Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MENINGOENCEPHALITIS TB
• Keluhan tambahan :
▫ Demam sejak 1 hari SMRS
▫ Mata tidak dapat menutup sejak 20 hari SMRS
▫ Penurunan kesadaran sejak 20 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
• Sejak pertengahan November 2018 pasien sering
muntah-muntah. Dikatakan muntah dengan frekuensi
+- 4x/hari berisi makanan dan cairan. Pada tanggal 2
Desember pasien mengalami muntah sebanyak 5x di
pagi. Muntah berisi makanan dan cairan. Darah dan
lendir (-).
✅
✅
✅
Perkembangan sesuai KPSP
usia 12 bulan
✅
✅
✅
✅
✅
RIWAYAT MAKANAN
Jantung
• Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
• Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS III
• Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan 2 reguler, murmur (-), gallop(-)
PEMERIKSAAN FISIK
Sistem Organ Hasil Pemeriksaan Fisik
Abdomen
• Inspeksi : Tampak cembung
• Auskultasi : BU (+) 3x/menit
• Palpasi : Supel, hepatomegali (-), splenomegali (-),
turgor kulit abdomen baik
• Perkusi : Timpani pada semua regio abdomen
Punggung : Alignment vertebra baik
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <3 detik,
edema (-/-/-/-)
Genitalia : Labia mayora menutupi labia minora, sekret (-)
Kulit : Rash (-), turgor kulit baik
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Nervus kranialis
N. I : tidak dapat dinilai
N. II : visus tidak dapat dinilai, funduskopi tidak dilakukan
N. III, IV, VI : pupil isokor 2mm/2mm, refleks cahaya langsung (+/+), refleks
cahaya tidak langsung (+/+), nystagmus (-/-), strabismus (-/-), gerakan bola mata
(-) ke segala arah, ptosis (-/-), lagoftalmus (+/+)
N. V : refleks kornea (+/+)
N. VII : wajah simetris, gerakan wajah tidak dapat dinilai
N. VIII : tidak dapat dinilai
N. IX, X : refleks muntah (+)
N. XI : tidak dapat dinilai
N. XII : deviasi lidah, atrofi lidah, fasikulasi tidak dapat dinilai
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Motorik
• Spasme dan rigiditas pada semua ekstremitas
• Otot dalam kondisi hipertonus
Sensorik
• Tidak dapat dinilai
Otonom
• BAK (+) dengan kateter, BAB (+), Keringat (+)
Refleks fisiologis:
• Bisep : ++ | ++
• Trisep: ++ | ++
• Patella: ++ | ++
• Achilles: ++ | ++
Rangsang meningeal :
Kaku kuduk +
Tes kernig -/-
Brudzinski I –
Brudzinski II -/-
Refleks patologis:
• Babinski (+/+)
• Chaddock (-/-)
• Oppenheim (-/-)
• Gordon (-/-)
• Schaeffer (-/-)
• Klonus (-/-)
Refleks primitif:
• Rooting reflex (-)
• Plantar dan palmar grasping (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriks 6/2/19 4/2/19 26/1/19 21/1/19 20/1/19 27/12/1 20/12/1 13/12/1 6/12/18 5/12/18 4/12/18
aan 8 8 8
Hematoc 25 46
46 41 35 31
rit
Eritrosit 4 6.8
6.8 6.1 5.5 5.2
MCV 67 62 67 67 64 60
MCH 23 21 18 20 19 19
MCHC 35 34 28 30 30 32
6/2/1 4/2/1 26/1/ 21/1/ 20/1/ 27/12 20/12 20/12 13/12 6/12/ 5/12/ 4/12/
9 9 19 19 19 /18 /18 /18 /18 18 18 18
GDS 97 234 90 112
Ureum 24 14
Kreati 0.57
0.44
nin
Na 129 147 140 126
131
Cl 86 102 90
89
Volume 3
Jumlah sel leukosit
6
Nonne negatif
Pandy negatif
Glukosa cairan
12
Protein cairan
90
Mikrobiologi 28/1/19 27/12/18 15/12/18
PF :
Keadaan Umum : Tampak sakit berat
Kesadaran : Coma (E1M2V1)
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 128/75 mmHg
Nadi : 145x / menit teraba regular, kuat dan penuh
Laju Nafas : 42x /menit, ireguler, cepat
Suhu : 37o C, pukul 12.00: 40o C
SpO2 : 90% dengan NRM 5 lpm
Keadaan umum: tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital:
Tekanan darah : 80/60 mmHg
• RESUME
Laju nadi : 115x/ menit, teratur, kuat, penuh
Laju napas : 30x / menit
Suhu : 36,5 derajat celcius
Antropometri :
BB : 5,9 kg
PB : 60 cm
LK : 47 cm
Status gizi baik menurut WHO
• Hidung : Deviasi septum (-), sekret (-/-), nasal
flaring (+)
• Leher : Trakea di tengah, benjolan (-),
pembesaran KGB leher (-)
• Paru
• Inspeksi : Gerakan napas tampak simetris, retraksi
subcostal (+/+),
• intercostal (+/+) , suprasternal (-/-), barrel chest (-)
• Palpasi : Gerakan napas teraba simetris,
vocal fremitus kiri = kanan
• Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
• Auskultasi : Bunyi napas vesikuler (+/+),
Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Pemeriksaan neurologis
• Tanda peningkatan TIK:
• Rangsang Meningeal:
Kaku kuduk : Positif
• Nervus Kranialis
N. III, IV, VI : pupil isokor 2mm/2mm, refleks cahaya langsung (+/+),
refleks cahaya tidak langsung (+/+), lagoftalmus (+/+)
N. V : refleks kornea (+/+)
• Motorik
Spasme dan rigiditas pada semua ekstremitas
Otot dalam kondisi hipertonus
• Refleks patologis:
Babinski (+/+)
DIAGNOSIS KERJA
• Meningoensefalitis TB
• Status gizi baik menurut WHO
• Status imunisasi tidak lengkap menurut
KEMENKES
Diagnosis banding
• Meningoensefalitis viral
Saran pemeriksaan :
Kultur CSF
Pemeriksaan BTA
CT Scan kepala
Uji resistensi obat pada TB
Tatalaksana umum
• Rawat dalam bangsal
• elevasi kepala 30 derajat
• IVFD KaEn Mg3 30 cc/jam
• O2 2 lpm via NRM
• Diet cair 560 kkal/hari (80 kkal/kg/hari)
Tatalaksana khusus
• OAT 2HRZE/10HR
• Prednison 4x5 mg (2-4 mg/kg/hari)
• Ampicilin 300 mg / 6 jam selama 10-14 hari
• PCT 70 mg IV k/p demam
Prognosis
• Quo ad Vitam : dubia ad malam
• Quo ad Fungsionam : dubia ad malam
• Quo ad Sanactionam : dubia ad malam
Follow-up 5/2/19
Follow-up Kamis
HR 17 (PICU)
S -
TD 126/87
HR 131
RR 30
Suhu 37,6
A Meningitis TB
P IVFD KaEN Mg3 20 cc/jam
O2 2 LPM via NRM
Diet cair 8 x 80 cc via NGT
Ranitidin 2 x 10 mg IV
Paracetamol 70 mg IV k/p demam
Dexamethasone 3 x 2 mg IV
Streptomisin 1 x 150 mg IM
Ceftazidine 3 x 300 mg IV
Follow-up 7/2/19
Follow-up Kamis
HR 19 (Tanjung) dipindahkan dengan alasan tanda tanda vital
relatif stabil
S -
TD 101/60
HR 145
RR 25
Suhu 36,8
A Meningitis TB
P IVFD KaEN Mg3 6,6 cc/jam
O2 2 LPM via NRM
Diet cair 8 x 80 cc via NGT
Paracetamol 70 mg IV k/p demam
Dexamethasone 3 x 2 mg IV
Streptomisin 1 x 150 mg IM
Ceftazidine 3 x 300 mg IV
Follow-up 8/2/19
Follow-up Kamis
HR 20 (Tanjung)
S Ayah mengatakan pasien belum sadar, mencret (+)
TD -
HR 152
RR 35
Suhu 38,8
Mata Cekung
TD -
HR 140
RR 24
Suhu 37,2
A Meningitis TB
P IVFD KaEN Mg3 6,6 cc/jam
Diet cair 8 x 70 cc via NGT
Ranitidine 2 x 8 mg IV
Paracetamol 70 mg IV k/p demam
Dexamethasone 3 x 2 mg IV
Streptomisin 1 x 150 mg IM
Ceftazidine 3 x 300 mg IV
Curliv 3 x 1 cth
Follow-up 18/2/19
Follow-up Kamis
HR 30 (Tanjung)
S Tidak ada muntah, tidak ada sesak, BAB 1x
Berat badan 7 kg
TD -
HR 142
RR 28
Suhu 37,5
A Meningitis TB
P IVFD KaEN Mg3 6,6 cc/jam
Diet cair 8 x 70 cc via NGT (mulai dinaikkan 10 cc setiap hari)
Ranitidine 2 x 8 mg IV
Paracetamol 70 mg IV k/p demam
Dexamethasone 3 x 2 mg IV
Streptomisin 1 x 150 mg IM
Ceftazidine 3 x 300 mg IV
Curliv 3 x 1 cth
Fisioterapi wicara dan motorik
Tinjauan pustaka
DEFINISI
TB ↓
Penyebaran hematogen
↓
Meningens
↓
Membentuk tuberkel
↓
BTA tidak aktif / dormain
Bila daya tahan tubuh menurun
↓
Rupture tuberkel meningen
↓
Pelepasan BTA ke ruang subarachnoid
↓
MENINGITIS
Manifestasi Klinis
Stadium
Demam (tidak terlalu tinggi), nafsu makan
I menurun, nyeri perut, sakit kepala,
gangguan tidur, mual, muntah.