Anda di halaman 1dari 15

N E F R O P A T I D I A B E T I K U M

PADA PENDERITA DIABETES MIELITUS

o l e h

d r . P u s p i t a H e r d i y a n i n g s i h
Nefropati diabetik adalah jenis penyakit ginjal yang disebabka
n oleh diabetes. Penyakit ini dapat terjadi pada penderita diab
etes tipe 1 maupun diabetes tipe 2 (tersering).

Makin lama seseorang menderita diabetes, atau adanya fakto


r risiko lain seperti hipertensi, makin tinggi juga risikonya terse
rang nefropati diabetik.
Gejala Nefropati Diabetik
Seringkali tidak menunjukkan gejala apa pun. Namun bila k
erusakan ginjal terus berlanjut, akan timbul sejumlah gejala
, seperti:
• Frekuensi buang air kecil meningkat atau sebaliknya.
• Gatal-gatal.
• Hilang nafsu makan.
• Insomnia.
• Lemas.
• Mata bengkak.
• Mual dan muntah.
• Pembengkakan pada lengan dan tungkai.
• Sulit berkonsentrasi.
• Terdapat protein dalam urine dan urine berbusa.
Nefropati diabetik dikarenakan penyakit diabetes me
nyebabkan kerusakan dan terbentuknya jaringan parut
pada nefron.
Nefron adalah bagian ginjal yang berfungsi menyarin
g limbah dari darah, dan membuang kelebihan cairan d
ari tubuh.
Selain menyebabkan fungsinya terganggu, kerusakan
tersebut juga membuat protein yang disebut albumin t
erbuang ke urine dan tidak diserap kembali.terjadi pad
a penderita diabetes, tetapi diduga terkait dengan ting
ginya kadar gula dan tekanan darah, dua kondisi yang d
apat mengganggu fungsi ginjal.
faktor lain yang dapat meningkatkan risiko nefropati di
abetik adalah:
Merokok.
Menderita diabetes tipe 1 sebelum usia 20 tahun.
Menderita kolesterol tinggi.
Memiliki berat badan berlebih.
Memiliki riwayat diabetes dan penyakit ginjal dalam kel
uarga.
Menderita komplikasi diabetes lain, seperti neuropati d
iabetik.
Diagnosis Nefropati Diabetik
pemeriksaan lanjutan untuk memeriksa fungsi ginjal:

1.Tes BUN (blood urea nitrogen) atau ureum.


Pria : 8-24 mg/dL, Wanita :6-21 mg/dL ,
Anak: 7-20 mg/dL

2.Tes kreatinin : 18-60 tahun 0.9-1.3 mg/dL pria, dan 0.


6-1.1 mg/dL untuk wanita.

3. Tes LFG (laju filtrasi glomerulus).


adalah jenis tes darah untuk mengukur fungsi ginjal. M
akin rendah nilai LFG, makin buruk fungsi ginjal dalam
menyaring limbah.
LFG = (140-usia) x BB / (72 x kadar kreatinin plasma) –>
hasilnya dikalikan 0,85 untuk pasien wanita.
• Stadium 1 (LFG 90 ke atas): ginjal berfungsi dengan
baik.
• Stadium 2 (LFG 60-89): gangguan ringan pada fungsi
ginjal.
• Stadium 3 (LFG 30-59): gangguan fungsi ginjal tahap
menengah.
• Stadium 4 (LFG 15-29): gangguan berat pada fungsi
ginjal.
• Stadium 5 (LFG 15 ke bawah): gagal ginjal.
4. Tes urine mikroalbuminuria
Dikatakan nefrotik diabetikum jika urin mengandung Al
bumin. Kadar albumin
normal: <30mg, 30-300mg:gagal ginjal tahap awal,
>300mg(makroalbuminuria):Gagal ginjal Kronik.
5.Uji pencitraan.
USG dan foto Rongsen melihat struktur dan ukuran.
CT scan dan MRI menilai kondisi sirkulasi darah di ginja
l.
6. Biopsi ginjal
Terapi
Tatalaksana nefropati diabetik tergantung pada tahapa
n-tahapan apakah masih normoalbuminuria, mikroalbu
minuria atau makroalbuminuria. Tetapi pada prinsipny
a pendekatan utama tatalaksana nefropati diabetik ad
alah melalui :
1.Pengendalian gula darah dengan olahraga, diet, obat
anti diabetes.
2.Pengendalian tekanan darah dengan diet rendah gara
m, obat antihipertensi.
3.Perbaikan fungsi ginjal dengan diet rendah protein, p
emberian Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor(AC
E-I) atau Angiotensin Receptor Blocker (ARB)dapat men
cegah laju penurunan fungsi ginjal.

4.Pengendalian faktor-faktor ko-morbiditas lain seperti


pengendalian kadar lemak, mengurangi obesitas

5. Insulin, untuk menurunkan kadar gula darah.


6. pola makan yang lebih ketat.
membatasi asupan protein, mengurangi asupan s
odium atau garam kurang dari 1500-2000 mg/dL,
membatasi konsumsi makanan tinggi kalium sepe
rti pisang dan alpukat, serta membatasi konsumsi
makanan tinggi fosfor seperti yoghurt, susu, dan d
aging olahan.
Pencegahan Nefropati Diabetik

Nefropati diabetik dapat dihindari dengan cara m


emperbaiki gaya hidup melalui langkah-langkah se
derhana, seperti:
1. Menangani diabetes dengan benar. Penangana
n diabetes yang benar dapat menunda atau bahka
n mencegah nefropati diabetik.
2.Menjaga tekanan darah dan kesehatan secara u
mum. Individu dengan faktor risiko nefropati diab
etik disarankan untuk rutin mengunjungi dokter g
una mewaspadai tanda-tanda kerusakan ginjal.
4.ikuti petunjuk penggunaan obat.
Gunakan obat dengan benar, khususnya bila pasien nefropa
ti diabetik mengonsumsi obat pereda nyeri golongan obat a
ntiinflamasi nonsteroid. Penggunaan obat yang tidak sesuai
petunjuk bisa memicu kerusakan ginjal.

5. Menjaga berat badan ideal.


Lakukan olahraga rutin beberapa hari dalam seminggu agar
berat badan ideal tetap terjaga.

6.Berhenti merokok.
Rokok dapat merusak ginjal dan memperparah kondisi ginja
l yang sudah rusak.
Komplikasi lain akibat nefropati diabetik yang dapat berkem
bang secara bertahap dalam hitungan bulan atau tahun, ant
ara lain:
• Luka terbuka di kaki.
• Anemia atau kekurangan sel darah merah.
• Kenaikan kadar kalium dalam darah (hiperkalemia) secar
a mendadak.
• Retensi cairan yang dapat memicu pembengkakan di tan
gan, kaki, atau paru-paru (edema paru).
THANK YO
U

Anda mungkin juga menyukai