguinalis
2. Hernia inguinalis medialis (direk)
– menonjol langsung ke depan melalui trigonum
Hesselbach
– Jalannya langsung (direct) ke ventral melalui annulus
inguinalis subcutaneous
HERNIA INGUINALIS LATERALIS / INDIREK
Gambar:2 Gambar:4
Anulus internus
Segi tiga
Hasselbach
17
Penegakan Diagnosis
Anamnesis
• Hernia reponibel : adanya benjolan di regio inguinal yang muncul pada
waktu berdiri, batuk, bersin, atau mengejan, dan menghilang setelah
berbaring
• Hernia ireponibel : bila isi kantong / benjolan tidak dapat dikembalikan ke
dalam rongga
• Keluhan nyeri jarang dijumpai, kalau ada biasanya dirasakan didaerah
epigastrium atau para umbilical berupa nyeri visceral karena regangan
pada mesenterium sewaktu satu segmen usus halus masuk kedalam
kantong hernia
• Nyeri yang disertai mual atau muntah baru timbul kalau terjadi inkarserasi
karena ileus atau strangulasi karena nekrosis atau gangren
• Pasien sering mengeluh tidak nyaman dan pegal pada daerah inguinal, dan
dapat dihilangkan dengan reposisi manual kedalam kavitas peritonealis.
Tetapi dengan berdiri atau terutama dengan gerak badan, maka biasanya
hernia muncul lagi
Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi :
– hernia inguinalis lateralis pembengkakan yang timbul
mulai dari regio inguinalis dan mencapai labium majus
atau sampai dasar skrotum
– hernia inguinalis medialis pembengkakan itu
kelihatannya langsung muncul ke depan gambaran
hernia berbentuk bulat
– Bila tidak ada pembengkakan(Valsava test) penderita
diminta berdiri kemudian disuruh batuk/meniup
tangan/mengedan pembengkakan berada di atas
lipatan inguinal dan berjalan miring dari lateral atas
menuju ke medial bawah hernia inguinalis lateralis
Pemeriksaan fisik
Zieman’s Test
1. Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan,
hernia kiri diperiksa dengan tangan kiri.
2. Penderita disuruh batuk, bila teraba rangsangan
pada :
• jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis.
• jari ke 3 : Hernia Ingunalis Medialis.
• jari ke 4 : Hernia Femoralis.
Thumb Test
1. Anulus internus ditekan dengan ibu jari dan
penderita disuruh mengejan
2. Bila keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis
medialis.
3. Bila tidak keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis
Lateralis.
Finger tip Test
1.Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5.
2.Dimasukkan lewat skrortum melalui anulus eksternus ke kanal
inguinal.
3. Penderita disuruh batuk:
• Bila impuls diujung jari berarti Hernia Inguinalis Lateralis
• Bila impuls disamping jari berarti Hernia Inguinnalis Medialis
Pemeriksaan fisik
• Auskultasi
– Terdengar suara usus, bila auskultasi negatif maka
kemungkinan isi hernia berupa omentum.
Auskultasi juga bisa untuk mengetahui derajat
obstruksi usus
Penatalaksanaan
• Konservatif
– Reposisi
• Suatu usaha atau tindakan untuk memasukkan atau
mengembalikan isi hernia ke dalam cavum peritoneum atau
abdomen secara hati-hati dan dengan tekanan yang lembut
dan pasti. Reposisi ini dilakukan pada hernia inguinalis yang
reponibel dengan cara memakai kedua tangan
• Reposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulate,
kecuali pada pasien anak-anak
– Sabuk hernia
• diberikan pada pasien dengan pintu hernia yang masih kecil
dan menolak dilakukan operasi
Operatif
• Herniotomi
– Dilakukan pada anak-anak, karena penyebabnya adalah proses
kongenital dimana prosesus vaginalis tidak menutup pada
proses desensus testtikulorum
– Isi kantung dikembalikan pintu/cincin ditutup
• Hernioplasti
– Dilakukan tindakan memperkecil annulus inguinalis dan
memperkuat dinding belakang canalis inguinalis
• Hernioraphy ( Herniotomi + hernioplasti)
– Dilakukan pada dewasa, karena penyebab hernia karena
kelemahan otot/fascia abdomen
– Isi kantung dikembalikan pintu/cincin ditutup kemudian
dinding belakang hernia dijahit untuk diperkuat
– Metode Bassini, Ferguson, Halsted, McFay, Sholdice
• Pemasangan fascia sintetis berupa mesh berbahan prolene
mengurangi rasa sakit akibat regangan jahitan pada otot
1. Open Approch
• Tissue Repair
- Bassini Repair
- McVay Repair
• Prosthetic Repair
- Lichtenstein Tension-Free Repair
- Plug and Patch Technique
2. Laparoscopic Approch
• Intraperitoneal
-Intraperitoneal on-lay mesh procedur (IPOM)
• Ekstraperitoneal
-Trans-abdominal preperitoneal technique (TAPP)
-Total extraperitoneal mesh placement (TEP)
Metode Bassini
Menjahitkan facia transversa m.
rectus abdominis dengan m.
oblikus internus abdominis yang
dikenal dengan nama conjoint
tendon ke ligamentum inguinale
Poupart
Metode Mc Vay
Menjahitkan fascia tranversa, M. tranversus abdominis,
M. oblikus internus abdominis ke ligamentum Cooper
Lichtenstein Tension-Free Herniorrhaphy
4-Infeksi luka
5-Seroma
6-Retensi urin
Prognosis
• Tergantung dari umur penderita, ukuran hernia
serta kondisi dari isi kantong hernia
• Pada hernia inguinalis lateralis penyebab residif
yang paling sering ialah penutupan anulus
inguinalis internus yang tidak memadai, di
antaranya karena diseksi kantong yang kurang
sempurna, adanya lipoma preperitoneal, atau
kantung hernia tidak ditemukan.
• Pada hernia inguinalis medialis penyebab residif
umumnya karena tegangan yang berlebihan pada
jahitan plastik atau kekurangan lain dalam teknik
Hernia Femoralis
• umumnya pada perempuan lanjut usia,
insidensi perempuan 4x lebih berisiko dari
lelaki.
• Patofisiologi: peningkatan tekanan
intraabdomen → mendorong lemak
preperitoneal ke kanalis femoralis→ hernia.
• Faktor resiko: kehamilan multipara, obesiras,
degenerasi jaringan ikat karena usia lanjut.
Gambaran Hernia Femoralis
Gambaran klinis:
• benjolan dilipat paha yang muncul terutama
pada waktu melakukan kegiatan yang
menaikkan tekanan intraabdomen seperti
mengankat barang atau batuk. hilang pada
waktu berbaring.
• Pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan
lunak dilipat paha dibawah ligamentum
inguinale di medial V. femoralis dan lateral
tuberkulum pubikum.
Terapi
• Prinsip operasi :
1. Herniotomi dengan eksisi komplit kantung
hernia
2. Menggunakan benang yang tidak diserap
3. Hernioplasti dengan reparasi defek fasia
transversalis dengan ligamentum Cooper
atau mesh dengan tujuan mempersempit
anulus femoralis
Hernia Lain
1. Hernia Umbilikalis
• Hernia umbilikalis merupakan hernia congenital pada
umbilicus yang hanya ditutup peritoneum dan kulit,
berupa penonjolan yang mengandung isi rongga perut
yang masuk melalui cincin umbilicus.
• Terdapat pada kira – kira 20% bayi dan angka kejadian
hernia ini lebih tinggi pada bayi premature.
• Hernia umbilikalis pada orang dewasa merupakan
lanjutan hernia umbilikalis pada anak.
• Peninggian tekanan karena kehamilan, obesitas atau
asites merupakan faktor predisposisi.
Gambaran Hernia Umbilikalis
Gejala klinik
• Umumnya tidak menimbulkan nyeri dan
sangat jarang terjadi inkarserasi
• Pada orang dewasa inkaserasi lebih sering
terjadi.
Penatalaksanaan
• Bila cincin hernia diameternya <2cm umumnya
regresi spontan akan terjadi sebelum bayi berumur 6
bulan.
• Usaha untuk mempercepat penutupan dapat
dikerjakan dengan mendekatkan tepi kiri dan kanan
kemudian memfiksasinya dengan pita perekat
(plester) untuk 2 – 3 minggu.
• Dapat pula digunakan uang yang diletakkan dan
diplester di atas umbilicus untuk mencegah
penonjolan isi rongga perut.
• Bila sampai usia 1,5 tahun hernia masih menonjol
maka umumnya diperlukan koreksi operasi.
• Pada cincin hernia yang melebihi 2 cm jarang terjadi
regresi spontan dan lebih sukar diperoleh penutupan
dengan tindakan konservatif
Hernia Epigastrika
Penatalaksanaan
• Terapi bedah merupakan reposisi isi hernia dan
menutup defek di linea alba.
Hernia Ventralis