Disusun oleh:
WANJAT KASTOLANI
PERUBAHAN PENDUDUK
Bentuk Rumus Perubahan Jumlah Penduduk :
Interval
umur
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
0 0,12631 100.000
1 0,08999 ?
5 0,01689 ?
10 0,01930 ?
0 0,12631 100.000 ?
1 0,08999 87.639 ?
5 0,01689 79.506 ?
10 0,01930 78.169
0 100.000 4.753.404
1 87.369 4.661.239
5 79.506 4.333.151
10 78.163 3.938.963
Dapat dihitung :
KEGUNAAN TABEL KEHIDUPAN
• Berguna untuk melakukan analisis mortalitas
seuatu penduduk karena dalam penyusunan
tabel ini jumlah kelahiran dibuat tetap,
sedangkan migrasi tidak ada.
• Bermanfaat untuk melakukan proyeksi dan
estimasi jumlah penduduk dengan metode
komponen.
Penduduk Stationer
Adalah penduduk yang pada setiap saat
berjumlah tetap. Yang tetap sesungguhnya
bukan hanya jumlah penduduk secara
keseluruhan, tetapi juga jumlah penduduk untuk
setiap kelompok umur.
Agar penduduk dinamakan penduduk stationer,
harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
• Jumlah secara keseluruhan tetap
• Jumlah menurut komposisi umur tetap
• Jumlah kelahiran sama besar dengan jumlah
kematian dan migrasi = 0
• Angka Kematian menurut umur besarnya
tetap
• Angka Kelahiran menurut umur besarnya juga
tetap.
TEORI PERANGKAP PENDUDUK
DARI MALTHUS
Pada tahun 1978 Reverend Thomas Malthus mengemukakan
teorinya tentang hubungan antara pertumbuhan penduduk dan
pembangunan ekonomi.Dalam tulisannya yang berjudul Essay on
The Principle of Population ia melukiskan konsep hasil yang
menurun (concept of diminishing returns).
Sesuai dengan namanya yaitu “TRANSISI” yang berarti “PERUBAHAN”, teori ini
ngejelasin tentang perubahan yang terjadi pada struktur penduduk.
Proses terjadinya perubahan itu dikategorikan dalam 4 tahapan :
Biaya Oportunitas
Biaya Psikis
Sumber : Pembangunan ekonomi di dunia ke Tiga, Michael P. Todaro
POPULASI PENDUDUK DUNIA
Peningkatan Jumlah Penduduk Di negara kurang Berkembang
Pernikahan anak didefinisikan sebagai pernikahan sebelum usia 18, terjadi
hampir di beberapa negara di dunia, praktek tradisional sangat berbahaya
tidak hanya melanggar hak-hak asasi perempuan dan anak perempuan, tetapi
juga mengancam kesehatan dan kesejahteraan. Hampir setengah dari semua
perempuan usia 20 sampai 24 di Asia dan Afrika Barat menikah pada usia 18,
menempatkan mereka pada risiko yang lebih tinggi terhadap kecacatan dan
kematian ibu, dan membatasi akses mereka terhadap pendidikan dan
pekerjaan.
Sources: World Health Organization, Global Status Report on Noncommunicable Diseases 2010 (2011); and Irina A. Nikolic, Anderson E.
Stanciole, and Mikhail Zaydman, “Chronic Emergency: Why NCDs Matter,” Health Nutrition and Population Discussion Paper (2011).
Sources: World Health Organization, Global Status Report on Noncommunicable Diseases 2010 (2011); and World Health
Organization,Noncommunicable Diseases Country Profiles 2011 (2011).
Sources: World Health Organization, Global Status Report on Noncommunicable Diseases 2010 (2011); and World Health
Organization,Noncommunicable Diseases Country Profiles 2011 (2011).