Anda di halaman 1dari 41

By Kelompok 2

ANGGOTA KELOMPOK 2
DLUHA MAF’ULA DAULATCONDRO S.

YULIATI NUR HIDAYAH NINA WIDYA SABRINA

MERIANA FITRI A. AMALIA KHASANAH I.

NUR AMALIA
POKOK BAHASAN
KONSEP KOMUNITAS PROGRAM DAN KEBIJAKAN
1 5

KONSEP BALITA RUANG LINGKUP


2 6

MASALAH KESEHATAN BALITA ASUHAN KEPERAWATAN


3 7

INDIKATOR KESEHATAN
BALITA 4
KONSEP KOMUNITAS
DEFINISI KOMUNITAS
PERAWATAN KOMUNITAS
KONSEP BALITA

DEFINISI

KARAKTERISTIK

TUMBUH
KEMBANG
DEFINISI BALITA

Anak balita adalah anak yang telah menginjak


usia di atas satu tahun atau lebih popular
dengan pengertian usia anak di bawah lima
tahun (Muaris.H, 2006).

Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3


tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun).
Sutomo. B. dan Anggraeni. DY, (2010),
KARAKTERISTIK BALITA

Anak usia 1–3 • Konsumen pasif yaitu


anak menerima
tahun (batita)
makanan dari ibunya

• Konsumen aktif yaitu


memilih makanan yang
Anak usia 3-5 disukai
tahun • Mulai bergaul dengan
(prasekolah) lingkungan dan sekolah
• Fase gemar memprotes
TUMBUH KEMBANG

Pertumbuhan Perkembangan
dari tubuh bagian dimulai dari
atas menuju batang tubuh ke
bagian bawah arah luar.
(sefalokaudal)

Belajar
mengeksplorasi
keterampilan-
keterampilan lain.

POLA TUMBUH
KEMBANG
Pertumuhan pada balita Perkembangan pada balita
merupakan gejala kuantitatif merupakan gejala kualitatif
Perubahan ukuran dan jumlah sel, Proses peningkatan dan pematangan
serta jaringan intraseluler pada tubuh (maturasi) kemampuan personal dan
anak(multiplikasi organ tubuh disertai kemampuan sosial.
penambahan ukuran tubuh

• Meningkatnya berat badan dan • Kemampuan personal ditandai


tinggi badan. pendayagunaan segenap fungsi
• Bertambahnya ukuran lingkar alat-alat pengindraan dan sistem
kepala. organ tubuh lain
• Muncul dan bertambahnya gigi
dan geraham. • Kemampuan sosial (sosialisasi),
• Menguatnya tulang dan efek dari kemampuan personal
membesarnya otot-otot. yang makin meningkat jika
• Bertambahnya organ-organ dihadapkan pada beragam aspek
tubuh lainnya, seperti rambut, lingkungan dan mampu
kuku, dan sebagainya. berinteraksi dengan lingkungan
Kebutuhan Utama Proses Tumbuh
Kembang

• Pemenuhan kebutuhan gizi (asuh)

• Pemenuhan kebutuhan emosi dan kasih sayang


(asih)

• Pemenuhan kebutuhan stimulasi dini (asah)


MASALAH KESEHATAN BALITA
MASALAH KESEHATAN BALITA

GIZI KURANGNYA ASUPAN


VITAMIN A

DIARE OBESITAS

ISPA PNEUMONIA
INDIKATOR KESEHATAN BALITA
INDIKATOR KESEHATAN BALITA

ANGKA KEMATIAN
BAYI

ANGKA KESAKITAN
BAYI

STATUS GIZI

ANGKA HARAPAN
HIDUP WAKTU LAHIR
ANGKA KEMATIAN BAYI

Tingginya angka kematian bayi di Indonesia


disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah
faktor penyakit infeksi dan kekurangan gizi. Penyakit
yang hingga saat ini masih menjadi penyebab
kematian terbesar dari bayi, diantaranya penyakit
diare, tetanus, gangguan perinatal, dan radang
saluran napas bagian bawah .(Hapsari, 2004).
ANGKA KESAKITAN BAYI

Angka kesakitan tersebut dapat dipengaruhi oleh


status gizi, jaminan pelayanan kesehatan anak,
perlindungan kesehatan anak, faktor sosial
ekonomi, dan pendidikan ibu.
STATUS GIZI BALITA

Status gizi balita diukur berdasarkan umur (U),


berat badan (BB) dan tinggi badan (TB)

Ada 3 indikator status gizi anak balita yaitu :


• Berat badan menurut umur (BB/U)
• Tinggi badan menurut umur (TB/U)
• Berat badan menurut tinggi badan (BB/TB)
Berdasarkan BB/U, TB/U dan BB/TB dan baku
antropometri Badan Kesehatan Dunia (World Health
Organization/WHO), 2006, ditetapkan status gizi anak
berdasarkan :
• Berdasarkan indicator BB/U : buruk, kurang,baik, dan lebih
• Berdasarkan indicator TB/U : sangat pendek, pendek, dan
normal
• Berdasarkan indicator BB/TB : sangat kurus, kurus,
normal, dan gemuk
ANGKA HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR

Angka harapan hidup waktu lahir dapat dijadikan


tolok ukur selanjutnya dalam menentukan
derajat kesehatan anak. Usia harapan hidup
juga dapat menunjukkan baik atau buruknya
status kesehatan anak yang sangat terkait
dengan berbagai faktor, sperti factor social,
ekonomi, budaya, dan lain-lain.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN

• Faktor ini ditentukan oleh status kesehatan anak


FAKTOR itu sendiri, status gizi, dan kondisi sanitasi.
KESEHATAN

• Pengaruh budaya menentukan status kesehatan


anak, dimana terdapat keterkaiatan secara
FAKTOR langsung antara budaya dengan pengetahuan
KEBUDAYAAN

• Pengaruh keluarga pada masa pertumbuhan dan


perkembangan anak sangat besar melalui pola
FAKTOR hubungan anak dan keluarga serta nilai-nilai yang
KELUARGA ditanamkan.
KEBIJAKAN DAN PROGRAM
KEBIJAKAN PEMERINTAH
Meningktakan mutu pelayanan kesehatan dan
pemerataan pelayanan kesehatan.

Meningkatkan status gizi masyarakat

Meningkatkan peran serta masyarakat

Meningktakan manajemen kesehatan


PROGRAM PEMERINTAH

Posyandu (Pos Pelayanan


Terpadu)

BKB (Bina Keluarga Balita)

Program Pendidikan anak usia dini


(PAUD)
POSYANDU
Posyandu atau Pos Pelayanan
Terpadu adalah pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan oleh masyarakat dengan
dukungan teknis dan petugas Puskesmas.

Tujuan Posyandu adalah :


1. mempercepat penurunan angka kematian bayi
2. mempercepat penerimaan Norma Keluarga
Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS)
3. meningkatkan kemandirian masyarakat,
4. meningkatkan cakupan Puskesmas
5. mempercepat tercapainya NKKBS
Kegiatan posyandu meliputi :
1. penyuluhan nutrisi di Posyandu sebagai bagian dari
UPGK dalam langkah-langkah kebijaksananaan
perbaikan gizi
2. penyuluhan nutrisi di Posyandu sebagai bagian dari
UPGK dalam langkah-langkah kebijaksananaan
perbaikan gizi
BKB (BINA KELUARGA BALITA)
Bina keluarga balita adalah kegiatan
yang khusus mengelola tentang pembinaan
tumbuh kembang anak melalui pola asuh yang
benar berdasarkan kelompok umur yang
dilaksanakan oleh sejumlah kader dan berada di
tingkat RW
TUJUAN BKB BAGI TUJUAN BKB BAGI
ORANGTUA ANAK
 Agar dapat mengurus dan  Bertakwa kepada Tuhan Yang
merawat anak serta pandai Maha Esa
membagi waktu dalam  Berkepribadian luhur
mengasuh anak  Tumbuh dan berkembang
 Memperluas wawasan dan secara optimal
pengetahuan tentang pola asuh  Cerdas, terampil, dan sehat
anak yang benar
 Memiliki dasar kepribadian yang
 Meningkatkan keterampilan kuat guna perkembangan
dalam hal mengasuh dan selanjutnya.
mendidik anak balita
 Supaya lebih terarah dalam cara
pembinaan anak
 Mampu mencurahkan perhatian
dan kasih sayang terhadap anak
sehingga tercipta ikatan batin
yang kuat
 Mampu membentuk anak yang
berkualitas
PROGRAM PAUD
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah
jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang
merupakan suatu upaya pembinaan

Ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam


tahun

Dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan


rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur
formal, nonformal, dan informal.
Tujuan diselenggarakannya
pendidikan anak usia dini yaitu:
1. Untuk membentuk anak yang berkualitas,
yaitu anak yang tumbuh dan berkembang
sesuai dengan tingkat perkembangannya
2. Untuk membantu menyiapkan anak mencapai
kesiapan belajar (akademik) di sekolah.
Ruang Lingkup AsKep Kelompok Balita
RUANG LINGKUP

UPAYA PROMOTIF

UPAYA PREVENTIF

UPAYA KURATIF

UPAYA REHABILITATIF

UPAYA RESOSIALITATIF
UPAYA PROMOTIF
UPAYA PREVENTIF

1. Imunisasi terhadap bayi dan balita.


2. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui
posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah.
3. Posyandu untuk penimbangan dan pemantauan
kesehatan balita.
4. Pemberian vitamin A, yodium, dan obat cacing.
5. Skrining untuk deteksi penyakit atau kelainan
pada bayi dan balita sejak dini.
UPAYA KURATIF
UPAYA REHABILITTIF
Bayi dan balita pasca sakit, perlu
waktu untuk masa pemulihan. Upaya
pemulihan yang dapat dilakukan yaitu
latihan fisik dan fisioterapi.

UPAYA RESOSILITATIF
Upaya mengembalikan ke dalam pergaulan
masyarakat. Misal: kelompok balita yang
diasingkan karena autis, ADHD.
PERAN PERAWAT KOMUNITAS
PERAN PERAWAT KOMUNITAS

KOORDINATOR
CARE PROVIDER PELAYANAN
KESEHATAN

HEALTH PEMBAHARU
EDUCATOR (INOVATOR)

PEMANTAU
PANUTAN
KESEHATAN
(ROLE MODE)
(KONSELOR)

HEALTH
FASILITATOR
MONITOR
ASUHAN KEPERAWATAN

PERENCANAAN PERENCANAAN
KASUS KEGIATAN

EVALUASI
PELAKSANAAN

Anda mungkin juga menyukai