Anda di halaman 1dari 28

INSOMNIA:

Defined and Classification


Erikavitri Yulianti
Psikiater Konsultan
rikahus@yahoo.co.id
RSUD Dr.Soetomo-FK UNAIR

1
Apa itu INSOMNIA ?

Apakah TIDUR?

2
APA ITU TIDUR ?

TIDUR adalah :
suatu keadaan bawah sadar, dimana otak
relatif lebih responsif terhadap stimulus
internal dibandingkan dengan stimulus
eksternal

3
Mengapa kita HARUS peduli
terhadap tidur ?
• Untuk memberikan kesempatan tubuh beristirahat
dan memperbaiki sel sel tubuh yang rusak
• Untuk konsolidasi dari memory, emosi dan daya
pikir
• Untuk melepaskan ketegangan psikologis  lewat
mimpi
Tidur adalah proses alami
Tetapi tidak semua orang bisa tidur dengan
mudah, tidur dengan baik dan tidur berkualitas

Gangguan tidur sering


Gangguan tidur adalah hal yang HARUS di sikapi
serius
Gangguan tidur DAPAT DIOBATI dan SERING
TIDAK TERDIAGNOSIS

5
Pola tidur NORMAL
 Lama waktu tidur dapat berbeda berdasar golongan
usia (rata-rata 7-8 jam)
 Siklus tidur (fase Non-REM dan REM) berlangsung
selama ± 90 menit (dalam satu malam terjadi 4-5
siklus)
 Sistem saraf terlibat dalam proses tidur
 Bagian dari sistem saraf yang mengatur proses tidur
adalah batang otak

6
• Non-Rapid Eye Movement (NREM) sleep
 Stage I
 Stage II
 STAGES I & II ARE LIGHT SLEEP
 Stage III
 Stage IV
• STAGES III & IV ARE DEEP SLEEP
• Rapid Eye Movement (REM) sleep

7
SIKLUS TIDUR-BANGUN

8
NEUROBIOLOGI TIDUR
 Masing-masing komponen dalam batang otak yang
berperan dalam proses tidur (SCN, Jalur Hipokretin,TMN,
VLPO) berinteraksi menggunakan neurotransmiter.

9
Perubahan Tidur Seiring Penuaan

10
Perubahan Tidur Seiring Penuaan
BAYI DEWASA LANSIA
Waktu tidur 14-15 7,5-8,5 6
total (jam)
Stadium 1 (%) 2-5 4-15
Stadium 2 (%) 50 45-55 60

Slow wave 13-23 5-20


sleep (%)

REM (%) 50 20-25 18


50:50 20:80 20:80
REM : NREM

Durasi 1 Siklus 50-60 90-110 90-110


(menit)
11
GANGGUAN TIDUR
Klasifikasi gangguan tidur berdasar ICD 10
dan DSM 5:
 Disomnia (kuantitas – kualitas)
 Parasomnia (bangkitan fisiologis saat
tidur)
 Gangguan tidur karena kelainan
medis/psikiatri
12
INSOMNIA DSM V
sebagai keluhan dalam hal kesulitan untuk memulai atau
mempertahankan tidur atau tidur non-restoratif yang
berlangsung setidaknya satu bulan dan menyebabkan
gangguan signifikan atau gangguan dalam fungsi individu.

The sebagai kesulitan memulai atau


International
Classification mempertahankan tidur yang terjadi minimal 3
of Diseases malam/minggu selama minimal satu bulan

kesulitan tidur yang terjadi hampir setiap malam, disertai


rasa tidak nyaman setelah episode tidur tersebut. The
International
Classification
of Sleep
Disorders 13
KRITERIA DIAGNOSTIK INSOMNIA - DSM
I’M UP
• I difficulty Initiating sleep
• M difficulty Maintaining sleep
• U Unrefreshing sleep
• P Premature awakening

15
16
PREVALENSI INSOMNIA ≈ KELOMPOK UMUR

17
JENIS INSOMNIA
 Insomnia Primer
merupakan gangguan tidur yang tidak ada
hubungannya dengan medis, psikis, dan
lingkungan.
 Insomnia Sekunder
merupakan gangguan tidur yang disebabkan oleh
beberapa penyakit dan gangguan medis yang lain.

18
Jenis Insomnia≈ Etiologi
• Transient or short term factor (adjustment sleep disorder)
• Insomnia related to psychophysiological and/or conditioning
factors (idiopathic insomnia, sleep state misperception, inadequate sleep hygiene)
• Sleep disorder associated with psychiatric disorders (psychosis,
mood disorder,anxiety)
• Insomnia related to medications, drugs and alchohol
• Insomnia associated with circadian rhytm disorders (delayed-
sleep/advance phase syndrome, shift work disorder,irreguler sleep-wake pattern)
• Insomnia secondary to sleep-related physiologic disorders
(periodic movement diss, restless legs syndrome,central sleep apneu,
OSA,narcolepsy)
• Insomnia related to neurologic illness (dementia,parkinsonism)
• Insomnia associated with other medical illness (GERD, COPD)
• Insomnia associated with situational factors (environmental sleep
disorder)
(The International Classification of Sleep Disorders)
19
Jenis Insomnia ≈ Waktu

Transient insomnia Short-term insomnia Chronic insomnia


< 1 minggu 1 - 4 minggu > 4 minggu

Stresor
Stresor akut Perubahan hormon dan zat
Perubahan circadian berkepanjangnan di otak
Jet lag Penyakit fisik Gangguan Psikiatri
Perubahan shift kerja Obat-obatan
3P Pada Insomnia

• PREDISPOSITION  Cemas, depresi, dll


• PRECIPITATION  perubahan mendadak dalam kehidupan
• PERPETUATION  buruknya higiene tidur
SEGERA terapi insomnia pada fase AKUT sebelum
pasien jatuh dalam keadaan INSOMNIA KRONIK
Gangguan Psikiatri yang
Menyebabkan Insomnia
• Depression • Adjustment disorders
• Generalized Anxiety • Personality disorders
Disorder • Bipolar disorder
• Stress • Dysthymia
• Post Traumatic Stress • Anxiety
Disorder • Psychosis including
• Obsessive Compulsive schizophrenia
Disorder
Gangguan Medis yang
Menyebabkan Insomnia
• Pain • Pulmonary
– Neuropathy – COPD
– Fibromyalgia
– Asthma
– Osteoarthritis
– Obstructive Sleep apnea
– Rheumatoid arthritis
– Chronic back pain – Mixed Sleep apnea
– Obesity-hypoventilation
• Cardiovascular
Syndrome
– Congestive heart failure
– Dyspnea • Gastrointestinal
– Nocturnal angina – GastroEsophageal Reflux
Disease (GERD)
Gangguan Medis yang
Menyebabkan Insomnia
• Genitourinary • Neurologic
– Benign Prostatic Hypertrophy – Alzheimer’s
– Nocturia – Huntington’s
– Incontinence – Parkinson’s
• Endocrine/Metabolic – Central Sleep apnea
– Hormonal disruptions – Seizures
– Menopause – Headaches (cluster, migraine)
– Thyroid disease – Fatal Familial Insomnia (yes,
– Endocrine hormone-secreting it is fatal, and familial)
tumors
Obat-obatan
Yang Menyebabkan Insomnia
• Antidepressants • Antihypertensives
• Steroids • Anticholinergics
• Decongestants • Hormones
• Caffeine • Antineoplastics
– Coffee, tea, chocolate • CNS stimulants
• Alcohol • Miscellaneous
• Nicotine – Dilantin, sinemet
Pemeriksaan Penunjang Insomnia

 Polisomnografi
 Multiple sleep Latency
 Aktigrafi
DAMPAK INSOMNIA
• Fatigue atau malaise
• Gangguan atensi dan konsentrasi
• Gangguan dalam kehidupan sosial, pekerjaan
• Gangguan mood, mudah tersinggung
• Rasa mengantuk sepanjang hari
• Penurunan motivasi, insiatif dan energi
• Meningkatnya resiko kecelakaan dalam bekerja,
berlalulintas
• Meningkatkan ketegangan fisik, gangguan fisik
• Meningkatkan kecemasan “tidak bisa tidur”
• Gangguan psikiatri
27
Terimakasih

Erikavitri Yulianti
Email : rikahus@yahoo.co.id
HP : +6281 653 1943

28

Anda mungkin juga menyukai