dr. Ira Aini Dania, M.

Ked KJ, SpKJ

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

17 April 2014 Universitas Islam Sumatera Utara 1

 Anak memiliki suatu ciri yang khas : selalu
tumbuh dan berkembang sejak saat awal
kehamilan sampai dengan berakhirnya masa
remaja.

Perkembangan : bertambahnya kemampuan

struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks,
termasuk fungsi mental emosional → bersifat
kualitatif yang pengukurannya jauh lebih sulit
daripada pengukuran pertumbuhan
17 April 2014 Universitas Islam Sumatera Utara 2
 Tumbuh-Kembang anak Ketiganya dipengaruhi oleh
manusia dapat dibagi dua hal yang berbeda :
menjadi tiga aspek : biologis faktor bawaan (ada dalam
(fisik), psikis (kejiwaan), dan tubuhnya sendiri) dan faktor
sosial (kemasyarakat lingkungan (dari luar dirinya

17 April 2014 Universitas Islam Sumatera Utara 3

 Seorang anak dalam perkembangan
menghadapi konflik dengan lingkungan

Anak berusaha mengatasi konflik, anak dapat

berhasil dan dapat gagal dalam setiap fase
perkembangan.

Bila anak berhasil mengatasi konflik tersebut, anak

akan lebih mudah dalam mengatasi konflik di fase
berikutnya.

17 April 2014 Universitas Islam Sumatera Utara 4

 Erikson membagi fase perkembangan
psiko sosial atas 8 tahapan → dimana
setiap tahapan/fase diberi nama atas 2
kondisi yang bertentangan sesuai
dengan usaha individu dalam
mengatasi konflik di fase tersebut.
Seorang anak diharapkan dapat
menuju kondisi yang pertama dengan
meninggalkan kondisi yang kedua
dalam setiap fase tersebut.

17 April 2014 Universitas Islam Sumatera Utara 5

 1.Kepercayaan
dasar lawan 2.Otonomi lawan
3.Inisiatif lawan
ketidakpercayaan rasa malu dan
rasa bersalah (3-6
dasar (lahir - 1,5 ragu-ragu (2-3
tahun)
thn) tahun)

17 April 2014 Universitas Islam Sumatera Utara 6

 5.Identitas ego
4.Industri lawan
lawan
inferioritas (6-11
kebingungan peran
tahun)
(11-18 tahun)

17 April 2014 Universitas Islam Sumatera Utara 7

 Stadium 1. Kepercayaan dasar lawan
ketidakpercayaan dasar (sejak lahir – kira-kira
1 tahun)
Perhatian yang penuh
Kepercayaan adalah dari ibu terhadap
Menemukan puting
harapan bahwa kebutuhan tersebut
payudara, menghisap
kebutuhan seseorang menimbulkan
dan memasukkan
akan diperhatikan dan kepercayaan
makanan memenuhi
dunia atau selanjutnya
kebutuhan primer
pengasuhnya dapat meletakkan dasar
bayi
dipercaya untuk harapan positif
dimasa mendatang

17 April 2014 Universitas Islam Sumatera Utara 8

 Erikson
menambah istilah • Orangtua juga
sensorik pada mengikuti indera
stadium oral bayi-penglihatan,
pengecapan
pembauan, raba dan
pendengaran

17 April 2014 Universitas Islam Sumatera Utara 9

 Melalui interaksi tersebut bayi mengembangkan
perasaan kepercayaan bahwa keinginannya akan
dipuaskan atau jika ibunya tidak memperhatikan
bayi mengembangkan rasa ketidak percayaan

17 April 2014 Universitas Islam Sumatera Utara 10

 Erikson: pencapaian sosial
yang pertama dari bayi adalah Tanpa kecemasan dan
kemauannya untuk kemarahan yang tidak
membiarkan ibunya diluar semestinya
jangkauan penglihatannya

17 April 2014 Universitas Islam Sumatera Utara 11

 Otonomi =rasa Anak dalam tahun kedua
penguasaan anak dan ketiga kehidupan
terhadap dirinya sendiri belajar berjalan, makan
dan terhadap dorongan mengontrol sfingter anal
dan desakannya dan untuk berbicara

Jika orangtua
Waktu dimana anak mengijinkan anak untuk
menahan fesesnya atau otonom dan bersikap
mengeluarkan fesesnya membantu tanpa
bersikap overprotekstif a

Anak mendapatkan
Kedua perilaku kepercayaan diri dan
mempunyai pengaruh merasa bahwa mereka
pada ibu dapat mengontrol dirinya
sendiri dan dunianya

17 April 2014 Universitas Islam Sumatera Utara 12

 Jika anak dihukum karena bersikap
otonom atau dikontrol berlebihan
anak marah dan dipermalukan

Jika orangtua menunjukkan persetujuan

tentang kontrol diri sendiri harga diri
anak meningkat dan rasa kebanggaan
berkembang

Kontrol yang berlebihan dari orangtua

atau anak kehilangan kontrol diri 
rasa malu dan ragu-ragu

17 April 2014 Universitas Islam Sumatera Utara 13

 Rasa malu
menyatakan secara Seseorang
tidak langsung dipandang benci
bahwa  oleh dunia luar

17 April 2014 Universitas Islam Sumatera Utara 14

 Anak mengembangkan rasa ingin tahu tentang
seksual yang dimanifestasikan dengan terlibat
dalam permainan seks kelompok atau menyentuh
genitalianya sendiri atau teman sebayanya

Jika orangtua tidak membuat masalah dengan

dorongan masa anak-anak tersebut dorongan
akan ditekan dan tampak kembali selama masa
remaja  pubertas

Jika Sebaliknya maka anak menjadi terhambat

secara seksual

17 April 2014 Universitas Islam Sumatera Utara 15

 Mendekati akhir Anak mampu untuk Jika fantasi yang
tahun ketiga mereka bergerak secara agresif telah
memulai aktivitas mandiri dan aktif ditangani dengan
motorik dan pada akhir stadium tepat (tidak dihukum
intelektual ini,. Bermain dengan atau didorong) anak
teman sebayanya, mengembangkan
anak belajar rasa inisiatif dan
berinteraksi ambisi

17 April 2014 Universitas Islam Sumatera Utara 16

Pada akhir stadium ini
, kesadaran anak
ditegakkan
• Ini menentukan sifat
perasaan moral tentang
benar atau salah
Anak yang
• Hukuman yang berlebihan mengembangkan
dapat membatasi imajinasi moral yang sangat
dan inisiatif anak kuat dapat menuntut
sbg orang dewasa
bahwa oranglain harus
mematuhi peraturan
moral mereka

17 April 2014 Universitas Islam Sumatera Utara 17

 Jika krisis inisiatif Rasa tanggung jawab,
diselesaikan dengan dapat diandalkan dan
berhasil disiplin diri berkembang

17 April 2014 Universitas Islam Sumatera Utara 18

 Periode usia sekolah anak mulai berperan
serta dalam program belajar tersusun
3.Jika terlalu ditekankan
Industri yaitu kemampuan untuk bekerja dan terlalu besar pada aturan-
mendapatkan ketrampilan dewasa adalah kunci dari aturan, kaidah-kaidah
stadium ini seharusnya dan
semestinya

1.Anak-anak belajar bahwa
mereka mampu untuk
membuat sesuatu
Anak mengembangkan
2.Mampu untuk
perasaan kewajiban secara
menguasai dan
berlebihan terhadap
menyelesaikan tugasnya
dorongan yang alamiah

17 April 2014 Universitas Islam Sumatera Utara 19

Anak yang produktif belajar kenikmatan
kompetisi kerja dan kebanggaan dalam
melakukan sesuatu yang baik

Perasaan inferioritas dan ketidakmampuan

suatu hasil negatif dari stadium ini
disebabkan oleh beberapa sumber

Anak dikatakan kurang cerdas, overprotektif

dari rumah, sangat bergantung pada bantuan
emosional keluarganya

17 April 2014 Universitas Islam Sumatera Utara 20

 Erikson menekankan situasi sosial yang
sensitif dapat menetralkan sikap orangtua
yang tidak mendukung

Ssebaliknya lingkungan sekolah yang

mencemarkan atau tidak menguntungkan
anak dapat menghilangkan harga diri anak

Bahkan jika orangtuanya menghargai

sikap ketekunan anaknya dirumah

17 April 2014 Universitas Islam Sumatera Utara 21

Mengembangkan Identitas Identitas yang sehat
rasa identitas adalah didefinisikan sebagai dibangun pada
tugas utama dari karakteristik yang keberhasilan mereka
stadium ini, membentuk melewati stadium
bertepatan masa seseorang dan yang lebih awal
pubertas dan remaja kemana tujuan
mereka

17 April 2014 Universitas Islam Sumatera Utara 22

 Identifikasi dengan orangtua atau pengganti
orangtua yang sehat akan mempermudah
proses

Suatu krisis identitas terjadi pada akhir masa

remaja, kegagalan pada std ini meninggalkan
anak remaja tanpa identitas yang kokoh

17 April 2014 Universitas Islam Sumatera Utara 23

 Ditandai tidak
Orang menderita memiliki rasa diri dan
kebingungan peran kebingungan tentang
posisinya didunia

17 April 2014 Universitas Islam Sumatera Utara 24

 Kebingungan peran bisa
Masalah identitas jenis
bermanifestasi dalam
kelamin dan peranan
kelainan perilaku seperti
seksual menjadi
melarikan diri,
tampak pada saat ini
kriminalitas, psikosis

17 April 2014 Universitas Islam Sumatera Utara 25

  Perkembangan psikososial pada anak
menurut Erik Erikson terjadi dalam stadium
yang berurutan dan jelas batasannya dan
tiap-tiap stadium harus diselesaikan secara
memuaskan guna kelanjutan perkembangan
secara lancar

17 April 2014 Universitas Islam Sumatera Utara 26

17 April 2014 Universitas Islam Sumatera Utara 27