SUSU
S u s u:
Hasil pemerahan sapi/hewan menyusui lainnya yang dapat
digunakan sebagai bahan makanan yang alamiah & sehat.
Susu yang baik apabila sedikit mengandung bakteri, tidak
mengandung spora mikroba patogen, debu dan kotoran serta
mempunyai citarasa yang baik.
Klasifikasi susu dinegara maju:
1. Susu berkualitas baik, jumlah bakteri 100 rb/ml.
2. Susu mutu B, jumlah bakteri bakteri 100rb -1 jt/ml.
3. Susu mutu C, jumlah bakteri lebih dari 1 jt/ml.
Menurut SNI (1992):
susu dianggap baik jika total bakterI tidak lebih dari 3 juta sel/ml.
KOMPOSISI
Air merupakan komponen utama dalam susu (+ 86%), sisanya adalah
bahan padatan. Berdasarkan SNI (1992) total padatan minimal dalam
air susu adalah 11%, dimana minimal 3%nya adalah bahan padatan
bukan lemak.
Tipe dispersi dalam susu:
1. dispersi kasar:
ukuran partikel >0,1 m, terdiri dari lemak, vitamin
larut lemak, fosfolipid dan sterol. Senyawa ini
terdispersi dalam betuk emulsi.
2. dispersi koloid,
ukuran partikel 0,001 m- 0,1 m, terdiri dari protein,
enzim, garam dan mineral, terikat pada kasein.
3. dispersi molokuler,
ukuran partikel <0,001 m, terdiri dari laktosa,
sebagian garam-garam mineral serta vitamin larut air.
KOMPOSISI
Protein
Kadar protein dalam air susu rata-rata 3.2%, terdiri dari
kasein dan whey. Kasein dan whey dapat dipisahkan
dengan penambahan asam hingga pH 4,6 atau enzim,
sehingga kasein mengendap.
Kasein mengandung asam amin essensial yang lengkap
dengan jumlah yang cukup memadai sehingga sering
dijadikan referensi dalam penilaian nilai gizi protein.
Kasein dalam industri makanan digunakan terutama dalam
pembuatan keju, sedangkan whey dapat diolah lebih
lanjut menjadi protein konsentrat (WPC) dan isolat protein
(WPI).
Lemak
Asam lemak yang terdapat dalam air susu tergolong asam
lemak larut (butiric, caprilic, caproic dan capric) dan asam
lemak tidak larut (lauric, myristic, palmitic dan oleic).
Keasaman dan pH
Susu segar mempunyai sifat ampoter (dapat bersifat asam
dan basa). pH antara 6.5-6.7.
Sebagian besar asam dalam susu adalah a. laktat.
Keasaman susu juga dapat karena kandungan pospat
komplek, asam sitrat, dan asam-asam amino.
Bila pH < 6.5 : terjadi kerusakan oleh bakteri.
Bila pH > 6.7 : penyakit mastitis
KUALITAS SUSU
Faktor penentu kualitas susu:
1. Keadaan kandang.
Kandang sapi harus mempunyai ventilasi yang baik agar
sirkulasi udara lancar, tidak berdekatan dengan kandang
ternak lainnya.
2. Kesehatan sapi.
Sapi harus terbebas dari penyakit terutama yang dapat
ditularkan kepada manussia spt. TBC dan antrax.
3. Kondisi ruang penyimpanan.
4. Cara pemberian pakan sapi.
5. Persiapan sebelum pemerahan.
Persiapan alat-alat yang akan digunakan, kebersihan sapi
dan pekerja yang akan mengambil susu sapi.
PRODUK OLAHAN SUSU
Susu Evaporasi
Kandungan padatan dua kali susu segar, warna dan rasa
karamel dan lebih mudah dicerna dibandingkan susu segar.
Susu Bubuk
Susu yang dikeringkan dengan spray dryer atau drum dryer.
Kandungan solid 97%,
Susu Pasteurisasi
Susu segar yang dipanaskan pada suhu 62 C selama 30
menit atau 72 C selama 15 detik.
Pemanasan bertujuan untuk membunuh bakteri patogen.
PRODUK OLAHAN SUSU
Susu Kental Manis
Susu evaporasi yang sudah dipekatkan dengan menambahkan
gula hingga konsentrasi 62.5% , kemudian penguapan air
hingga total padatan mencapai 70-80%.
Yoghurt
Susu yang difermentasikan dengan bakteri Steptococcus
thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus, yaitu bakteri asam
laktat yang merubah laktosa menjadi asam laktat.
Mentega
Mentega dibuat dari lemak susu yang telah dipisahkan dari
fase air (bukan lemak). Mengandung lemak min 80%.