Anda di halaman 1dari 34

KEPERAWATAN DASAR

“ MEMBERI MINUM PER ORAL , MERAWAT LUKA INFUS,


MENGGANTI CAIRAN INFUS , DAN MELEPAS INFUS ”

Nama Kelompok 4 :

1.Afdol Vijay (151702001)


2.Moh.Yusuf Suryana (151702018)
3.Heny Eka Setyarini (151702014)
4.Siti Nursolikah (151702035)

Dosen Pengajar : Pawiono, SST., M. PH


MEMBERI MAKAN
DAN
MEMBERI MINUM
PER ORAL
A. PENGERTIAN

Pemberian nutrisi melalui oral merupakan tindakan


keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak
mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara sendiri
dengan cara membantu memberikan makanan nutrisi
melalui oral.
B. INDIKASI

Diberikan kepada pasien yang memiliki


gangguan mobilitas tetapi masih sadar .

C. KONTRA INDIKASI

Tidak dapat diberikan pada pasien koma


D. ALAT DAN BAHAN

1. Piring
2. Sendok
3. Garpu
4. Gelas
5. Serbet
6. Mangkok cuci tangan
7. Pengalas
E. PROSEDUR
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang dilakukan
3. Mengatur posisi pasien dengan posisi kepala lebih
tinggi daripada badan
4. Membentangkan serbet dibawah dagu pasien
5. Anjurkan pasien untuk berdoa sebelum makan
6. Pasien ditawari minum, jika perlu gunakan sedotan
7. Beritahu pasien jika makanan panas atau dingin,
anjurkan untuk mencicipi makanan terlebih dahulu.
8. Suapkan makanan sedikit demi sedikit untuk
menghindari tersedak
9. Setelah selesai makan pasien diberi minum,
bersihkan mulut pasien, dan dianjurkan dengan
pemberian obat.
10. Catat hasil atau respon pemenuhan terhadap
makanan.
11. Bereskan alat dan cuci tangan.
MERAWAT LUKA
INFUS
DEFINISI :
 PERAWATAN INFUS

Adalah tindakan yang diberikan perawat kepada


pasien yang telah dilakukan pemasangan infus
sesuai prosedur guna menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan.
Menurut SOP Keperawatan, perawatan infus
adalah perawatan pada tempat pemasangan
infus.
TUJUAN PERAWATAN INFUS :

Menurut SOP (Standar


Operasional Prosedur)
Keperawatan Infus tujuannya
adalah untuk mencegah
terjadinya suatu infeksi .
INDIKASI

a. Pada pasien yang terpasang infus

b. Pasien dengan kesulitan bergerak/bed rest

c. Pasien dengan pemasangan infus yang


relatif lama
ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN

1. Pinset anatomis steril: 2 buah


2. Kasa steril
3.Sarung tangan steril
4.Gunting plester
5.Plester/hypavic
6.Lidi kapas
7.Alkohol 70% /wash bensin dalam tempatnya
8.Iodin Povidon solution 10% /sejenis
9.Penunjuk waktu
10. NaCl 0,9%
11. Bengkok 2 buah, satu berisi cairan desinfektan
PRINSIP PERAWATAN INFUS

Dilakukan dengan prinsip aseptik (steril)


seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan, memakai handscoon
tujuannya agar pasien terhindar dari infeksi
nasokomial.
CARA KERJA MENURUT SOP KEPERAWATAN

 A. Tahap Pra Interaksi


1. Melakukan verifikasi data sebelumnya
bila ada
2.Mencuci tangan
3.Menempatkan alat di dekat pasien
dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur
tindakan pada keluarga/pasien
3.Menanyakan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Mengatur posisi pasien (tempat tusukan infus
terlihat jelas)
2. Memakai sarung tangan
3. Membasahi plester dengan alkohol
dan buka balutan dengan menggunakan
pinset
4. Membersihkan bekas plester
5. Membersihkan daerah tusukan & sekitarnya dengan
NaCl
6. Mengolesi tempat tusukan dengan Iodin cair/salf
7. Menutup dengan kassa steril dengan rapi
8. Memasang plester penutup
9. Mengatur tetesan infus sesuai program
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2.Berpamitan dengan klien
3.Membereskan alat-alat
4.Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
perawatan
MENGGANTI CAIRAN
INFUS
A.DEFINISI INFUS / CAIRAN INTRAVENA
Pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh
melalui sebuah jarum ke dalam pembuluh
darah vena untuk menggantikan cairan atau
zat makanan dari tubuh.
B.JENIS CAIRAN INFUS

 Cairan Hipotonis
 Cairan Isotonis

 Cairan Hipertonis
C.INDIKASI PEMBERIAN CAIRAN INFUS
1.Perdarahan dalam jumlah banyak
2.Trauma abdomen berat yang meyebabkan
kehilangan darah
3. Fraktur khususnya di pelvis
4. Dehidrasi, muntah
5. Diare dan demam
6. Luka Bakar Luas
7. Pasien dengan kondisi tidak mampu menelan
obat
D.KONTRA INDIKASI PEMASANGAN CAIRAN
INFUS
 Inflamasi / peradangan & infeksi pada area
pemasangan .
 Lengan yang mengalami luka bakar atau
kombustio .
E.KOMPLIKASI

 HEMATOMA

 INFILTRASI

 TROMBOFLEBITIS

 EMBOLI UDARA
F. TUJUAN MENGGANTI CAIRAN INFUS

Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh


, elektrolit vitamin , protein , kalori , dan
nitrogen pada klien yang tidak mampu
mempertahankan masuknya adekuat melalui
mulut .
G. PROSEDUR KEGIATAN
1. Pastikan kebutuhan klien akan penggantian botol
cairan infus dan cek cairan infus sesuai 5 benar :
benar nama pasien, benar cara, benar cairan,
benar waktu,dan benar dosis
2. Siapkan alat : jam tangan, plester K/P
3. Sampaikan salam
4. Jelaskan prosedur kepada pasien
5. Dekatkan alat ke samping tempat tidur, jaga
kesterilan alat
6. Buka plastic botol cairan, jika ada obat yang perlu
di drip dalam cairan sekalian dimasukkan dengan
spuit melalui mulut botol, tutup kembali
7. Matikan klem infus set, ambil botol yang terpasang
8.Ambil botol yang baru, buka tutupnya,
kemudian tusukkan alat penusuk pada infus
set ke mulut botol infus dari arah atas dengan
posisi botol tegak lurus
9. Gantung kantung/botol cairan
10.Periksa adanya udara di selang, dan pastikan
bilik drip terisi cairan
11.Atur kembali tetesan sesuai program
12.Evaluasi respon pasien dan amati area
sekitar penusukan infus
13.Bereskan alat
14.Cuci tangan
15.Dokumentasikan tindakan
MELEPAS INFUS
A. PENGERTIAN

Melepaskan infus adalah pencabutan cairan


yang telah di masukkan ke dalam tubuh
pasien melalui pembuluh darah karena
keadaan pasien yang sudah membaik.
B. TUJUAN

Agar tidak timbulnya reaksi alergi, emboli


udara, infeksi, dan edema paru-paru pada
pasien.
C. INDIKASI

Bagi pasien yang sudah mendapatkan izin dari


dokter untuk pulang,
sembuh, dan bagi pasien yang sudah terpenuhi
cairan tubuhnya.
D. PERSIAPAN ALAT
1. Perlak dan pengalas
2. Sarung tangan
3. Kapas alkohol
4. Plester
5. Gunting plester
6. Bengkok
PRINSIP PERAWATAN INFUS

 Dilakukan dengan prinsip aseptik (steril)


seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan , memakai handscoon
tujuannya agar pasien terhindar dari infeksi
nasokomial .
E. PROSEDUR
1. Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Mendekatkan alat
3. Mencuci tangan
4. Memasang perlak dan pengalas
5. Memakai sarung tangan
6.Membasahi plester yang melekat pada kulit dengan kapas alkohol
7. Melepas plester dan kassa dari kulit
8. Menekan tempat tusukan dengan kapas alcohol dan mencabut
infuse pelan-pelan
9. Menekan kapas alcohol dengan plester
10. Membereskan alat dan merapikan pasien
11. Melepas sarung tangan
12. Mencuci tangan
13. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai