Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN

LAHAN DI KECAMATAN BALIGE


KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN
2009 DAN 2016 DENGAN
MENGGUNAKAN SIG

Oleh:

Nama : Elisabeth Marpaung


NIM : 3113131018
Prodi : Pendidikan Geografi

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
• Seiring bertambahnya pertumbuhan penduduk semakin
bertambah pula kebutuhan masyarakatnya dalam
rangka aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Salah satunya sektor permukiman yang
merupakan hal utama masyarakat untuk menjalankan
aktivitasnya.
• Penggunaan lahan merupakaan keterkaitan antara
aktifitas manusia dengan sebidang lahan hal itu
menunjukkan bahwa adanya pengubahan fungsi lahan.
• Kebijakan pembangunan ke depannya harus mampu
mendorong peningkatan kualitas lingkungan, baik
dalam proses perencanaan, pelaksanaan,
pengoperasian, maupun dalam proses pemeliharaan.
Identifikasi Masalah

• Perkembangan dan pembangunan daerah yang dilakukan

1
pemerintah dalam menyediakan infrastruktur dan pelayanan
dapat berimplikasi terhadap peningkatan kebutuhan lahan.

• Perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Balige yang dapat


diidentifikasi adalah terjadinya perubahan penggunaan lahan

2
yang pesat dan sulit dikendalikan karena pertambahan jumlah
penduduk dan aktivitas penduduk yang terjadi

• Belum ada data komprehensif mengenai intensitas dan


frekuensi perubahan penggunaan lahan. Pemetaan perubahan

3
penggunaan lahan secara terrestrial memerlukan biaya, waktu,
dan tenaga yang tidak sedikit. .
Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka
penelitianini hanya dibatasi pada pola
perubahan penggunaan lahan yang terjadi di
Kecamatan Balige dari tahun 2009 dan tahun
20016 dan faktor – faktor yang menyebabkan
perubahan penggunaan lahan di Kecamatan
Balige.
Rumusan Masalah

• Bagaimanakah pola perubahan


penggunaan lahan di Kecamatan Balige
1 pada tahun 2009 dan 2016?

• Faktor-faktor apa saja yang


mempengaruhi perubahaan penggunaan

2
lahan di kecamatan Balige pada tahun
2009 dan 2016?
Tujuan Penelitian

• Mengidentifikasi faktor-faktor yang


mempengaruhi perubahan penggunaan

1
lahan kecamatan Balige pada tahun 2009
dan 2016.

• Mengidentifikasi pola perubahan


penggunaan lahan di Kecamatan Balige
2 tahun 2009 dan 2016.
Manfaat Penelitian

• Masukan bagi pemerintah setempat untuk melakukan


kebijakan terhadap perubahan penggunaan lahan di
1 kabupaten Tobasamosir

• Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang akan


2 melakukan penelitian selanjutnya.

• Secara teoritis dapat berguna untuk mengembangkan


3 ilmu pengetahuan tentang Geografi di Unimed.

• Menambah wawasan peneliti dalam menyikapi


3 permasalah tentang perubahan penggunaan lahan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Lahan

Lahan merupakan sumber utama dalam pemenuhan


kebutuhan manusia dan kunci dari lestarinya manusia terletak
pada lahan. Di setiap daerah bentuk-bentuk penggunaan lahan
adalah berbeda-beda, umumnya berubah dan berkembang
secara geografis. Ada banyak faktor yang mendorong berubah
dan berkembangnya pola penggunaan lahan di setiap daerah,
baik itu faktor ekonomi, faktor pertambahan penduduk
maupun faktor fisis dari tanahnya.
Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan merupakan campur tangan manusia baik secara


permanen atau periodic terhadap lahan dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan, baik kebutuhan kebendaan, spiritual
maupun gabungan keduanya. Penggunaan lahan merupakan unsur
penting dalam perencanaan wilayah. (Malingreau,1979)
Lahan Pertanian
Lahan pertanian merupakan lahan yang di peruntukkan untuk pertanian. Sumber
daya lahan pertanian memiliki banyak manfaat bagi manusia. Menurut
Sumaryanto dan Tahlim (dalam Berutu, 2011) menyebutkan bahwa manfaat lahan
pertanian dapat di bagi menjadi dua kategori. Pertama, use values atau nilai
penggunaan dapat pula disebut sebagai personal use values. Manfaat dihasilkan
dari hasil eksploitasi atau kegiatan usaha tani yang dilakukan pada sumberdaya
lahan pertanian. Kedua, non use values dapat pula disebut sebagai intrinsic values
atau manfaat bawaan. Berbagai manfaat tercipta dengan sendirinya walaupun
bukan merupakan tujuan dari kegiatan eksploitasi pemilik lahan pertanian
termasuk dalam kategori ini.
Alih Fungsi Lahan

Alih fungsi lahan pertanian bukan merupakan hal yang baru.


Dengan semakin meningkatnya taraf hidup dan terbukanya
kesempatan untuk menciptakan peluang kerja yang ditandai
oleh banyaknya investor maupun masyarakat dan pemerintah
dalam melakukan pembangunan maka semakin meningkat pula
kebutuhan akan lahan. Dipihak lain jumlah lahan yang terbatas
sehingga menimbulkan penggunaan non pertanian.
Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian merupakan isu
yang perlu diperhatikan karena ketergantungan masyarakat
terhadap sektor pertanian. Konversi lahan atau alih fungsi lahan
adalah berubahnya satu penggunaan lahan ke penggunaan
lahan lainnya, sehingga permasalahan yang timbul akibat
konversi lahan, banyak terkait dengan kebijakan tata guna
(Ruswandi dalam Berutu, 2011)
Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Penggunaan Lahan

Ada tiga faktor penting yang menyebabkan terjadinya alih


fungsi lahan yaitu:
• Faktor Ekstrenal, merupakan faktor yang di sebabkan
oleh adanya pertumbuhan perkotaan , demografi
maupun ekonomi.
• Faktor Internal, faktor ini lebih melihat sisi disebabkan
oleh kondisi sosial ekonomi rumah tangga pengguna
lahan.
• Aspek Regulasi yang di keluarkan oleh pemerintah
pusat maupun daerah yang terkait dengan perubahan
fungsi lahan pertanian. Kelemahan pada aspek regulasi
ataupun peraturan ini sendri terutama terkait masalah
kekuatan hukum, sanksi pelanggaran akurasi objek
lahan yang di larang di konservasi .
Pengertian SIG

Bernhardsen (2002) mendefinikan SIG sebagai sistem komputer


yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini
diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat
lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data,
kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan
pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data,
manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisa
data.
Murai (1999) mendefinisikan SIG sebagai sistem informasi yang
digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil
kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data
bereferensi geografis atau data geospasial, untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan
penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi,
fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.
Penelitian Yang Relevan
• Berutu (2011) dengan penelitian yang berjudul :perubahan bentuk
penggunaan lahan di kecamatan Danau Paris Kabupaten Aceh Singkil Tahun
2005-2009 (Studi Tentang Analisis Peta Ruang Kecamatan Danau Paris)
• Prayetno (2011) dengan judul penelitian : Analisis Perubahan Penggunaan
Lahan Di Kecamatan Rambutan Tebing Tinggi Tahun 2004-2009.
• Lesvita (2012) dengan judul penelitian : Analisis Perubahan Bentuk
Penggunaan Lahan di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2004-2009
• Gultom (2012) dengan judul penelitian : Analisis Perubahan Penggunaan
Lahan di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2001-2010.
• Togatorop (2011) dengan judul penelitian : Analisis Perubahan Bentuk
Penggunaan Lahan Di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang
tahun 2004-2009
• Harjanti (2002), dengan judul “Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab
Perubahan Penggunaan Lahan Permukiman Menjadi Lahan Komersial di
Kawasan Kemang Jakarta Selatan”.
Kerangka Berpikir
BAB III
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan balige Kabupaten


Tobasa. Balige merupakan Ibu Kota Kabupaten Tobasa..

Populasi dan Sampel Penelitian

• Teknik Total Sampling


• Populasi = Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
wilayah di Kecamatan Balige pada tahun 2009 dan 2016..
• Sampel =, yakni semua wilayah yang ada pada Kecamatan
Balige.
Variabel Penelitian

• Lahan
• Penggunaan lahan
• Perubahan penggunaaan lahan
• Pemukiman / lahan terbangun
• Lahan terbuka
• Lahan pertanian

Defenisi Operasional

3.4.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya pengaruh dari “sesuatu” yang dikenakan pada
“subjek”, dalam hal ini adalah siswa.
Alat dan Bahan

Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:


Citra satelit Quick bird Kecamatan Balige.
• Peta batas administrasi Kecamatan Balige
• Koputer Acer Windows 7 Ultimate CPU B815, installed
memory 2,0 GB system type 32 bit.
• Perangkat Lunak Arc View, yang nantinya digunakan untuk
interpretasi wilayah pertanian yang berubah menjadi non
pertanian dan akan dibedakan menjadi poligon-poligon
wilayah yang membedakan lahan pertanian tersebut.
• Art View juga digunakan untuk hasil akhir yang berupa peta
Kabupaten Tobasamosir . Google Earth Pro 7.1.2.2019 yang
nantinya digunakan untuk mengambil citra digital.
• Kamera untuk dokumentasi daerah penelitian.
• GPS yang digunakan dalam kerja lapangan untuk
menunjukkan posisi sehingga sesuai dengan
titikyang telah ditentukan.
• Alat tulis
• Printer untuk mencetak hasil kerja yang di telah di
lakukan di computer dalam bentuk data analog
(hardcopy)
• Perangkat lunak pendukung; MS Offis Tools
• Data – Data sekunder
Data sekunder yaitu data pendukung yang di peroleh dari
kantor pemerintahan Kabupaten Tobasa seperti :
• Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) :
data penggunaan lahan kecamatan Balige.
• Badan Pusat Statistik (BPS) : Profil kecamatan Balige dan
keadaan statistik Kecamatan Balige,dsb
• Dinas pertanian Kabupaten Tobasa : Data penggunaan lahan
Kecamatan Balige.
• Kantor Camat Balige : peta administrasi Kecamatan Balige ,
dan
• Instansi – instansi terkait sesuai dengan data yang di
butuhkan untuk mendukung penelitian.
Teknik Pengumpulan Data

Teknik penggumpulan data pada penelitian meliputi beberapa tahap yaitu


sebagai berikut:
Studi Dokumentasi
Data spasial (citra) dalam penelitian ini di peroleh dari google eart pro
Data-data dari instansi pemerintahan seperti data letak, luas, batas
administrasi kecamatan Balige,kondisi fisik daerah, kondisi sosial ekonomi,
bentuk fungsi penggunaan lahan kecamatan Balige, peta administrasi
Kecamatan Balige,dsb.
Interpretasi
Kegiatan interprtasi adalah kegiatan mengolah data yang ada sehingga
menghasilkan informasi yang baru.kegiatan ini di lakukan di computer,
yang berupa interpretasi visual dan digital, dengan cara menginterpretasi
atau mendigitasi citra untuk memisahkan objek –objek tertentu hingga
dapat menghasilkan peta. Output dari kegiatan ini adalah peta tentative
yang selanjutnya diuji keakuratannya.
Kerja Lapangan
Kerja lpangan di lakukan setelah mndapatka data dari tahap interpertasi.
Kerja lapangan meliputi kegiatan uji ketelitan dan observasi.
Analisis Data
Teknik Analisis Data

Data yang akan di anlisis adalah data yang diperoleh dari hasil
pengumpulan data yaitu peta penggunaan lahan tahun 2009 dan
tahun 2016. Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Teknik ini digunakan
untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan Kecamatan
Balige selama 10 tahun terakhir yaitu tahun tahun 2009 hingga
tahun 2016 dan membandingkan dengan data – data sekunder
yang di peroleh. Selanjutnya dari peta perubahan penggunaan
lahan Kecamatan Balige tersebut juga dikaji luas perubahan
penggunaan lahan yang terjadi dan juga faktor – faktor yang
mempengaruhinya. Data yang diperoleh atau yang di hasilkan
akan diolah dan diklasifikasikan berdasarkan jumlah perubahan
penggunaan lahan tiap wilayah sehingga berbentuk susunan
urutan data dalam tabel atau diagram.

Anda mungkin juga menyukai