Anda di halaman 1dari 46

ELEKTROKARDIOGRAFI

DASAR
RANDY ALFA RABBY

BAGIAN KARDIOLOGI DAN KEDOKTERAN VASKULER


RSUD KAB.LOMBOK UTARA
2015
Manfaat EKG
 Aktivitas listrik siklus jantung dapat di rekam dan
dipakai sebagai alat diagnostik
 Alat pemeriksaan penunjang
 Deteksi gangguan “kelistrikan” jantung :
 Hipertrofi
 Infark miokard
 Aritmia
 Gangguan elektrolit
SANDAPAN EKG (ECG LEADS)
Pada pemeriksaan EKG rutin dilakukan rekaman
pada 12 sandapan yang terdiri dari :

1. Tiga buah sandapan bipolar (sandapan I, II dan III)


2. Tiga buah sandapan unipolar ekstremitas (sandapan
aVR, aVL dan aVF)
3. Enam buah sandapan unipolar prekordial (sandapan
V1 sampai dengan V6)
Enam tempat di prekordial yang umum dipakai
adalah :
V1 : sela iga ke-4 di garis sternalis kanan
V2 : sela iga ke-4 di garis sternalis kiri
V3 : terletak antara V2 dan V4
V4 : sela iga ke-5 di garis midklavikula kiri
V5 : garis aksilaris anterior kiri setinggi V4
V6 : garis mid-aksila kiri setinggi V4
 SANDAPAN PREKORDIAL KANAN
 Tambahan sandapan di V3R – V6R
 Pada infark inferior yang dicurigai disertai infark ventrikel
kanan
 Pada infark dengan penurunan tekanan darah yang belum
jelas etiologinya
 SANDAPAN PREKORDIAL KIRI POSTERIOR
 Tambahan sandapan di prekordial kiri posterior : V7 – V9
 Bila dicurigai terdapat infark posterior, misalnya terdapat
depresi segmen ST di sandapan prekordial kiri (V1- V3)

V7 : garis aksila belakang sejajar dengan V4


V8 : garis scapula belakang sejajar dengan V4
V9 : batas kiri dari kolumna vertebra sejajar dengan V4.
V3R : lokasi sama V3 tetapi pada sebelah kanan
V4R : lokasi sama V4 tetapi pada sebelah kanan
INFARK VENTRIKEL KANAN
INTERPRETASI EKG

 HEART RATE (HR)


 IRAMA
 AXIS
 GELOMBANG P
 PR INTERVAL
 KOMPLEKS QRS
 QT INTERVAL
 ST SEGMEN
 GELOMBANG T
HEART RATE (HR)  INTERVAL R-R REGULER
HR = 300 / jumlah kotak sedang R-
R
HR = 1500 / jumlah kotak kecil R-R

 INTERVAL R-R IRREGULER


HR = jumlah R (dalam 6 detik) x 10
6 detik = 6 kotak besar = 10 kotak
sedang = 30 kotak kecil
IRAMA
- Lihat lead II
- IRAMA SINUS :
- Setiap gelombang P diikuti oleh kompleks QRS
- Interval R-R reguler

SINUS ARITMIA
IRAMA JUNCTIONAL
AXIS
Paling mudah dan cepat
dengan menentukan
aksis menggunakan
sandapan I dan aVF
(tegak lurus)
RIGHT AXIS DEVIATION LEFT AXIS DEVIATION
 Hipertrofi ventrikel kanan  Hipertrofi ventrikel kiri
 Penyakit paru  LBBB
kronis/PPOK  Inferior MI
 ASD secundum
 Dextrocardia

 Normal pada anak-anak

EXTREME AXIS DEVIATION


 Irama ventrikuler
 Hiperkalemia
GELOMBANG P
Menggambarkan aktivitas depolarisasi atrium.
Karakteristik Gelombang P :
 Tinggi < 2,5 mm (0,25 mV)
 Lebar (Durasi) < 0.1 dtk
 Gambarannya :
 Selalu positif di sandapan I,II,aVF dan selalu negatif
di sandapan aVR
 Biasanya bifasik pada sandapan V1
Right Atrial Enlargement (P Pulmonale) :
 Hipertensi pulmonal

Left Atrial Enlargement (P mitrale) :


 Stenosis katup mitral

Inverted P (gelombang P terbalik):


 Irama junctional

Morfologi gelombang P > 1 bentuk :


 Multifokal atrial takikardia
PR INTERVAL
 Waktu mulai depolarisasi atrium
sampai onset depolarisasi
ventrikel
 Jarak antara permulaan gel P-
permulaan kompleks QRS
 Batas normal : 0,12-0,20 detik
 Interval PR < 0,12 detik : pada
keadaan hantaran dipercepat
(sindrom WPW)
 Interval PR > 0,20 detik : AV blok
 Interval PR berubah-ubah :
wandering pacemaker
Wolf-Parkinson-White Syndrome

AV blok derajat I : PR interval > 0.2 dtk dan


tetap

AV blok derajat II :
 Tipe I (wenkebach/mobitz I) : PR
interval makin memanjang sampai
suatu saat gelombang P tidak diikuti
QRS (drop beat)
 Tipe 2 (mobitz II) : PR interval tetap, ada
gelombang P yang tidak diikuti QRS
(drop beat)

AV blok derajat 3 / Total AV blok : setiap


gelombang P tidak diikuti oleh QRS
KOMPLEKS QRS
 Mewakili depolarisasi ventrikel
 Komponen yang membentuk
kompleks ini :
• Gelombang Q yaitu defleksi negatif
pertama
• Gelombang R yaitu defleksi positif
yang pertama
• Gelombang S yaitu defleksi negatif
kedua
 Tinggi : 5 - 20 mm
 Lebar : 0.06 - 0.12 detik
ABNORMALITAS KOMPLEKS QRS

 Q PATOLOGIS
 BUNDLE BRANCH BLOCK (LBBB/RBBB)
 HIPERTROFI VENTRIKEL
Q Patologis
 Menggambarkan nekrosis
miokardium
 Tinggi
: > 25% atau 1/3 tinggi
gelombang R atau > 2 mm
 Lebar : > 0.04 dtk (1 kotak kecil)
BUNDLE BRANCH BLOCK
LEFT BUNDLE BRANCH BLOCK (LBBB)
 Durasi QRS > 0.12 dtk
 Gelombang S yang dalam di V1
 Gambaran “telinga kelinci/huruf M”
di lead I, aVL, V5, V6

RIGHT BUNDLE BRANCH BLOCK (RBBB)


 Durasi QRS > 0.12 dtk
 Gambaran “telinga kelinci/huruf M”
di lead V1
 Gelombang S yang lebar (> 0.4 dtk)
di V6
RIGHT BUNDLE BRANCH BLOCK (RBBB)
LEFT BUNDLE BRANCH BLOCK (LBBB)
HIPERTROFI VENTRIKEL
HIPERTROFI VENTRIKEL KIRI
S V1 + R V5 > 35 mV

HIPERTROFI VENTRIKEL KANAN


Gelombang R dominan di V1 (≥ 7 mm
atau R/S > 1)
HIPERTROFI VENTRIKEL KIRI (LVH)
HIPERTROFI VENTRIKEL KANAN (RVH)
VENTRICULAR STRAIN

 Tanda penunjang dari ventrikel hipertrofi


 Tidak selalu ada
 Berupa ST depresi dan/atau T inverted

LV strain : I, aVL, V5, V6

RV strain : II, III, aVF, V1-V4


ST SEGMEN

 Menggambarkan permulaan repolarisasi ventrikel


 Normal : flat dan isoelektrik
 Abnormal : Elevasi dan Depresi, contoh :
• Iskemia dan infark miokard
• Perikarditis
• Benign early repolarization
• Sindrom Brugada
• dll
ST SEGMEN ELEVASI
Diagnosis infark miokard (STEMI)*
 Ditemukan ST segmen elevasi pada
2 atau lebih lead yang
berpasangan
 Dapat ditemukan secara
bersamaan depresi ST segmen di
lead yang bersebrangan
 ST elevasi ≥ 1 mm di semua lead
kecuali V2 – V3 pada semua laki-
laki dan perempuan
 ST elevasi lead V2 – V3 ≥ 2 mm
pada laki-laki ≥ 40 tahun dan ≥ 2,5
mm pada laki-laki < 40 tahun
 ST elevasi lead V2 – V3 ≥ 1.5 mm
pada perempuan
* Sumber : 2012 ESC Third Universal Defenition of Miocardial Infarction Guideline
ST elevasi I, aVL, V1, V2, V3, V4, V5, V6
PERIKARDITIS
ST SEGMEN DEPRESI

Diagnosis iskemia miokard


(NSTEMI)*
 ST segmen depresi tipe
horizontal atau down-
sloping ≥ 0.5 mm pada
minimal 2 lead yang
berpasangan

* Sumber : 2012 ESC Third Universal Defenition of Miocardial Infarction Guideline


ST Depresi I, II, aVF, V4, V5, V6
QT INTERVAL
 Menggambarkan waktu
depolarisasi dan repolarisasi
ventrikel
 Dipengaruhi oleh heart rate
 Normal : ≤ 0.44 dtk
 QT interval memanjang
(menyebabkan Torsades de
point) : hypokalemia, obat-
obatan, kongenital
 QT interval memendek (≤ 0.35
dtk) : hiperkalsemia,
congenital, obat-obatan
(digoxin)
GELOMBANG T
 Menggambarkan repolarisasi
ventrikel
 Normal :
• Positif di semua lead kecuali
aVR dan V1
• Tinggi < 5 mm di lead
ekstrimitas, < 10 mm di lead
precordial
 Abnormalitas :
• Hiperakut T / T tall
• Inverted T (> 3 mm)
TERIMA KASIH
ARITMIA
ARITMIA SUPRAVENTRIKULER

 Atrial fibrilasi
 Atrial flutter
 Supraventricular takikardia (AVNRT,AVRT)
 Premature atrial contraction (PAC)
ATRIAL FIBRILASI
 Irama “irregularly irregular”  QRS sempit
 Gelombang P hilang
ATRIAL FLUTTER
 QRS sempit  Gambaran “Gigi gergaji / Saw tooth”,
paling jelas di lead II, III, aVF, V1
 Irama reguler/irreguler
SUPRAVENTRIKULAR TAKIKARDIA
ARITMIA VENTRIKULER

 Ventrikel takikardi
 Ventrikel fibrillasi
 Idioventricular rhythm
 Premature ventricular contraction (PVC)

Anda mungkin juga menyukai