Anda di halaman 1dari 44

LANDASAN - HAK ANAK

 UUD 1945 pasal 28B ayat 2, setiap anak berhak


atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang
serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.

 UU nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan;


Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk
memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak
untuk memperoleh pelayanan kesehatan.

 UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak


(Kesehatan, Pendidikan, Sosial, Perlindungan dan
Partisipasi Anak)
Landasan Hukum :

 UU No. 23 th 1992 : Kesehatan


 UU No. 5 thn 1997 : Psikotropika
 UU No. 22 th 1997 : Narkotika
 UU No. 23 th 2002 : Perlind Hak Anak
 UU No. 13 th 2003 : Ketenagakerjaan
 UU No. 23 th 2004 : Penghapusan
kekerasan dlm rumah tangga
 UU No. 32 th 2004 : Pemda
 PP No 22 dan 25 thn 2000 : Desentralisasi
 Inpres No 9 thn 2000 : Pengarus-Utamaan
Gender
 Kepres No 36 thn 1994 : Komisi
Penanggulangan AIDS (KPA)
 SKB 4 Menteri(Diknas, Kesehatan, Agama,
Dagri) thn 2003 tentang Pembinaan dan
Pengembangan UKS
 Keputusan Menkes RI No 1457/
MENKES/SK/IX/2003 : SPM bid Kesehatan
UPAYA PEMBINAAN KESEHATAN ANAK
LANDASAN HUKUM
UUD 1945 Pasal 28 B
UU no 23/1992 – Kesehatan
UU no 23/2002 – Perlindungan Anak
UU no 32/2004 – Pemerintahan Daerah
UU no 33/2004 – Perimbangan Keuangan Daerah

KONVENSI HAK-HAK ANAK


LINTAS PROGRAM
• Hak-hak dan Kebebasan Kesehatan Ibu, Gizi,
Sipil KESKOM, KESJA, EPIM,
• Lingkungan dan Alternatif PP2ML, P2B2, PL, PTM,
Keluarga. YANMED Dasar &
• Kesehatan dan Spesialistik, Keperawatan,
Kesejahteraan Dasar. KESWA, Promosi
• Aktivitas Pendidikan,
Upaya Kesehatan, PPJK.
Rekreasi dan Kebudayaan Pembinaan LINTAS SEKTOR
MENKO KESRA, DEPSOS,
• Perlindungan Khusus
PRINSIP HAK-HAK ANAK
Kesehatan DEPDIKNAS, MENEG PP,
DEPAG, BKKBN, BNN,
• Non Diskriminasi Anak DEPDAGRI, DEPNAKER,
• Kepentingan Terbaik bagi 0-18 Tahun KPAI
Anak MASYARAKAT
• Hak Kelangsungan Hidup Keluarga, masyarakat &
dan Tumbuh Kembang lingkungan, organisasi
• Penghargaan Pendapat profesi & LSM.
Anak DUNIA USAHA/SWASTA
PENTAHAPAN TUMBUH KEMBANG ANAK

Pentahapan
19 tahun
Lingkungan Informasi dan
aman & pelayanan
mendukung 15 tahun kesehatan
anak
Kebijakan dan 10 tahun
peraturan yang Kualitas pelayanan
mendukung kesehatan anak
kesehatan 5 tahun
Pelayanan
Lingkungan kesehatan yang
masyarakat Kelangsungan terjangkau
aman hidup dan tumbuh
kembang bayi
Lingkungan Pemanfaatan
keluarga pelayanan
aman
Bayi lahir sehat
Sumber:WHO
Pendekatan siklus hidup:
“Awal sehat untuk masa depan”
6 periode dari bayi hingga remaja:

 kelahiran: bayi lahir sehat dan selamat


 1 tahun: kelangsungan hidup masa bayi
 5 tahun: kelangsungan hidup masa balita
(periode emas)
 10 tahun: memasuki masa pubertas
 15 tahun: remaja sehat
 19 tahun: memasuki masa dewasa
• Proporsi remaja 1/5 dari jumlah
penduduk

• UU No 23 tahun 2002 :
Anak adalah 0-18 tahun

• Batasan WHO, remaja : 10-19


tahun
~ 20% jumlah
penduduk
PARAMETER DEMOGRAFI INDONESIA 1990 - 2002

Indikator 1990 2000 2002


Sensus Sensus Proyeksi
Penduduk (juta) 179,4 206,3 211,1

Persentase 31% 42% 44%


penduduk kota
Angka harapan 57,9 63,5 64,3
hidup laki-laki
Angka harapan 61,5 67,3 68,2
hidup perempuan

SDKI 2002 - 2003


Penduduk menurut umur

Kelompok umur % penduduk Estimasi jumlah


penduduk
10 – 14 tahun 10,5% 22,17 juta

15 – 19 tahun 9,5% 20,05 juta

Proyeksi tahun 2002 penduduk Indonesia : 211, 1 juta


SDKI 2002 - 2003
PERILAKU
LINGK.SOSIAL KEPRIBADIAN
LINGK.KELUARGA FR: Bermslh
BIOGENETIK FR: kemiskinan, kelainan FR: Rasa krg punya
FR: Model PL menyimpang, dg miras,
normatif, diskriminasi, kesempatan dlm hidup,
Adanya konflik normatif Prestasi sklh
FR: riwayat alkohol adanya kesempatan Kurang menghargai
dlm keluarga utk berbuat ilegal diri sendiri, buruk/
FP: Model PL konvensional malas sklh
FP: kecerdasan Kecenderungan
Kontrol ketat pd PL menyimp.
FP: sekolah yg berkualitas mdh mengambil risiko
Ikatan keluarga & antar- FP:
1 Perturan/UU, kebijaka, FP: Menghargai p’capaian
Tetangga yang kuat Beribadah,
Yankes berkualitas, Menghargai kes.
Informasi yg cukup Tdk toleran pd penyimp. Keterlibatan
3 ekskul/
K 2 4
aktif seklh
PERILAKU/GAYA HIDUP REMAJA 5
O PERILAKU TERKAIT KES
PERILAKU BERMASALAH
N Penyalahgunaan NAPZA Komsumsi gizi seimbang/tdk
PERILAKU SEKOLAH

Kenakalan remaja Merokok/tidak Membolos/tidak


S Mabok-ngebut Berkenderaan pakai helm/tdk
SPN,Seks aman/tdk
Dropout/tamat sekolah
Koms./hindari NAPZA disklh

E
P
DAMPAK TERHADAP KESEHATAN/KEHIDUPAN

KESEHATAN NORMA SOSIAL PERSIAPAN MASA DWS


PENGEMB. PERSONAL
Kegagalan/sukses sklh
Sakit/bebas peny. Konsep diri krg memadai/ Pendidikan tinggi/rendah
Dikucilkan/diterima Ktrampiln kerja prima/terbts
Kbugarn tnggi/rndah Terlibat/tdk masalah hukum Percaya diri pekerja baik/pengangguran
Depresi/bunuh diri/tegar Motivasi tinggi/tdk punya
Hamil muda/terencana
Hubungan Faktor Risiko dan Pelindung

 Faktor Risiko (FR) :


 Model utk perilaku berisiko (cth : tmn
dekat yg komsumsi NAPZA/seksual
aktif)
 Dorongan utk perilaku berisiko
(tekanan teman sebaya yg bersifat
negatif)
 Rasa tertekan (menghindari depresi
berat)
 Kesempatan terlibat dlm gang
Napza/tawuran
Hubungan Faktor Risiko & Pelindung

 Faktor Pelindung (FP) :


 Model utk perilaku berisiko positif
sbg kontrol: sosial, personal
 Ikut dalam kegiatan-kegiatan positif
 Ikut dalam kegiatan keluarga,
sekolah & lingkungan sosial

Kedua faktor (FR dan FP) berada dlm 5


area yang saling mempengaruhi satu dgn
lainnya (Konsep PL berisiko)
Penyebab Masalah Kesehatan Remaja :

a. Kurangnya informasi yang tepat dan


benar
b. Pola perilaku tidak sehat atau perilaku
berisiko
c. Kurangnya akses terhadap pelayanan
kesehatan remaja
TINGKAT PARTISIPASI SEKOLAH LANJUTAN

LOKASI APM APK


Perkotaan 63,7 76,7
Perdesaan 43,7 52,3

Total 54 64

Angka Partisipasi Murni untuk tingkat sekolah lanjutan (SL) adalah persentase dari
penduduk usia SL (13-18 tahun) yang bersekolah di SL.

Angka Partisipasi Kasar untuk SL adalah persentase jumlah siswa pada SL sampai usia
24 tahun, terhadap penduduk usia SL.

SDKI 2003 - 2003


KEGIATAN PADA REMAJA 15- 19 TAHUN

JENIS KELAMIN HANYA TIDAK SEKOLAH &


SEKOLAH TIDAK BEKERJA
Perempuan 49.7% 19.8%
Laki-laki 36.7% 12.4%

Survei Kesehatan Reproduksi Remaja 2003 - 2003


Pengetahuan tentang risiko kehamilan
% Wanita Dpt Hamil Hub.seks 1x
Perempuan Laki - Laki
Umur
15-19 45,5 41,0
20-24 57,6 51,8
Tempat tinggal
Kota 54,4 54,0
Desa 40,4 35,5
Pddkn
< SD 35,5 28,9
Tamat SD 33,2 30,7
Sebagian SLTP 47,9 42,8
SLTP keatas 61,3 64,1
Total 49,5 45,5
Pengetahuan tentang penyebab Anemi

Penyebab Perempuan Laki - Laki Total

15-19 20-24 15-19 20-24


Krg kons. 23,1 24,2 22,7 23,9 23,3
daging,
ikan, hati
Krg kons. 28,5 23,5 19,0 23,7 21,0
syr & buah
Penyakit 0,4 0,5 0,3 0,4 0,4
infeksi
Tdk tahu 24,7 15, 31,6 27,5 29,8
PENEGTAHUAN REMAJA 15-19 TAHUN TERHADAP
PENGOBATAN ANEMIA (SKRI 2002-2003)

PENGETAHUAN PEREMPUAN LAKI-LAKI


Minum pil tablet tambah 54.9 48.4
darah
Minum pil besi 10.5 14.5

Meningkatkan konsumsi 12.6 14.5


daging, ikan & hati
Meningkatkan konsumsi 20.2 14.9
sayuran
Lain-lain 18.3 16.7

Tidak tahu 20.3 25.2

51,7 % remaja putri anemi (SKRT ‘95)


Pengetahuan tentang IMS
 Terbatas
2 diantara 3 perempuan, 6 diantara 10
laki2 : tak tahu gejala IMS

Mereka yang pernah dengar Infeksi


Menular Seksual(IMS) kecuali
HIV/AIDS, tak dapat sebut gejalanya
Distribusi remaja (15-24 thn, laki-laki & perempuan
belum menikah) pernah merokok & minum alkohol

100
88
78
80

60
44 Peremp
Laki2
40
27

13 16
20
2 3
0
15-19 20-24 15-19 20-24

Merokok Minum Alkohol


Distribusi Remaja 15-19 tahun (laki-laki, belum menikah)
menurut Umur Pertama Kali Merokok (SKRI 2002 -2003)

30
25.2
25 23.3

20 17.4

15
11.8 11.6 11.6

10 7.6

0
<13 13 14 15 16 17 18+ umur pertama
merokok
Distribusi Remaja 15-19 tahun (belum menikah)
menurut NAPZA (SKRI 2002 – 2003)
100 94.7
90
80
70
60
50
40
30
20 3.9
0.3 0.2
10 1.6
0
tidak NAPZA merokok menghirup injeksi obat
Distribusi Remaja 15-19 tahun menurut usia
pertama kali berhubungan seks
(SKRI 2002 – 2003)
120
97.6
100

80

60

40

20 0.1 0.9 0.4


0.7 0.1 0
0
belum <15 16 17 18 19 20+
pernah
Alasan hubungan seks pertama(laki-laki 15-24 th)

50
39
40
33
30

20 14
8
10 5

0
SKSM Ingin tahu Dorongan kwn Pengaruh Lain2
obat/mnmn
Distribusi remaja perempuan (15-19 tahun)
yang sudah pernah melahirkan (SDKI 2002-2003)
25
20.9
20

15 13.6

10 8.3

4.2
5
1.5
0.7
0
15 16 17 18 19 Total
KASUS AIDS DI INDONESIA 10 TAHUN
TERAKHIR S/D DESEMBER 2005
6000

5321
5000
AIDS
KUMULATIF
4000

3000
2683

2000

1488
1172
1000
827
608
259 353
113 155 199
0
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
Kumulatif Kasus AIDS di Indonesia
berdasarkan Kelompok Umur s/d 31
Desember 2005

3500
2877
3000
2500
2000
1376
1500
1000
451
500 193 116 210
29 24 12 33
0
<1 th 1-4 th 5-14 th 15-19 th 20-29 th 30-39 th 40-49 th 50-59 th >60 th Tdk diket
Kumulatif Kasus AIDS di Indonesia
berdasarkan Cara Penularan s/d 31
Desember 2005

4000 3719
3500
3000
2500 2097
2000
1500
1000
500 256 294
6 66
0
Homosek Heterosek IDU Transfusi Perinatal Tdk diket
Sumber Informasi Kesehatan
Reproduksi yg diterima Remaja
6.48
23.81 10.8
13.65

5.08
30.58

2.02

15.94 18.73
Teman
Guru 19.39
Ibu
2.01 8.94
Ayah Teman
Media cetak Ibu
Televisi Ayah
Guru
Laki-laki Televisi
perempuan Media cetak

SDKI 2002-2003
Tempat diskusi / curhat
0.5 28.9
1.4
0.4 55.3

7.7

4.1

14.1
1.4
35.5
teman ibu
ayah saudara sekandung
keluarga guru
43.5
petugas kesehatan toma 49.6
lain2 tidak ada

Perempuan : menstruasi 2.3


0.3
0.4 9.7 1.6
2.6
1.1
1.4
teman ibu
ayah saudara sekandung
SDKI 2002-2003 keluarga guru
petugas kesehatan toma
lain2 tidak ada

Laki-laki: mimpi basah


TUJUAN PROGRAM KESEHATAN
REMAJA

To promote
PROMOSI ToPENCEGAHAN
prevent and
PENANGANAN
respond to &
PERKEMBANGAN
healthy development healthMASALAH
problems
YANG SEHAT
KESEHATAN

Keseimbangan dalam pengembangan intervensi


INTERVENSI UTAMA BAGI REMAJA

 Menciptakan lingkungan yg aman &


mendukung
 Menyediakan informasi yg tepat &
benar
 Mengembangkan keterampilan hidup
remaja
 Menyediakan konselor
 Menyediakan pelayanan kesehatan
Fokus perhatian
pada perkembangan remaja

Promosi perkembangan yg
sehat untuk memenuhi
kebutuhan:
keamanan, rasa memiliki, rasa
percaya diri, perhatian terhadap
orang lain, hubungan

Pengembangan kemampuan :
Fisik: kebiasaan makan
Psikososial: empati, komunikasi
Moral: tanggungjawab pribadi
Keterampilan: kewirausahaan
Fokus perhatian pada masalah
kesehatan remaja

Pencegahan & penanganan


masalah kesehatan remaja:
 Hubungan seks terlalu dini,
tidak terlindungi & tidak
diinginkan
 Merokok & penyalahgunaan
NAPZA
 Kecelakaan
 Kekerasan
 Pola makan salah
 Penyakit endemis dan kronis
Pemain kunci dalam intervensi :

 Guru  Legislatif
 Keluarga
 Tokoh agama  Yudikatif
 Teman
sebaya  Petugas kesehatan  Idola
 Pekerja sosial remaja:
 Pengusaha bintang film,
 Polisi musikus,
olahragawan
Movie stars
Remaja sendiri  Wartawan
Tempat/lokasi intervensi

 Rumah
 Sekolah
 Fasilitas kesehatan : puskesmas &
rumah sakit
 Tempat kerja
 Jalan
 Masyarakat
 Media
 Sistem legislatif & politik
 Sistem perundang-undangan
 Pelayanan Kesehatan Remaja:

 Sangat berperan dalam mencegah dan


merespons masalah kesehatan remaja

 Pendekatan terintegrasi dan


komprehensif

 Termasuk pelayanan pengobatan dan


konseling
Petugas kesehatan

Dukungan masyarakat
Kebijakan
Pelayanan
Kesehatan
Peduli Remaja

Keterlibatan Prosedur
remaja pemeriksaan
Lingkungan
Ciri-ciri
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja

 Tidak ada stigma  Ketersediaan informasi &


 Lingkungan yg media KIE
mendukung  Ruang pemeriksaan,

 Fasilitas yg lengkap konsultasi dan ruang


 Waktu pelayanan yg tunggu yg menghargai
sesuai privasi
 Lokasi yg mudah
dijangkau
Kurangnya akses terhadap pelayanan
kesehatan :
 Tak ada fasilitas
 Remaja tak tahu bermasalah
 Remaja tak tahu ada fasilitas
 Remaja tahu tapi tak terakses (waktu, biaya,
datang harus dengan ortu)
 Remaja tahu, ada akses tapi tak mau
(tunggu lama, petugas tak simpatik)
Terbatasnya Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Peduli Remaja(PKPR)

 Puskesmas PKPR jumlahnya terbatas


 Rumah Sakit PKPR hanya beberapa
 Jejaring kerja belum berjalan baik
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai