Anda di halaman 1dari 5

Monitoring Terapi

Evaluasi
Efektivitas
Hasil
Terapi
Terapi
Efektivitas Terapi dilihat dari Hasil Lab dan
Kondisi Pasien

(Dipiro, et al, 2009).


Efektivitas Terapi Dilihat dari Efek
Samping Obat
Efek samping mayor termasuk
Efek samping minor termasuk pruritic
agranolusitosis (dengan demam, merasa
maculopapular, arthralgia (= sakit pada lemah, gingivitis, infeksi oropharyngeal, dan
persendian), demam, dan lukopenia ringan hitung granulosit <250/mm3), anemia
(hitung darah putih <4000/mm3). aplastik, sindroma seperti-lupus,
polymyositis (= kondisi yang ditandai
inflamasi dan degenerasi dari otot skelet),
intoleransi saluran cerna, hepatotoksisitas,
dan hipoprotrombinemia.
SOLUSI : Thiourea alternatif bisa dicoba
pada situasi ini, tapi cross-
sensitivity (reaksi sensitivitas antar obat)
terjadi pada 50% pasien.
SOLUSI : Agranulositosis, jika terjadi,
selalu terjadi dalam tiga bulan pertama
terapi; pengawasan rutin tidak dianjurkan
karena onset yang mendadak. Pasien
yang telah merasakan efek samping
mayor terhadap salah satu thiourea
Perubahan dosis sebaiknya dilakukan tiap sebaiknya tidak beralih ke obat lain
karena cross-sensitivity (reaksi
bulan karena T4 endogen akan mencapai sensitivitas antar obat
kondisi tunak dalam interval ini. Dosis
penjagaan harian adalah MMI 5-30 mg

(Dipiro, et al, 2009).


Setelah terapi thionamide (MMI) untuk hipertiroid telah
dimulai, pasien sebaiknya dievaluasi tiap bulan sampai
mencapai kondisi euthyroid.

Target adalah mempertahankan level tiroksin (T4) bebas


dan konsentrasi TSH dalam rentang normal. Setelah

Evaluasi didapat dosis tiroksin yang tetap, pasien bisa dievaluasi


tiap 6-12 bulan.

Hasil Jika terjadi serangan ulang, lakukan terapi alternatif


dengan radioactive iodine (RAI) sebagai rangkaian obat

Terapi antitiroid kedua, karena terapi lanjutan biasanya jarang


memicu remisi.

Peningkatan radioactive iodine uptake (RAIU), normal


10-30%.

(Dipiro, et al, 2009).

Anda mungkin juga menyukai