Anda di halaman 1dari 26

VEKTOR

NAMA ANGGOTA :
1. ARIEF PANCA WIJAYA (3515100053)
2. LYWANDA AULIA RAHMATIN
(3515100055)
3. ARYATAMA IKRAR WIRAKUSUMA
(3515100076)
Vektor dan Skalar
Skalar
- Bilangan yang memiliki nilai satuan tanpa arah

Catatan:Pada gambar diatas terdapat panjang skalar


yaitu 5,maksudnya;antara titik pangkal ke titik
ujung panjangnya 5,dapat di tulis juga sebagai
berikut:
Vektor dan Skalar
Vektor
- Bilangan yang memiliki nilai satuan dan memiliki arah
Representasi Vektor:
 Vektor dapat direpresentasikan secara
grafis,dengan garis yang ditarik sedemikian
sehingga:
+ Panjang garis menandakan besar vektor.
+ Arah garis(ditunjukkan dengan mata
panah)menandakan arah vektor.
Kesamaan dan Operasi Vektor

 Kesamaan dua vektor


Dua buah vektor dikatakan sama apabila
keduanya memiliki panjang dan arah yang
sama
 Kesejajaran dua vektor
Dua Buah Vektor disebut sejajar (paralel)
apabila garis yang merepresentasikan
kedua buah vektor sejajar.
Kesamaan dan Operasi Vektor

Operasi Vektor
1. Penjumlahan Vektor
2. Pengurangan Vektor
3. Perkalian Vektor
Penjumlahan Vektor
 Penjumlahan vektor dapat dilakukan dengan dua
buah cara yaitu menurut aturan segitiga dan
jajar genjang

 Jika diketahui : maka :


a c a  c   a  c 
u    u  v         
b dan v  d 
 b   d  b  d 
   

| u  v | (a  c) 2  (b  d ) 2
 Panjang u+v dapat dihitung :
Pengurangan Vektor
 Selisih dua vektor u dan v ditulis u – v
didefinisikan
sebagai u + (-v)

 Jika diketahui : maka : a   c   a  c 


a c u  v  u  (v)         
u  
b dan v  
d 

    b    d  b  d 

| u  v | (a  c) 2  (b  d ) 2
 Panjang u-v dapat dihitung :
Sifat Operasi Vektor

 Apabila terdapat dua buah vektor yaitu


vektor a dan vektor b maka berlaku sifat-
sifat penjumlahan dan pengurangan vektor
seperti :
 a+b=b+a (bersifat komutatif)
 (a+b)+c = a + (b + c) (bersifat asosiatif)
1a=a
 0+a=a (0 merupakan vektor nol)
 a-a = 0
 a – b = a + (-b)
Perkalian Vektor

1. Perkalian Skalar dengan Vektor


2. Perkalian Vektor dengan Vektor
a. Perkalian titik (Dot product)
b. Perkalian Silang (Cross Product)
Perkalian Skalar dengan
Vektor
Perkalian Skalar dengan Vektor menghasilkan
sebuah Vektor k : Skalar
v=ku u : Vektor

Vektor v merupakan hasil perkalian antara


skalar k dengan vektor u
 Jika k positif (k>0) arah v searah dengan
u
 Jika k negatif (k<0) arah v berlawanan
dengan u u v = 3u
Contoh : k = 3,
u v = -3u
k = -3,
Sifat Operasi Vektor

 Diketahui k dan p merupakan bilangan skalar


.
 - Jika k = 0 maka ku = 0
 - k(p u) = (kp)u = u(kp)
 - (k+p)u = ku+pu (bersifat distributif)
 - k(u+v) = ku+kv (bersifat distributif)
 - u + (-1) v = u - v
Dot Product(Perkalian Titik)

 Perkalian dot atau titik disebut juga


perkalian skalar (scalar product). Hal itu
dikarenakan perkalian tersebut akan
menghasilkan skalar meskipun kedua
pengalinya merupakan vektor.
 Perkalian skalar dari dua vektor A dan B
dinyatakan dengan A•B, karena notasi ini
maka perkalian tersebut dinamakan juga
sebagai perkalian titik (dot product).
Dot Product(Perkalian Titik)

 Perkalian dot product :


A•B = |A||B| cos θ
 Dalam bentuk komponen vektor, bila A =
[a1,a2,a3] dan B = [b1,b2,b3], maka :
A•B = a1b1 + a2b2+ a3b3
 Diketahui :
A = [1,2,3]
B = [4,5,6]
A•B = (1x4) + (2x5)+(3x6) = 4 + 10 + 18 = 32
Dot Product(Perkalian Titik)

 Perkalian dot product :


A•B = |A||B| cos θ
 Diketahui :
|A|= 5
|B| = 4
θ = 30˚ 1
A•B = 5*4 cos 30 = 20 ( 2 3) = 10 3
Cross Product (Perkalian Silang)

 Perkalian silang (cross product) disebut


juga sebagai perkalian vektor (vektor
product), karena perkalian ini akan
menghasilkan vektor lain.
 Perkalian vektor antara A dan B
dinyatakan dengan
A x B.
Cross Product (Perkalian Silang)

 Diketahui :
A = [1,2,3]
B = [4,5,6]
i j k
1 2 3
4 5 6

AxB = 12i+12j+5k-8k-15i-6j = -3i+6j-3k


AxB = [-3 6 -3]
Komponen Vektor

 Dalam koordinat kartesian :


 vektor arah /vektor satuan : adalah vektor
yang besarnya 1 dan arahnya sesuai dengan
yang didefinisikan. Misalnya dalam koordinat
kartesian : i, j, k. yang masing masing menyatakan
vektor dengan arah sejajar sumbu x, sumbu y
dan sumbu z.
 Sehingga vektor a dapat ditulis :
 a = ax i + ay j
Komponen Vektor
Turunan Vektor/ Diferensial
Vektor
Misal R(u) sebuah vektor yang bergantung pada variabel
skalarRu. R(u  Δu)  R(u)

Maka u Δu

menyatakan perbandingan antara perubahan R(u) dan


perubahan u. Definisi. Misal R(u) sebuah vektor yang
bergantung pada variabel skalar u. Maka turunan (biasa)
dari vektor R(u) terhadap skalar
dR u didefinisikan
R(u  Δu)  R(u) dengan
 lim
du Δu 0 Δu

Jika limit itu ada.


Turunan Vektor/ Diferensial
Vektor
Karena dR/du adalah sebuah vektor
yang bergantung pada u, maka kita
dapat meninjau turunannya terhadap
u. Jika turunan ini ada, maka disebut
turunan kedua dari R(u) dan
dinyatakan dengan d2R/du2.
Rumus – Rumus Turunan
Vektor
Jika A, B, C adalah fungsi-fungsi vektor dari sebuah skalar u yang
terdiferensial dan  fungsi skalar dari u yang terdiferensial, maka
1. d dA dB
( A  B)  
du du du
2. d dB dA
( A  B)  A   B
du du du

d dB dA
3. ( AxB)  Ax  xB
du du du
Rumus – Rumus Turunan Vektor

d dA d
4. (B)    A
du du du

d dC dB dA
5. ( A  BxC)  A  Bx  A xC   BxC
du du du du

d dC dB dA
6. {( Ax(BxC)}  Ax(Bx )  Ax( xC)  x(BxC)
du du du du
Turunan Parsial dari Vektor

 Jika A sebuah vektor yang bergantung pada lebih dari satu


variabel skalar, katakan x, y dan z, maka ditulis A=A(x,y,z). Turunan
parsial dari A terhadap x didefinisikan dengan

A A( x  x, y, z )  A( x, y, z )
 lim
x x 0 x
Aturan – Aturan Penurunan Parsial

 B A
1. ( A  B)  A   B
x x x

 B A
2. ( AxB)  Ax  xB
x x x

2    B A
3. ( A  B)  { ( A  B)}  {A    B}
yx y x y x x
 2 B A B A B  2 A
A       B.
yx y x x y yx
Aturan Diferensial dari
Vektor
Diferensial dari vektor mengikuti aturan-aturan yang serupa dengan
penurunan dalam kalkulus elementer:
1. Jika A= A1i+A2j+A3k, maka dA = d A1i+dA2j+dA3k
2. d(AB) = AdB + dAB
3. d(AxB) = AxdB + dAxB
4. Jika A=A(x,y,z), maka dA =

A A A
dx  dy  dz
x y z

Anda mungkin juga menyukai