Anda di halaman 1dari 100

NORMA

PEMELIHARAAN KESEHATAN
TENAGA KERJA
NORMA KESEHATAN KERJA

. Norma Penyelenggaraan Pelayanan


Kesehatan Kerja

• Norma Pemeliharaan Kesehatan Tenaga


kerja
Ruang Lingkup

1. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja


2. Penyakit Akibat Kerja (PAK)
3. Gizi Kerja dan Penyelenggaraan makanan
bagi tenaga kerja
4. Program pencegahan kesehatan tenaga
kerja
5. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
6. Toksikologi
PEMERIKSAAN KESEHATAN
TENAGA KERJA
A. Dasar Hukum

1. UU No.1 tahun 1970 ttg Kesel.Kerja

- Ps.8 (ay.1): - wajib me-Px. (akan diterima &


dipindahkan)
- sesuai sifat pekerjaan

(ay.2) : - wajib me-Px berkala


- oleh dokter yg ditunjuk dan
dibenarkan Direktur
2. Permen Naker No.02/Men/1980 ttg
Px.Kesehatan TK dlm Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja

- mengatur ketentuan-2 ttg Px.Kes. Awal,


berkala,khusus.
- ketentuan-2 tsb sifatnya wajib
3. Permen Nakertrans No.Per.01/Men/1981 ttg
Kewajiban Melapor PAK

- PAK yg didiagnosa (mell.Px.Kes dan


Pelayanan kesehatan kerja)  dilaporkan
< 2 x 24 jam
4. Permen Nakertrans No.Per.03/Men/1982 ttg
Pelayanan Kesehatan Kerja

- sbg lembaga K3 di Persh.

5. Kepmen Nakertrans No.Kep 68/Men/2004


ttg Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS
di tempat kerja

6. S.E.Dirjen Binawas No.SE.07/BW/1997 ttg


Pengujian Hepatitis B dlm Px.Kes.TK
• Jenis dan tujuan Px.Kesehatan TK
1. Awal : sebelum diterima
- mendapatkan TK yg optimal
- tak mempunyai penyakit menular
- cocok untuk pekerjaan ttt 
menjamin K3 diri dan orang lain
2. Px Kes.TK periodik
- mempertahankan derajat kesehatan
- deteksi dini thd pengaruh lainnya

3. Px.Kes.Khusus
- menilai pekerjaan ttt dan TK ttt
MEKANISME PX.KES.TK

a. Pelaksana Pemeriksaan.
1. Dilakukan oleh dokter pemeriksa
(baik di dalam / di luar perusahaan)
2. Dpt dilakukan oleh persh.sendiri atau pihak
ke-3 (klinik / PJK3)
b. Persiapan Pemeriksaan
1. menyusun pedoman Px.
- sesuai pek.
- ikuti kemajuan ilmu
- sesuai kemampuan Persh.
- disetujui oleh Direktur

2. membuat rencana kerja


3. Pelaksanaan Px.Kes
a. Pemeriksaan Kesehatan Awal
- disesuaikan dng jenis pekerjaan
- Ax, Ax khusus, Px.klinis
- hasil Px :
- Sehat (kerja berat, ringan)
- Ada kelainan
- kerja dng syarat
- ditolak
b. Pemeriksaan Kes,Berkala & khusus
< 1 kali / tahun
- Px.Kes.Khusus untuk menilai thd
pekerjaan dan TK tertentu

yaitu :
- setelah dirawat > 2 minggu
- usia > 40 tahun
- TK wanita / cacat
- melakukan pekerjaan ttt
- adanya dugaan tertentu
- purna bakti (mau pensiun)
Tatacara Pemeriksaan

1. Rencana dan Pedoman Px.


2. Dokter yg melakukan Px
3. Lembaga yg melakukan Px
4. Jenis Px (sesuai pekerjaannya)
5. Laporan Pelaksanaan
6. Diagnosa PAK
7. Px dan pengkajian PAK

Pengawas
1. menilai dan memeriksa Dokumen
2. hasil pemeriksaan dicacat dan dianalisis
2. koreksi dan rekomendasi sifatnya wajib
Tatalaksana Pelaporan

1. Px.Awal
dr.Px Perusahaan (pengusaha) 
(2 bln)
Dinas Naker kota/kab. Dinas Naker
(2 mgg)
Prov  Dirjen Binwasnaker
(2 mgg)

- formulir Btk.1`(1 s/d. d)


2. Px.Berkala / khusus.
- idem Px.awal
- menggunakan form.2 (a.s/d. d)
- waktu pelaporan sama

Petugas Pelaporan
1. Persh. (dr.Px  Pengusaha)
2. Dinas Naker (Ka.Dinas)
PENYAKIT AKIBAT KERJA /
(PAK)
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
DASAR HUKUM

1. UU.No,1 tahun 1970


- Ps.3 (ay.2) : - syarat-2 K3
mencegah dan mengendalikan PAK..
- Bab VII, ps 11
laporan kecelakaan (PAK)
- Ps.9

pembinaan K3
2. UU No.3 tahun 1992 ttg JAMSOSTEK
- adanya perlindungan jamsos
- ruang lingkup
- JKK, JHT, JK, JPK

3. PP. 14 tahun 1993 ttg Penyelanggaraan


Jamsostek
- dokter pemeriksa
- dokter penasehat
4. Kep.Pres No.22 tahun 1993 ttg Penyakit
Yang Timbul Karena Hubungan Kerja
- Dx. PAK didapat dari Px.Kes dan
Pelayanan Kes.Kerja

5. Permen Nakertans No.Per-01/Men/1981 ttg


Kwajiban melapor PAK
- lapor < 2 x 24 jam
6. Permen Nakertrans No.Per.03/Men/1982 ttg
Pelayanan Kes.Kerja
- dipimpin dan dijalankan oleh dokter
yg dibenarkan Direktur / Dr.Px

7. Permen Nakertrans No.Per.25/Men/XII/2008


ttg Pedoman Diagnosis dan Penilaian
cacat karena Kecel.kerja dan PAK
Pengertian
Definisi : Sehat

1. PAK = Peny.yang Timbul karena Hub.kerja


= Occupational Disease
- disebabkan oleh Pekerjaan /
Lingk,Kerja

- compensable
- perlu pengetahuan spesifik
Pedoman Dx.PAK
- penyebab tunggal (single factor)
- tak menular (kec. Infeksi)
- tak menurun
- ada kaitan dng istirahat
- gejala / keluhan timbulnya lama
- masyarakat umum tidak terkena
Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK)/
Work related disease

- lingk / pek. Memperberat, memudahkan


- multi faktor
- gejala / keluhan tidak khas
Penyebab PAK

- faktor fisika (bising, getara, tek.panas)


- faktor kimia (gas, debu, serat dll)
- faktor psichososial
- biologi (kuman, jamur, virus
- ergonomi
Cara menentukan / Dx. PAK

1. monitoring lingkungan kerja


- pengukuran (sub / oby)
2. monitoring kesehatan TK
- memberikan pengobatan
- upaya pencegahan / Dal.
- menentukan kecacatan
Langkah-2 Dx.PAK

1. Dr.pemeriksa menentukan Dx.klinis


2. Menentukan sebab akibat
- riwayat pekerjaan
- riwayat penyakit
- unit kerja
- bahan yg digunakan dsb
3. Menentukan jumlah pajanan  NAB
4. Memperhatikan kemungkinan sebab
lain

5. Membuat keputusan
PELAPORAN PAK

1. Laporan tahap I / KK2 (2 x 24 jam)


2. Laporan tahap II / Btk KK3 (2 x 24 jam)
- setelah dinyatakan sembuh
3. Laporan KK5 / Jamsostek 3c.
- Bila tidak setuju (TK / Pengusaha /
Jamsostek)  Pengawas
 dokter Penasehat
(pertimbangan medis)

- Bila tidak setuju  Banding ke Menteri


Penilaian cacat PAK

- dilakukan setelah dinyatakan sembuh


(obat dan rehabilitasi)
- STMB
- cacat sebagian / total
selamanya
- meninggal

- Cacat : - anatomi
- fungsi
Pedoman Penilaian

1. Permen Nakertrans No.25/Men/XII/2008

2. PP.14 tahun 1993


Tatacara Pemeriksaan

1. Data umum Persh


- identitas persh
- informasi PAK
- sb. laporan, tgl.px
- tempat kejadian
- Lain-2 (P2K3 , Jamsostek)
2. Memeriksa data korban

- Identitas
- Riwayat penyakit / pekerjaan
- Px.kes. sebelumnya
- Px. Kesehatan sekarang
- Px. Tambahan
3. Memeriksa hasil Px.Lingk dan cara
kerja
- Faktor (fisika, kimia, dsb)
- cara kerja (ergonomi)
- upaya pengendalian

4. Memeriksa dokumen laporan


penyelenggaraan PKK
5. Kesimpulan

6. Laporan Pemeriksaan

Bila PAK positif  Rekomendasi


- memberikan jaminan pengobatan
- mengajukan klaim asuransi
- melakukan upaya pencegahan
PENANGANAN KASUS PAK

Pengusaha
1. Laporan I / KK2A  Disnaker 
Pengawas (memeriksa / mengkaji) 
Ka.Dinas Naker.

2. Laporan dicacat
3. Pengawas memberikan saran
GIZI KERJA
DAN
PENYELENGGARAAN MAKANAN
BAGI
TENAGA KERJA
DASAR HUKUM

1. UU No.1 tahun 1970

2. PMP No.7 tahun 1964 ttg Syarat


Kesehatan, Kebersihan serta
Penerangan dalam Tempat Kerja
Ps.8, mengatur
- syarat dapur : tak berhub.dng tempat kerja
- syarat air ; periksa laboratorium
- syarat alat masak
- syarat TK : - Px.Kes berkala
- bila sakit dilarang melayani
3. Permen Naker No.02/Men/1980 ttg
Px.Kes TK dlm Penyel. Keselamatan Kerja

4. Permen Nakertrans No.Per-03/Men/1982 ttg


Pelayanan Kes.Kerja

5. Instr.Menaker No.Ins.03/M/BW/99 ttg


Pengawasan Thd Pengelolaan Makanan
di Tempat kerja
6. SE.Menaker No.SE.01/Men/1979 ttg
Pengadaan Kantin Ruang Makan
-anjuran :
- 50 s/d 200 ruang makan
- > 200 menyediakan kantin
6. SE.Dirjen Binawas No.SE.86/BW/89, ttg
Perusahaan catering yg mengelola
makanan bagi TK

- persh.cater.bagi TK  rekomendasi
- Dinas Naker melakukan pembinaan
Pengertian

Gizi Kerja  Gizi untuk TK


Makanan : - meningkatkan dan
mempertahankan kemampuan
kerja  Produktivitas.
Pemberian makan : - hubungan emosi
- 4 jam istirahat
Spesifikasi Zat Gizi

1. Karbohidrat : - sumber tenaga


- 1 gr = 4 kalor

2. Protein : - keperluan 1 gr / Kg BB
(nabati 1,2 gr / Kg BB)
- prot. Esensial / non ess.
. 3. Lemak : 20 – 25 % kebutuhan kalori
1 gr lemak = 9 kalori

4. Vitamin : - larut air B dan C


- larut lemak A, D, E ,K

5. Mineral
Kebutuhan Zat Gizi

1. Ukuran tubuh
2. Umur (th) ; makin tua kebutuhan kurang
3. Jenis kelamin : Laki laki > wanita
4. Kondisi tubuh : sakit / hamil > normal
5. Iklim /lingk
6. Aktivitas
Kebutuhan kalori
- kebiasaan makan (1/5 – 2/5 – 2/5)
- kalori di tempat kerja 2/5 bagian
- 1/3 bag.dlm bentuk makanan utama

- daftar menu makan disusun 10 hari


- bahan makan dpt diganti
Mekanisme Penyelenggaraan makanan

1. Penyelenggaraan
- kelola sendiri / kontrak
- syarat : - punya dapur
- tenaga gizi
- tenaga pelaksana
- bertanggungjawab
2. Petugas penyelenggara makanan
syarat : - bebas sakit
- punya pengetahuan
- disiplin
- tak punya kebiasaan buruk
3. Sistem pelayanan
- Kafetaria (memilih tapi membeli)
- kantin (Cuma-2)
- dibagikan di tempat kerja
- diberikan di lapangan kerja
4. Susunan menu dan nilai gizi
- bervariasi
- gizi seimbang
- kecukupan kalori
- makanan biasa (bukan pantangan)
5. Dapur dan Ruang makan
- dapur dan ruang makan dekat
- tak berhubungan dng tempat kerja
- bersih, higiene
Rekomendasi Persh.Katering

Tujuan : - mencegah keracunan


- efisiensi
- mudah dlm pembinaan / Was
- memperbaiki kondisi kerja

Rekomendasi dari Disnaker


Disnaker melakukan pembinaan dan memonitor
Syarat diberikan Rekomendasi

1. Ada permohonan
(11 dokumen)

2. Px.syarat Administrasi

3. Px. Ke lokasi
- periksa :- syarat tenaga, pimpinan
- kesehatan pengelola
- kesehatan makanan
Bahaya Keselamatan yg spesifik
- Api
- cara kerja
- B2
- limbah
- dll.
Pencegahan kecelakaan

1. Lokasi penyiapan makanan


- lantai, tumpahan makanan
- alat angkat / angkut

2. Peralatan dapur
- penataan alat
- ikuti petunjuk
- penggunaan bahan kimia sesuai petunjuk

3. APD
Pemeriksaan keracunan makanan

1. Data umum Persh


- identitas persh
- informasi kasus
- lain-2 (P2K3, jamsostek)

2. Memeriksa data korban


- identitas
- riwayat peny. Keluhan dll
3. Memeriksa hasil laboratorium
- sumber, sample, hasil lab.
4. Upaya yg telah dilakukan pengurus
- pendataan, perawatan
- pengambilan sample
5. Memeriksa kondisi lapangan
- kantin, katering
6. Memeriksa dokumen Rekomendasi
7. Memeriksa dokumen laporan PKK
8. Kesimpulan
9. Laporan pemeriksaan.

Pengawas memberikan Rekomendasi


- memberikan perawatan
- mengajukan klaim Jamsostek
- upaya pencegahan
- mentaati peraturan perundangan
Tatacara Pemeriksaan Penyel.Makanan

Ruang lingkup Px
1. Pengelola persh katering
2. Penjamah makanan bagi TK
3. Syarat higiene dan sanitasi
4. Rekomendasi
5. Kasus keracunan
Penerbitan Rekomendasi

1. Permohonan
2. Pengawas Px. Administrasi dan
lapangan
3. Hasil Px  Ka.Dinas Naker
4. Dicacat (no & tgl)
Lampiran surat permohonan
- wajib lapor ketenagakerjaan
- salinan akte perush.
- SIUP
- Surat keterangan domisili Persh
- bukti NPWP
- daftar peralatan yg dimiliki
- struktur organisasi
- surat ket.patuh ketentuan
- surat keterangan sehat karyawan
Px. Kasus keracunan

- Pengusaha mengisi Btk KK2


- Lapor ke Disnaker  Pengawas
- Pengawas Px dan pengkajian
- Hasil lapor Ka.Dinas
- Pengawas berikan rekomendasi
Program Pencegahan Kesehatan Kerja
Program Penc.dan Penangg HIV / AIDS di
tempat kerja , Kepmen Nakertrans No.68/Men/2004

HIV = Human Immunodefisiency Virus


AIDS = Acquired Immune Defisiency Syndrome
VCT = Voluntary Conseling and Testing

window periode : masuknya virus  terbentuknya Ab


0 – 3 bulan
infeksi oppurtinistik  AIDS
Cara penularan HIV

1. Secara seksual (hetero / homo)


2. Darah, produk darah, transplantasi2
yg terinfeksi
3. Penularan dari ibu ke anak
- Kasus : - 85 % usia produktif
-3M
- berdampak pada dunia bisnis

Peraturan Perundangan yg terkait


1. UU No.1 tahun 1970
2. UU No.13 tahun 2003
3. Kepmen Nekertrans No.68/Men/VI/2004
4. Kep.Dirjen PPK No.20/BW/VI/2005
Kwajiban Pengusaha

1. Mengembangkan kebijakan
2. Mengkomunikasikan kebijakan
3. Memberikan perlindungan ODHA dari
deskriminasi
4. Menerapkan prosedur K3 khusus
Sepuluh prinsip dasar Kaidah ILO

1. HIV/ADIS masalah tempat kerja


2. Tanpa diskriminasi
3. Kesetaraan jender
4. Lingk.kerja yg sehat
5. Dialog sosial
6. Larangan skrening dlm proses
rekruitmen
7. Kerahasiaan
8. Kelangsungan hubungan kerja
9. Pencegahan
10. Perawatan dan dukungan
Dampak HIV/AIDS
- dampak ekonomi
- dampak sosial
- dampak psikologis
- image yg jelek
Tanggungjawab

1. Pemerintah : pembinaan dan informasi

2. Pengusaha  buat program

a. program masuk PKB /PP


b. pelatihan PE
c. KIE dan tersedianya bahan
d. SIM pelaksanaan program
e. perawatan dan pendampingan
3. Pekerja (SP/SB)
- komitmen
- peran aktif
- program terpadu
Prosedur K3 khusus dlm P.P. HIV/AIDS

1. Langkah Pencegahan dan pengendalian


- kepastian adanya penerapan K3
- menunjukkan adanya risiko tinggi penularan
HIV/AIDS
- bila risiko ada  perlu program khusus dan
menyelenggarakan pendidikan
- Pekerja mematuhi ketentuan-2
2. Kwaspadaan standar HIV/AIDS
(standard precaution) thd
- penanganan darah dan cairan
- pengumpulan dan pembuangan sisa barang
- mencuci tangan
- menggunakan pelindung
- sterilisasi
- mencuci kain kotor
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
T.B DI TEMPAT KERJA

- Semua organ bisa terkena TB


- pengobatan > 6 bulan
- faktor tertular : lama & konsntrasi
- 10 % bisa tertular
- Program nasional Directly Observed
Treatment Short course chemotherapy) = DOTS
Kerugian : - penularan
- penurunan kwalitas TK
- beaya pengobatan
- motivasi kerja menurun
- absenteisme meningkat
- turn over meningkat
- kematian

penurunan Produktivitas
Program TB
1. Penerapan peraturan K3 (hak & kwajiban
masing masing)

2. Prinsip penanggulangan TB mell.program K3


- PKK, P2K3,
- pemberdayaan SDM,
- peran pengusaha / pekerja
3. Program TB khusus
a. promotif : - sosialisasi pedoman TB
- pelatihan DOTS
- KIE
- advokasi thd pengusaha
- peningkatan gizi
b. preventif
- menemukan kasus
- pengendalian lingk.
- pemakaian APD
c. kuratif
- pengobatam TK dng TB
- rujukan pasien

d. rehabilitasi kerja
- penyesuaian pekerjaan
Prinsip Pencegahan dan Penanggulangan

- intervensi mudah (kumpul, komunikasi)


- kemampuan persh.
- adanya sistem pelayanan K3
Prinsip :

1. Perlindungan pasien, keluarga dan orang lain


- mengutamakan perlindungan
2. Menjamin lingkungan / tempat kerja aman
3. Pengembangan komitmen
Penerapan strategi DOTS

- utamakan kesehatan TK
- mengintegrasikan dlm program k3
strategi : - kerjasama stake holder
- program untuk seluruh TK
- sasaran jelas
- adanya peran masing masing yg jelas
(Disnaker, Dinkes, Apindo, SP/SB, RS/PKM)
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
PENYALAHAGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP

NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN


BAHAN ADIKTIF LAINNYA DI TEMPAT KERJA

(P4GN)
Gejala : - variatif
- t.u syaraf dan mental / perilaku

Zat addiktif : - minuman keras


- solvent (thinner, eceton, glue,
bensin
- nikotin (tembakau)
- kafein (teh, kopi)
Dampak sektor TK
- usia produktif
- 80 % laki-2
- kemudahan : - faktor individu
- lingkungan
- ketersediaan obat
- faktor obat sendiri
(ketagihan)
Dampak negatif

- absensi / datang terlambat


- beaya pengobatan
- kecel.kerja
- perselisihan
- pengaruh thd teman sekerja
Penerapan Kepmen Nakertrans No.Per.11/Men/2005

- perusahaan hrs ada program


- melibatkan unsur pekerja
- konsultasi dng unsur pemerintah
- test penggunaan narkoba
- pembinaan thd TK  sanksi
- bila ada kasus  lapor polisi
PERAN PENGAWAS

1. Pembinaan dan pengawasan


2. Pemberdayaan SDM K3
3. Mengkoordinasikan peran Apindo,
SP/SB
4. Kerjasama lintas sektor
PROGRAM
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
INFLUENZA
DI TEMPAT KERJA
Pengertian

- Flu baru H1N1 = Avian Flu


(sub type H5N1) = Flu burung

- menyerang unggas  manusia


(air liur, lendir, kotoran unggas, secreta).
Dampak di sektor ketenagakerjaan
- absen,
- beaya
 produktivitas menurun

Pencegahan
- Penerapan K3
- Peran pemangku kepentingan
- optimalisasi PKK
- program khusus (tanggap darurat)
Peran Pengawas

1. Pembinaan dan pengawasan


2. Aktif dlm tanggap darurat
3. Pemberdayaan SDM K3
4. Melakukan koordinasi dng Apindo,
SP/SB
5. Kerjasama lintas sektoral
HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai