Anda di halaman 1dari 12

Tumor Necrosis Factor-α sebagai

Prediktor Terjadinya Anemia pada Ibu


Hamil di Wilayah Endemis Malaria

Kelompok 2:
1. Raden rara dinda larasati (1611201001)
2. Doddy sulistiawan wibowo (1611201003)
3. Pilar rosatria firyalunfah (1611201005)
4. Heni setianah (1611201011)
Latar belakang

MALARIA PLASMODIUM IBU HAMIL ANEMIA DAN BBLR

Plasmodium falciparum,
Plasmodium vivax,
Plasmodium malariae,
Hubungan kadar TNF-α dengan
dan Plasmodium ovale
kejadian anemia ibu hamil di daerah
endemik malaria vivax
Respon imun terhadap malaria

• Wanita hamil yang terinfeksi malaria, eritrosit berparasit dijumpai


pada plasenta sisi maternal.
• Respon imun spesifik  imunitas selular (limfosit T) dan humoral
(Limfosit B)
• Limfosit T helper (CD4+)  regulator dengan membantu
produksi antibodi dan aktifasi fagosit-fagosit lain
• Limfosit T sitotoksik/killer (CD8+)  efektor langsung untuk
fagositosis parasit dan menghambat perkembangan parasit
dengan menghasilkan IFN-γ
• Sitokin yang dihasilkannya :
1. Subset Th-1 (menghasilkan IFNγ dan TNF-α)
2. Subset Th-2 (menghasilkan IL-4, IL-5, IL-6, IL10).
Lanjutan ..

• Konsentrasi eritrosit yang terinfeksi parasit plasenta


respon imun supresihormonal.
• Konsentrasi hormon progesteron yang meningkat selama
kehamilan menghambat aktifasi limfosit T terhadap
stimulasi antigen.
• Efek imunosupresi kortisol menghambat respon imun.
• Malaria kehamilan trimester II dan III.
• Malaria berat wanita hamilpenurunan imunitas selama
kehamilan.
• Ibu hamil rentan infeksi malaria vivax  perubahan sistem
imun selular dan humoral, peningkatan hormon kortisol
serta progesteron
TNF-α
• TNF- α kadar rendah  menghambat pertumbuhan stadium
darah parasit dengan mengaktifkan sistim imun seluler
membunuh parasit secara langsung namun aktifitasnya
hanya lemah.
• TNF- α kadar yang tepat  perlindungan dan penyembuhan,
sedang pada
• TNF- α kadar berlebihan  hiperparasitemia (>5% Eritrosit
yang terinfeksi parasit) dan pertumbuhan parasit yang
berlebihan kerusakan jaringan yang sangat berat dan fatal.
Metodologi
Pemeriksaan parasit
Sampel sebanyak 40
Pengambilan darah malaria secara
orang ibu hamil 
sebanyak 2,5 cc mikroskopis dengan
trimester II dan III
hapusan tebal dan tipis

Pemeriksaan kadar TNF- Pemeriksaan kadar Hb


Korelasi antara kadar
α dilakukan dengan dilakukan dengan
TNF-α dengan kejadian
metode (ELISA) TNF metode
anemia dilakukan uji
Alpha Human Elisa Kit  Cyanmethemoglobin
Spearman.
kadar TNF-α > 2,42 pg/ml kadar Hb < 11 mg%
Hasil dan Pembahasan
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Subjek Penelitian
• Tabel 2. Korelasi Antara Rerata Kadar TNF-α dan Kadar Hb pada Ibu
Hamil

Kadar Hb < 11 mg%

TNF-α > 2,42 pg/ml


 Korelasi negatif kuat dan bermakna 0<0,05

Kadar TNF-α  predikator anemia ibu hamil di daerah endemik P. vivax


Hubungan TNF-α dan Hb
• Parasit menginvestasi eritrosit  tanggapan hiperparasitemia 
Peningkatan TNF- α

Peningkatan Besi Berdampak pada kematangan produksi


eritropoetin dan gangguan eritropoesis (lintasan
TNF- α berkurang metabolisme menghasilkan eritrosit)
Kadar Hb pada ibu hamil
• Penurunan kadar Hb  kondisi fisiologis yang normal
• Penurunan Hb < 11 mg%  Anemia
• Anemia  jumah eritrosit yag beredar/ konsentrasi Hb menurun
aliran darah ke janin berkurang, penurunan transportasi O2 
gangguan nutrisi janin  BBLR
Kesimpulan

1. Terdapat korelasi negatif yang kuat dan bermakna antara


kadar TNF-α dengan kadar Hb pada ibu hamil.
2. Semakin tinggi kadar TNF-α, maka akan semakin rendah pula
kadar Hb pada ibu hamil.
3. Kadar TNF-α merupakan prediktor terjadinya anemia pada ibu
hamil di daerah endemis malaria vivax.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai