Anda di halaman 1dari 62

TOPIK 1

PENDAHULUAN

MATA KULIAH :
MANAJEMEN KEUANGAN
PS MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI PNB
SUB TOPIK
• Pengertian Manajemen
Keuangan
• Pendanaan Proyek
• Cost Engineering
Konsep Manajemen Keuangan
• Adalah suatu proses dalam pengaturan
aktivitas atau kegiatan keuangan dalam suatu
organisasi, dimana didalamnya termasuk
kegiatan planning, analisis dan pengendalian
terhadap kegiatan keuangan yang biasanya
dilakukan oleh manajer keuangan

• Adalah seluruh aktivitas kegiatan perusahaan


yang berhubungan dengan upaya untuk
mendapatkan dana perusahaan dengan
meminimalkan biaya serta upaya penggunaan
dan pengalokasian dana tersebut secara
efesien
Pengertian
• Manajemen Keuangan merupakan
proses untuk memperoleh dan
mengelola sumber daya keuangan
pada proyek, terutama pada
penghasilan (revenue) dari
sumber daya tersebut,
dan menganalisa atau updating
arus kas (cash flow) untuk proyek
konstruksi yang lebih dari sekedar
pengelolaan biaya.
• Manajemen Keuangan adalah
aktivitas pemilik dan manajemen
perusahaan untuk memperoleh
sumber modal yang semurah-
murahnya dan menggunakannya se-
efektif, se-efisien, seproduktif
mungkin untuk menghasilkan laba.
• Manajemen Keuangan adalah suatu
kegiatan perencanaan,
penganggaran, pemeriksaan,
pengelolaan, pengendalian,
pencarian dan penyimpanan dana
yang dimiliki oleh organisasi atau
perusahaan.
Industri konstruksi telah mengalami
perkembangan jenis dan bentuk pembayaran
untuk penyelesaian proyek, dimana hal
tersebut akan sangat membutuhkan
pengelolaan di bidang keuangan, bentuk dan
kegiatan pembayaran tersebut antara lain:
– Termyn
 MC
 Design-build-own-operate (DBOO)
– Design-build-own-maintain (DBOM)
– Joint operation partners
– Proyek yang diprivatisasikan, dll
Bentuk-bentuk pendanaan proyek diatas akan
sangat mempengaruhi sistem pengendalian
keuangan yang dilakukan di proyek.
Pada dasarnya fungsi Manajemen Keuangan dalam
mencapai tujuan Perusahaan adalah:
1. Menetapkan Struktur Keuangan Perusahaan (jumlah dan
sumber)
2. Mengalokasikan dana (modal kerja dan investasi)
3. Mengendalikan keuangan Perusahaan (efisiensi dan
efektifitas)
Tujuan manajemen
keuangan

adalah untuk memaksimalkan “keuntungan”


melalui perencanaan dan pengelolaan
keuangan secara sistemik.
Prinsip Manajemen Keuangan
1. Consistency (Konsistensi)
2. Accountability (Akuntabilitas)
3. Transparancy (Transparansi)
4. Viability (Kelangsungan Hidup)
5. Integrity (Integritas)
6. Stewardship (Pengelolaan)
7. Accounting Standards (Standar
Akuntansi)
Consistency (Prinsip Konsistensi)

 Kebijakan dan sistem keuangan perusahaan


penerapannya harus konsisten, tidak berubah-
ubah dari periode ke periode.

Accountability (Prinsip Akuntabilitas)


 Prinsip akuntabilitas adalah sebuah kewajiban hukum
maupun moral yang melekat pada tiap tiap individu,
kelompok maupun perusahaan dalam memberikan
penjelasan bagaimana penggunaan dana atau kewenangan
yang telah diberikan.
Transparancy (Prinsip Transparansi)

 Manajemen harus terbuka terhadap pekerjaanya,


memberi informasi tentang semua kegiatan yang
dilakukan kepada yang berkepentingan.

 Viability (Prinsip Kelangsungan Hidup)


 Seluruh pengeluaran operasional maupun yang
berada ditingkat yang strategis harus disesuiakan
dengan dana yang ada, hal ini harus dilakukan
supaya kesehatan keuangan perusahaan bisa
tetap terjaga.
Integrity (Prinsip Integritas)
 Setiap individu harus memiliki tingkat
integritas yang mumpuni dalam
menjalankan kegiatan operasional
perusahaan.

Stewardship (Prinsip Pengelolaan)


 Manajemen keuangan harus bisa
mengelola dengan efektif dana yang sudah
didapat dan menjamin dana yang
diperoleh tersebut akan digunakan sebaik
mungkin.
Accounting Standards (Prinsip
Standar Akuntansi)
 Sistem akuntansi keuangan yang digunakan
harus sesuai dengan prinsip dan standar
aturan akuntansi yang berlaku umum.

Prinsip ini bertujuan supaya laporan


keuangan yang dihasilkan manajemen bisa
dengan mudah dipahami dan dimengerti
oleh semua pihak yang berkepentingan.
Manajemen keuangan memiliki tiga
kegiatan yang utama :
 Perolehan Dana, merupakan aktivitas yang bertujuan
untuk memperoleh sumber dana, ntah itu berasal dari
internal perusahaan ataupun bersumber dari eksternal
perusahaan
 Penggunaan Dana, suatu kegiatan dalam menggunakan
atau menginvestasikan dana yang ada pada berbagai
bentuk aset
 Pengelolaan Aset (Aktiva), aktivitas ini adalah kegiatan
yang dilakukan setelah dana telah didapat dan telah
diinvestasikan atau dialokasikan kedalam bentuk aset
(atkiva), dana harus dikelola secara efektif dan efisien.
Masalah yang sering dihadapi
Masalah yang sering timbul dan dihadapi
oleh seorang manajer keuangan adalah :
1. Apakah investasi tersebut profitable?
2. Dari manakah dana sumber pembiayaan investasi itu diperoleh ?
3. Berapa besar kas yang harus selalu ada ?
4. Kredit macam apa untuk konsumen?
5. Berapa persediaan harus dipertahankan ?
6. Haruskah laba yang diperoleh dipertahankan, diinvestasikan atau
dibagikan
Fungsi/Tugas Manajemen Keuangan
Secara garis besar tugas manajer keuangan
menyangkut :
 Investment Decision (Keputusan
Investasi)
 Financing Decision (Fungsi Pendanaan)
 Deviden Decision (Keputusan Deviden)
5 fungsi pokok dari manajemen
keuangan yang umum terdapat pada
perusahaan:
 Fungsi Perencanaan Keuangan (Planning)
 Fungsi Anggaran (Budgeting)
 Fungsi Pengendalian Keuangan (Controlling)
 Fungsi Pemeriksaan Keuangan (Auditing)
 Fungsi Pelaporan Keuangan (Reporting)
Fungsi Perencanaan Keuangan |
Planning
 Perencanaan keuangan tidak hanya berlaku
ketika perusahaan akan memulai bisnisnya.
Ketika perusahaan telah berjalan, Ketika
perusahaan ingin melakukan pengembangan
usaha. Perencanaan keuangan mutlak diperlukan.
 Rencana keuangan akan menjadi pedoman untuk
melangkah kedepan.
 Perusahaan bisa dengan mudah memprediksi
pengeluaran dan pemasukan yang akan terjadi
diperiode mendatang.
Fungsi Anggaran | Budgetting

 Fungsi anggaran terdiri dari rencana


penerimaan beserta pengalokasian
anggaran yang efektif dan efisien dalam
memaksimalkan dana perusahaan yang
dimiliki.
Fungsi Anggaran ini merupakan tindakan
lanjutan dari fungsi perencanaan keuangan.
Terdapat detail-detail pemasukan dan juga
pengeluaran perusahaan.
Fungsi Pengendalian Keuangan
Controlling
 Manajemen keuangan mengevaluasi dan
memperbaiki sistem keuangan yang ada dalam
perusahaan.
 Dalam perjalanan operasional perusahaan, fungsi
pengendalian keuangan sangat diperlukan .

Pengendalian keuangan bisa diterapkan dengan


membuat prosedur dan kebijakan yang bisa
mencegah atau paling tidak meminimalisir
kesalahan dalam mengelola keuangan.
Fungsi Pemeriksaan Keuangan |
Auditing
 Manajemen keuangan memeriksa kondisi
internal keuangan perusahaan supaya kondisi
keuangan selaras dengan apa yang diharapkan
dan sesuai dengan kaidah dan standar yang ada
dengan meminimalisir penyimpangan yang ada.

Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi bisa


dengan mudah diketahui.
 Kemudian diambil langkah-langkah yang
diperlukan terhadap penyimpangan yang ada.
Fungsi Pelaporan Keuangan |
Reporting
 Manajemen keuangan berkewajiban untuk menyusun
laporan mengenai kondisi keuangan beserta analisis rasio
keuangannya.
 Laporan keuangan ini nanti juga bisa dijadikan sebagai
bahan evaluasi.
Mau tahu berapa laba atau rugi yang dihasilkan oleh
perusahaan ? Berapa kenaikan aset perusahaan ?
 Berapa jumlah pertambahan utang perusahaan ?
 Berapa kenaikan omzet penjualan perusahaan ?
 Dan berapa-berapa lainnya bisa dijawab dengan pasti
oleh fungsi pelaporan keuangan melalui laporan
keuangan yang disusun.
PENDANAAN PROYEK
 Keputusan Investasi (Investment Decision)
 Keputusan Pendanaan (Financial Decision)

Khusus bagi penyandang dana sangat


mengharapkan dana yang dipinjamkan dapat
kembali sesuai perjanjian
Atau
Penyandang dana ingin melihat
penggunaannya dikelola sebagaimana
mestinya dan hasilnya sesuai dengan yang
direncanakan.
SUMBER DANA

1. Dana modal sendiri


Berasal dari pemrakarsa / pemilik proyek, investor lain

2. Pinjaman dari Pihak Ketiga


Berasal dari bank, lembaga keuangan non bank atau suplier.
Pinjaman yang diberikan akan menimbulkan beban bunga.
Pinjaman dari bank umumnya tidak lebih dari 65 % dari keb. riil

Catatan :
• Cara perhitungan besarnya pinjaman yang pantas tergantung laporan
keuangannya (neraca dan R/L) usaha.
SUMBER DANA
 Pemilik tunggal bisnis
 Bebas menentukan jalannya usaha
 Terbebas dari beban pembiayaan
Modal Sendiri  Disiplin atas penggunaan dana harus ada
karena tidak ada tekanan pengembalian
dari pihak luar

 Melibatkan pihak lain (pribadi/badan


Modal usaha) menjadi pemegang saham
 Membagi resiko bisnis dengan pihak
Kerjasama lain
 Disiplin penggunaan dana dan operasi
usaha
 Berbagi keuntungan
 Berbagi pembagian tugas-wewenang

 Lembaga perbankan (Bank Umum, BPR,


dll)
Modal  Modal Ventura
Pinjaman 

Koperasi
Multifinance
 dll
Hal-hal yang sering terjadi jika dalam
menjalankan sebuah proyek tidak bisa
mengelola keuangan dengan baik
 Penggunaan material tidak terkontrol
 Upah pekerja/tukang yang dibayarkan melebihi anggaran
 Banyak kebocoran pada biaya tidak langsung & overhead
 Sulit memantau piutang pembayaran dari owner
 Pusing mengelola hutang pada supplier
 Pembengkakan biaya yang tidak perlu akibat proyek
tidak efisien
 Cash flow proyek berantakan

3/4/2019 PI 3163 MPTI/IMD/Biaya 36


Pengertian Dasar
Biaya proyek:
 Terbatas , perlu dikelola dengan baik

• diperkirakan / diestimasi
Anggaran
Proyek • dianggarkan
• diawasi penggunaannya

Perhatian utama dalam manajemen biaya proyek adalah pada


biaya sumberdaya yang digunakan utk menyelesaikan
kegiatan dalam jadwal proyek
37
Pengertian Dasar
• Penyusunan perkiraan biaya
• Penyusunan anggaran biaya
• Pengawasan biaya

Manajemen biaya proyek meliputi proses-


proses yang diperlukan untuk menjamin agar
anggaran biaya yang telah disetujui cukup
untuk menyelesaikan semua pekerjaan dalam
lingkup proyek
38
PROSES-PROSES DALAM
MANAJEMEN BIAYA PROYEK

1
KELOMPOK
PROSES
Mengestimasi
biaya PERENCANAAN

2
Menyusun
anggaran biaya

3
KELOMPOK PROSES
Melakukan pengen-
PENGAWASAN dalian biaya
39
Cost Engineering
 Semula, biaya suatu proyek kontruksi tidak terlalu dipikirkan,
yang penting fisik bangunan dapat diselesaikan, berapapun
biayanya dan baru dapat diketahui setelah bangunan selesai
dilaksanakan.
 Namun demikian karena berkembangnya pemikiran manusia,
terlebih-lebih menyadari akan keterbatasan sumber daya yang
ada, maka mulailah dikenal apa yang disebut sebagai Cost
engineering.
 Pada awalnya Cost engineering dilakukan oleh beberapa orang
yang memiliki latar belakang akademis dan pelatihan.
 Dan pada tahun 1956 terbentuklah asosiasi dari para cost
engineer yang memiliki pengalaman serta latar belakang
akademis, di Amerika Serikat (US) diberi nama The American
Association of Cost Engineer atau disingkat dengan AACE.
 Sampai saat ini (tahun 2002) di Indonesia belum ada asosiasi
seperti ini, padahal melalui kegiatan asosiasi seperti inilah, para
cost engineer dapat mengembangkan kemampuannya.
Menurut AACE, “Cost engineering
adalah suatu bidang engineering yang
meliputi penerapan prinsip-prinsip ilmiah
dan teknik dengan menggunakan
pengalaman dan pertimbangan-
pertimbangan engineering dalam masalah-
masalah estimasi biaya, pengendalian
biaya dan ekonomi teknik”
Cost engineering terbagi menjadi dua
bidang besar, yaitu :
◦ Cost Estimating (Estimasi biaya)
◦ Cost Control (Pengendalian biaya,
termasuk anggaran/budget)
Tahapan Manajemen Biaya Proyek
 Cost estimating: membuat sebuah
estimasi dari biaya dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah
proyek
 Cost budgeting: mengalokasikan semua
estimasi biaya tersebut pada tiap paket
kerja untuk membuat sebuah baseline, agar
dapat diukur kinerjanya
 Cost control: mengendalikan perubahan
dana proyek
43
PROSES-PROSES DALAM
MANAJEMEN BIAYA PROYEK

1
KELOMPOK
PROSES
Mengestimasi
biaya PERENCANAAN

2
Menyusun
anggaran biaya

3
KELOMPOK PROSES
Melakukan pengen-
PENGAWASAN dalian biaya
44
Tinjauan Umum Manajemen Biaya
Proyek

3/4/2019 SE 3773 MPTI/IMD/Biaya 45


COST ESTIMATING

 Output penting dari tahapan ini adalah


estimasi biaya
 Sangat penting membangun cost
management plan yang menggambarkan
bagaimana variansi biaya akan dikelola
dalam proyek

46
TAHAPAN PROYEK
terkait dengan estimasi
 Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek
sangat bervariasi, tergantung pada besar kecilnya atau tingkat
kesulitannya
 Empat tahapan (phase) proyek :
◦ Tahapan Evaluation and Planning
◦ Tahapan Conceptual Engineering
◦ Tahapan Detailed Engineering
◦ Tahapan Construction
Maka Cost Estimating dibagi :
 Preliminary Estimate (PE)
 Semi detailed Estimate (SE)
 Definitive Estimate (DE)
Tahapan Estimasi

PE = PRELIMINARY ESTIMATE
SE = SEMI DETAILED ESTIMATE
DE = DEFINITIVE ESTIMATE
1. PRELIMINARY ESTIMATE (PE)

 Cost estimate ada pada tahap planning.


 Pada tahap ini desain proyek belum ada, tapi
dalam gagasan
 Cost estimate diperlukan untuk analisis
keputusan proyek (studi kelayakan).
 Biaya proyek dihitung secara kasar (global),
berdasarkan informasi harga dari proyek sejenis
persatuan fungsinya atau luasnya.
 Contoh :
 Harga satuan hotel = Rp.Y per kamar
 Harga satuan jalan/jembatan = Rp. Z per kamar
2. SEMI DETAILED ESTIMATE (SE)

 Cost estimate ada pada tahap conceptual Engineering


 Basic design proyek sudah ada, biaya proyek
dihitung agak detail berdasarkan perkiraan quantity
pekerjaan dan informasi HSP pada saat itu
 Biaya proyek diperlukan sebagai dasar
pertimbangan untuk menyiapkan dana bagi owner
 Proses Cost estimate meliputi:
 B. Fisik bangunan
 B. Perencanaan
 Biaya-biaya lain
3. DEFINITIVE ESTIMATE (DE)

 Cost estimate ada pada tahap detailed engineering


 Semua Informasi yang diperlukan untuk
pelaksanaan sudah lengkap
 Construction drawing sudah ada, cost estimate
dihitung secara detail, dengan mempertimbangkan :
 Contruction methode yang spesifik
 Preliminary work yang akan dilakukan
 Kondisi lokasi proyek
 Penggunaan Sumber daya proyek
 Waktu pelaksanaan proyek
 Cara pembayaran
 Pada tahap ini (DE), awalnya ada 2 estimasi
untuk fisik bangunan yaitu :
 Versi owner disebut OE
 Versi kontraktor disebut Bid Price (harga
penawaran)
 2 estimasi itu berbeda, walaupun
menggunakan data yang sama karena beda
kepentingan yaitu :
 Owner ingin biaya serendah mungkin karena biaya
sebagai pengeluaran investasi
 Kontraktor ingin harga prroyek setinggi mungkin
agar memperoleh keuntungan yang cukup
 Tetapi dengan proses klarifikasi dan negosiasi,
akhirnya ketemu nilai yang disetujui bersama yaitu
nilai kontrak
 Pada tahapan-tahapan konstruksi setiap
proyek, diperlukan tiga jenis cost estimate
yang memiliki tingkat kecermatan yang
berbeda-beda.

1. Kecermatan preliminary estimate (dengan


penyimpangan 25-30%) dibuat pada tahap
planning untuk keperluan analisis kelayakan
proyek, memiliki kecermatan paling rendah.
2. Kemudian semi detaild estimate atau disebut sebagai
budget estimate, disebut pada tahap conceptual
engineering atau basic design (dengan penyimpanan
10-15%), untuk keperluan menetapkan buget dana
yang harus disediakan, memiliki tingkat kecermatan
lebih baik dibanding yang pertama.

3. Jenis cost estimate terakhir, disebut definitive


estimate (dengan penyimpangan  5%), dibuat pada
tahap detailed engineering sebagai perkiraan akhir
(final prediction), untuk pelaksanaan memiliki tingkat
kecermatan yang paling tinggi.
Jenis-jenis estimasi biaya
TKT JENIS METODE PENGUMPULAN DATA AKURASI
WBS ESTIMASI ESTIMASI (%)

ØLINGKUP PROYEK
ESTIMASI PARAME-
1 (PERKIRAAN -25 S.D +75
PENDAHULUAN TRIK
KASAR)

ØLINGKUP PROYEK
DAN KAPASITAS
ESTIMASI ØSPESIFIKASI
2, 3 ANALOGI -10 S.D +25
ANGGARAN UMUM
ØPERKIRAAN HARGA
SATUAN
Ø RENCANA ROYEK
ANGGARAN Ø PENAWARAN
DATA
4, 5, 6 BIAYA - 5 S.D +10
PROYEK Ø SPESIFIKASI
DEFINITIF
Ø HARGA SATUAN

55
Owner versus Kontraktor
◦ Owner estimate, yaitu estimate yang dibuat oleh cost
engineer dari pihak owner, untuk dipergunakan sebagai
dasar pertimbangan dalam menilai penawaran yang
diajukan oleh para kontraktor.
◦ Bid Price, yaitu estimate yang dibuat oleh cost engineer
dari pihak kontraktor, yang akan diajukan oleh kontraktor
sebagai harga penawaran dari proyek sesuai dokumen yang
diberikan.
◦ Dengan demikian setiap kita bicara mengenai biaya proyek,
harus jelas terlebih dahulu posisinya, yaitu dipandang dari
sisi pengguna jasa atau dari sisi pemberi jasa.
OE vs Bid Price
Kepantingan Owner
Owner Estimate

Definitive Nilai
Data proyek
estimate Kontrak

Kepentingan
Bid Price
Kontraktor
 Terkadang kesepakatan nilai kontrak terpaksa
diperoleh melalui perubahan data proyek, seperti
misalnya optimalisasi, perubahan spesifikasi, perubahan
skope pekerjaan, dan lain sebagainya.
 Bagi owner, walaupun cost estimate proyek sudah
ditetapkan berdasarkan nilai kontrak, tetapi masih
harus tetap dikendalikan agar tidak terjadi biaya-biaya
tambahan selama proses pelaksanaan yang harus
dikeluarkan lagi.
Kecermatan Estimasi

Suatu estimasi yang jelek dapat dibuat kriterianya, yaitu sebagai


berikut :
 Terjadi pembengkaan biaya cukup besar terhadap nilai
estimasi awalnya
 Terjadi hasil yang tidak konsisten, terlalu tinggi atau terlalu
rendah
 Kurang detail
 Dokumentasi jelek/ lemah
 Tidak dapat diandalkan untuk alokasi dana
 Tidak dapat diandalkan untuk mengontrol biaya
PIRANTI DAN TEKNIK
DALAM MENGESTIMASI BIAYA

1. Keahlian tenaga ahli


2. Estimasi dengan analogi
3. Menggunakan biaya satuan sumberdaya
4. Model estimasi parametrik
5. Bottom-up estimating
6. Perangkat lunak
7. Analisis dokumen lelang vendor
8. Analisis cadangan
9. Biaya kualitas
PROSES 2:
MENYUSUN ANGGARAN BIAYA
(Cost budgeting)
Pengertian Umum
• Menyatukan semua estimasi biaya masing-
masing kegiatan atau paket pekerjaan
untuk disusun sebagai patokan biaya
• Mengalokasikan semua estimasi biaya
tersebut pada tiap paket kerja untuk
membuat sebuah baseline, agar dapat
diukur kinerjanya
Hasil
PENYUSUNAN ANGGARAN

1. Patokan biaya (cost baseline)


2. Kebutuhan pendanaan proyek
3. Rencana manajemen biaya yang sudah
di-update

67
HASIL
PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA
Patokan biaya (cost baseline), yaitu anggaran yang
dinyatakan menurut rencana waktu penggunaannya
◦ Disusun dengan menjumlahkan semua estimasi
biaya yang akan dipakai dalam suatu periode waktu
◦ Umumnya dalam bentuk kurva S
◦ Anggaran yang dinyatakan pada rentang waktu
proyek, digunakan untuk mengukur kinerja proyek
◦ Proyek besar dapat memiliki lebih dari satu cost
baseline
KELUARAN
PROSES MENYUSUN ANGGARAN BIAYA
Kurva S anggaran biaya (planned value = PV)
untuk proyek dengan anggaran Rp 500 juta
Juta Rp %

500 100%
90%
400 80%

300
48%
200
100 16%
0 0%
Juli Agus Sept Okt Nov
KELUARAN
PROSES MENYUSUN ANGGARAN BIAYA

Cadangan
manajemen
Nilai kumulatif
Rp

Arus kas
Cost yang
baseline diharapkan

start TIME finish


 Selama proses pelaksanaan proyek, tentunya juga
dilakukan pengendalian agar cost budget yang ada
dapat dikendalikan dan tidak terlampui.
 Hasil akhir dari pengendalian selama pelaksanaan
hingga proyek selesai, nantinya berguna sekali sebagai
umpan balik bagi proses estimasi di waktu yang akan
datang.
 Dengan demikian siklusnya yang secara lengkap
disebut Manajemen Keuangan Konstruksi (Construction
Cost Management)
Cost Control
 Proses dalam pengendalian biaya termasuk
◦ Monitoring kinerja pembiayaan
◦ Meyakinkan bahwa dengan perubahan yang
tepat yang termasuk dalam baseline biaya yang
direvisi
◦ Memberikan informasi pada stakeholders
bahwa perubahan dapat mengakibatkan
perubahan biaya pula
 Earned value management merupakan salah satu
alat penting dalam pengendalian biaya
Rangkuman
Manajemen Keuangan merupakan proses untuk memperoleh
dan mengelola sumber daya keuangan pada proyek, terutama
pada penghasilan (revenue) dari sumber daya tersebut,
dan menganalisa atau updating arus kas (cash flow) untuk
proyek konstruksi yang lebih dari sekedar pengelolaan biaya

Cost engineering :
suatu bidang engineering yang meliputi penerapan prinsip-
prinsip ilmiah dan teknik dengan menggunakan pengalaman
dan pertimbangan-pertimbangan engineering dalam masalah-
masalah estimasi biaya, pengendalian biaya dan ekonomi
teknik”
Fungsi utama Manajemen
Keuangan :
1. Planning atau Perencanaan Keuangan
2. Budgeting atau Anggaran
3. Controlling atau Pengendalian
Keuangan
4. Auditing atau Pemeriksaan Keuangan,
5. Reporting atau Pelaporan Keuangan
PROSES-PROSES DALAM
MANAJEMEN BIAYA PROYEK

1
KELOMPOK
PROSES
Mengestimasi
biaya PERENCANAAN

2
Menyusun
anggaran biaya

3
KELOMPOK PROSES
Melakukan pengen-
PENGAWASAN dalian biaya
75
Daftar Pustaka

1. Aplikasi Value Engineering PT Citra Patenindo Nusa Prtamaa


2. Asiyanto, 2005, Construction Project Cost Management, PT.
Pradnyana Paramita,Jakarta.
3. Suharto, Iman Ir. 1999. Manajemen Proyek. Jakarta
4. Dasar-dasar Akuntasi ( A1 Haryono Jusup)
5. Comprehensive Project Management ( A. B Badiru)

Anda mungkin juga menyukai