BRONKOPNEUMONIA
Disusun oleh :
dr. Ina Ratna
Pendamping :
dr. Yanti
Lingkungan:
Bapak pasien mengatakan mereka tinggal di lingkungan
rumah padat penduduk,lantai rumah dari keramik. Rumah yang
tidak memiliki ventilasi dan pencahayaan yang baik karena
rumah berdempetan dengan tetangga dan tinggal bersama 4
anggota keluarga yang lain yaitu ibu pasien dan kakek dan
nenek pasien.Sumber air minum dari air sumur yang dimasak
dan sumber air untuk mandi dari air sumur.
• Riwayat Makanan
0 bulan – 6 bulan : ASI
6 bulan – 9 bulan : ASI + bubur susu
9 bulan – 13 bulan : ASI +bubur saring
• Riwayat Imunisasi
Ibu mengaku pasien sudah mendapatkan imunisasi
dasar yang lengkap di bidan
USIA JENIS
0 Hepatitis B0
1 BCG, polio 1
2 DPT-HB-Hib 1, polio 2
3 DPT-HB-Hib 2, polio 3
4 DPT-HB-Hib 3, polio 4
9 Campak
Riwayat kehamilan dan Persalinan:
Kepala
• Normocephali
Rambut
Rambut hitam,distribusi merata,tidak mudah dicabut
Wajah
Wajah simetris
Mata
• Pupil bulat isokor diameter 2 mm/2 mm
• Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-,
Hidung
• Pernafasan cuping hidung (+), sumbatan (-), perdarahan (-),
sekret -/-
Telinga
• KGB pre-aurikular dan retroaurikular (-), nyeri tekan
processus mastoideus
Mulut
• Bibir kering(-),oral hygine baik
Leher
• Pembesaran KGB (-)
Trakea teraba ditengah
Thorax
Pulmo
• Inspeksi : Bentuk dan pergerakan simetris kanan dan
kiri, retraksi intercostal +/+,
• Palpasi : Vocal Fremitus sama kanan dan kiri
• Perkusi : sonor kanan dan kiri
• Auskultasi : VBS kanan dan kiri, Rh +/+, Wh -/-
Cor
• Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
• Palpasi : Ictus cordis di ICS 5 Linea Midclavicula
Sinistra
• Perkusi : Batas jantung normal
• Auskultasi : Bunyi jantung murni reguler S1 S2. murmur
(-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : Supel,Hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Tympani, pekak samping (-), pekak pindah (-)
Auskultasi :Bising Usus (+) normal
22
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium 26-12-2018
• Darah rutin:
– Hb :12,4 g/dL
– Ht : 37%
– Leukosit : 18.00 10^3/Ul (H)
– Trombosit : 324 ribu/uL
BRONKOPNEUMONIA
DIAGNOSIS
BANDING
BRONKIOLITIS
PENATALAKSANAAN
Terapi
• Oksigen 2 L/menit
• Infus KA-EN 1B 36 gtt/menit (mikro)
• Nebu ventolin per 8 jam (ventolin 2cc x nacl 2 cc)
• Paracetamol drop 3x6 ml
• Ampicilin 4x250 mg iv
• Kloramfenikol 4x170 mg iv
NON MEDIKAMENTOSA
• Kepatuhan minum obat
• Hindari asupan berlebih untuk
menghindari tersedak
• Menjauhkan anak dari asap rokok,dan
polusi udara lainnya.
Follow Up
Rabu, 26 – 12 – 2018
Analysis Bronkopneumonia
Analysis Bronkopneumonia
Objektif Kesadaran: CM
Ttv: suhu: 37oC nadi: 100x/min respi: 36x/min
Thoraks : retraksi intercostal -/-,rhonchi-/-
Asassm Bronkopneumonia
ent
Objektif Kesadaran: CM
Ttv: suhu: 36,5 ,nadi: 100x/min respi: 28x/min
Conjuntiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Leher : kgb tidak ada pembesaran
Thoraks : bunyi nafas vesicular,ehonci -/-,wheezing -/-.Retraksi
intecostal -/-
Asassme Bronkopneumonia
nt
Planning BLPL
Cefadroxil syr 2x1 cth
Meptin syr 2x5ml
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : ad bonam
ANALISIS KASUS
Dibawa ke
6 hari SMRS puskesams dan 1 hari SMRS
3 hari SMRS Keluhan demam
Ibu dan kaka diberi obat Pasien
Pasien sakit membaik, batuk
pasien sakit parasetamol, mengalami
batuk, pilek, dan pilek masih
batuk dan pilek dan batuk, sesak,
demam tetap.
obatracikan dan pilek
batuk dan pilek
25-12-2018
Pasien dibawa ke
IGD RSUD
KUNINGAN dan
dirawat.
PF
Pulmo : terdapat retraksi intercostal, pada
auskultasi terdengar ronki pada lapang
paru kanan dan kiri.
Pada pasien
• Sesak nafas
• PCH dan retraksi IC (+)
• Ronchi • sesak nafas
• Leukositosis • PCH dan retraksi IC (+)
• Foto Thorax infiltrasi • ronchi
difus merata pada 1 lobus • Leukositosis
• Foto Thorax
Kriteria Diagnosis
≥ 3 DARI 5
Pada
pasien
Radiologi
Laboratorium
• Rabu,26-12-2018
• Thorax:Cor tidak
membesar
• Sinus dan diafragma
• Virus
normal
• Pulmo:hili suram
• Leukosit normal atau
• Corakan bronkovaskuler meningkat (tidak melebihi
bertambah
• Tampak infiltrate di
20.000/mm3 ), limfosit
perihiler bilateral dan
parakardial kanan.
yang predominan
• Kesan:Bronkopneumonia
• Bakteri
• Leukosit meningkat
(15.000 – 40.000 / mm3),
dengan neutrofil
predominan
Teori
• Pemberian oksigen sudah sesuai,
karena pada pasien terdapat
distress napas
• Cairan diindikasikan pada pasien
dengan sesak atau kelelahan.
Dari kesadaran umum pasien
tampak lemah.
• Ventolin : mengandung
salbutamol yang berfungsi untuk
bronkodilator (agonis b2
adrenergic) untuk memperbaiki
mucociliary clerenace.
• Pemberian paracetamol sebagai
penurun panas sudah tepat untuk
mengurangi simptomatik pasien.
• Diberikan antibiotic spectrum luas berupa ampicillin dan kloramfenikol untuk
membantu mengeliminasi bakteri penyebab.
Ampicilin 100 mg/kgBB/hari dalam 3-4 dosis ditambah kloramfenikol dengan
dosis:
• <6 bulan: 25-50 mg/kgBB/hari
• >6 bulan:50-75 mg/kgBB/hari
• Dosis dibagi dalam 3-4 dosis
PEMBAHASAN
PNEUMONIA
• Pneumonia bakteri
• Pneumonia virus
MIKROORGANISME • Pneumonia mikoplasma
• Pneumonia jamur
• Pneumonia tipikal
KARAKTERISTIK • Pneumonia atipikal
• Pneumonia akut
WAKTU • Pneumonia persisten
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Fisik
Demam tinggi, batuk, Neonatus: takipnea, Rontgen paru PA:
gelisah, rewel dan grunting, PCH, retraksi konsolidasi
sesak nafas dinding dada, sianosis lobar/segmental disertai
Pada bayi gejala tidak Bayi besar: batuk, air bronchogram
khas, seringkali tanpa panas, iritabel (lobar/bronchopneumon
demam dan batuk, ia), corakan
Anak pra-sekolah: bronkovaskular
malas menetek selain gejala diatas bertambah, peribronkial
Anak besar kadang dapat ditemukan batuk cuffing,dan
mengeluh nyeri kepala, produktif/non-produktif, overaeration(pneumoni
nyeri abdomen dan dispnea a interstitial)
muntah Ronki basah halus, Darah Rutin: leukosit >
gerakan dada tertinggal 15.000/μL
Kultur darah dan uji
resistensi
PENATALAKSANAAN
INDIKASI PERAWATAN RS
BAYI ANAK
– SaO2 ≤ 92% – SaO2 ≤ 92%
– Sianosis – Sianosis
– Nafas > 60x/mnt – Nafas > 50x/mnt
– Sesak – Sesak
– Apnea, Grunting – Apnea, Grunting
– Tidak dapat makan/minum – Tidak dapat makan/minum
– Keluarga tidak mampu memantau – Keluarga tidak mampu memantau
anak dengan baik anak dengan baik
Pada pasien :
- SaO2 ≤ 92%
- Nafas >50x/mnt
- Sesak
- Keluarga tidak mampu memantau anak
dengan baik
• Antibiotik
• a.Ampicilin 100 mg/kgBB/hari dalam 3-4 dosis ditambah kloramfenikol dengan dosis:
• <6 bulan: 25-50 mg/kgBB/hari
• >6 bulan:50-75 mg/kgBB/hari
• Dosis dibagi dalam 3-4 dosis
– b.Atau Ampicilin 100mg/kgBB/hari dalam 3-4 dosis ditambah gentamisin dengan
dosis 3-5 mg/kgBB/hari diberikan dalam 2 dosis
– Untuk middle ill children yang tidak memerlukan perawatan di rumah Rumah
sakit, Amoxicillin direkomendasikan. Kalau ada resisten penicilin, maka dosis
amoxicillin ditingkatkan (80 – 90mg / BB/ hari)
– Apabila ditemukan hipersensitif dengan penicillin maka diganti eritromisin.
– Antibiotik intravena diberikan pada pasien yang tidak dapat obat peroral atau
termasuk dalam derajat pneumonia berat.
– Antibiotik IV : ampisilin dan kloramfrnikol, ceftriaxone, cefotaxime dan cefuraxime
KOMPLIKASI
• Bila bronkopneumonia tidak ditangani dengan
tepat,komplikasinya:
• 1.Otitis Media Akut
• 2.Penyebaran bakteri dalam rongga thorax =efusi pleura
• 3.Empyema adalah suatu keadaan dimana
terkumpulnya nanah dalam rongga pleura terdapat di
satu tempat atau seluruh anggota rongga pleura.
• 4.Abses paru adalah pengumpulan pus dalam jaringan
paru yang meradang
• 5.Meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaut otak
TERIMA KASIH