Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN KASUS

BRONKOPNEUMONIA
Disusun oleh :
dr. Ina Ratna

Pendamping :
dr. Yanti

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 45 KUNINGAN


KABUPATEN KUNINGAN
2019
STATUS PASIEN
• A.Identitas Pasien
• Nama : An. Z
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Umur : 1 Tahun
• Alamat : Pangkalan
• Agama : Islam
• Suku : Sunda
• Anak ke :1
• Masuk Rumah Sakit : 25 Desember 2018 , pukul 13.57 WIB
Orang tua pasien
hubungan dengan orang tua:pasien merupakan anak kandung

Profil Ayah Ibu


Nama Bapak N Ibu M
Umur 27 tahun 26 tahun
Alamat Pangkalan Pangkalan

Pekerjaan Wiraswasta IRT

Pendidikan SMA SMP

Agama Islam Islam


Anamnesis
Keluhan Utama : Sesak nafas
Pasien datang ke IGD RSUD 45 KUNINGAN dengan
dengan keluhan sesak nafas sejak 1 hari SMRS. Ibu
pasien mengaku ketika anaknya bernapas terlihat seperti
berat dan cepat dengan dada yang tertarik ke arah dalam,
tetapi hidung kembang kempis tidak terlihat oleh ibu
pasien. Sesak tidak dipengaruhi posisi,aktivitas maupun
cuaca.Pasien jadi jarang menyusu karena sesak.
Keluhan didahului batuk pilek yang muncul sejak 3
hari sebelum keluhan sesak muncul. Batuk yang dirasakan
disertai dahak yang sulit keluar, sehingga ibu pasien tidak
mengetahui warna dahaknya. Ibu pasien juga mengeluhkan
pilek yang berwarna bening dan encer. Keluhan sesak disertai
demam yang muncul berbarengan dengan batuk dan pilek.
Ibu pasien mengatakan ada panas badan/demam dirasakan
tinggi dan dirasakan naik turun.
Ibu pasien menyangkal keluhan sesak ini dirasakan
episodik yang disertai suara mengi pada saat bernapas
muncul saat ditempat yang berdebu, diluar rumah, saat
menangis atau tertawa, menghirup parfum atau disinfektan,
setelah aktivitas berat, atau ketika dekat binatang. Riwayat
tersedak, dan trauma pada dada disangkal oleh pasien.
Riwayat BAK dan BAB normal.
Kebiruan setelah diberi ASI maupun setelah menangis
dibantah oleh ibu pasien. Nafsu makan menurun, berat badan
sulit naik, berkeringat malam, dan kontak dengan penderita
batuk lama disangkal oleh pasien. Batuk mengongong disertai
ngorok disangkal oleh pasien. Batuk dalam satu tarikan napas
yang terus-menerus disangkal oleh pasien. Demam disertai
bintik kemerahan, perdarahan dari hidung, gigi, dibantah oleh
ibu pasien.
Dilingkungan keluarga ibu dan kedua kakak pasien sedang
mengalami batuk pilek juga sejak ± 3 hari sebelum pasien sakit.
Keluhan demam dan batuk pasien sudah diobati ke puskesmas,
diberi obat parasetamol dan obat racikan untuk batuk dan pileknya.
Setelah mendapat obat keluhan demamnya membaik namun
keluhan batuknya tidak membaik, dan semakin memburuk hingga
timbul sesak.
• Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu dan kedua kaka pasien sedang batuk
dan pilek. Tidak ada riwayat pengobatan 6
bulan, asma, ataupun alergi dikeluarganya.
Tidak ada anggota keluarga yang merokok.
• Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien baru pertama kali dirawat
dirumah sakit karena keluhan sesak ini.
Sebelumnya pasien pernah batuk dan pilek,
namun sembuh ketika berobat ke puskesmas
Lanjutan…
• Sosial, ekonomi :
Pasien adalah anak pertama, bapak pasien bekerja
sebagai wiraswasta.Menurut bapak pasien penghasilan tersebut
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Lingkungan:
Bapak pasien mengatakan mereka tinggal di lingkungan
rumah padat penduduk,lantai rumah dari keramik. Rumah yang
tidak memiliki ventilasi dan pencahayaan yang baik karena
rumah berdempetan dengan tetangga dan tinggal bersama 4
anggota keluarga yang lain yaitu ibu pasien dan kakek dan
nenek pasien.Sumber air minum dari air sumur yang dimasak
dan sumber air untuk mandi dari air sumur.
• Riwayat Makanan
0 bulan – 6 bulan : ASI
6 bulan – 9 bulan : ASI + bubur susu
9 bulan – 13 bulan : ASI +bubur saring

• Riwayat Imunisasi
Ibu mengaku pasien sudah mendapatkan imunisasi
dasar yang lengkap di bidan
USIA JENIS
0 Hepatitis B0
1 BCG, polio 1
2 DPT-HB-Hib 1, polio 2
3 DPT-HB-Hib 2, polio 3
4 DPT-HB-Hib 3, polio 4
9 Campak
Riwayat kehamilan dan Persalinan:

Selama mengandung, ibu tidak pernah sakit


ataupun konsumsi obat-obatan tertentu. Tekanan darah
tinggi,diabetes mellitus,penyakit paru,penyakit
jantung,merokok,minum alkohol pada saat hamil
disangkal oleh keluarga.
Ibu pasien rajin kontrol rutin ke bidan.1x setiap
bulan pada usia kehamilan muda dan tiap minggu
menjelang persalinan.Konsumsi suplementasi selama
masa kehamilan +.
Pasien lahir dari ibu P1A0, 9 bulan, lahir
pervaginam di bidan, langsung menangis, air ketuban
jernih, berat 3300 gram dan panjang sekitar 51 cm.
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Motorik :
• Mengangkat kepala : 8 minggu
• Duduk : 6 bulan
• Merangkak : 12 bulan
Bahasa:
• mulai bicara : sudah dapat memanggil mama
Motorik halus :
• Mengambil benda dengan dua jari usia 11 bulan, sudah bisa
menumpuk 2 kubus
Sosial :
• Pasien sudah bisa menunjuk apa yang dinginkan tanpa
menangis/merengek
Pemeriksaan Fisik
Tanggal 26 Desember 2018 di ruang Anggrek

Keadaan Umum : Tampak sakit


• Kesadaran :Compos Mentis
• GCS : GCS 15
• Nadi : 120 x/menit, regular, equal,
isi cukup
• Respirasi : 54 x/menit
• Suhu : 38º C
• SpO2 :90%
Antropometri
• Umur : 1 tahun
• Berat badan : 11 kg
• Panjang badan : 75 cm
• Lingkar kepala : 47 cm
• BB/PB : 1-2 (normal)
• LK/U : 1 – 0 (normal)
• TB/U : 0 (normal)
• BB/U : 0 – (-1) (normal)
• Kesimpulan  Gizi baik
PEMERIKSAAN FISIK

Kepala
• Normocephali
Rambut
Rambut hitam,distribusi merata,tidak mudah dicabut
Wajah
Wajah simetris
Mata
• Pupil bulat isokor diameter 2 mm/2 mm
• Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/-,
Hidung
• Pernafasan cuping hidung (+), sumbatan (-), perdarahan (-),
sekret -/-
Telinga
• KGB pre-aurikular dan retroaurikular (-), nyeri tekan
processus mastoideus

Mulut
• Bibir kering(-),oral hygine baik

Leher
• Pembesaran KGB (-)
Trakea teraba ditengah
Thorax
Pulmo
• Inspeksi : Bentuk dan pergerakan simetris kanan dan
kiri, retraksi intercostal +/+,
• Palpasi : Vocal Fremitus sama kanan dan kiri
• Perkusi : sonor kanan dan kiri
• Auskultasi : VBS kanan dan kiri, Rh +/+, Wh -/-
Cor
• Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
• Palpasi : Ictus cordis di ICS 5 Linea Midclavicula
Sinistra
• Perkusi : Batas jantung normal
• Auskultasi : Bunyi jantung murni reguler S1 S2. murmur
(-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : Supel,Hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Tympani, pekak samping (-), pekak pindah (-)
Auskultasi :Bising Usus (+) normal

Anogenital : Tidak ada kelainan

Ekstremitas : Bentuk simetris, deformitas (-),sianosis (-), akral


hangat, CRT < 2 detik

22
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium 26-12-2018
• Darah rutin:
– Hb :12,4 g/dL
– Ht : 37%
– Leukosit : 18.00 10^3/Ul (H)
– Trombosit : 324 ribu/uL

Hitung Jenis Leukosit


Basofil :0.0%
Eosinofil :4%
Netrofil Batang:1% (L)
Netrofil segmen: 23% (L)
Limfosit :65%
Monosit :7.5%
KAMIS,26 DESEMBER 2018
Thorax:Cor tidak membesar
Sinus dan diafragma normal
Pulmo:hili suram
Corakan bronkovaskuler
bertambah
Tampak infiltrate di perihiler
bilateral dan parakardial
kanan.
Kesan:Bronkopneumonia
RESUME
• Anak laki-laki berusia 1 tahun datang dengan keluhan
sesak sejak 1 hari SMRS. Keluhan didahului batuk pilek
yang muncul sejak 3 hari sebelum keluhan sesak
muncul. Batuk yang dirasakan disertai dahak yang sulit
keluar, sehingga ibu pasien tidak mengetahui warna
dahaknya. Ibu pasien juga mengeluhkan pilek yang
berwarna bening dan encer. Keluhan sesak disertai
demam yang muncul berbarengan dengan batuk dan
pilek. Demam dirasakan tidak terlalu tinggi dan
dikatakan naik turun.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos
mentis dengan keadaan umum tampak sakit
sedang.Tanda vital nadi 130 x/menit, regular, equal,
isicukup Respirasi 54 x/menit ,suhu 38º C.Status gizi
pasien baik.Pemeriksaan fisik terdapat
• Pulmo : terdapat retraksi intercostal, pada auskultasi
terdengar ronki pada lapang paru kanan dan
kiri.Pemeriksaan laboratorium darah didapatkan
peningkatan leukosit 18000.Pada pemeriksaan rontgen
thorax didapatkan infiltrate dikedua lapang paru.
DIAGNOSIS KERJA

BRONKOPNEUMONIA
DIAGNOSIS
BANDING

BRONKIOLITIS
PENATALAKSANAAN
Terapi
• Oksigen 2 L/menit
• Infus KA-EN 1B 36 gtt/menit (mikro)
• Nebu ventolin per 8 jam (ventolin 2cc x nacl 2 cc)
• Paracetamol drop 3x6 ml
• Ampicilin 4x250 mg iv
• Kloramfenikol 4x170 mg iv
NON MEDIKAMENTOSA
• Kepatuhan minum obat
• Hindari asupan berlebih untuk
menghindari tersedak
• Menjauhkan anak dari asap rokok,dan
polusi udara lainnya.
Follow Up
Rabu, 26 – 12 – 2018

Subjektif Demam (+), Batuk (+), Sesak (+), pilek (+)

Objektif Kesadaran: CM, tampak sakit sedang, lemas


Ttv: suhu: 38oC nadi: 130x/min respi: 54x/min
Conjuntiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Leher : kgb tidak ada pembesaran
Thoraks : bunyi jantung reguler, bunyi paru VBS ka=ki, rhonki (+/+), retraksi intercostal (+)
Abdomen : Datar, Retraksi Epigastrik (-), BU (+)
Ekstrimitas : CRT <2“ akral hangat

Analysis Bronkopneumonia

Planning Oksigen 1-2 L/menit


Infus KA-EN 1B 36 gtt/menit (mikro)
Nebu ventolin per 6jam (ventolin 2cc x nacl 2 cc)
Paracetamol drop 3x6ml p.o
Ampicilin 4x250 mg iv
Kloramfenikol 4x170 mg iv
Kamis, 27 – 12 – 2018

Subjektif Demam (+), Batuk (+), Sesak (+), pilek (+)

Objektif Kesadaran: CM, tampak sakit sedang, lemas


Ttv: suhu: 37,7oC nadi: 126x/min respi: 50x/min
Conjuntiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Leher : kgb tidak ada pembesaran
Thoraks : bunyi jantung reguler, bunyi paru VBS ka=ki, rhonki (+/+), retraksi
intercostal (+) minimal
Abdomen : Datar, Retraksi Epigastrik (-), BU (+)
Ekstrimitas : CRT <2“ akral hangat

Analysis Bronkopneumonia

Planning Terapi lanjut


Jumat, 28 – 12 – 2018

Subjekti Sesak berkurang, demam (-),batuk (+)pilek (+)


f

Objektif Kesadaran: CM
Ttv: suhu: 37oC nadi: 100x/min respi: 36x/min
Thoraks : retraksi intercostal -/-,rhonchi-/-

Asassm Bronkopneumonia
ent

Plannin Infus KA-EN 1B 36 gtt/menit (mikro)


g Ampicilin 4x250 mg iv
Kloramfenikol 4x170 mg iv
Sabtu, 29 – 12 – 2018

Subjektif Demam (-), Batuk (+), Sesak (-), pilek (+)

Objektif Kesadaran: CM
Ttv: suhu: 36,5 ,nadi: 100x/min respi: 28x/min
Conjuntiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Leher : kgb tidak ada pembesaran
Thoraks : bunyi nafas vesicular,ehonci -/-,wheezing -/-.Retraksi
intecostal -/-

Asassme Bronkopneumonia
nt

Planning BLPL
Cefadroxil syr 2x1 cth
Meptin syr 2x5ml
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : ad bonam
ANALISIS KASUS
Dibawa ke
6 hari SMRS puskesams dan 1 hari SMRS
3 hari SMRS Keluhan demam
Ibu dan kaka diberi obat Pasien
Pasien sakit membaik, batuk
pasien sakit parasetamol, mengalami
batuk, pilek, dan pilek masih
batuk dan pilek dan batuk, sesak,
demam tetap.
obatracikan dan pilek
batuk dan pilek

25-12-2018
Pasien dibawa ke
IGD RSUD
KUNINGAN dan
dirawat.

PF
Pulmo : terdapat retraksi intercostal, pada
auskultasi terdengar ronki pada lapang
paru kanan dan kiri.
Pada pasien
• Sesak nafas
• PCH dan retraksi IC (+)
• Ronchi • sesak nafas
• Leukositosis • PCH dan retraksi IC (+)
• Foto Thorax infiltrasi • ronchi
difus merata pada 1 lobus • Leukositosis
• Foto Thorax

Kriteria Diagnosis
≥ 3 DARI 5
Pada
pasien
Radiologi

Laboratorium
• Rabu,26-12-2018
• Thorax:Cor tidak
membesar
• Sinus dan diafragma
• Virus
normal
• Pulmo:hili suram
• Leukosit normal atau
• Corakan bronkovaskuler meningkat (tidak melebihi
bertambah
• Tampak infiltrate di
20.000/mm3 ), limfosit
perihiler bilateral dan
parakardial kanan.
yang predominan
• Kesan:Bronkopneumonia

• Bakteri
• Leukosit meningkat
(15.000 – 40.000 / mm3),
dengan neutrofil
predominan
Teori
• Pemberian oksigen sudah sesuai,
karena pada pasien terdapat
distress napas
• Cairan diindikasikan pada pasien
dengan sesak atau kelelahan.
Dari kesadaran umum pasien
tampak lemah.
• Ventolin : mengandung
salbutamol yang berfungsi untuk
bronkodilator (agonis b2
adrenergic) untuk memperbaiki
mucociliary clerenace.
• Pemberian paracetamol sebagai
penurun panas sudah tepat untuk
mengurangi simptomatik pasien.
• Diberikan antibiotic spectrum luas berupa ampicillin dan kloramfenikol untuk
membantu mengeliminasi bakteri penyebab.
Ampicilin 100 mg/kgBB/hari dalam 3-4 dosis ditambah kloramfenikol dengan
dosis:
• <6 bulan: 25-50 mg/kgBB/hari
• >6 bulan:50-75 mg/kgBB/hari
• Dosis dibagi dalam 3-4 dosis
PEMBAHASAN
PNEUMONIA

Pneumonia adalah infeksi saluran


pernafasan akut yang ditandai dengan
adanya proses konsolidasi.
ETIOLOGI
Bayi baru lahir (neonatus – 2 bl) Usia 1-5 tahun
- Organisme saluran genital ibu: • Streptokokus pneumoniae
– Streptokokus grup B, • H. influenzae’
– Echerichia coli
• Streptokokus grup A
– kuman Gram negatif,
– Listeria monocytogens • S. Aureus
– Sifilis congenital (pneumonia alba • Chlamidia pneumonia (Banyak
- Sumber infeksi lain : pasase pada usia 5-14 tahun dan
transplasental, aspirasi disebut pneumonia atipikal)
mekonium, CAP
Usia > 2-12 bulan • Etiologi yang memungkin
pada pasien ini adalah
Orgnisme penyebab Streptococcus
tersering adalah : pneumonia, dikarenakan
– S. pneumoniae
secara epidemiologi
– E. Coli
bakteri Streptococcus
– P. Aeruginosa
pneumonia merupakan
– Klebsiela
etiologi paling sering
– Streptokokus grup B
pada kasus pneumonia
– Haemophillus influnzae tipe
anak-anak.
B
KLASIFIKASI
• Pneumonia lobaris
LESI • Pneumonia interstitialis
• Bronkopneumonia

• Pneumonia yang didapat dari masyarakat


ASAL • Pneumonia yang didapat dari rumah sakit

• Pneumonia bakteri
• Pneumonia virus
MIKROORGANISME • Pneumonia mikoplasma
• Pneumonia jamur
• Pneumonia tipikal
KARAKTERISTIK • Pneumonia atipikal

• Pneumonia akut
WAKTU • Pneumonia persisten

• Pneumonia sangat berat  sianosis sentral dan tidak


dapat minum
• Pneumonia berat  tarikan dada dalam, tidak sianosis,
MTBS dapat minum
• Pneumonia  tidak ada tarikan dada dalam, nafas cepat
• Bukan pneumonia  tidak ada tarikan dada dalam, tidak
ada nafas cepat

Jenis pneumonia pada pasien ini merupakan


bronkopneumonia akut, yang disebabkan oleh bakteri,
berasal dari masyarakat, dengan tipe tipikal, serta menurut
MTBS masuk ke dalam kriteria pneumonia berat.
PATOGENESIS
• Masuknya mikroorganisme ke dalam saluran
nafas dan paru dapat melalui berbagai cara,
antara lain :
• Inhalasi langsung dari udara
• Aspirasi dari bahan-bahan yang ada di
nasofaring dan orofaring
• Perluasan langsung dari tempat-tempat lain
• Penyebaran secara hematogen
Manifestasi Klinis
• Gejala Prodromal batuk, pilek, menurunnya nafsu
makan, demam, terlihat lemas.
• Fever pada viral pneumonia biasanya lebih rendah
daripada baterial pneumonia.
• Tachypnea, dapat disertai dengan interkostal,
subkostal, dan retraksi suprasternal, napas cuping
hidung, dan penggunaan otot asesoris pernapasan.
• Pneumonia sangat berat dapat disertai dengan
sianosis dan lelah pernapasan biasanya pada bayi
• Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan
Crackles/rhonchi, wheezing, Menurunnya suara
nafas
Diagnosis
Anamnesa

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Fisik
Demam tinggi, batuk, Neonatus: takipnea, Rontgen paru PA:
gelisah, rewel dan grunting, PCH, retraksi konsolidasi
sesak nafas dinding dada, sianosis lobar/segmental disertai
Pada bayi gejala tidak Bayi besar: batuk, air bronchogram
khas, seringkali tanpa panas, iritabel (lobar/bronchopneumon
demam dan batuk, ia), corakan
Anak pra-sekolah: bronkovaskular
malas menetek selain gejala diatas bertambah, peribronkial
Anak besar kadang dapat ditemukan batuk cuffing,dan
mengeluh nyeri kepala, produktif/non-produktif, overaeration(pneumoni
nyeri abdomen dan dispnea a interstitial)
muntah Ronki basah halus, Darah Rutin: leukosit >
gerakan dada tertinggal 15.000/μL
Kultur darah dan uji
resistensi
PENATALAKSANAAN
INDIKASI PERAWATAN RS
BAYI ANAK
– SaO2 ≤ 92% – SaO2 ≤ 92%
– Sianosis – Sianosis
– Nafas > 60x/mnt – Nafas > 50x/mnt
– Sesak – Sesak
– Apnea, Grunting – Apnea, Grunting
– Tidak dapat makan/minum – Tidak dapat makan/minum
– Keluarga tidak mampu memantau – Keluarga tidak mampu memantau
anak dengan baik anak dengan baik
Pada pasien :
- SaO2 ≤ 92%
- Nafas >50x/mnt
- Sesak
- Keluarga tidak mampu memantau anak
dengan baik
• Antibiotik
• a.Ampicilin 100 mg/kgBB/hari dalam 3-4 dosis ditambah kloramfenikol dengan dosis:
• <6 bulan: 25-50 mg/kgBB/hari
• >6 bulan:50-75 mg/kgBB/hari
• Dosis dibagi dalam 3-4 dosis
– b.Atau Ampicilin 100mg/kgBB/hari dalam 3-4 dosis ditambah gentamisin dengan
dosis 3-5 mg/kgBB/hari diberikan dalam 2 dosis
– Untuk middle ill children yang tidak memerlukan perawatan di rumah Rumah
sakit, Amoxicillin direkomendasikan. Kalau ada resisten penicilin, maka dosis
amoxicillin ditingkatkan (80 – 90mg / BB/ hari)
– Apabila ditemukan hipersensitif dengan penicillin maka diganti eritromisin.
– Antibiotik intravena diberikan pada pasien yang tidak dapat obat peroral atau
termasuk dalam derajat pneumonia berat.
– Antibiotik IV : ampisilin dan kloramfrnikol, ceftriaxone, cefotaxime dan cefuraxime
KOMPLIKASI
• Bila bronkopneumonia tidak ditangani dengan
tepat,komplikasinya:
• 1.Otitis Media Akut
• 2.Penyebaran bakteri dalam rongga thorax =efusi pleura
• 3.Empyema adalah suatu keadaan dimana
terkumpulnya nanah dalam rongga pleura terdapat di
satu tempat atau seluruh anggota rongga pleura.
• 4.Abses paru adalah pengumpulan pus dalam jaringan
paru yang meradang
• 5.Meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaut otak
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai