Anda di halaman 1dari 11

Apa aja sih obat-obatan Ototoksik yang

menyebabkan gangguan pendengaran?


1. Aminoglikosida:
Streptomisin, Neomisin, Gentamisin, Amikasin
2. Antibiotik lain:
Vankomisin, Eritromisin, Kloramfenikol, Polimiksin B, Kolistin
3. Diuretik:
Furosemid, Bumetanid, Asetazolamid, Mannitol
4. Analgetik:
Salisilat
5. Anti Malaria:
Kina, Klorokuin
6. Antineoplastik:
Bleomisin, Nitrogen mustard, Cisplatin
7. Logam Berat:
Air raksa, Tmbal, Arsen, Emas
Referesi
• Buku Ajar Penyakit THT BOIES edisi 6. Tahun
2014
Pemeriksaanapa aja sih yang akan dilakukan dokter THT
saat anda datang?
1. Otoacoustic emission/OAE (Emisi otoakustik) Program skrining
pendengaran bayi baru lahir
• Merupakan pemeriksaan elektrofisiologik untuk menilai fungsi koklea yang
obyektif, otomatis, tidak invasif, mudah, tidak membutuhkan waktu lama
dan praktis.
• 2 jenis OAE yaitu: Spontaneous OAE (SPOAE) : mekanisme aktif koklea
untuk memproduksi OAE tanpa harus diberikan stimulus dan Evoked OAE
(EOAE) yang hanya akan timbul bila diberikan stimulus akustik dibedakan
menjadi Transient Evoked OAE (TEOAE) dan Distortion Product
OAE(DPOAE)
• Cara: memasukan sumbat telinga (probe) ke dalam liang telinga luar.
Dalam probe terdapat mikrofon dan pengeras suara (loudspeaker)
berfungsi memberikan stimulus suara. Mikrofon menangkap suara yang
dihasilkan koklea setelah pemberian stimulus. Sumbat telinga
dihubungkan dengan komputer untuk mencatat respon dari koklea.
• Tempat: Dilakukan diruangan sunyi atau kedap suara untuk mengurangi
bising lingkungan.
Referensi
• Buku THT UI
• Sumber: http://www.extremnews.com/
Referensi :
Lily Rundjan, Idham Amir, Ronny Suwento, Irawan Mangunatmadja. Skrining Gangguan
Pendengaran Pada Neonatus Resiko Tinggi. Sari Pediatri, Vol. 6, No. 4, Maret 2005

skrining pendengaran di Bagian THT RSCM


Referensi: Buku THT UI
2. EVOKED RESPONSE AUDIOMETRY
• Dikenal sebagai Brainstem Evoked Response Audiometry (BERA),
Evoked Response Audiometry (ERA) atau Auditory Brainstem
Response (ABR)
• Untuk menilai fungsi pendengaran dan fungsi nervus 8
(Vestibulokoklearis)
• Cara: menggunakan elektroda permukaan yang dilekatkan pada
kulit kepala atau dahi dan prosesus mastoid atau lobulus telinga.
Mudah tidak invasif dan objektif.
• Prinsip: menilai perubahan potensial listrik di otak setelah
pemberian rangsang sensoris berupa bunyi.
• Terutama dilakukan pada bayi, anak dengan gangguan sifat dan
tingkah laku, kesadaran menurun. Pada orang dewasa dapat untuk
memeriksa orang yang berpura-pura tuli (malingering) atau ada
kecurigaan tuli saraf retrokoklea.
https://sites.google.com/site/alatbantudengarjakarta/instrumen-
pemeriksaan-pendengaran/diagnostic-clinical-bera---assr-merk-otometrics-
tipe-ics-chartr-ep-200-made-in-denmark/Evoked-Potential.jpg?attredirects=0
Pemeriksaan Audiometri anak lainnya:
3. Behavioral obsevation audiometric (BOA)
• Tes ini berdasarkan respon aktif pasien terhadap stimulus
bunyi dan respons yang disadari (voluntary response)
• Dibedakan menjadi 2, yaitu: 1) Behavioral reflex
audiometry. Respons behavioral yang diamati :
mengejapkan mata (auropalpebral relex), melebarkan mata
(eye widening), mengerutkan wajah (grimacing), berhenti
menyusu (cessation reflex), denyut jantung meningkat,
reflex moro. 2) Behavioral response audiometry. Pada bayi
normal sekitar usia 5-6 bulan, stimulus akustik akan
menghasilkan pola respons khas berua menoleh atau
menggerakkan kepala ke arah sumber bunyi diluar lapang
pandang. Ada 2 teknik yaitu tes distraksi dan visual
reinforcement audiometry (VRA)
4. Play Audiometry (usia 2-5 tahun)
• Melatih anak untuk mendengar stimulus bunyi disertai pengamatan
respons motorik spesifik dalam suatu aktivitas permainan.

5. Timpanometri
• Untuk menilai kondisi telinga tengah
• Pemeriksaan pendahuluan sebelum tes OAE
• Gambaran timpanometri yang abnormal (adanya cairan atau
tekanan negatif di telinga tengah) petunjuk adanya gangguan
pendengaran konduktif.
• OAE harus ditunda apabila terdapat gangguan pada telinga tengah
3,4,5
referensi buku THT UI

Anda mungkin juga menyukai