Anda di halaman 1dari 20

Pertemuan 11

● Jenis dan Fungsi Bahan Kimia


▲Jenis bahan kimia menurut sumber:
1) Organik
2) Anorganik

▲ Jenis bahan kimia menurut bentuk fasa


1) Gas : Nitrogen, argon, oksigen, dll
2) Cair : pelarut organik, nitrogen cair, asam/basa
anorganik, dll
3) Padat : garam-garam anorganik, saccharin, starch, dll

▲ Jenis bahan kimia menurut grade penggunaan:


1) Pro analysis (p.a) atau extra pure atau absolute
2) Teknis
Proses permurnian pelarut teknis menjadi pelarut lebih
murni  destilasi
Proses destilasi didasarkan perbedaan titik didih

Persen perolehan kembali

Heksana teknis sebanyak 100 mL didestilasi. Destilat yang


diperoleh dari proses tersebut adalah 80 mL. Hitunglah
persen perolehan kembali proses destilasi tersebut?
Fungsi Bahan Kimia
1) Pelarut, contoh: alkohol, benzena, heksana, aseton
2) Pereaksi, contoh: HCl, HNO3, phenol, formaldehida
3) Pengendap, contoh: NaOH, NH4OH, HCl, (NH4)2SO4
- Sebagai pereaksi pengendap (bagian dari endapan)
Contoh: AgNO3 menjadi pereaksi pengendap untuk Cl-
AgNO3 + Cl- → AgCl↓ + NO3-
- Pemberi suasana yang memungkinkan zat mengendap
Contoh:(NH4)2SO4 pada kosentrasi tertentu memungkinkan
protein mengendap, tapi zat tersebut bukan bagian dari endapan.

4) Pengencer,contoh: aquades, alkohol, eter


5) Pengoksidasi, contoh: HNO3, H2SO4, KMnO4
6) Pereduksi, contoh: Na2SO3, Fe, C, Zn, SnCl2
7) Katalis, contoh: Ti, Cr, Mo, Zr, Fe, Co
8) Inhibitor (retarder), contoh: gliserin, Br2, Pb(C2H5)4
Fungsi Bahan Kimia

9. Pengasam, contoh: HCl, HNO3, H2SO4


10. Penetral, contoh: asam-asam atau basa-basa anorganik
11. Penunjuk (indikator), contoh: PP, MM, kanji, K2CrO4
12. Penyangga (buffer), contoh: campuran NH4Cl-NH4OH;
NaH2PO4-Na2HPO4, CH3COOH-NaCH3COO.
13. Inisiator, contoh: AlCl3, BF3, TiCl4, H3PO4
14. Penstabil, contoh: phenol teralkilasi
15. Penguat (fortifier): melamin, resorsinol, phenol
16. Pembersih (pencuci), Contoh: FeSO4
campuran larutan NaOH-alkohol;
Asam sulfat pekat-larutan dikromat jenuh;
17. Menyiapkan kelembaban konstan dalam bejana tertutup
Contoh: (zat %RH): Na2CO3.10H2O/9, KCl/86, NaCl/76
NaNO2/65, K2CO3/55, CaCl2.6H2O/35
Kepolaran Pelarut
Indeks Polaritas
Cara Menghitung indeks polaritas
1. Suatu eluen kromatografi dibuat sebanyak 50 mL.
Campuran pelarut yang digunakan adalah asam
asetat:etanol:toluena (2:4:4) . Hitunglah indeks polaritasnya
2. Suatu eluen kromatografi dibuat sebanyak 50 mL.
Campuran pelarut yang digunakan adalah
aseton:butanol:benzena (2:4:4) . Hitunglah indeks
polaritasnya
3. Bandingkan indeks polaritas kedua eluen tersebut (3,7)
Jawab : Berdasarkan data indeks polaritas Tabel diatas
diperoleh sbb asam asetat:etanol:toluena (2:4:4)
Pelarut Indeks Maka kepolarnnya
polaritas Asam asetat = 2/10 x 6,2 = 1,24
Asam 6,2 Etanol = 4/10 x 5,2 =2,08
asetat Toluena = 4/10 x 2,4 =0,96
etanol 5,2 Indeks polaritasnya adalah 4,28
toluena 2,4
Semakin tinggi indeks polaritasnya maka pelarut semakin polar
Oksidator dan Reduktor
Defenisi
 Oksidator (zat pengoksidasi) adalah zat yang mengalami reaksi
reduksi sehingga menyebabkan zat lain mengalami reaksi oksidasi
 Reduktor (zat pereduksi) adalah zat yang mengalami reaksi
oksidasi sehingga menyebabkan zat lain mengalami reaksi reduksi

Oksidasi dan Reduksi (redoks)


 Reaksi yang disertai dengan perubahan bilangan oksidasi
 Reaksi berlangsung serempak antara reduksi dan oksidasi
Tahapan perkembangan pengertian redoks

Oksidasi Reduksi
Penambahan oksigen Pengurangan oksigen
Pelepasan hidrogen Peangkapan hidrogen
Pelepasan elektron Penangkapan elektron
Kenaikan biloks Penurunan biloks
Kelarutan
Miscible = saling melarutkan
Immiscible = tidak saling melarutkan
sehingga terbentuk 2 fase
Oksidator dan Reduktor (Vogel 107)

 Reaksi antara ion besi (III) dan timah (II)


Fe3+ + Sn2+  Fe2+ + Sn4+ (warna kuning Fe3+ hilang)
 Sepotong besi dibenamkan dalam tembaga sulfat
Fe + Cu2+  Fe2+ + Cu (logam besi akan tersalut logam Cu)
 Dalam suasana asam, ion bromat mampu mengoksidasi
Iodida menjadi iodin
BrO3- + 6H+ + 6I-  Br- + 3I2 + 3H2O
 Oksidasi hidrogen peroksida menjadi oksigen dan air
2MnO4- + 5H2O2 + 6H+  2Mn2+ +5O2 +8H2O
Oksidator dan Reduktor

Sistem redoks setengah sel


 Reaksi biasa (hanya mempertukaran elektron)
Fe3+ + Sn2+  Fe2+ + Sn4+
Fe3+  Fe2+
Sn2+  Sn4+
 Sistem redoks dan asam basa gabungan
BrO3- + 6H+ + 6I-  Br- + 3I2 + 3H2O
BrO3- + 6H+  Br- + 3H2O
6I-  3I2
Oksidator dan Reduktor

Penyetaraan reaksi redoks


 Menuliskan menjadi setengah reaksi
 Setarakan koefesien selain oksigen
 Setarakan oksihen dengan menambah H2O
 Setrakan hidrogen dengan menambah H+
 Setarakan muatan dengan menambah elektron
 Setarakan jumlah elektron masing-masing setengah reaksi
kemudaian disetarakan
Oksidator dan Reduktor
1. Fe3+ + Sn2+  Fe2+ + Sn4+
Fe3+ + e  Fe2+ x2 2Fe3+ + 2e  2Fe2+
Sn2+  Sn4+ + 2e x1 Sn2+  Sn4+ + 2e
2Fe3+ + Sn2+  2Fe2+ + Sn4+

2. BrO3- + I-  Br- + I2
BrO3- + 6H+ + 6e  Br- + 3H2O x1
2I-  I2 + 2e x2
BrO3- + 6H+ + 6e  Br- + 3H2O
6I-  3I2 + 6e

BrO3- + 6H+ + 6I-  Br- + 3H2O + 3I2


Latihan
1. Endapan kadmium sulfida dapat dilarutkan dalam asam nitrat
panas. Asam nitrat bertindak sebagai zat pengoksidasi
membentuk nitrogen monoksida. Kadmiun sulfida membentuk
asam. Nyatakan persamaan reaksinya
2. Gliserol C3H8O3 [CH2(OH)CH(OH)CH2(OH) ] dapat dioksidasi
dengan lambat oleh dikromat dalam larutan asam panas.
Tuliskan persamaan reaksinya jika produk yang dihasilkan
adalah CO2, H2O dan Cr3+
3. Oksidasi tiosianat oleh permanganat dalam larutan asam
diterapkan secara kuantitatif. Tuliskan persamaan reaksinya
jika produk yang dihasilkan ion sulfat, karbondioksida,
nitrogen ion mangan (II) dan air
Oksidator dan Reduktor
1. Kalium permanganat, KMnO4 :
zat padat coklat tua yang menghasilkan larutan warna ungu jika
direaksikan dengan air. Zat ini merupakan oksidator kuat yang
berkerja menurut pH medium
Dalam larutan asam ion permanganat direduksi dari biloks +7
menjadi +2 : MnO4- + 8H+ +5e  Mn2+ + 4H2O
Beberapa oksidasi yang penting menggunakan KMnO4 adalah
Oksidasi Fe : MnO4- + 8H+ +5Fe2+  Mn2+ + 4H2O + 5Fe3+
Oksidasi Iodida : MnO4- + 10I- +16H+  2Mn2+ + 5I2O + 8H2O
Oksidasi sulfida : MnO4- + 5H2S +6H+  2Mn2+ + 5S + 8H2O
Dalam larutan netral atau sedikit basa ion permanganat direduksi
dari biloks +7 menjadi +4 :
MnO4- + 4H+ +3e  MnO2 + 2H2O, MnO2 merupakan endapan
coklat gelap
Dalam larutan basa kuat ion permanganat direduksi menjadi
manganat dari biloks +7 menjadi +6 :
MnO4- + e  MnO42- , MnO42- warna hijau yang khas
Oksidator dan Reduktor
2. Asam Nitrat, HNO3 :
Kerja oksidasi tergantung pada konsentrasi asam dan temperatur
HNO3 + 3H+ + 3e  NO + 2H2O
gas NO tak berwarna, tetapi mudah bereaksi dengan oksigen di
udara membentuk nitrogen dioksida
Asam nitrat pekat atau setengah pekat biasanya digunakan untuk
melarutkan logam dan endapan
3 Ag + HNO3 + 3H+  3 Ag + NO + 2H2O
3 CuS + 2HNO3 + 6H+  3 Cu2+ + 2NO + 4H2O

3. Halogen Cl2, Br2 dan I2:


Daya oksidasi halogen berkurang dengan semakin besarnya berat
molekul. Contoh daya oksidasi halogen yang sering digunakan
pada analisis kuantitatif adalah sbb
I2 + 2S2O32-  S4O62- + 2I-
Br2 + AsO33- + H2O  AsO43- + 2Br- + 2H+
Oksidator dan Reduktor
4. Aqua regia (air raja)
campuran HClp: HNO3p (3:1) merupakan zat oksidator yang kuat
yang sanggup mengoksidasi logam mulia seperti emas dan
platinum. Kerja berdasarkan pembentukan klor
HNO3 + 3HCl  NOCl + Cl2 +2H2O
Pelarutan emas dapat dinyatakan sebagai persamaan reaksi
berikut
HNO3 + 3HCl + 2Au  3NOCl + 6Cl- + 2Au3+ + 6H2O
5. Hidrogen peroksida, H2O2
Hidrogen peroksida dapat bertindak sebagai oksidator maupun
reduktor tergantung kepada berapa kuat sifat dari pasangan
reaksinya dan pH larutan
Oksidator : H2O2 + 2H+ + 2I-  I2 + 2H2O
H2O2 + 2H+ + 2Fe2+  2Fe3++ 2H2O
Reduktor : 5H2O2 + 2MnO4- + 6H+  Mn2+ + 8H2O + 5O2 + 2H+
Oksidator dan Reduktor
6. Sulfur dioksida, SO2 dan asam sulfit H2SO3
Gas sulfur dioksida bila dilarutkan dalam air akan membentuk
asam sulfit. Merupakan reduktor kuat merubah sulfit menjadi sulfat
(+4 menjadi +6)
SO32- + H2O  SO42- + 2H+ + 2e
reagen ini kadang-kadang digunakan menambahkan natrium sulfit
Na2SO3
SO32- + 2Fe3+ +H2O  SO42- + 2H+ + 2Fe2+
7. Hidrogen sulfida, H2S
Gas hidrogen sulfida digunakan sebagai pengendap dalam analisis
kualitatif anorganik. Jika terdapat ion-ion pengoksidasi Cr2O72-,
MnO4-, Fe3+, AsO4-, HNO3 atau Cl2, ion ini akan mengalami
oksidasi dimana terbentuk sulfur
H2S  S + 2H+ + 2e
Reaksi dengan Cr2O72-
H2S + Cr2O72- + 8H+  S + 2Cr3+ + 7H2O
Oksidator dan Reduktor
8. Asam Iodida (HI)
Ion iodida kebanyakan ditambahkan sebagai KI mereduksi
sejumlah zat (bilangan oksidasi -1 menjadi 0)
2I-  I2 + 2e
Contoh reaksi
6I- + BrO3- + 6H+  3I2 + Br- + 3H2O
10I- + 2MnO4- + 16 H+  5I2 + 2Mn2+ + 8H2O

9. Timah (II) klorida


Merupakan pereduksi kuat timah (II) berubah menjadi timah (IV)
Sn2+  Sn4+ + 2e
Contoh reaksi : Sn2+ + 2HgCl2  Sn4+ + 2Hg + 2Cl-
10. Logam seperti seng, besi alumunium
logam-logam sering digunakan sebagai pereduksi
Zn  Zn2+ + 2e
Fe  Fe2+ + 2e
Al  Al3+ + 3e

Anda mungkin juga menyukai