3
4.1.2 Pemimpin Tim
Difficulty
high x
low x x
Size
large x x
small x
Team lifetime
short x x
long x
Modularity
high x x
low x
Reliability
high x x
low x
Delivery date
strict x
lax x x
Sociability
high x
low x x
8
4.1.7 Masalah Koordinasi dan
Komunikasi
Ada banyak hal yang menyebabkan proyek
perangkat lunak bermasalah, penyebabnya
diantaranya adalah:
Scale (skala): skala proyek yang demikian besar,
sehingga koordinasi sulit.
Uncertainty (ketidakpastian): perubahan-
perubahan yang terus-menerus.
Interoperability (interoperabilitas): perangkat
lunak yang dibuat harus dapat berkomunikasi
dengan perangkat lunak yang lain.
9
4.1.8 Teknik Koordinasi Proyek
(Kraul dan Streeter)
Pendekatan impersonal, formal.
Dokumen, memo teknis, milestone proyek, schedule, error
tracking report, dll
Prosedur interpersonal, formal.
Difokuskan pada jaminan kualitas kegiatan, diantaranya
inspeksi desain dan kode.
Prosedur interpersonal, informal.
Group meeting untuk bertukar informasi dan problem
solving, requirement gathering dan pengembangan staff.
Komunikasi elektronik.
E-mail, E-BB, web sites, video conference.
Jaringan interpersonal.
Diskusi informal dengan orang di luar proyek. 10
4.2 Problem
Manajer proyek perangkat lunak berhadapan dengan
dilema awal proyek, yaitu menentukan perkiraan
kuantitatif dan rencana organisasi tetapi informasi
yang akurat belum tersedia.
Requirement analysis yang lengkap dibutuhkan
untuk melakukan estimasi, tetapi memerlukan
waktu yang lama dan kadang-kadang kebutuhan
berubah-ubah pada saat proyek berjalan.
Solusi: definisikan scope (ruang lingkup) dengan
benar dan segera.
11
4.2.1 Ruang Lingkup Masalah
dibatasi oleh:
Context
Bagaimana perangkat lunak yang dibangun dapat
memenuhi sebuah sistem, produk, atau konteks bisnis
yang lebih besar, serta apa batasan yang ditentukan
sebagai hasil dari konteks tersebut?
Information Objectives
Obyek data pelanggan apa yang dihasilkan sebagai output
dari perangkat lunak, dan obyek data apa yang diperlukan
sebagai input?
Function dan performance
Fungsi apa yang dilakukan oleh perangkat lunak untuk
mentransformasi input data menjadi output? 12
4.2.2 Dekomposisi Masalah
14
4.3.1 Menggabungkan Masalah dan
Proses
Tahap awal project planning dimulai dengan penggabungan
problem dan process.
Setiap fungsi yang akan direkayasa harus melampaui
sejumlah aktivitas yang sudah ditentukan
Misal organisasi mengadopsi kerangka aktivitas sbb:
Customer communication – membangun komunikasi yang efektif
antara pengembang dan pelanggan
Planning – menentukan sumber daya, ketepatan waktu, dan
informasi proyek yang lain
Risk analysis – menentukan resiko-resiko manajemen dan teknis
Engineering – membangun aplikasi perangkat lunak
Construction and release – membangun, menguji, menginstal, dan
memberikan dukungan kepada pemakai (dokumen dan pelatihan)
Customer evaluation – umpan balik pelanggan
15
Selanjutnya dibuat matriksnya.
communication
engineering
customer
planning
analysis
COMMON PROCESS
risk
FRAMEWORK ACTIVITIES
16
4.3.2 Dekomposisi Proses
18
4.3.4 Contoh Dekomposisi
(complex project)
Mengkaji kebutuhan customer
Merencanakan dan menjadwal sebuah pertemuan formal dengan
customer
Melakukan penelitian untuk menentukan pemecahan yang
diusulkan
Mempersiapkan dokumen kerja serta agenda untuk pertemuan
formal
Mengadakan pertemuan
Secara bersama-sama mengembangkan spesifikasi detail yang
merefleksikan data, fungsi, dan karakteristik yang berhubungan
dengan perilaku perangkat lunak
Mengkaji setiap spesifikasi detail tersebut untuk upaya perbaikan,
konsistensi, dan mengurangi ambiguitas
Mencantumkan spesifikasi detail ke dalam sebuah dokumen ruang
lingkup
Mengkaji dokumen ruang lingkup dengan semua pendapat yang
ada.
Memodifikasi dokumen ruang lingkup sesuai dengan kebutuhan. 19
***