Kelompok 5 :
1. Riffatul Fatma
2. Rifky Syachtama Nugraha
3. Rifqi Naufal
Efek Fotolistrik
Suatu eksperimen dilakukan pada akhir abad ke-19 untuk mengamati
fenomena radiasi. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa cahaya yang
menumbuk permukaan logam tertentu menyebabkan elektron terlepas
dari permukaan logam tersebut. Fenomena ini dikenal sebagai Efek
Fotolistrik dan elektron yang terlepas disebut sebagai fotoelektron.
Skema eksperimen yang dilakukan dapat dilihat pada gambar dibawah
ini.
Dari persamaan di atas h menunjukkan konstanta Planck, f merupakan frekuensi cahaya yang menyinari, fo
merupakan frekuensi ambang logam yang disinari, e menunjukkan muatan elektron, dan V menunjukkan
potensial henti elektron. Potensial henti merupakan tegangan yang diperlukaan agar elektron yang keluar dari
permukaan logam terhenti geraknya. Grafik hubungan energi elektron dengan frekuensi cahaya dapat
digambarkan pada gambar di bawah ini.
Grafik (a) menjelaskan bagaimana frekuensi cahaya
yang menyinari logam mempengaruhi energi kinetik
elektron. Ketika energi cahaya lebih besar dari energi
ambang, pengubahan frekuensi cahaya menjadi lebih
tinggi tentunya akan meingkatkan kelajuan elektron
yang keluar dari permukaan logam karena energi
kinetiknya bertambah. Sementara itu, grafik (b)
menunjukkan bahwa pengubahan intensitas cahaya
ke yang lebih tinggi tidak mempengaruhi potensial
henti elektron atau energi kinetik elektron, tetapi
menjadikan jumlah elektron yang keluar semakin
banyak. Ini berarti bahwa arus yang terdeteksi
semakin meningkat pula seiring meningkatnya
intensitas cahaya yang menyinari logam.
Dari hasil eksperimen yang dilakukan, ternyata nilai beda potensial tidak bergantung pada intensitas cahaya
yang diberikan, akan tetapi karena banyaknya muatan fotoelektron yang keluar dari plat. Hal ini menunjukkan
bahwa besarnya energi kinetik maksimum dari efek fotolistrik dirumuskan sebagai berikut:
Dimana,
adalah
frekuensi
ambang (Hz),
Teori Kuantum Mengenai
Efek Fotolistrik
Pada model Einstein mengenai efek fotolistrik, sebuah foton dengan
intensitas cahaya memberikan semua energinya hf ke sebuah elektron
yang terdapat di plat logam. Akan tetapi, penyerapan energi oleh elektron
tidak terjadi secara terus-menerus dimana energi dipindahkan ke elektron
dengan paket tertentu, berbeda seperti yang dijabarkan pada teori
gelombang. Pemindahan energi tersebut terjadi dengan konfigurasi satu
foton untuk satu elektron.
Elektron keluar dari permukaan plat logam dan tidak bertabrakan dengan
atom lainnya sebelum mengeluarkan energi kinetik maksimum
Menurut Einstein, besarnya energi kinetik maksimum untuk elektron
yang terbebas tersebut dirumuskan dengan:
Dimana,
adalah konstanta Planck (Js),
adalah frekuensi foton (Hz),
adalah fungsi kerja (eV),
Ketika suatu cahaya mengenai permukaan logam, partikel cahaya yang disebut foton mempunyai
energi yang bersesuaian dengan frekuensinya akan memberikan seluruh energinya pada elektron
yang ditumbuknya. Satu foton hanya berinteraksi dengan satu elektron. Itu artinya jika energi satu
foton yang diberikan cukup untuk mengeluarkan satu elektron, satu elektron akan keluar dari
permukaan logam. Secara matematis hubungan energi tersebut dapat dituliskan:
Contoh soal
Contoh Soal Efek Fotolistrik
Sebuah permukaan logam natrium diterangi dengan cahaya yang memiliki panjang gelombang 300 nm.
Tentukan energi kinetik maksimum yang dikeluarkan fotoelektron dan tentukan besar panjang gelombang
ambang untuk natrium.
Pembahasan:
Berikut ini nilai fungsi kerja dari berbagai logam:
Diketahui besar fungsi kerja natrium sebesar 2,46 eV.
Logam (eV)
Diketahui bahwa:
Na 2,46
Al 4,08
Fe 4,50
Dengan memakai persamaan energi kinetik maksimum, diketahui:
Cu 4,70
Zn 4,31
Ag 4,73 Sehingga, nilai energi kinetik maksimum didapat sebesar:
Pt 6,35
Pb 4,14 Kemudian, didapatkan nilai frekuensi ambang untuk natrium sebesar:
COMPTON
Efek Compton
Berbeda dengan efek fotolistrik dimana cahaya mementalkan
elektron dari logam, efek compton menunjukkan bahwa
cahaya dapat mengalami peristiwa tumbukan sama seperti
sebuah bola biliar yang menumbuk bola biliar lain yang diam
kemudian kedua bola terpental.
Gambar di atas menunjukkan bahwa sebuah
foton menumbuk elektron target, dan setelah
teumbukan keduanya mengalami hamburan. Ini
artinya sebagian energi foton diberikan kepada
elektron sehingga elektron mempunyai energi
kinetik untuk bergerak. Di posisi lain, foton yang
terhambur juga kehilangan energi, hasil ini
diamati bahwa panjang gelombang foton yang
terhambur menjadi lebih besar daripada panjang
gelombang foton asal
Secara matematis selisih panjang gelombang foton sesudah terhambur terhadap sebelum
terhambur dapat dituliskan:
Dengan theta adalah sudut hamburan foton terhadap arah asal, m menunjukkan massa elektron target
yang ditumbuk oleh foton, dan c adalah kelajuan cahaya.
Contoh Soal Compton
Jika h = 6,6 × 10-34 Js, c = 3,0 × 108 m/s, dan m = 9,0 × 10-31 kg, dan membentuk sudut sebesar
180 derajat.tentukan perubahan panjang gelombang Compton!
Diketahui:
h = 6,6 × 10-34 Js
c = 3,0 × 108 m/s
m = 9,0 × 10-31 kg
Ditanya: Δλ = ... ?
Jawaban :