Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 3

Aidil Fitriadi 1706101020012


Dedi Muhardi 1706101020010
Imelda Zain 1706101020004
Nur Fauziyah 1706101020036
Putri Hasraf 1706101020040
Yusril 1706101020055
 Dalam rangka menentukan apakah tes hasil
belajar bentuk uraian yang disusun oleh
seorang staf pengajar telah memiliki daya
keajegan mengukur atau reliabilitas yang
tinggi ataukah belum pada umumnya orang
menggunakan sebuah rumus yang di kenal
dengan nama Rumus Alpha.
 Dalam rangka penentuan reliabilitas tes hasil
belajar bentuk subyektif tersebut, langkah-
langkah yang perlu ditempuh adalah sebagai
berikut:
1. Menjumlahkan skor-skor yang dicapai oleh
masing-masing testee
2. mencari (menghitung) jumlah kuadrat item
1,2,3,4 dan 5:
3. Mencari (menghitung) varian dari skor 1,2,3,4,5:
4. mencari jumlah varian skor item secara
keseluruhan
5. mencari varian total ( St2) dengan menggunakan
rumus
6. mencari koefisien reliabilitas tes, dengan
menggunakan rumus alpha
1. Single Test – Singel Trial Method
 pendekatan single test- single trial adalah merupkan
pendekatan ‘serba single’ atau pendekatan ‘serba
satu’ yaitu :satu kelompok subyek, suatu jenis alat
pengukur, dan dan satu kali pengukuran; atau satu
kelompok testee, satu jenis tes, dan satu kali testing.
 Dengan menggunakan pendekatan single test – single
trial, maka tinggi rendahnya reliabilitas test hasil
belajar bentuk obyektif dapat diketahui dengan
melihat besar kecilnya koefisien realiabilitas test,
yang seperti hasil tes uraian, yang dilambangkan
dengan (koefisien realibalitas tes secara total).
Empat jenis formula itu sama-sama termasuk dalam
kelompok pendekatan single trial :
 mengunakan formula Spearman-Brown, formula
Flanagan dan formula Rulon,
 penggunakan formula Speaman Brown, formula
Flanagan dan formula rulon sama-sama menggunakan
Teknik belah dua, namun sasaran yang dijadikan
landasan berpijak dalam menentukan reliabilitas tes
terbukti tidak sama
 Formula kuder-Richadson dan formula C. Hoyt maka
menentukan realibalitas tes hasil belajar bentuk
obyektif tersebet tidak menggunakan Teknik belah dua.
 formula kuder-Richardson dan formula C. Hoyt sama-
sama tidak menggunakan Teknik belah dua, sekalipun
demikian diantara keduanya terdapat perbedaan prinsip.
1. Pendekatan single test-single trial method dengan
mengunakan formula sperman-brown
 dalam penentuan reliabilitas tes, penganalisisannya dilakukan
dengan jalan membelah dua butir-butir soal tes menjadi dua
bagian yang sama, sehingga masing-masing testee memiliki
dua macam skor.
 Dengan demikian, penerapan formula Sperman-Brown akan
menghasilkan dua buah distribusi skor dan bahwa korelasi
antara distribusi skor belahan pertama dengan distribusi skor
belahan kedua
 formula sperman-brown tersebut di atas, Sperman-broen
mempersembahkan dua buah model yaitu Model Gasal Genap
dan Model Kiri-Kanan.
2. single test-double trial method
penentuan reliabilitas tes dilakukan dengan
menggunakan teknik ulangan, dimana tester
hanya menggunakan satu seri tes, tetapi
percobaannya dilakukan dua kali.

3. Double Test- Double Trial


Penentuan reliabilitas tes dengan menggunakan
pendekatan alternate form ini sering dikenal
dengan istilah pendekatan bentuk paralel.
Pendekatan jenis ketiga ini dipandang lebih
baik ketimbang dua jenis pendekatan yang
telah dikemukan

Anda mungkin juga menyukai