Anda di halaman 1dari 16

MASRUROTUN, S.Pd.

T, MT
 Keamanan atau kenyamanan struktur yang berdiri di
atas tanah tergantung pada kekuatan tanah
dibawahnya.
 Jika tanah runtuh, maka struktur tersebut akan
runtuh yang merenggut korban dan kerugian
ekonomi.
 Kekuatan tanah yang dimaksud adalah kekuatan
geser tanah (shear strength).
 Kekuatan geser (shear strength) tanah
merupakan gaya tahanan internal yang
bekerja per satuan luas masa tanah untuk
menahan keruntuhan atau kegagalan
sepanjang bidang runtuh dalam masa tanah
tersebut.
 Pemahaman terhadap proses dari perlawanan
geser sangat diperlukan untuk analisis
stabilitas tanah seperti kuat dukung,
stabilitas lereng, tekanan tanah lateral pada
struktur penahan tanah.
 Keruntuhan dalam suatu bahan dapat terjadi
akibat kombinasi kritis dari tegangan normal
dan tegangan geser, dan bukan salah satu
dari tegangan normal maksimum atau
tegangan geser maksimum.
 Hubungan antara kedua tegangan tersebut :

 Bila tanah mengalami pembebanan akan


ditahan oleh kohesi (c) dan gesekan antar
butir-butir tanah (φ)
 Jika τ dan σ pada bidang runtuh ab mencapai
titik A, keruntuhan geser tidak akan terjadi.
 Keruntuhan geser akan terjadi, jika τ dan σ
pada bidang runtuh ab mencapai titik B
dalam kurva selubung keruntuhan.
 Keadaan tegangan pada titik C tidak akan
pernah terjadi, sebab keruntuhan telah terjadi
sebelum mencapai tegangan tersebut.
 Jenis pengujian yang sering dilakukan :
– Uji geser langsung (direct shear test)
– Uji tiga paksi (triaxial test)
– Uji tekan bebas (unconfined compression
test)
 Dalam penentuan jenis pengujian perlu
diperhatikan letak tanah yang akan diuji.
 Uji geser langsung akan lebih sesuai untuk
menentukan parameter kuat geser tanah bila
digunakan untuk fondasi.
 Uji triaxial akan lebih relevant untuk stabilitas
lereng atau fondasi
1. Uji tekan bebas
2. Uji triaxial
3. Uji geser langsung
4. Uji geser langsung/triaxial
 DST adalah cara pengujian
parameter kuat geser
tanah yang paling mudah
dan sederhana.
 Bentuk benda uji dapat
berupa lingkaran (ring)
atau persegi (square).
 DST lebih sesuai untuk
menguji tanah berpasir
dalam kondisi loose dan
dense.
 Akibat beban normal (N)
benda uji mengalami
penurunan Δv. Akibat
beban geser (F) benda uji
mengalami pergeseran
Δh, untuk waktu tertentu.
 • Hasil uji DST berupa :
– c danφ,
– grafik hubungan antara
pergseran dan teg. geser,
– Grafik hubunngan
pergeseran dan penurunan
 Benda uji dipaksa untuk mengalami
keruntuhan (failure) pada bidang yang
ditentukan.
 Distribusi tegangan pada bidang runtuh tidak
seragam dan kompleks.
 Pergeseran hanya terbatas pada gerakan
maksimum sebesar alat DST digerakan.
 Luas bidang kontak antara tanah di kedua
setengah bagian kotak geser berkurang
ketika pengujian berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai